Salah satu metode wawancara dalam penelitian dapat dilakukan dengan cara

Panjang sisi siku-siku pada sebuah prisma tegak segitiga siku-siku adalah 4 cm dan 5 cm. Sedangkan tinggi prisma adalah 10 cm. maka volume prisma ters … ebut adalah​

Seseorang membeli suatu barang dengan mendapat diskon 10%, kemudian dia membayar Rp 150.000,00. Berapakah harga barang tersebut sebelum diskon ? tolon … g dijawab ya kakak kakak ini mau dikumpulkan besok sebelumnya makasi

8 Perhatikan gambar berikut! 14 cm 12 cm 13 cm 15 cm Tentukan luas bangun di atas! C2 7​

TOLONG DI BANTU KKK!!!​

Jika diketahuiFO=32 cm,FE=10 cm, DO = 13 cm, CO = 14 cm, dan BC= 16 cm, tentukan luas bangun datar di atas! 13 Perhatikan gambar berikut! A​

16) Sebuah kubus ABCD.EFGH yang mempunyai panjang diagonal ruang 5√2 cm, memili volume sebesar ... cm³. a. 100 c. 125 d. 150 b. 115 #harus pakai cara … ya​

Firman memiliki kawat sepanjang 2 m. Dia akan membuat sebuah kerangka balok dengan ukuran 20 cm x 15 cm x 8 cm. Panjang kawat yang tersisa adalah ... … cm. a. 28 b. 30c. 32d. 40 ​

harga sebuah jam tangan adalah Rp 235.000,00. Jika toko tersebut memberikan diskon sebesar 10%, maka harga jam tangan sebuah diskon adalah??TOLONG DI … BANTU KKK BESOK SUDH DI KUMPUL!!!!​

Sebuah Perusahaan menggunakan dua buah mesin untukmengubah bahan mentah menjadi bahan jadi. Mesin 1 mengubahbahan mentah menjadi bahan setengah Jadi d … an mesin 2mengubah dari bahan setengah jadi.Mesin 1 bekerja berdasarkan fungsi F(x) = x-3, dan mesin 2 berkerjaberdasarkan fungsi g(x): 5x²-7x.(x merupakan bahan mentah yang digunakan)a) Bagaimanakah bentuk fungsi keseluruhan Proses Pengolahan bahanmentah menjadi bahan jadi tersebut​

jika sudut besarnya P⁰ dalam sepihak sudut yang besarnya q derajat dan diketahui <q=112⁰ berapakah nilai dari sudut P⁰​

Wawancara atau Interview Sebagai Metode Pengumpulan Data | Istilah wawancara memang sangat familiar. Umunya wawancara sering diidentikan dengan kegiatan wartawan untuk memperoleh informasi dari berbagai narasumber. Wawancara dalam sebuah penelitian juga diperuntukan untuk memperoleh informasi dari para narasumber yang nantinya informasi tersebut akan dijadikan sebagai data penelitian. Untuk memperdalam pengetahuan kita tentang Wawancara Atau Interview Sebagai Metode Pengumpulan Data simak penjelasan berikut.


Menurut Sugiyono [2011:317]
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon.

Menurut Esterberg [dalam Sugiyono, 2011:317-321]
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.


Macam-Macam Wawancara:

  1. Wawancara Terstruktur. Digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Dalam teknik ini peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannyapun telah dipersiapkan. Dalam wawancara ini setiap responden diberikan pertanyaan yang sama. Alat bantu yang dapat digunakan dalam wawancara antara lain tape recorder, gambar brosur dan sebagainya.
  2. Wawancara Semiterstruktur. Pelaksanaan wawancara ini lebih bebas jika dibandingkan dengan Wawancara terstruktur. Tujuan wawancara jenis ini adalah untuk menentukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang wawancarai di minta pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara ini pendengar secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh narasumber.
  3. Wawancara Tak Terstruktur. Adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan data. Pedoman yang digunakan dalam wawancara jenis ini hanyalah berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh responden.


Langkah-Langkah Wawancara Lincoln And Guba Sebagaimana dikutip dalam Faisal (dalam Sugiyono,2011:322), mengemukakan ada tujuh langkah dalam penggunaan wawancara untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:

  1. Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan.
  2. Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan.
  3. Mengawali atau membuka alur wawancara.
  4. Menginformasikan iktisar hasil wawancara dan mengakhirinya.
  5. Menulis hasil wawancara kedalam catatan lapangan.
  6. Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh.


Jenis-Jenis Pertanyaan dalam Wawancara Patton sebagaimana dikutip Melleong (dalam Sugiyono,2011:322-324) menggolongkan enam jenis pertanyaan yang paling berkaitan yaitu:

  1. Pertanyaan yang berkaitan degan pengalaman.
  2. Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat.
  3. Pertanyaan yang berkaitan dengan pertanyaan.
  4. Pertanyaan tertang pengetahuan.
  5. Pertanyaan yang berkenaan dengan indera.
  6. Pertanyaan yang berkaitan dengan latar belakang atau demografi.


Alat-Alat Wawancara
Supaya hasil wawancara dapat terkam dengan baik, dan peneliti memiliki bukti telah melakukan wawancara kepada informan, maka diperlukan alat bantu yaitu buku catatan, tape recorder, dan kamera.


Menurut Kusumah [2011:77-78], wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti.


Keuntungan Metode Wawancara

  1. Memberi umpan balik dilihat dari sudut pandang responden.
  2. Dapat langsung mendiskusikan masalah yang muncul, dan memperoleh informasi segera.
  3. Dapat merupakan catatan mengenai episode atau suasana tertentu secara umum.
  4. Dapat membantu mengidentifikasi masalah pribadi responden.
  5. Mengajak responden untuk memecahkan masalah.
  6. Dipakai sebagai bahan triangulasi.
  7. Peneliti langsung berhubungan dengan siswa.
  8. Dapat secara langsung mencari informasi yang dibutuhkan.
  9. Dapat dilakukan kapan saja.


Kerugian Metode Wawancara

  1. Sering tidak umum dilakukan di sekolah.
  2. Sukar bagi anak kecil untuk mencatat gagasan dan perasaannya.
  3. Responden dapat merasa tidak enak untuk membicarakan perasaannya kepada peneliti.
  4. Dapat sangat subjektif.
  5. Dapat menimbulkan masalah etnis.
  6. Memakan waktu lama.
  7. Sukar dilakukan pada anak kecil.


[Sumber rujukan : Kusumah Wijaya dan Dwitagama Dedi. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks | Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta]

Suara.com - Dalam melakukan sebuah penelitian seorang peneliti dituntut untuk dapat menjelaskan secara runtut proses dan hasil penelitian yang ia lakukan. Terdapat beberapa poin krusial yang sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan sebuah penelitian, diantaranya adalah hipotesis, identifikasi masalah dan teknik pengumpulan data.

Pada kesempatan ini kami akan mengulas tentang jenis teknik pengumpulan data, mari simak!

Pengertian Teknik Pengumpulan Data

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang jenis teknik pengumpulan, terlebih dahulu kita akan membahas tentang apa itu teknik pengumpulan data secara singkat.

Baca Juga: Kepri Siapkan Anggaran Penelitian Perguruan Tinggi Rp5 Miliar

Singkatnya, teknik pengumpulan data adalah sebuah metode yang dilakukan oleh seorang peneliti untuk dapat mengumpulkan data dan informasi yang nantinya akan berguna sebagai fakta pendukung dalam memaparkan penelitiannya.

Dalam menentukan teknik pengumpulan data seseorang diharuskan untuk menentukan terlebiih dahulu terkait dengan metodologi yang diambil dan ditentukan oleh peneliti.

Artinya Jika peneliti menggunakan metodologi penelitian kualitatif maka teknik pengumpulan data yang digunakan dapat berupa observasi, focus group discussion (FGD), wawancara mendalam (indepth interview) dan studi kasus (case study).

Sedangkan, penelitian kuantitatif cenderung menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket (kuesioner), wawancara dan studi dokumentasi.

Jenis Teknik Pengumpulan Data

Baca Juga: Interview: Trauma Bisma Karisma Dibegal Geng Motor Hingga Nyaris Meninggal

Mengutip dalam berbagai sumber, berikut adalah jenis teknik pengumpulan data beserta penjelasannya.