Sebutkan 6 sunnah sunnah mandi yang ada dalam materi thaharah

Jika tidak melakukan tiga rukun tersebut, maka mandi wajib tidak sah.

www.freepik.com

Tiga Rukun Mandi Wajib dalam Mazhab Syafii

Rep: umar mukhtar Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam mazhab Syafi'i, ada tiga hal yang menjadi rukun saat mandi janabah atau mandi wajib. Dengan demikian, jika tidak melakukan tiga rukun tersebut, maka mandi wajib itu tidak sah. Hal ini dijelaskan oleh Ustadz Isnan Ansory dalam bukunya berjudul Mandi Janabah Rasulullah SAW Menurut 4 Mazhab.

Baca Juga

Ustadz Isnan mengutip pandangan seorang ulama bermazhab Syafi'i bernama Imam Abu Syuja’ al-Ashfahani (w. 593 H). Kitab matannya menjadi salah satu rujukan dalam mazhab Syafi’i. Kitab itu ialah Matan al-Ghayah wa at-Taqrib.

Rukun mandi wajib dalam mazhab Syafi'i ada tiga. Pertama, niat. Kedua, membersihkan badan dari najis. Ketiga, mengalirkan air ke seluruh rambut dan permukaan kulit.

Adapun sunnah dalam mandi wajib menurut mazhab Syafi'i ada lima. Lima itu ialah tasmiyah (membaca bismillah), berwudhu sebelum mandi, gosokan tangan di atas badan, muwalah (berkesinambungan dalam berwudhu), dan mendahulukan anggota tubuh yang kanan atas kemudian yang kiri.

Dalam hadits riwayat Bukhari dari jalur Ibnu Abbas, pun dijelaskan tentang tata cara mandi wajib Rasulullah SAW. Dalam hadis ini, Ibnu Abbas menyampaikan, Maimunah RA mengatakan dirinya memberi air kepada Nabi SAW untuk mandi, lalu ia menutupi beliau dengan kain.

Sebagaimana penjelasan Maimunah RA, Rasulullah SAW memulai dengan menuangkan air ke tangannya, lalu mencuci keduanya. Kemudian Nabi SAW menuangkan air dengan tangan kanannya ke tangan kirinya lalu mencuci kemaluannya. Tangannya dipukulkannya ke tanah, lalu mengusapnya, kemudian mencucinya.

Kemudian Nabi SAW berkumur-kumur, memasukkan air ke hidung, membasuh mukanya dan kedua lengannya, lalu mengguyur kepalanya, kemudian Nabi SAW menyiram seluruh badannya, dan diakhiri dengan mencuci kedua telapak kakinya.

Setelah itu, Maimunah hendak menyodorkan kain (sebagai pengering) tetapi Nabi SAW tidak mengambilnya. Lalu beliau pergi mengeringkan air di badannya dengan tangannya.

Sebutkan 6 sunnah sunnah mandi yang ada dalam materi thaharah

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...

Jakarta -

Istilah thaharah dikenal di dalam agama Islam, khususnya sebelum melaksanakan sholat. Namun, masih banyak yang belum mengetahui betul thaharah artinya apa.

Pengertian Thaharah dikutip dari buku 'Panduan Lengkap Ibadah Sehari-hari' karya Ust Syaifurrahman El-Fati:

Thaharah artinya bersuci menurut bahasa. Dalam istilah, thaharah artinya suci dari hadats dan najis, yakni keadaan suci setelah berwudhu, tayammum, atau mandi wajib

Dalil thaharah tertulis dalam Quran surat Al Baqarah ayat 222. Allah SWT berfirman menyukai orang-orang yang bertaubat dan bersuci

Arab: اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَLatin: Innallāha yuḥibbut-tawwābīna wa yuḥibbul-mutaṭahhirīn

Artinya: Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri.

Selain itu, dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW, " Allah tidak menerima sholat yang tidak disertai dengan bersuci."

Pembagian thaharah ada dua, yakni bersuci dari hadats berupa melakukan wudhu, mandi, dan tayamum. Kemudian, bersuci dari najis berupa menghilangkan najis yang ada di badan, tempat dan pakaian.

Untuk melakukan thaharah, ada beberapa media yang bisa digunakan, yakni air, debu yang suci, dan batu untuk diinjak. Air sendiri, dari segi hukum dibagi menjadi lima, yaitu

-Air suci dan dapat mensucikan, seperti air sumur, air sungai, air hujan, dll-Air yang dapat mensucikan tapi makruh hukumnya, seperti air yang dijemur di tempar logam bukan emas

-Air yang tidak dapat mensucikan, seperti air yang kurang dari dua kulah, air yang sifatnya berbah (air teh, air kopi, air berbau), dan air yang diperoleh dari mencuri.

Sahabat Hikmah, sudah paham thaharah artinya apa kan?

(pay/erd)

Jakarta -

Sunnah wudhu adalah hal-hal yang disunnahkan atau dianjurkan saat mensucikan diri. Tiap muslim dianjurkan melakukan sunnah sesuai ajaran Rasulullah SAW

Dikutip dari Kitab Thaharah Matan Al-Ghayah Wa At-Taqrib karya Al-Qadhi Abu Syuja' yang diterjemahkan Ahmad Sarwat, ada 10 sunnah wudhu yang bisa dilakukan muslim. Melakukan sunnah wudhu tentunya tidak sulit.

Berikut 10 sunnah wudhu yang dianjurkan Rasulullah SAW:

1. Membaca bismillah

2. Membasuh kedua telapak tangan sebelum memasukkan ke wadah air

3. Berkumur

4. Menghirup air ke hidung

5. Mengusap seluruh kepala

6. Mengusap kedua telinga luar dalam dengan air baru

7. Menyisir jenggot tebal dengan jari

8. Membasuh sela-sela jari tangan dan kaki, mendahulukan bagian kanan baru kemudian kiri

9. Menyucikan masing-masing tiga kali

10. Muwalat (tidak terputus). Pembasuhan antara satu anggota wudhu dengan lainnya harus dilakukan tanpa terputus dalam waktu yang lama. Adapun, batasannya jangan sampai kering sendiri dalam keadaan normal.

Selain yang telah disebutkan, sunnah wudhu lainnya adalah bersiwak atau sikat gigi sebelum membersihkan diri. Sunnah ini disebutkan dalam kitab Kaasyifatus Sajaa karya Syaikh Nawawi al-Bantani yang dijelaskan dalam Fiqih Wudhu Versi Madzhab Syafi'iy karya Sutomo Abu Nashr.

Dalilnya adalah sebuah hadits shahih riwayat Imam Bukhari dan Muslim. Hadits ini dijelaskan Abu Hurairah RA,

لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ

Artinya: "Seandainya tidak memberatkan umatku maka sungguh akan aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali wudhu." (HR Bukhari dan Muslim).

Kitab Al-Majmu' Syarh al-Muhadzdzab karya Imam an-Nawawi dan Al-Fiqhu al-Manhaji Alaa Madzhabi al-Imam Asy-Syaafi'iy juga menyebutkan sunnah wudhu lainnya. Sunnah wudhu ini adalah menghadap ke arah kiblat ketika berwudhu. Hal ini dikarenakan kiblat termasuk arah yang mulia.

Wudhu adalah salah satu bagian dari thaharah (bersuci). Wudhu dapat menghilangkan hadats dan sebagai syarat untuk melakukan ibadah. Secara bahasa, wudhu berasal dari kata Al-Wadha'ah yang artinya kebersihan dan kecerahan.

Dengan mengetahui 10 sunnah wudhu dan cara membersihkan diri yang baik serta benar, diharapkan nikmat Allah SWT kepada umatNya selalu sempurna. Seperti dijelaskan dalam QS Al Maidah ayat 6,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ - ٦

Arab latin:Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qumtum ilaṣ-ṣalāti fagsilụ wujụhakum wa aidiyakum ilal-marāfiqi wamsaḥụ biru`ụsikum wa arjulakum ilal-ka'baīn, wa ing kuntum junuban faṭṭahharụ, wa ing kuntum marḍā au 'alā safarin au jā`a aḥadum mingkum minal-gā`iṭi au lāmastumun-nisā`a fa lam tajidụ mā`an fa tayammamụ ṣa'īdan ṭayyiban famsaḥụ biwujụhikum wa aidīkum min-h, mā yurīdullāhu liyaj'ala 'alaikum min ḥarajiw wa lākiy yurīdu liyuṭahhirakum wa liyutimma ni'matahụ 'alaikum la'allakum tasykurụn

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur."

(row/row)


Page 2

Jakarta -

Sunnah wudhu adalah hal-hal yang disunnahkan atau dianjurkan saat mensucikan diri. Tiap muslim dianjurkan melakukan sunnah sesuai ajaran Rasulullah SAW

Dikutip dari Kitab Thaharah Matan Al-Ghayah Wa At-Taqrib karya Al-Qadhi Abu Syuja' yang diterjemahkan Ahmad Sarwat, ada 10 sunnah wudhu yang bisa dilakukan muslim. Melakukan sunnah wudhu tentunya tidak sulit.

Berikut 10 sunnah wudhu yang dianjurkan Rasulullah SAW:

1. Membaca bismillah

2. Membasuh kedua telapak tangan sebelum memasukkan ke wadah air

3. Berkumur

4. Menghirup air ke hidung

5. Mengusap seluruh kepala

6. Mengusap kedua telinga luar dalam dengan air baru

7. Menyisir jenggot tebal dengan jari

8. Membasuh sela-sela jari tangan dan kaki, mendahulukan bagian kanan baru kemudian kiri

9. Menyucikan masing-masing tiga kali

10. Muwalat (tidak terputus). Pembasuhan antara satu anggota wudhu dengan lainnya harus dilakukan tanpa terputus dalam waktu yang lama. Adapun, batasannya jangan sampai kering sendiri dalam keadaan normal.

Selain yang telah disebutkan, sunnah wudhu lainnya adalah bersiwak atau sikat gigi sebelum membersihkan diri. Sunnah ini disebutkan dalam kitab Kaasyifatus Sajaa karya Syaikh Nawawi al-Bantani yang dijelaskan dalam Fiqih Wudhu Versi Madzhab Syafi'iy karya Sutomo Abu Nashr.

Dalilnya adalah sebuah hadits shahih riwayat Imam Bukhari dan Muslim. Hadits ini dijelaskan Abu Hurairah RA,

لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ

Artinya: "Seandainya tidak memberatkan umatku maka sungguh akan aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali wudhu." (HR Bukhari dan Muslim).

Kitab Al-Majmu' Syarh al-Muhadzdzab karya Imam an-Nawawi dan Al-Fiqhu al-Manhaji Alaa Madzhabi al-Imam Asy-Syaafi'iy juga menyebutkan sunnah wudhu lainnya. Sunnah wudhu ini adalah menghadap ke arah kiblat ketika berwudhu. Hal ini dikarenakan kiblat termasuk arah yang mulia.

Wudhu adalah salah satu bagian dari thaharah (bersuci). Wudhu dapat menghilangkan hadats dan sebagai syarat untuk melakukan ibadah. Secara bahasa, wudhu berasal dari kata Al-Wadha'ah yang artinya kebersihan dan kecerahan.

Dengan mengetahui 10 sunnah wudhu dan cara membersihkan diri yang baik serta benar, diharapkan nikmat Allah SWT kepada umatNya selalu sempurna. Seperti dijelaskan dalam QS Al Maidah ayat 6,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ - ٦

Arab latin:Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qumtum ilaṣ-ṣalāti fagsilụ wujụhakum wa aidiyakum ilal-marāfiqi wamsaḥụ biru`ụsikum wa arjulakum ilal-ka'baīn, wa ing kuntum junuban faṭṭahharụ, wa ing kuntum marḍā au 'alā safarin au jā`a aḥadum mingkum minal-gā`iṭi au lāmastumun-nisā`a fa lam tajidụ mā`an fa tayammamụ ṣa'īdan ṭayyiban famsaḥụ biwujụhikum wa aidīkum min-h, mā yurīdullāhu liyaj'ala 'alaikum min ḥarajiw wa lākiy yurīdu liyuṭahhirakum wa liyutimma ni'matahụ 'alaikum la'allakum tasykurụn

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur."

(row/row)