Seorang pemuda asal Kupang, dengan rasa percaya diri yang kuat mengikuti sebuah ajang pencarian bakat di salah satu stasiun televisi ternama. Ajang tersebut disiarkan secara “live” hingga ke beberapa negeri serumpun hingga Australia. Pemuda tersebut dengan keluguannya berhasil memikat para juri dan pemirsa televisi dengan keahliannya memainkan alat musik tradisional asal daerahnya, Nusa Tenggara Timur, yang bernama “Sasando”. Meski tidak menjadi pemenang, tetapi dalam beberapa minggu ia bukan hanya mampu menyihir penonton, tetapi juga memperkenalkan dan mempopulerkan alat musik Sasando ke mancanegara. Dalam Festival Indonesia Kontemporer (IKON) 2018 yang berlangsung di kampus SOAS University of London, seorang gadis Polandia tampak larut dalam permainan sasando. Siapa sangka gadis itu teryata belajar langsung dari master sasando asal Pulau Rote, Ganzer Lana? Nama yang mungkin kita pun tak mengenalnya tetapi mampu menjadikan sasando dikenal oleh masyarakat negara lain melalui jari jemari Aga Ujma si gadis Polandia. Sasando adalah alat musik tradisional asal Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Nama sebenarnya adalah “Sasandu” artinya bunyi yang dihasilkan dari getar, sebagaimana masyarakat Pulau Rote menyebutnya. Kata sandu atau sanu artinya bergetar atau meronta-ronta, karena resonansi pada sasando menghasilkan getaran suara yang berulang-ulang seolah meronta. Akhirnya disebut sandu-sandu atau sanu-sanu yang kemudian menjadi sasandu. Alat musik ini memiliki bagian utama berbentuk tabung panjang yang terbuat dari bambu. Dawai-dawai pada sasando direntangkan di tabung dari atas ke bawah yang sudah diberi ganjalan-ganjalan. Ada beberapa versi tentang asal muasal alat musik sasando sebagaimana dikutip dari BPNB Bali (Balai Pelestarian Nilai Budaya), tetapi ada satu kisah yang menarik. Samuel Ndun alias Sembe Feok (1897-1990), seorang “manahelo” (ahli silsilah dan syair) di Pulau Rote bagian Barat, berpendapat bahwa penemu Sasandu adalah Pupuk Soroba. Inspirasi pembuatan Sasandu diperoleh Pupuk Soroba saat menyaksikan seekor laba-laba besar sedang asyik memainkan jaring (sarangnya) dan menghasilkan suara yang indah. Pupuk Soroba kemudian mencoba mencungkil lidi-lidi daun lontar yang mentah, lalu disenda, kemudian dipetik. Ruas bambu dipasang pada haik (wadah terbuat dari anyaman lontar yang dibentuk seperti kipas), serta senar atau dawai dari serat akar pohon beringin, sesudah itu dibuat dari usus musang yang kering, dan ternyata menghasilkan resonansi bunyi yang lebih besar. Ide pembuatan Sasandu yang didapat dari laba-laba, memunculkan mitos di Rote yaitu jika ingin pandai bermain Sasandu maka harus menangkap seekor laba-laba, lalu dihancurkan dan dicampur minyak kelapa untuk diremas-remas pada jari-jemari. Sasando, dalam bidang organologi (ilmu tentang alat-alat musik) tergolong “sitar tabung bambu”, yang menurut para peneliti musik merupakan alat musik asli Asia Tenggara (Filipina dan Indonesia). Alat musik serupa juga ditemukan di Madagaskar dengan sebutan Valiha/Ali, yang diduga sampai kesana karena proses migrasi. Sasando tergolong “chordphone”, yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai atau senar, sehingga berdasarkan jumlah dawai dibedakan menjadi sasando engkel dengan 28 dawai, dan sasando dobel 56-84 dawai. Berdasarkan struktur nada, sasando dibedakan menjadi: (1) Sasando Gong, menggunakan sistem nada pentatonik dengan dua belas dawai. Sasando Gong hanya bisa digunakan untuk memainkan lagu-lagu tradisional; dan (2) Sansado Biola, menggunakan sistem nada diatonik dengan jumlah dawai 48. Nada diatonik yang sifatnya universal memungkinkan sasando dimainkan untuk mengiringi berbagai jenis lagu. Sasando biola diduga berkembang di Kupang pada akhir abad ke-18. Alat musik sasando saat ini tersedia dalam dua pilihan, tradisional dan elektrik. Sasando tradisional memiliki pengikat di ujungnya, sebelum dimainkan talinya dikalungkan terlebih dahulu di leher baru kemudian sasando diletakkan di pangkuan. Sasando elektrik diprakarsai oleh Edu Pah, pakar permainan sasando di NTT, sejak tahun 1960-an. Saat akan dimainkan cukup dipangku kemudian dihubungkan dengan kabel ke speaker. Petikannya terdengar lebih jelas. Kedua jenis sasando ini dimainkan dengan cara yang sama, yaitu menggunakan jari jemari kedua tangan secara bersamaan berlawanan arah, kiri ke kanan dan kanan ke kiri. Tangan kiri mengatur melodi dan bass, sedangkan tangan kanan memainkan accord. Tidak mudah memainkan sebuah alat musik untuk bisa menghasilkan suara yang indah, karena diperlukan sebuah harmonisasi rasa antara perasaan dan teknik memainkannya. Begitu juga halnya dengan sasando. Bagi masyarakat Pulau Rote, alat musik sasando memiliki beberapa fungsi dan manfaat, yaitu (1) Terapi kesehatan, dahulu di Pulau Rote sempat mewabah penyakit kusta dan sasando digunakan sebagai media penyembuhan; (2) Hiburan, sasando biasa digunakan untuk mengiringi seni tradisional, lagu, dan hiburan dalam acara duka; (3) Upacara adat, sasando selalu hadir dalam acara adat masyarakat setempat, seperti pernikahan, penyambutan tamu, dan lainnya; (4) Finansial, semakin dikenalnya sasando di luar tempat asalnya tentu akan meningkatkan permintaan, dan masyarakat yang mahir membuat atau bermain sasando bisa mendapatkan manfaat.
Senin, 29 Juli 2019 | 16:00 WIB
Aalt musik sasando dari Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur.
Bobo.id – Pernahkah teman-teman melihat alat musik sasando ini? Bagaimana cara memainkannya, ya? Bagaimana pula bunyinya? Yuk, cari tahu lebih banyak tentang alat musik ini! Baca Juga: Benarkah Orang Lebih Cerdas Jika Bisa Bermain Musik? #AkuBacaAkuTahu Alat Musik Kordofon Sasando adalah alat musik tradisional khas Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pulau Rote merupakan pulau yang letaknya di ujung selatan negara kita. Alat musik tradisional ini bunyinya berasal dari dawainya yang dipetik. Alat musik seperti ini disebut juga alat musik kordofon. Apa kamu bisa menyebutkan alat musik kordofon lainnya? Selain sasando, gitar, kecapi, dan harpa juga termasuk alat musik kordofon. Bunyi yang dihasilkan alat musik ini mirip gitar, teman-teman. Baca Juga: Mirip Terompet tapi Super Panjang, Alphorn Musiknya Penggembala Sapi Berbahan Bambu dan Daun Lontar Pada sasando, dawai atau senarnya disusun pada sebuah tabung yang terbuat dari bambu. Dawai itu direntangkan dari atas ke bawah. Page 2
Page 3
Aalt musik sasando dari Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur.
Bobo.id – Pernahkah teman-teman melihat alat musik sasando ini? Bagaimana cara memainkannya, ya? Bagaimana pula bunyinya? Yuk, cari tahu lebih banyak tentang alat musik ini! Baca Juga: Benarkah Orang Lebih Cerdas Jika Bisa Bermain Musik? #AkuBacaAkuTahu Alat Musik Kordofon Sasando adalah alat musik tradisional khas Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pulau Rote merupakan pulau yang letaknya di ujung selatan negara kita. Alat musik tradisional ini bunyinya berasal dari dawainya yang dipetik. Alat musik seperti ini disebut juga alat musik kordofon. Apa kamu bisa menyebutkan alat musik kordofon lainnya? Selain sasando, gitar, kecapi, dan harpa juga termasuk alat musik kordofon. Bunyi yang dihasilkan alat musik ini mirip gitar, teman-teman. Baca Juga: Mirip Terompet tapi Super Panjang, Alphorn Musiknya Penggembala Sapi Berbahan Bambu dan Daun Lontar Pada sasando, dawai atau senarnya disusun pada sebuah tabung yang terbuat dari bambu. Dawai itu direntangkan dari atas ke bawah. bagaimana menjawab formatMMDDYY 1. Lagu yang mempunyai tangga nada diatonik minor lagunya ......................................................... 2. Lagu Syukur termasuk jenis lagu … 1. Berikut judul lagu yang memiliki tangga diatonik minor adalah .... a. Syukur b. Garuda Pancasila c. Halo-halo Bandung d. Hari Kemerdekaan 2. Saat m … jenis tari tinggal putri yang berasal dari Indonesia 4. Nada da ( 1 ) dalam laras pelog selaras dengan nada ... pada tangga nada diatonis. a. re ( 2 ) b. fa ( 4 )c. la ( 6 )d. si ( 7 )5. Perhatikan gamba … 1.Rara menyanyikan sebuah lagu, dalam lagu tersebut terdapat nada mi (3), sol (5), fa (4) dan la (6). Berdasarkan tangga nada mayor, nada yang paling … contoh yel yel Pramuka untuk bunga sakura sayuran pada umumnya merupakan bahan olahan sebagai pendamping makanan utama yakni nasi. sebab aneka sayur yang kita kenal antara lain sayur bayam yan … Mengapa objek flora dan fauna lebih mudah digambarkan dibandingkan dengan menggambar alam benda untuk menciptakan kerajinan pensil hias dari materi limbah jagung,teknik yang dilakukan dengan cara...A.di lem dan digunting B.di lem dan dilipat C.di … |