Polimer yang terdiri dari satu jenis monomer disebut ...

Polimer adalah salah satu material yang sangat sering digunakan dalam kehidupan masyarakat. Mungkin Anda sendiri sudah sering menggunakan material polimer dalam berbagai macam benda tanpa disadari. Melihat bagaimana pentingnya material ini, tentu Anda perlu untuk mengenalnya lebih dalam. Tanpa perlu berlama-lama lagi, simak penjelasan lengkap tentang polimer di bawah ini bersama GeneCraft Labs.

Pengertian Polimer

Polimer adalah material berbentuk rantai molekul panjang dan berulang. Hasil ini didapatkan dari proses bernama polimerisasi. Ada berbagai macam polimer. Selain itu, karakteristik pun berbeda-beda. Semuanya tergantung dari sifat molekul yang membentuk serta bagaimana proses pembentukannya. 

Ada beberapa polimer yang memiliki sifat lentur. Contohnya seperti karet dan polister. Namun, juga ada polimer dengan sifat keras dan kuat, yakni kaca dan epoksi. Bagaimana struktur dari polimer itu sendiri di dalam prosesnya?

Baca juga: Penjelasan Lengkap Tentang Metode Immunoassay

Struktur Polimer

Struktur polimer dibuat dari proses polimerisasi. Metode ini merupakan pembuatan polimer sintetis dengan mengombinasikan berbagai macam molekul kecil yang disebut monomer. Secara keseluruhan, molekul-molekul kecil itu dikombinasikan hingga menjadi satu rangkai molekul dengan ikatan kovalen. 

Terdapat reaksi kimia yang muncul di dalam proses tertentu. Sebut saja saat pemanasan dan tekanan yang mampu mengubah ikatan kimiawi dalam menyatukan seluruh monomer tersebut. Hasil dari proses ini adalah polimer dengan struktur ikatan beragam. Tentunya tergantung dari bagaimana proses dan molekul dasarnya. 

Rantai monomer dalam hasil proses polimerisasi disebut sebagai makromolekul. Di dalam makromolekul bisa mengandung ratusan ribu monomer. Hasil yang didapatkan juga pasti berkualitas tinggi dan layak untuk digunakan dalam industri.

Baca juga: Apa itu Kromatografi dan Bagaimana Cara Kerjanya

Jenis-jenis Polimer

Ada berbagai jenis polimer berdasarkan beberapa pengelompokan. Dimulai dari jumlah monomer, reaksi terhadap pemanasan, dan metode pembentukannya.

1. Jenis Polimer Berdasarkan Jumlah Monomer

Ada homopolimer yang merupakan polimer hasil produksi satu tipe monomer saja, yaitu propilena. 

Kemudian ada kopolimer yang dibentuk berdasarkan lebih dari satu monomer. Contohnya seperti polietilena-vinil asetat yang terbentuk dari monomer etilena dan vinil asetat.

2. Jenis Polimer Berdasarkan Reaksi Terhadap Pemanasan

Ada termoplastik yang merupakan polimer dengan kemampuan dilebur ulang melalui proses pemanasan sehingga dapat kembali seperti bentuk semula. Produksinya dimulai dengan pembentukan menjadi biji plastik, lalu dipanaskan sampai mampu dibentuk menjadi berbagai produk.

Selanjutnya ada termoset, yakni polimer yang tidak mampu dikembalikan menjadi bentuk semula. Proses pemanasan untuk membentuknya menjadi produk akhir biasanya menghasilkan benda seperti akrilik dan melamin.

3. Jenis Polimer Berdasarkan Metode Pembentukannya

Ada dua jenis polimer berdasarkan metode pembentukannya. Ada polimer adisi dan kondensasi. Polimer adisi terbentuk dari proses penambahan unit monomer secara terus menerus. 

Sebaliknya, polimer kondensasi terbentuk melalui gabungan molekul-molekul kecil berdasarkan reaksi yang melibatkan gugus fungsi. Molekul kecil itu sendiri dapat terlepas ataupun tidak. 

Baca juga: Apa itu Biological Safety Cabinet?

Contoh-contoh Polimer

Total ada empat contoh polimer:

Polimer sintetis hasil proses polimerisasi monomer etilena dengan produk bersifat fleksibel.

Polimer termoplastik dari hasil polimerisasi monomer propilena dengan sifat cenderung kaku, tapi kuat.

Polimer yang sering digunakan untuk bahan bangunan karena tahan lama, mudah dirangkai, dan murah.

Polimer hasil polimerisasi monomer stirena dengan tekstur cenderung kaku dan tanpa warna untuk produk seperti sendok dan garpu plastik.

Itulah penjelasan tentang polimer dari sisi pengertian, struktur, jenis, hingga contohnya. Semoga informasi yang GeneCraft Labs berikan dapat bermanfaat untuk Anda di dalam mengenal salah satu material paling sering digunakan berbagai industri.

Polimer adalah senyawa yang terbentuk lewat rangkaian atom panjang secara berulang-ulang atau disebut juga dengan monomer. Polimer dibagi dalam beberapa kelompok; berdasarkan asalnya, proses pembentukannya, monomer penyusun. Beberapa faktor yang memengaruhi sifat polimer; panjang rantai, susunan antar-rantai, tingkat percabangan rantai, gugus fungsi dalam monomer, ikatan silang antar-rantai monomer, dan penambahan zat aditif.

Halo Quipperian, pada kesempatan kali ini, Quipper Blog akan membahas materi polimer kelas 12. Membahas polimer, sama artinya membahas tentang ikatan-ikatan kimia. Ikatan kimia sangat berpengaruh pada karakteristik dan sifat-sifat suatu bahan. Misalnya saja saat Quipperian menarik plastik dan besi. Kira-kira, bahan mana yang bisa dengan mudah tertarik? Jelas plastik ya karena plastik bersifat elastis.
Nah, saat keduanya dibakar pada suhu 100oC, kira-kira bagaimana kondisi plastik atau besi? Plastik pasti akan meleleh, sedangkan besi sudah pasti tidak akan meleleh. Pertanyaannya, mengapa bisa demikian? Seperti Quipperian ketahui, bahwa plastik merupakan salah satu contoh bentuk polimer. Lantas, apakah polimer itu? Biar enggak penasaran, yuk langsung saja kita bahas materi polimer kelas 12 di bawah ini!

Pengertian Polimer

Polimer yang terdiri dari satu jenis monomer disebut ...

Polimer merupakan senyawa yang terbentuk dari rangkaian atom panjang secara berulang atau disebut monomer. Artinya, ribuan bahkan jutaan monomer saling berikatan membentuk senyawa yang disebut polimer. Selanjutnya, Quipperian akan belajar tentang pengelompokan jenis polimer. Apa sajakah itu?

Pengelompokan Polimer

1. Berdasarkan Asalnya

Berdasarkan asalnya, polimer dibagi menjadi dua, yaitu polimer alam dan polimer sintetis.

Polimer alam adalah polimer yang sudah ada di alam dan terbentuk secara alami. Contoh polimer alam ini adalah pati, amilum, protein, dan selulosa. Jika Quipperian mengonsumsi kentang, gandum, nasi, artinya Quipperian sudah memanfaatkan polimer alam dalam kehidupan.

Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat oleh manusia untuk berbagai tujuan, baik di bidang industri, otomotif, dan masih banyak lagi. Contoh polimer sintetis ini adalah plastik, pipa PVC (polivinil klorida), nilon, karet sintetis (terbentuk dari monomer stirena), dan sebagainya. Polimer sintetis masih dibagi lagi menjadi tiga jenis berdasarkan ketahanannya terhadap suhu, yaitu termoset, termoplas, dan elastomer.

2. Berdasarkan Proses Pembentukannya

Berdasarkan proses pembentukannya, polimer dibagi menjadi dua, yaitu polimer adisi dan polimer kondensasi.

  • Polimer adisi adalah polimer yang terbentuk melalui reaksi antara monomer satu dan lainnya melalui pemutusan rangkap. Reaksi ini biasa disebut reaksi adisi. Reaksi adisi terjadi pada monomer yang memiliki gugus alkena, seperti vinilklorida, stirena, dan tetrafluoroetilena.
  • Polimer kondensasi adalah polimer yang terbentuk melalui reaksi antara monomer satu dan lainnya dengan melepaskan molekul seperti H2O dan CH3OH. Contoh polimer kondensasi adalah amilum, protein dari asam amino, selulosa dari glukosa, nilon-6,6, dan masih banyak lagi.

3. Berdasarkan Monomer Penyusun

Berdasarkan jenis monomer penyusunnya, polimer dibagi menjadi dua, yaitu homopolimer dan kopolimer.

  • Homopolimer adalah polimer yang tersusun dari monomer sejenis, contohnya PVC, PTFE, dan selulosa.
  • Kopolimer adalah polimer yang tersusun dari polimer tak sejenis, contohnya DNA, bakelit, dan melamin.

Bagaimana Quipperian, sudah semakin paham kan bahwa polimer merupakan bahan yang sangat mudah untuk ditemukan? Lalu, apa saja yang memengaruhi sifat-sifat polimer?

Faktor yang Memengaruhi Sifat Polimer

Polimer yang terdiri dari satu jenis monomer disebut ...

Mengapa sih bahan polimer terkesan lebih elastis dan titik lelehnya cenderung lebih rendah dibandingkan logam dan keramik? Temukan jawabannya di sini.

1. Panjang rantai (jumlah monomer)

Semakin panjang rantai monomer, semakin besar kekuatan suatu polimer. Hal itu dikarenakan semakin banyak gaya antarmolekul di sepanjang rantainya.

2. Susunan antar-rantai

Susunan antar-rantai pada polimer juga berpengaruh pada kekuatan polimer tersebut. Susunan rantai-rantai dalam polimer bisa membentuk daerah kristalin dan amorf. Semakin banyak daerah kristalin yang terbentuk, semakin kuat polimer tersebut. Semakin banyak daerah amorf, semakin lunak polimernya.

3. Tingkat percabangan rantai

Semakin banyak percabangan rantai pada polimer, semakin tidak teratur susunannya. Akibatnya, kekerasan dan kerapatan polimer akan menurun, tetapi fleksibilitasnya meningkat.

4. Gugus fungsi dalam monomer

Pada monomer yang mengandung gugus fungsi polar, seperti gugus hidroksi dan amina akan terbentuk ikatan hidrogen. Akibatnya, gaya antarmolekul polimer akan meningkat, sehingga kekerasannya juga akan meningkat.

5. Ikatan silang antar-rantai monomer

Ikatan silang yang ada di dalam polimer berpengaruh terhadap karakteristik polimer yang akan dihasilkan. Contohnya termostet tidak memiliki ikatan silang dan gaya antarmolekulnya lemah, sehingga mudah lunak dengan pemanasan dan mudah dibentuk kembali.

6. Penambahan zat aditif

Zat aditif memegang peranan penting untuk memperbaiki kualitas polimer. Hanya sedikit polimer yang digunakan dalam bentuk murninya. Adapun contoh penggunaan zat aditif adalah sebagai berikut.

  • Plastisizer berfungsi untuk melunakkan polimer.
  • Zat penguat berfungsi untuk menguatkan polimer.
  • Zat penyetabil berfungsi untuk meningkatkan ketahanan polimer terhadap dekomposisi panas, oksidator, maupun sinar UV.

Pembuatan Polimer

Polimer yang terdiri dari satu jenis monomer disebut ...
Pembuatan polimer tentu melibatkan reaksi kimiawi yang tidak sederhana. Hal itu bertujuan untuk menghasilkan produk polimer yang dikehendaki sifat dan karakteristiknya. Pada kesempatan ini, Quipper Blog akan menjelaskan proses pembuatan polietena.

Polietena terbentuk melalui reaksi adisi molekul-molekul etena. Secara umum, etena dibagi menjadi dua jenis, yaitu LDPE dan HDPE. Kedua jenis polietena ini memiliki sifat dan pemanfaatan yang berbeda.