Sebutkan 9 pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal

Ilustrasi Pendidikan Karakter. Foto: Freepik

Pendidikan karakter sangat penting diajarkan kepada anak sejak dini. Sebab, inilah yang akan menentukan apakah seseorang akan menjadi manusia yang berguna di masa depan.

Seseorang bisa saja pintar dalam bidang sains atau kemampuan teknis lainnya. Tetapi tanpa pendidikan karakter, orang tersebut tidak bisa memaksimalkan manfaat dari ilmu yang dimilikinya. Atau bisa jadi ia malah menyalahgunakannya.

Istilah karakter berasal dari bahasa Latin “charakter”, yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian, atau akhlak. Thomas Lickona dalam Educating For Character mendefinisikan pendidikan karakter sebagai upaya yang sungguh-sungguh untuk membantu seseorang memahami, peduli dan bertindak dengan landasan nilai-nilai etis.

Nilai-Nilai Karakter Universal

Menurut Thomas Lickona, terdapat sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu:

  1. Karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya

  2. Kemandirian dan tanggung jawab

  3. Kejujuran/amanah, diplomatis

  4. Dermawan, suka tolong menolong dan gotong royong/kerjasama

  5. Percaya diri dan pekerja keras

  6. Kepemimpinan dan keadilan

  7. Karakter toleransi, kedamaian, dan kesatuan

Nilai-nilai Pendidikan Karakter Pancasila

Menurut Kemendikbud, terdapat lima nilai karakter utama yang bersumber dari Pancasila dan menjadi prioritas pembangunan pendidikan karakter. Nilai-niai tersebut adalah:

1. Nilai Karakter Religius

Mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut. Pribadi cinta damai dengan menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain.

2. Nilai Karakter Nasionalis

Karakter nasionalis ditunjukkan melalui sikap apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama.

3. Nilai Karakter Integristas

Upaya menjadikan diri sendiri sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral.

4. Nilai Karakter Mandiri

Sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan menggunakan segala tenaga, pikiran, dan waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi, dan cita-cita.

5. Nilai Karakter Gotong Royong

Tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, serta memberi pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan.

Ilustrasi Gotong Royong. Foto: In The Pink Solution

Tujuan Pendidikan Karakter

  1. Mengembangkan potensi nurani/kalbu/afektif peserta didik sebagai warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.

  2. Mengembangkan kebiasaan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan denan nilai universal dan tradisi bangsa yang religius.

  3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai penerus bangsa.

  4. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan.

  5. Mengembangkan lingkungan sekolah sebagai lingkungan aman, jujur, kreatif, dan bersahabat.

Contoh Pendidikan Karakter

  • Mengajarkan sholat lima waktu dan ibadah lainnya kepada anak

  • Menciptakan komunikasi yang baik dalam keluarga dan menanamkan kejujuran sejak dini

  • Mengajarkan kepada anak disiplin melakukan tugasnya

  • Bersosialisasi dengan banyak orang dari berbagai macam latar belakang

  • Mengajari anak sopan santun dan bersikap rendah hati