Sebutkan dan jelaskan fungsi musik dalam pendidikan

Pengertian Seni MusikSeni musik berasal dari dua kata, yaitu "seni" dan "musik". Seni adalah kemampuanmembuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai suatu tujuan yang telahditentukan oleh gagasan tertentu. Sedangkan musik merupakan seni yang menggunakan suarayang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung lagu, irama, dan keharmonisan. Jadi, dapatdisimpulkan bahwaSeni Musik Adalahsarana ekspresi seorang seniman yang menggunakansuara yang dirangkai sedemikian rupa baik dengan menggunakan alat musik maupun suaravokal.Tidak ada arti kata seni musik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Namunterdapat arti kata seni suara yang memiliki makna paling dekat dari seni musik. Arti kata senisuara menurut KBBI adalah seni olah suara atau bunyi (nyanyian, musik, dsb).Pengertian Seni Musik Secara EtimologiSecara etimologi kata "seni" berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti "penyembahan,pelayanan, pemberian". Ada juga yang mengatakan bahwa asal mula istila "seni" berasa daribahasa Belanda genie yang berasal dari bahasa Latin yang berarti "jenius". Sedangkan etimologikata "musik" berasal dari bahasa Inggris music yang berasal dari bahasa Yunani mousikê.Mousikê merujuk kepada semua seni yang dipimpin oleh Muses. Namun, kebanyakan seni yangdipimpin oleh Muses berupa puisi dan seni musik. Selanjutnya di Roma, kata ars musicadigunakan untuk menyebut puisi yang memakai instrumen musik.Selain pengertian seni musik diatas, para ahli sastra juga memiliki gagasan / pengertiantersendiri mengenai istilah seni musik. Berikut ini, beberapa pengertian seni musik menurut paraahli:1. Pengertian Seni Musik menurut Jamalus (1998 : 1)Definisi seni musik adalah suatu yang menghasilkan sebuah hasil karya seni yang berupabunyi. Dari bunyi menjadi bentuk lagu atau komposisi yang menunjukan pikiran beserta

Jakarta -

Musik tradisional bersifat khas, karena mencerminkan kebudayaan suatu etnis atau masyarakat tertentu. Umumnya musik tradisional mengangkat tema-tema kehidupan budaya setempat.

Seperti halnya musik modern, musik tradisional juga memiliki bentuk estetika tersendiri. Estetika musik tradisional merupakan keindahan pada pendengaraan, hingga sampai pada kedalaman penjiwaan.

Estetika musik tradisional terletak pada jenis suara yang dihasilkan alat musiknya, nada, ritme, tempo, dan dinamika pada suatu lagu yang dimainkan.

Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai ciri, fungsi, dan jenis beserta contoh musik tradisional, yang dilansir dari e-modul Seni Budaya Kelas X oleh Hanun Adhaninggar, dan modul Seni Budaya bertajuk "Keragaman Musik Tradisional" karya Y. Lilik Subiyanto.

Ciri-ciri Musik Tradisional

Secara umum, ciri-ciri musik tradisional adalah sebagai berikut:

1. Ide musik baik vokal dan penggunaan alatnya ditularkan secara langsung atau dihafalkan, dan tidak tertulis. 2. Turun-temurun yang diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya. 3. Menggunakan alat musik yang masih sederhana. 4. Lirik lagunya menggunakan bahasa daerah.

5. Alunan irama dan melodi menunjukkan ciri khas kedaerahan.

Fungsi Musik Tradisional

Fungsi musik tradisional menunjukkan peran dan kedudukanya dalam tradisi di kehidupan masyarakat sehari-hari. Secara umum fungsi musik tradisional bagi masyarakat Indonesia antara lain sebagai sarana upacara adat (ritual), hiburan, pengiring tari, sarana komunikasi, sarana pengungkapkan diri, dan sarana ekonomi.

(nwy/nwy)

Ada beberapa versi artikel tentang fungsi-fungsi seni musik dari berbagai sumber media. Di sini kita rangkumkan 10 fungsi seni musik utama versi Alan P. Merriam dalam kitabnya, The anthropology of Music.

Musik merupakan salah satu bagian dari kesenian, dan kesenian merupakan salah satu unsur dari kebudayaan yang bisa dibilang sudah menjadi satu kebutuhan dari manusia secara universal. Musik tercipta memang untuk memenuhi kebutuhan manusia akan sebuah keindahan.

Maka dapat diartikan bahwa musik memiliki fungsi yang berperan dalam kehidupan manusia. Dalam bukunya, The Anthropology of Music, Alan P. Merriam menegaskan ada 10 fungsi seni musik paling utama, khususnya musik etnis, yaitu:

Baca juga: Pengertian Seni Musik, Unsur-Unsur, dan Sejarahnya

1. Musik sebagai media pengungkapan emosional

Musik dapat berfungsi sebagai media untuk mengekspresikan perasaan emosional manusia. Dengan kata lain, kita bisa mengungkapkan perasaan emosional kita dalam bentuk musik. Melalui musik, para seniman baik pencipta atau pemain musik dapat mengaktualisasi diri sebagai pelaku seni.

Perasaan dan kondisi emosional kita bisa menjadi sumber inspirasi untuk membuat lagu, entah dituangkan dalam bentuk lirik, irama, atau dalam bentuk komposisi lainnya. Itulah mengapa ada berbagai macam suasana dalam musik, ada yang ceria, hangat, sedih, sepi, seram, dan semacamnya.

2. Fungsi musik sebagai cabang seni

Di dalam musik, terdapat unsur keindahan yang membuatnya menjadi salah satu bagian dari seni. Musik dapat berfungsi memberikan ketenangan jiwa kepada pendengarnya dengan unsur keindahan yang terkandung di dalamnya.

Seseorang tentu akan mendapatkan kesenangan ketika mendengarkan musik kesukaannya. Melalui tatanan melodis, ritmis, harmonis, atau terkait dengan komposisi dan instrumentasinya, seseorang akan merasakan nilai-nilai keindahan di dalamnya.

Suatu karya dapat dibilang sebagai karya seni apabila ia memiliki unsur keindahan atau estetika yang dapat dinikmati oleh manusia. Melalui musik, kita dapat merasakan nilai-nilai keindahan tersebut baik dalam melodi atau dinamikanya.

3. Fungsi musik sebagai hiburan

Pada dasarnya, fungsi awal dari musik adalah sebagai media penghibur, baik untuk pendengarnya, pemain, atau penciptanya. Bagi musisi, musik adalah media untuk bersenang-senang dan menghibur diri selain sebagai ajang berekspresi.

Di dalam musik terdapat unsur-unsur yang bersifat menghibur, baik dari melodi maupun liriknya. Musik diciptakan oleh komponis dan disampaikan kepada khalayak dengan tujuan untuk diapresiasi dengan baik serta mendatangkan kepuasan batin bagi penikmatnya.

Sebagai media hiburan, musik mampu menghadirkan perasaan gembira kepada pendengarnya karena pada dasarnya, musik terdiri dari serangkaian keindahan suara yang diwujudkan oleh rangkaian nada dan ritme yang harmonis. Musik bersifat menyenangkan hati dengan irama, bahasa melodi, dan keteraturan dalam harmoni musik.

4. Musik sebagai media komunikasi

Di dalam sebuah musik etnis yang berlaku di suatu daerah kebudayaan mengandung isyarat-isyarat khusus yang hanya dipahami oleh masyarakat pendukung kebudayaan tersebut. Isyarat-isyarat atau pesan-pesan terdapat pada melodi dan lirik lagu yang mengandung nilai-nilai kepercayaan, kesopanan, atau norma-norma yang berlaku.

Di masa lalu, musik juga digunakan untuk media komunikasi jarak menengah. Misalnya, jika suatu upacara telah dimulai, maka akan di suarakan musik khusus untuk mengundang masyarakat setempat dan sebagai isyarat bahwa upacara akan segera dimulai.

Baca juga: Sejarah Perkembangan Musik di Indonesia

5. Fungsi musik sebagai perlambangan

Musik memiliki fungsi untuk melambangkan sesutu. Hal ini dapat dilihat pada aspek-aspek musik tersebut. Misalnya tempo, jika tempo sebuah lagu lambat, maka kebanyakan lirik pada lagu tersebut menceritakan sesuatu yang menyedihkan, sehingga musik tersebut dapat melambangkan kesedihan.

Selain itu, musik juga dapat menjadi lambang suatu negara atau daerah. Misalnya lagu “Indonesia Raya” yang merupakan lagu kebangsaan dan sebagai simbol Negara Indonesia.

6. Musik menimbulkan sebuah reaksi jasmani

Dalam hal ini, musik seringkali digunakan untuk mengiringi aktivitas ritmik seperti senam, tarian, dan dansa. Musik dapat merangsang sel-sel saraf dan membuat pendengarnya bergerak mengikuti ritme pada alunan musik. Jika tempo pada musik cepat, maka gerakan pun ikut cepat, demikian juga sebaliknya.

Maka musik juga seringkali digunakan untuk mengiringi berbagai kegiatan olahraga seperti senam. Aktivitas jogging pun juga terasa lebih menyenangkan ketika sambil mendengarkan musik.

Musik mengandung daya rangsang kinestetik (reaksi jasmani) yang memengaruhi manusia untuk memberi respon, baik secara aktif maupun pasif. Respon aktif biasanya berupa gerakan-gerakan fisik yang mengikuti ritme musik. Adapun respon pasif berupa penghayatan musik secara lebih mendalam.

7. Fungsi pengesahan lembaga sosial

Musik memiliki peranan penting dalam suatu upacara. Bukan cuma sebagai pengiring, musik telah menjadi salah satu unsur penting dan menjadi bagian dalam sebuah upacara. Artinya, musik adalah bagian dari simbol peradaban dan kebudayaan dalam kehidupan manusia.

Dalam konteks ini, musik dapat dijadikan sebagai identitas dari suatu kebudayaan tertentu, sebagai media mempererat persaudaraan, dan sebagai sumber komersial yang dapat mendatangkan kesejahteraan bagi penggiatnya. Identitas dari suatu kebudayaan dan peradaban tertentu merupakan warisan sejarah secara turun temurun dari pendahulunya.

8. Musik sebagai media pengajaran norma-norma sosial

Musik juga berfungsi sebagai media pengajaran tentang norma-norma atau aturan-aturan yang berlaku. Penyampaiannya kebanyakan melalui teks-teks lagu yang berisi peraturan. Sebagai sebuah karya cipta yang mengandung nilai-nilai sosial, musik dapat memberikan kontribusi dalam tatanan hidup masyarakat, baik secara individu maupun kelompok.

9. Fungsi kesinambungan kebudayaan

Fungsi ini nyaris sama dengan fungsi yang berkaitan dengan norma sosial. Musik dalam konteks ini berisi tentang ajaran-ajaran untuk meneruskan sebuah sistem dalam kebudayaan terhadap generasi selanjutnya.

Setiap negara di dunia atau bahkan setiap daerah di Indonesia pasti memiliki musik tradisional sebagai salah satu ciri khas kebudayaannya. Ketika orang-orang mendengar musik tersebut, mereka bisa langsung mengingat dari daerah mana musik tersebut berasal.

Demi terwujudnya nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ajaran-ajaran tersebut, lirik yang dijalin dalam rangkaian melodi lagu menjadi satu hal yang penting karena terkandung di dalamnya pesan-pesan tertentu, sesuai dengan ajaran apa yang ingin disampaikan oleh penciptanya.

10. Musik sebagai pengintegrasian masyarakat

Fungsi musik sebagai integritas kemasyarakatan adalah musik dapat memberikan pengaruh dalam proses pembentukan kelompok sosial dalam masyarakat. artinya, musik mempersatukan masyarakat di dalam sebuah forim musik.

Integritas kemasyarakatan maksudnya membentuk satu kesatuan yang utuh di dalam masyarakat (Pusat Bahasa Dept Pendidikan Nasional, 2007: 437). Musik memberikan manfaat sebagai pemupuk rasa persatuan dan kesatuan masyarakat karena musik dapat menadi wadah perkumpulan warga atau masyarakat.

Dengan digelarnya pagelaran musik, maka masyarakat akan berkumpul dan saling berinteraksi satu sama lain. Secara tidak langsung, musik dapat berfungsi memperkuat tali silaturahim antar warga masyarakat.

Suatu musik jika dimainkan secara bersama-sama, maka tanpa disadari musik tersebut menimbulkan rasa kebersamaan di  antara pemain dan penikmat musik itu sendiri.

***

Baca juga: 15 Tokoh Musik Klasik Paling Berpengaruh Sepanjang Masa

Telah kita saksian bersama bahwa nyaris tidak ada satu bidang kegiatan dalam satu kehidupan yang tidak melibatkan musik, baik dalam pengertian khusus maupun dalam pengertian umum.

Musik dalam pengertian khusus sangat erat kaitannya dengan kegiatan kita dalam upaya menghadirkan kesenangan melalui media seni musik. Bukan hanya sebagai hiburan saja, kesenangan juga berbentuk kepuasan batin yang muncul ketika musik dijadikan sebagai media berekspresi bagi para penciptanya.

Sedangkan dalam pengertian umum, musik merupakan bagian dari berbagai bidang kehidupan yang mustahil dipisahkan. Bahkan, sekarang telah berkembang menjadi bagian integral dari perkembangan teknologi.

Di dalam musik juga terkandung sebuah interaksi antara pencipta dan sumber inspirasinya, antara pencipta dan penikmat musiknya, bahkan antara musik satu dengan musik lainnya dalam kaitannya dengan akulturasi kebudayaan.

Interaksi secara positif dalam membangun kecerdasan emosional sangatlah penting untuk dterapkan sejak usia dini, agar lebih memiliki keluwesan dalam bertindak dan penuh perhitungan dalam mengambil sebuah keputusan.

Referensi:

  • https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/antrophos/article/view/7503/6370