Sebutkan 3 negara yang pertama kali memberikan pengakuan atas kemerdekaan Republik Indonesia

Jakarta, IDN Times - Kemerdekaan Republik Indonesia tidak lepas dari perjuangan anak-anak bangsa dan pengakuan dari berbagai negara. Ini sesuai dengan syarat-syarat sebuah negara merdeka yang tak hanya punya wilayah khusus, populasi permanen, sebuah pemerintahan, tapi juga hubungan diplomatik dengan negara lain.

Ada beberapa pemerintah yang pada awal proklamasi menyatakan dukungan dan pengakuan kepada Indonesia. Berikut 5 negara yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia. Antara lain Mesir, India, Palestina, Afganistan, dan Australia.

Baca Juga: Mengenal Hamid Algadri, Perintis Kemerdekaan Kakek Nadiem Makarim

Sebutkan 3 negara yang pertama kali memberikan pengakuan atas kemerdekaan Republik Indonesia
Sebutkan 3 negara yang pertama kali memberikan pengakuan atas kemerdekaan Republik Indonesia
Ilustrasi Kairo, Mesir. unsplash.com/Omar Elsharawy

Mesir punya andil besar dalam membuat negara-negara lain mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1946. Berkat dorongan Mesir, Liga Arab yang beranggotakan negara-negara seperti Arab Saudi dan Irak bersedia memberikan pengakuan bahwa telah ada sebuah negara baru di Asia yang berdiri pada setahun sebelumnya.

Pada 1947, Haji Agus Salim yang merupakan tokoh diplomasi Indonesia sekaligus Menteri Muda Luar Negeri saat itu berkunjung ke Kairo, Mesir, untuk memulai penetapan hubungan persahabatan antara kedua negara. Saat itu juga, Duta Besar Belanda di Mesir memprotes sikap Kairo yang mendukung kemerdekaan Indonesia.

Sebutkan 3 negara yang pertama kali memberikan pengakuan atas kemerdekaan Republik Indonesia
Sebutkan 3 negara yang pertama kali memberikan pengakuan atas kemerdekaan Republik Indonesia
Ilustrasi India. unsplash.com/Julian Yu

Indonesia sudah mulai menggalang dukungan dari India sejak 1946. Saat itu, India tengah berusaha lepas dari penjajahan Inggris. Salah satu upaya Indonesia yang digagas Sutan Sjahrir, Perdana Menteri yang juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, adalah mengirimkan 500 ribu ton beras ke India yang dilanda kemiskinan.

Padahal, saat itu Indonesia juga masih serba kekurangan. Namun, usaha itu tak sia-sia. Setahun kemudian, Haji Agus Salim berhasil memimpin delegasi Indonesia di Inter Asian Relations Conference yang berlangsung di New Delhi. Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru pun mengakui Indonesia sebagai negara merdeka dan mendorong pemerintah lainnya mengikuti sikap tersebut.

Sebutkan 3 negara yang pertama kali memberikan pengakuan atas kemerdekaan Republik Indonesia
Sebutkan 3 negara yang pertama kali memberikan pengakuan atas kemerdekaan Republik Indonesia
Pendemo di depan pasukan Israel di Tepi Barat, dekat Tulkam, pada 5 Juni 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Mohamad Torokman

Posisi Palestina kala Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, adalah masih berjuang melawan Israel. Namun, berdasarkan buku Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri yang ditulis Zein Hassan, seorang tokoh nasionalis Palestina sekaligus Mufti Agung Yerusalem, Amin al-Husseini, sudah menyatakan pengakuan terhadap negara Indonesia.

Pengakuan itu disampaikan lewat siaran radio berbahasa Arab selama dua hari berturut-turut dari Berlin, Jerman, pada 1944. Ini lantaran beberapa tahun sebelumnya, al-Husseini melarikan diri dari Yerusalem dan kemudian tinggal di Jerman. Nama al-Husseini tercoreng karena mendukung Nazi melakukan genosida terhadap warga Yahudi agar Palestina bisa berdiri sebagai sebuah negara.

Sebutkan 3 negara yang pertama kali memberikan pengakuan atas kemerdekaan Republik Indonesia
Sebutkan 3 negara yang pertama kali memberikan pengakuan atas kemerdekaan Republik Indonesia
Buruh Afganistan mengerjakan parit untuk membantu meningkatkan persediaan air di Kabul, Afganistan, pada 21 Juni 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ismail

Negara non-Arab lain yang mengakui Indonesia sebagai negara pada awal kemerdekaan adalah Afganistan. Pernyataan bahwa bekas jajahan Belanda dan Jepang telah bebas disampaikan pada 1947. Ini tidak berjarak terlalu lama setelah pengakuan oleh Mesir.

Melalui bukunya yang berjudul Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri, Zein Hassan menulis bahwa sikap Afganistan itu diberitakan koran Al-Ahram. Di dalamnya dikabarkan Kairo mengirim kawat ke Duta Besar Afganistan di Washington DC, Amerika Serikat. Isinya adalah pesan untuk disampaikan kepada Sutan Sjahrir terkait pengakuan itu.

Baca Juga: Menlu Protes Palestina Hilang di Peta Google dan Apple Map

Baca Artikel Selengkapnya

Mesir, salah satu negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia © arabicl

Indonesia secara resmi mengumumkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Namun, agar kemerdekaannya diakui oleh dunia internasional, Indonesia harus menjalani perjalanan yang panjang.

Belanda yang menjajah Indonesia baru mengakui dan menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia pada 27 Desember 1949. Saat itu akta penyerahan dan pengakuan kedaulatan ditandatangani Ratu Juliana melalui sebuah upacara di istana kerajaan di Amsterdam, Belanda.

Setelah proklamasi kemerdekaan, dalam sejarah tercatat bahwa negara–negara Timur Tengahlah yang pertama kali mengakui posisi Indonesia sebagai negara merdeka.

Kenyataan ini seperti yang diungkapkan oleh Abdul Harris Nasution :

“Karena itu tertjatatlah, bahwa negara-2 Arab jang paling dahulu mengakui RI dan paling dahulu mengirim misi diplomatiknja ke Jogja dan jang paling dahulu memberi bantuan biaja bagi diplomat-2 Indonesia di luar negeri. Mesir, Siria, Irak, Saudi Arabia, Jemen,memelopori pengakuan de jure RI bersama Afghanistan dan Iran Turki mendukung RI. Fakta-2 ini merupakan hasil perdjuangan diplomat-2 revolusi kita. Dan simpati terhadap RI jang tetap luas di negara-2 Timur Tengah merupakan modal perdjuangan kita seterusnja, jang harus terus dibina untuk perdjuangan jang ditentukan oleh UUD ’45 : “ikut melaksanakan ketertiban dunia jang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.

Pengakuan Palestina

Berdasarkan buku Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri yang ditulis Zein Hassan, seorang tokoh nasionalis Palestina sekaligus Mufti Agung Yerusalem, Amin Al-Husseini, sudah menyatakan pengakuan terhadap negara Indonesia.

Pengakuan itu disampaikan lewat siaran radio berbahasa Arab selama dua hari berturut-turut dari Berlin, Jerman, pada 1944. Ucapan selamat dari Syekh Muhammad Amin Al-Husseini pada saat itu bukan pengakuan kedaulatan Indonesia secara sah, melainkan sebatas dukungan kepada Indonesia karena pada tahun itu Indonesia juga belum merdeka. Selain itu pada tahun 1944, wilayah Palestina masih di bawah pemerintahan Britania Raya (1920-1948) dan belum menjadi sebuah negara yang berdaulat.

Sehingga berdasarkan fakta–fakta tersebut, belum bisa dikatakan bahwa Palestina merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Akan lebih tepat jika dikatakan bahwa, tokoh besar pertama yang memberikan ucapan selamat dan dukungan kepada Indonesia untuk kemerdekaannya adalah orang Palestina.

Meskipun demikian, peran Palestina tetaplah penting sebagai pelecut bagi para pahlawan bangsa untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Pengakuan Mesir

Sedangkan dalam buku Indonesia, Islam and Democracy yang ditulis Azyumardi Azra, disebutkan bahwa pertama kali, kemerdekaan Indonesia diakui dan didukung oleh Mesir.

Mesir merupakan negara pertama yang memberikan pengakuan kedaulatan terhadap Indonesia sejak Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Negara beribukota Kairo tersebut mengakui kemerdekaan Indonesia pada 22 Maret 1946.

Perdana Menteri Mesir menandatangani pengakuan kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia
disaksikan Haji Agus Salim dan AR Baswedan.

Usai pengakuan kedaulatan tersebut, tokoh diplomasi Indonesia sekaligus Menteri Luar Negeri, Haji Agus Salim, berkunjung ke Kairo pada 1947. Setelah itu Indonesia dan Mesir sepakat untuk memulai hubungan bilateral.

Berikut negara-negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia setelah proklamasi 17 Agustus 1945

  1. Mesir
  2. Arab Saudi
  3. Suriah
  4. Irak
  5. Yaman
  6. Afghanistan
  7. Iran
  8. Turki

Inilah negara-negara yang memiliki peran penting dalam diplomasi Indonesia sebagai negara yang baru saja merdeka dan berdaulat.