ilustrasi belajar dari rumah - Berikut ini kunci jawaban soal Subtema 2 Pembelajaran 1 halaman 53-56
TRIBUNNEWS.COM - Simak soal dan kunci jawaban tema 4 kelas 5 SD halaman 53, 54, 55, dan 56 Buku Tematik Subtema 2 Pembelajaran 1. Buku Tematik Tema 4 untuk kelas 5 SD Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017 ini berjudul Sehat Itu Penting. Subtema 2 dalam Buku Tematik Tema 4 Kelas 5 SD adalah Gangguan Kesehatan pada Organ Peredaran Darah. Dalam artikel ini, berisi kunci jawaban soal Subtema 2 Pembelajaran 1 halaman 53, 54, 55, dan 56. Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 4 Kelas 5 SD Halaman 43 45 47 48 49 51 52 Buku Tematik Pembelajaran 6 Subtema 1 Baca juga: Kunci Jawaban Buku Tematik Tema 4 Kelas 1 Halaman 26 27 28 Pembelajaran 4 Subtema 1 Kunci jawaban ini merupakan pedoman orang tua atau wali dalam mengoreksi hasil belajar anak. Simak kunci jawaban Tema 4 Kelas 5 SD halaman 53, 54, 55, dan 56 Buku Tematik, Subtema 2 Pembelajaran 1. Kunci Jawaban Halaman 54 Ayo Berkreasi Buatlah pantun yang berisi tentang pentingnya menjaga organ peredaran darah agar terhindar dari gangguan kesehatan. Tuliskan pantunmu pada kolom berikut. Jawaban:
Lihat Foto KOMPAS.com - Sistem peredaran darah manusia adalah sistem yang harus dijaga kesehatannya. Tahukah kamu apa saja penyakit pada peredaran darah manusia? Dengan mengetahui berbagai penyakit pada peredaran darah manusia, kita bisa tahu cara mencegahnya. Penyakit pada peredaran darah manusia1. Jantung koronerPenyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian nomor satu di Indonesia dan di dunia. Penyakit jantung koroner adalah kondisi dimana arteri koroner tidak bisa menyuplai darah yang cukup untuk otot-otot jantung. Arteri koroner adalah arteri yang bertugas menyuplai nutrisi dan oksigen ke otot jantung. Berkurang atau gagalnya suplai darah biasanya disebabkan karena adanya sumbatan arteri koroner akibat penumpukan lemak dan kolesterol. Tidak adanya suplai oksigen dan nutrisi bisa menyebabkan otot jantung gagal berkontraksi untuk memompa darah. Gejala yang umum dirasakan antara lain dada sesak, sakit pada lengan dan punggung sebelah kiri, napas pendek, dan pusing. Baca juga: Struktur serta Fungsi Jantung dan Pembuluh Darah 2. StrokeStroke adalah kematian jaringan otak akibat tidak adanya suplai darah ke otak. Hal ini bisa terjadi karena dua hal, yaitu pembuluh darah ke otak tersumbat lemak atau pembuluh darah ke otak pecah. Upaya yang bisa dilakukan agar terhindar dari penyakit ini sama dengan cara mencegah penyakit jantung koroner. Caranya dengan menjaga pola hidup sehat, seperti menghindari makan makanan berlemak, olahraga rutin, istirahat yang cukup, dan menjaga berat badan ideal. 3. VarisesVarises adalah melebarnya pembuluh darah vena. BErikut adalah upaya yang bisa dilakukan agar terhindar dari varises:
Anemia adalah gangguan darah yang ditandai dengan hemoglobin yang rendah. Jika seseorang kekurangan hemoglobin, orang itu akan merasa lesu, pusing, dan pucat. Kedua penyakit ini merupakan penyakit terkait tekanan darah. Normalnya, tekanan darah harus berada di angka 120/80 mmHg. Hipertensi merupakan penyakit tekanan darah tinggi, sedangkan hipotensi merupakan kondisi tekanan darah terlalu rendah. Gejala hipertensi antara lain sakit kepala, mudah lelah, perdarahan dari hidung, dan sesak napas. Umumnya hipertensi disebabkan obesitas, kolesterol tinggi, kurang berolahraga, dan stres. Gejala hipotensi antara lain pusing, sering menguap, mudah berkunang-kunang terutama setelah duduk lama, dan tampak pucat. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya Bola.com, Jakarta - Sistem peredaran darah merupakan suatu sistem organ dalam tubuh yang sangat penting. Sistem perdaran darah berfungsi untuk mengirim darah, oksigen, dan nutrisi ke seluruh tubuh. Saat aliran darah ke tubuh berkurang yang diakibatkan beberapa kondisi tersebut, akan menimbulkan gejala akibat penyakit pada sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah terdiri dari jantung dan pembuluh darah, meliputi pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler. Jantung merupakan organ utama sistem peredaran darah, dengan fungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Mengingat pentingnya sistem peredaran darah dalam fungsinya mendistribusikan nutrisi makanan ke seluruh bagian tubuh, perlu dijaga kesehatannya. Berikut ini rangkuman tentang cara menjaga kesehatan sistem peredaran darah, seperti dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Jumat (3/12/2021). 1. Memperhatikan Asupan Nutrisi bagi Tubuh Adapun nutrisi-nutrisi yang penting untuk darah, antara lain: Asam folat berfungsi untuk membantu proses metabolisme dalam tubuh. Sumber nutrisi tersebut banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran berdaun hijau seperti jeruk, pisang, bayam, lobak, serta kacang-kacangan. Asam lemak omega-3 berfungsi membantu menurunkan kolesterol dan trigliserida dalam darah, menurunkan tekanan darah, serta menjaga kesehatan pembuluh darah agar tidak tersumbat. Nutrisi ini bisa kita temukan dari berbagai jenis bahan pangan seperti ikan salmon, kedelai, kenari. Arginin berfungsi untuk membantu menciptakan aliran darah yang sehat, yaitu dengan membuat pembuluh darah menjadi rileks. Tubuh mampu memproduksi arginin sehingga bagi sebagian orang tidak perlu mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zat tersebut. Arginin terdapat pada beberapa jenis makanan seperti kacang almond, biji wijen, biji bunga matahari, cokelat, kacang tanah, kismis, beras merah, jagung, dan gandum. Serat berfungsi membantu menurunkan lonjakan gula dalam darah yaitu dengan memperlambat pencernakan karbohidrat dalam tubuh. Untuk mendapatkan sumber serat bisa dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian, serta kacang-kacangan. Zat besi berfungsi membantu produksi sel-sel darah merah. Sumber nutrisi tersebut didapatkan dari sayuran maupun buah-buahan seperti bayam, ikan, dan telur. 2. Menghindari Makanan yang Mengandung Banyak Garam dan Gula Terlalu banyak garam dapat menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Sementara, mengonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung gula dapat menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah. 3. Melakukan Olahraga Secara Teratur Melakukan gerakan fisik dengan berolahraga menjadikan otot-otot tubuh makin kuat. Tak hanya itu, dengan berolahraga metabolisme dalam tubuh akan berjalan lancar. Pada dasarnya bila metabolisme tubuh berjalan normal, masing-masing bagian akan berfungsi sesuai perannya. Namun, jika terdapat satu saja bagian tubuh tidak berfungsi maka kesehatan akan terganggu. 4. Menghindari Konsumsi Alkohol Mengonsumsi minuman yang banyak mengandung alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Adapun efek yang lebih parah yaitu hilangnya kendali diri atau kesadaran. Hal tersebut memungkinkan seseorang melakukan tindakan kejahatan. 5. Jauhi Rokok Bahaya merokok baik perokok aktif maupun pasif sudah banyak dijelaskan. Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok, tetapi menghirup asap rokok. Nikotin pada rokok bersifat karsinogenik sehingga memiliki risiko memunculkan sel kanker pada paru-paru. Selain itu, nikotin dapat merusak jantung. 6. Membatasi Asupan Lemak Mengonsumsi terlalu banyak lemak, khususnya lemak jenuh yang ada pada makanan memiliki efek yang tidak baik untuk kesehatan darah. Mengonsumsi terlalu banyak kandungan jenis lemak tersebut, akan mengakibatkan rusaknya pembuluh darah serta jantung. Beberapa makanan yang mengandung lemak jenuh antara lain daging sapi, daging ayam, minyak sawit, susu, keju, dan mentega. Mengonsumsi makanan ini diperbolehkan dalam jumlah yang sedikit karena lemak juga diperlukan tubuh. 7. Mencari Informasi tentang Kesehatan Darah Informasi tentang kesehatan darah dapat diperoleh dengan cara aktif membaca buku, berkonsultasi langsung dengan dokter, atau mencari tahu melalui internet. 8. Rutin Mengikuti Kegiatan Donor Darah Selain membantu sesama manusia, donor darah dapat menjaga kesehatan darah. Hal itu diarenakan jika darah didonorkan maka sumsum tulang belakang segera memproduksi sel-sel darah merah baru yang lebih sehat. Sumber: Kemdikbud |