Rumus UCL dan LCL di Excel

Rumus UCL dan LCL di Excel

Distribusikan data Anda sehingga mereka berputar di sekitar titik tengah (rata-rata). Pastikan pengukuran Anda tidak bergantung satu sama lain. Buat subkelompok untuk setiap titik dan ukur angka.

Tambahkan semua pengukuran subkelompok dan bagi dengan jumlah pengukuran Anda. Hitung rata-rata semua sarana, untuk mendapatkan total rata-rata. Hitung deviasi standar dari titik data Anda menggunakan perintah: "Standar deviasi: = STDEV (titik data)."

Ini mengkuadratkan batas kontrol atas dan bawah (UCL, LCL). Masukkan rumus ini: "UCL = CL + 3 S", "LCL = CL - 3 S". Ini menyatakan 3 standar deviasi di atas dan di bawah rata-rata Anda. Ini akan memproses garis sigma Anda 1, 2 dan 3. Buat garis di setiap penyimpangan yang telah Anda hitung. Diagram subkelompok berarti bahwa "sumbu x" meniadakan "sumbu y". Konfirmasikan bahwa poin Anda tidak dipisahkan dari garis sigma Anda. Ini dapat membantu Anda mengetahui apakah data Anda "terkendali" atau "tidak terkendali".

Cara Membuat Control Chart di Excel - Halo Sobat Laboran, pada tahap ini saya ingin memberikan sedikit informasi yang cukup praktis tentang bagaimana membuat control chart atau sering disebut peta kendali.

Sebagai praktisi laboratorium, tentunya sobat sekalian membutuhkan program pengendalian mutu yang maksimal dalam rangka pemantauan kinerja laboratorium pada saat proses analisis di laboratorium.

Hal yang cukup membantu untuk menjamin pekerjaan kita masih sesuai dengan kriteria atau kebijakan yang ditetapkan adalah dengan cara mengembangkan peta kendali.

Peta kendali atau sering disebut control chart adalah suatu program yang digunakan untuk memantau jaminan mutu pengujian ataupun pekerjaan lain yang membutuhkan akurasi dan presisi.

Terdapat banyak bidang pekerjaan yang biasanya menggunakan diagram kendali ini seperti dibidang R & D, Lab Analitik, Produksi dan lain-lain.

Nah, langsung saja kita bahas satu per satu tentang cara membuat control chart menggunakan microsoft excel.

Pertama yang harus kamu lakukan adalah melakukan pengujian atau analisis parameter yang akan di pantau menggunakan peta kendali, kali ini kita anggap parameter analisis kandungan logam Magnesium pada sampel air pada salah satu WTP (Water Treatment Plant).

Baca Juga : Pelatihan Pembuatan Kontrol Sampel dan Control Chart

Sebelum masuk ke tahap pengujian, pastikan semua peralatan dan bahan kimia yang digunakan masih layak pakai dan instrumen yang digunakan masih dalam kondisi optimal.

Pengujian biasanya dilakukan minimal 7 kali ulangan pada waktu yang bersamaan, menggunakan instrumen yang sama dan bisa juga dilakukan oleh analis yang sama.

Saya beri contoh hasil dari analisis kandungan logam Magnesium yang diulang sebanyak 7 kali ulangan adalah 121.4, 121.7, 122.0, 121.9, 122.1, 121.8, 121.5 mg/L.

Setelah diperoleh data seperti contoh tersebut silahkan anda ketik pada microsoft excel angka tersebut seperti pada contoh gambar dibawah ini:

Perlu diperhatikan pada saat anda mengetik angka, cocokkan notasi koma yang sesuai, karena notasi tersebut bergantung pada program atau settingan pada microsoft excel anda. Nah, pada microsoft excel yang saya gunakan ini menggunakan notasi tanda Titik untuk menentukan koma.

Selanjutnya, hitung nilai rata-rata, dengan menggunakan rumus yang tertera pada microsoft excel, untuk lebih lengkapnya silahkan anda lihat Cara Menghitung Rata-rata di Excel.

Hasil perhitungan nilai rata-rata yang saya coba adalah seperti terlihat pada gambar berikut ini:

 

Berdasarkan hasil perhitungan yang saya lakukan, diperoleh nilai rata-rata kandungan Magnesium adalah 121.77 mg/L.

Nah, selanjutnya hitung nilai standar deviasinya dari sekumpuland ata tersebut. Untuk nilai standar deviasi yang saya hitung dapat anda lihat pada gambar berikut ini:

Hasil dari perhitungan yang saya lakukan, nilai standar deviasi (SD) yang diperoleh adalah 0.2563. Ops, maaf, jika anda ingin mengetahui bagaimana cara menentukan nilai standar deviasi menggunakan microsoft excel silahkan lihat Cara Menghitung Standar Deviasi di Excel.

Setelah kita mengetahui nilai rata-rata dan standar deviasi, maka berikutnya adalah menghitung batas-batas yang diatur oleh aturan Westgard. Selengkapnya mengenai aturan tersebut dapat anda baca disini Intepretasi Peta Kendali Menurut Aturan Westgard.

Baik langsung saja kita tentukan beberapa nilai yang harus ditetapkan, yaitu:

Hitung nilai 1 x SD;2 x SD dan 3 x SD.

1SD = 1 x 0.2563 = 0.2563

2SD = 2 x 0.2563 = 0.5126

3SD = 3 x 0.2563 = 0.7689

Okay, berikutnya kita tentukan batas-batas yang ditentukan menurut aturan Westgard yaitu:

UCL = Upper Control Limit = Rata-rata + 3SD

UWL = Upper Warning Limit = Rata-rata + 2SD

LWL = Lower Warning Limit = Rata-rata - 2SD

LCL = Lower Control Limit = Rata-rata - 3SD

Selanjutnya mari kita tentukan nilai-nilai tersebut:

UCL = 121.77 + 0.7689 = 122.539

UWL = 121.77 + 0.5126 = 122.283

+1SD = 121.77 + 0.2563 = 122.026

-1SD = 121.77 - 0.2563 = 121.514

LWL = 121.77 - 0.5126 = 121.257

LCL = 121.77 - 0.7689 = 121.001

Berdasarkan dari data-data yang kita hitung diatas maka berikutnya kita buat control chartnya sesuai dengan data yang diperoleh tersebut di atas.

Sekarang silahkan ketik atau copy paste nilai yang kita peroleh tersebut ke dalam sheet excel yang baru seperti pada gambar berikut ini:

Agar grafik control chart terbentuk, silahkan copy and paste data-data tersebut hingga berkisar 100 data. Jika anda bingung seperti apa, berikut saya berikan contoh pada gambar.

Setelah terbentuk datanya, silahkan buat grafik dengan cara (bersambung)

Apa perbedaan UCL dan LCL?

Upper control limit (UCL), garis di atas garis pusat yang menunjukkan batas kendali atas. Lower control limit (LCL), garis di bawah garis pusat yang menunjukkan batas kendali bawah.

Pada kasus seperti apa individual control chart digunakan?

Individuals and moving range control chart (I- MR) yang juga dikenali dengan nama X-MR atau Shewhart individuals control chart digunakan apabila data sampel yang dikumpulkan hanya berjumlah 1 unit.

Kenapa menggunakan peta kendali p?

Peta Kendali p berfungsi untuk melihat apakah pengendalian kualitas pada perusahaan sudah terkendali atau belum. Peta Kendali p mempunyai manfaat untuk membantu pengendalian kualitas produksi dan dapat memberikan informasi mengenai kapan dan dimana perusahaan harus melakukan perbaikan kualitas.

Bagaimana cara membuat grafik dengan menggunakan Microsoft Excel?

Membuat grafik di Excel.
Pilih data. Adapun langkah pertama adalah memilih data yang ingin dijadikan bentuk grafik. ... .
Pilih Insert pada menu bar. ... .
Pilih jenis grafik yang diinginkan. ... .
4. Atur posisi grafik ke dalam worksheet. ... .
Ubah judul grafik..