Sebutkan dua huruf yang terdapat pada lafal surat attin yang dapat tersambung ke kiri dan ke kanan

tirto.id - Huruf-huruf hijaiyah bisa ditulis secara terpisah dan tersambung tergantung pada ketentuan jenis hurufnya.

Huruf hijaiyah atau huruf Arab seperti yang tertulis dalam kitab suci Al Quran, memiliki 31 bentuk huruf dengan mengikutkan huruf lam alif dan tâ marbûthoh [huruf ta ـة yang biasa dipakai di akhir kata].

Huruf-huruf tersebut memiliki simbol yang khas dan diawali dari huruf alif. Dalam penulisannya, huruf hijaiyah dapat berdiri sendiri secara dipisah, atau pun tersambung dengan huruf lainnya.

Menurut buku Al Quran Hadis [2020] yang diterbitkan Kementerian Agama, penyambungan huruf hijaiyah dapat dilakukan di awal, tengah, atau akhir.

Namun, ada pula huruf-huruf yang hanya bisa disambung di awal atau akhir saja. Lalu, terdapat pula huruf hijaiyah yang tidak bisa disambung dari sisi mana pun yaitu huruf ء [hamzah].

Huruf-huruf hijaiyah yang dapat disambung di awal, tengah, atau akhir dan mengalami perubahan bentuk terdiri dari: ب [ba], ت [ta], ث [Ṡa], ج [jim], ح [Ḥa], خ [kha], س [sin], ش [syin], ص [Ṣad], ض [Ḍad], ط [Ṭa], ظ [Ẓa], ع ['ain], غ [gain], ف [fa] ق [qaf], ك [kaf], ل [lam], م [mim], ن [nun], هـ [ha], dan ي [ya].

Lalu huruf-huruf hijaiyah yang tidak bisa disambung dengan huruf sesudahnya dan hanya dapat bersambung dengan huruf sebelumnya yaitu ا [alif], د [dal], ذ [Ẑal], ر [ra], ز [zai], و [wau].

Penulisan huruf hijaiyah secara terpisah dapat dilakukan dengan menulis huruf aslinya.

Penulisan secara terpisah atau tersambung pada huruf hijaiyah, semua dilakukan dari arah kanan ke kiri. Cara membacanya juga dari kanan ke kiri.

Dalam laman Pusat Dakwah Alquran disebutkan, jumlah huruf Arab sebenarnya memiliki 29 huruf.

Lalu, ada tambahan huruf lam alif dan tâ marbûthoh. Tapi, keduanya masih bisa diikutkan ke dalam 29 huruf hijaiyah.

Misalnya pada lam alif, huruf ini bisa dipecah menjadi huruf lam dan alif.

Pada tâ marbûthoh, berubah menjadi huruf hâ jika diberi sukun [mati] dan menjadi huruf ta jika tidak diberi harakat selain sukun.

Baca juga:

  • Mengenal Mad Wajib Muttasil dalam Alquran dan Cara Membacanya
  • Adab Berdoa & Membaca Al-Quran dalam Islam Sesuai Sunah Rasulullah

Baca juga artikel terkait HURUF HIJAIYAH atau tulisan menarik lainnya Ilham Choirul Anwar
[tirto.id - ica/tha]

Penulis: Ilham Choirul Anwar Editor: Dhita Koesno Kontributor: Ilham Choirul Anwar

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

2 menit

Terdapat 6 huruf hijaiyah yang tidak bisa disambung dengan huruf sesudahnya. Apa saja? Yuk, simak ulasan lengkapnya lewat artikel berikut ini!

Sahabat 99, huruf hijaiyah merupakan abjad dalam bahasa Arab yang berjumlah 28 huruf tunggal dalam Al-Qur’an atau 30 huruf apabila dimasukkan huruf rangkap lam alif [لا] dan hamzah [ء].

Melansir berbagai sumber, huruf hijaiyah dapat disambung dengan huruf sebelumnya, tetapi tidak semua huruf hijaiyah bisa disambung dengan huruf sesudahnya.

Dalam pendidikan agama Islam, membaca huruf hijayah, termasuk cara penulisannya, sangatlah penting untuk dikuasai oleh seorang muslim.

Pasalnya, layaknya bahasa lain, perbedaan satu huruf atau tanda baca dapat memengaruhi arti keseluruhan.

Adapun perihal penulisan dalam huruf Arab atau huruf hijaiyah adalah sebagai berikut:

  • Penulisan huruf hijaiyah mulai dari kanan ke kiri.
  • Huruf hijaiyah berjumlah 28 atau 30 huruf bila ditambah dengan hamzah dan lam alif.
  • Huruf hijaiyah ada yang bisa menyambung dan disambung, ada pula yang dapat disambung tetapi tidak bisa menyambung dengan huruf sesudahnya.
  • Semua huruf hijaiyah merupakan konsonan, termasuk alif [ ا ], wau [ و ], dan ya [ ي ]. Maka dari itu, huruf-huruf tersebut perlu tanda vokal [sakkal].
  • Masing-masing memiliki bentuk huruf sesuai dengan posisinya, entah itu di awal, di tengah, di belakang, atau terpisah.

Sementara itu, Dayudin dan Ateng Rohendi dalam buku Cara Cepat Menulis Huruf Arab melalui Pendekatan Anatomis membeberkan ulasannya.

Menurutnya, dalam penulisan sebuah kata, huruf Arab bakal mengalami perubahan bentuk ketika berada di posisi awal, tengah, dan akhir.

Nah, di antara huruf-huruf itu, terdapat 6 huruf yang tidak dapat disambung dengan huruf sesudahnya.

Apa saja?

6 Huruf Hijaiyah yang Tidak Bisa Disambung 

sumber: youtube.com/okebro88 chanel

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, huruf hijaiyah yang tidak bisa disambung berjumlah 6 huruf.

Keenam huruf tersebut yakni:

  1. ا [alif]
  2. د [dal]
  3. ذ [dzal]
  4. ر [ro]
  5. ز [zay]
  6. و [wau]

1. Tidak Bisa Disambung di Depan

Keenam huruf hijaiyah yang telah disebutkan tadi tidak bisa disambung di depan.

Misalnya, disambung dengan huruf lam [ل], maka penulisannya harus terpisah.

Lalu, bagaimana contoh penulisan huruf hijaiyah yang tidak bisa disambung?

Kemudian, perlu ditekankan meski tidak bisa disambung dengan huruf setelahnya, keenam huruf itu bisa disambung dengan huruf sebelumnya.

Contohnya sebagai berikut:

2. Tidak Bisa Disambung di Tengah

Sama halnya dengan poin pertama, keenam huruf hijaiyah ا [alif], د [dal], ذ [dzal], ر [ro], ز [zay], و [wau], juga tidak bisa disambung di tengah kalimat.

Misalnya, diapit dengan huruf lam dan nun, maka cara penulisannya menjadi:

Jika kamu perhatikan secara seksama, 6 huruf tersebut dapat disambung dengan huruf sebelumnya, yakni huruf lam [ل].

Akan tetapi, keenam huruf tadi tidak bisa disambung dengan huruf sesudahnya, yaitu nun [ن].

Maka dari itu, penulisan pada huruf-huruf tersebut ditulis terpisah dari nun lantaran tidak bisa disambung.

3. Contoh Penulisan

Selanjutnya, untuk lebih jelas kami sajikan contoh bacaan atau penulisannya dalam Al-Qur.an sebagai berikut:

– ذَٰلِكَ – الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ – وَمَا أُنْزِلَ – وَبِالْآخِرَةِ – مِنْ رَبِّهِمْ ۖ

– يَخْدَعُونَ

***

Semoga ulasannya bermanfaat, Sahabat 99.

Simak terus informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Jika kamu sedang mencari rumah nyaman di sekitar Bekasi, mungkin Mustika Park Place adalah pilihan yang tepat.

Cek selengkapnya di www.99.co/id.

Tags: agama islam alquran huruf hijaiyah

Video yang berhubungan

Bahasa Arab walaupun jarang dikuasai oleh masyarakat Indonesia namun banyak digunakan dalam sistem pendidikan berbasis agama terutama agama Islam. Pesantren, pengajian hingga sekolah formal tidak jarang memasukan pembelajaran bahasa Arab di dalamnya. Kemampuan untuk membaca dan menulis huruf hijaiyah sambung tentu jadi dasar pembelajarannya.

Selain dalam pendidikan formal, kemampuan tersebut juga berguna di kehidupan sehari-hari. Di mana sahabat muslim lekat dengan Al-Qur’an yang dituliskan dalam huruf hijaiyah bersambung. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memahami huruf ini secara menyeluruh. Salah satunya dengan mencari tahu lebih banyak terkait pengertian, contoh dan penempatan huruf hijaiyah bersambung.

Apa Itu Huruf Hijaiyah Sambung?

Huruf hijaiyah yang disambungkan seringkali sahabat muslim temukan dalam Al-Qur’an, hadits, kitab berbahasa Arab hingga manuskrip sejarah Arab. Singkatnya huruf sambung hijaiyah diartikan sebagai huruf Arab mandiri yang disambungkan guna membentuk suatu kata lalu suatu kalimat dan memiliki makna tertentu.

Sedikit berbeda dengan jenis huruf lainnya, huruf hijaiyah memiliki ketentuan dan jenisnya tersendiri dalam kaidah menyambung huruf. Di antaranya terdapat 3 bentuk sekaligus yang merujuk pada satu huruf dalam proses penyambungan. Bila ditelaah lebih lanjut setiap huruf memiliki keunikan masing-masing dan membuat penulisannya semakin menarik untuk dipelajari.

Baca Juga : Pengertian Sanad dan Contoh Haditsnya

3 Ketentuan Utama Huruf Hijaiyah Bersambung

Huruf hijaiyah yang disambungkan berbeda dengan penulisan huruf hijaiyah tunggal. Huruf yang disambung memiliki ketentuan tersendiri yang khusus digunakan hanya untuk kaidah penyambungan huruf hijaiyah. Dari banyaknya ketentuan, setidaknya ada 3 ketentuan utama yang harus sahabat muslim ketahui. Untuk memperdalam pemahaman berikut ulasan singkatnya.

Hal utama yang jadi ketentuan yakni huruf yang bisa dan tidak bisa disambung. Tidak semua huruf bisa otomatis disambungkan dengan huruf sebelum atau sesudahnya. Sedikitnya ada 6 huruf hijaiyah yang memiliki ketentuan tersendiri. Ketentuan ini muncul karena ada beberapa huruf yang telah memiliki makna tunggal.

Huruf hijaiyah tidak selamanya bisa berubah bentuk karena disambung. Ada beberapa huruf yang ternyata tidak bisa berubah baik di awal, di tengah maupun di akhir kalimat dalam tulisan Arab. Huruf tersebut di antaranya alif, da, dza, ra, dza, wa dan nun. Para ulama berpendapat beberapa huruf ini istimewa dan bisa dikenali tanpa kesulitan saat dibaca.

Berbeda dengan huruf latin, pembacaan huruf hijaiyah dilakukan dari kanan ke kiri. Begitu pula dengan cara penulisannya.  Huruf hijaiyah ditulis sambung dari kanan ke kiri pada baris-baris kalimat yang tersusun rapi berurutan. Sahabat muslim bisa mulai mencoba menulis huruf hijaiyah bersambung dengan membuat garis panjang terlebih dahulu agar tulisan rapi.

Jenis-Jenis Huruf Hijaiyah Bersambung

Sedikitnya ada 4 jenis huruf hijaiyah bersambung yang harus sahabat muslim ketahui sebagai dasar awal penulisan huruf sambung. Hal ini haruslah diperhatikan karena mempengaruhi kaidah penulisan terlebih akan mempengaruhi makna yang nantinya akan terkandung dalam satu kalimat. Lalu, apa saja jenis huruf hijaiyah yang harus diketahui dan dipahami?

Baca Juga : Pengertian Matan dalam Hadits

Huruf yang Bisa Disambungkan Di manapun

Pertama, huruf hijaiyah yang bisa disambung di manapun. Ternyata huruf hijaiyah yang berjumlah 28 tidak membuat semuanya bisa disambungkan atau menyambung satu sama lain. Terdapat 22 huruf hijaiyah yang bisa disambung di manapun sedangkan 6 huruf sisanya  memiliki ketentuan tersendiri.

Huruf yang Tidak Bisa Disambungkan Di manapun

Selanjutnya terdapat huruf hijaiyah yang tidak bisa disambung baik di awal, di tengah maupun di akhir kata. Huruf ini biasanya disebut dengan huruf tunggal atau huruf mandiri. Huruf yang dimaksud adalah alif [ ا ], dzal [ذ ] dan wau [و]. Huruf tersebut memiliki maknanya sendiri seperti pada huruf wau [و] yang berarti “dan”. Beberapa contoh penulisannya antara lain:

Huruf yang Tidak Bisa Disambung di Awal dan di Tengah tetapi Bisa di Akhir Kata

Lain dari huruf yang tidak bisa disambungkan di manapun, huruf ra [ر ] memiliki ketentuan tersendiri. Huruf ini tidak bisa disambung di awal dan di tengah kata namun bisa disambung di akhir kata. Jenis ini hanya berlaku untuk huruf ra [ر ].

Huruf yang Tidak Bisa Disambungkan di Awal tapi Bisa di Tengan dan Akhir Kata

Terakhir, ada jenis huruf hijaiyah yang tidak bisa disambungkan di awal tapi bisa disambung di tengah dan akhir kata. Huruf tersebut yakni dal [د] dan zay [ز ]. Keduanya termasuk huruf yang bisa dan tidak bisa disambungkan bergantung pada penulisannya.

Baca Juga : Pengertian Rawi, Syarat, dan Tingkatannya

Mengetahui dasar huruf hijaiyah sambung akan banyak membantu dalam proses pembelajaran terkait penulisannya. Sahabat muslim yang sudah lancar menulis hijaiyah sambung, selanjutnya bisa menggunakannya dalam keseharian atau mengajarkannya pada orang lain. Menguasai bahasa lain memang menjadikan kebanggaan tersendiri, termasuk bahasa Arab.