Pohon ditebang untuk dimanfaatkan kayunya setelah menebang pohon kita harus melakukan

Pohon ditebang untuk dimanfaatkan kayunya setelah menebang pohon kita harus melakukan
Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 4 SD Halaman 139, 140, 141, 142, 143, dan 144 Subtema 3 Pembelajaran 5.

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kunci Jawaban Tema 9 Kelas 4 SD Halaman 139, 140, 141, 142, 143, dan 144 Subtema 3 Pembelajaran 5.

Buku Tematik Tema 9 Kelas 4 SD ini berjudul Kayanya Negeriku dengan subtema 3 berjudul Kekayaan Sumber Daya Alam di Indonesia.

Adapun kunci jawaban pada artikel ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.

Sebelum melihat kunci jawaban Buku Tematik, siswa dapat terlebih dahulu memahami soal kemudian menjawabnya sendiri.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 4 SD Halaman 146, 148, 149, dan 150 Subtema 3 Pembelajaran 6

Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 9 Kelas 5 SD Halaman 35 36 37 38 39 40 41 42 Buku Tematik Pembelajaran 5

Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 4 SD Halaman 139, 140, 141, 142, 143, dan 144 Subtema 3 Pembelajaran 5.

Pembelajaran 5

Pohon ditebang untuk dimanfaatkan kayunya setelah menebang pohon kita harus melakukan
Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 4 SD Halaman 139, 140, 141, 142, 143, dan 144 Subtema 3 Pembelajaran 5.

Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 4 SD Halaman 139

AYO MENGAMATI (Halaman 139-140)

Amatilah ilustrasi dua gambar di atas, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

1. Coba jelaskan perubahan lingkungan alam yang tampak pada gambar-gambar di atas!

Pohon ditebang untuk dimanfaatkan kayunya setelah menebang pohon kita harus melakukan
Kunci Jawaban Tema 3 Buku Tematik Kelas 3 SD/MI Halaman 13 14 15 17 18 Subtema 1 Pembelajaran 2

TRIBUNNEWS.COM - Simak kunci jawaban Tema 3 Subtema 1 Pembelajaran 2 untuk Kelas 3 SD/MI halaman 13 14 15 17 18.

Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 SD untuk Kelas 3 Tema 3 edisi revisi 2018 ini berjudul Benda di Sekitarku.

Subtema 1 dalam buku ini berjudul Aneka Benda di Sekitarku.

Artikel ini berisi kunci jawaban soal yang ada dalam pembelajaran 2 di halaman 13 14 15 17 18.

Kunci jawaban Tema 3 Buku Tematik Kelas 3 SD/MI ini ditujukan kepada orang tua atau wali sebagai pedoman dalam mengoreksi hasil belajar anak.

Berikut kunci jawaban Tema 3 Buku Tematik Kelas 3 SD/MI Halaman 13 14 15 17 18 Subtema 1 Pembelajaran 2:

Baca: Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5: Tema 4 (Halaman 65-71), Lengkap dengan Pembahasannya

Baca: Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 4 SD Halaman 122, 123, 124, 125 Buku Tematik Subtema 3 Pembelajaran 5

Kunci Jawaban Halaman 13

Benda terbuat dari berbagai bahan dasar. Mari kita pelajari bahan pembentuk benda.

Benda Terbuat dari Kayu

Sebutkan bahan untuk membuat pensil! Pensil terbuat dari kayu. Di sekitarmu banyak sekali benda yang terbuat dari kayu. Beberapa di antaranya adalah meja, kursi, dan lemari. Kayu juga digunakan untuk membuat benda kerajinan. Misalnya, patung dan pigura.

Pohon ditebang untuk dimanfaatkan kayunya setelah menebang pohon kita harus melakukan

Pohon ditebang untuk dimanfaatkan kayunya setelah menebang pohon kita harus melakukan
Lihat Foto

freepik.com/macrovector

Ilustrasi menebang pohon

KOMPAS.com - Menebang pohon sembarangan berarti melakukan aktivitas penebangan pohon, tanpa memperhatikan faktor lain, seperti lingkungan dan makhluk hidup. Menebang  pohon secara sembarangan akan menimbulkan dampak bagi lingkungan dan juga orang lain.

Menurut Destri Kharisma Utami dalam Kajian tentang Penebangan Pohon di luar Kawasan Hutan (2019), penebangan pohon adalah aktivitas penebangan terhadap pohon yang dilakukan untuk memanfaatkan seluruh bagian pohon yang berkayu.

Aktivitas penebangan pohon ini dilakukan dengan menggunakan peralatan mesin, seperti gergaji, agar mendapatkan bagian pohon yang pas atau sesuai.

Dampak menebang pohon bagi lingkungan

Dilansir dari situs Pusat Krisis Kesehatan - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, menebang pohon sembarangan menimbulkan dampak bagi lingkungan. Berikut contoh kunci jawaban materi tema 3 kelas 4 mengenai dampak menebang pohon bagi lingkungan, yakni:

  • Punahnya keanekaragaman hayati

Menebang hutan sembarangan bisa menyebabkan keanekaragaman hayati menghilang, menurun, bahkan punah. Para binatang yang menggunakan pohon sebagai tempat tinggal dan tempat berlindung, ikut terkena dampaknya pula.

Baca juga: Cara-Cara Menjaga Alam

Dampak lain dari menebang pohon sembarangan adalah hutan menjadi gundul. Pohon yang tumbuh di hutan ketika ditebang sembarangan akan menyebabkan hutan gundul. Akibatnya lingkungan menjadi semakin gersang, panas, dan kehilangan pasokan oksigen.

  • Tanah menjadi tidak subur

Akibat menebang pohon sembarangan adalah tanah menjadi tidak subur. Hal ini terjadi karena tanah terlalu banyak menyerap sinar matahari sehingga kondisinya menjadi sangat kering. Kondisinya diperparah ketika hujan tiba, karena nutrisi yang dikandung tanah terbawa aliran air.

Dampak menebang pohon bagi orang lain

Berikut contoh kunci jawaban materi tema 3 kelas 4 mengenai dampak menebang pohon bagi orang lain, yaitu:

  • Kurangnya pasokan udara bersih

Aktivitas menebang pohon sembarangan sangat merugikan orang lain, karena pasokan udara bersih menjadi berkurang, dan akibatnya menimbulkan gangguan kesehatan.

Selain dampak di atas, menebang hutan sembarangan juga menimbulkan bencana banjir. Karena pohon berfungsi untuk menyerap dan menyimpan air dalam jumlah besar, khususnya ketika musim hujan tiba. Ketika pohon ditebang, sumber penyerapan dan penyimpanan air menghilang, dan akhirnya terjadilah banjir.

Baca juga: Upaya Melestarikan Hewan dan Tumbuhan yang Hampir Punah

  • Kehilangan sumber air dan mengalami kekeringan

Orang lain turut terkena dampak ketika menebang pohon sembarangan. Pohon yang digunakan untuk menyimpan air menghilang, akibatnya tanah menjadi kering, dan orang lain yang tinggal di kawasan itu kehilangan sumber air.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Penebangan kayu adalah aktivitas yang mencakup tidak hanya memotong pohon, namun juga transportasi dan pemrosesan di tempat (misal pemotongan hingga ukuran kecil).[1] Pohon yang dipotong tidak selalu batang utamanya, namun juga cabang yang berukuran besar dengan meninggalkan batang utamanya sehingga pohon tetap hidup. Sedangkan penebangan pohon penuh berarti memanfaatkan semua bagian pohon yang berkayu.[2]

Pohon ditebang untuk dimanfaatkan kayunya setelah menebang pohon kita harus melakukan

Pohon Eucalyptus regnans sedang ditebang, di Australia antara tahun 1884-1917

Pohon ditebang untuk dimanfaatkan kayunya setelah menebang pohon kita harus melakukan

Penebangan di Hungaria

Pohon ditebang untuk dimanfaatkan kayunya setelah menebang pohon kita harus melakukan

Rakit kayu di kanal Joensuu, 2009

Penebangan ilegal adalah istilah dalam kehutanan yang juga disebut dengan pencurian kayu,[3] termasuk aktivitas lainnya seperti transportasi, transaksi, dan pemrosesan kayu yang di luar ketentuan hukum. Prosedur penebangan sendiri bisa dikatakan ilegal jika akses masuk hutan didapatkan dengan cara korupsi, menebang spesies pohon yang dilindungi, atau menebang dalam jumlah melebihi yang diizinkan.[4]

Penebangan habis adalah istilah penebangan yang memanen kayu dalam area tertentu hingga bersih tanpa menyisakan satu pohon pun.[1]

Aktivitas menebang pohon yang memiliki nilai jual tinggi dan meninggalkan yang bernilai jual rendah, menebang pohon yang sudah matang dan meninggalkan yang muda, atau meninggalkan kayu yang berpenyakit atau rusak disebut dengan sistem tebang pilih (high grading) atau penebangan selektif.[5]

Penebangan yang tidak memotong batang utama dari pohon (penebangan cabang) harus memperhatikan sisa potongan di lokasi (serbuk gergaji, potongan daun) terutama jika penebangan dilakukan di daerah yang rawan kebakaran.

Ketika suatu area hutan terendam air akibat dibangunnya bendungan, maka kayu dapat ditebang dengan metode penebangan kayu bawah air. Penebangan dapat menjadi lebih sulit (karena harus menyelam ke dalam air), dan lebih mudah (karena kayu langsung mengapung di atas air setelah ditebang). Contoh terkenal dari usaha penebangan bawah air ada di Danau Ootsa dan Danau Williston di British Columbia, Kanada[6] dan di Danau Volta, Ghana.

Kayu yang telah ditebang biasanya ditransportasikan ke penggergajian kayu untuk dipotong menjadi potongan kayu, atau ke pabrik kertas untuk dijadikan pulp kayu yang kemudian dijadikan kertas. Banyak metode untuk memindahkan kayu, bisa diangkut dengan truk semi-trailer khusus, diapungkan di sungai dan mengikuti arus air, dan dengan kabel. Pemindahan kayu dengan diapungkan di badan air berisiko menenggelamkan beberapa kayu dari spesies yang berat jenisnya tinggi atau kayu yang mengandung resin dalam jumlah besar.

Transportasi kayu dengan kabel tinggi yang ditopang tiang-tiang juga sudah umum. Metode lainnya yaitu menggunakan helikopter ketika akses alat berat ke dalam hutan sulit atau tidak diizinkan.[7] Cara lainnya yang tidak umum seperti penggunaan hewan sebagai tenaga tarik dan balon.

Penebangan hutan merupakan pekerjaan yang berbahaya. Pada tahun 2008, di Amerika Serikat 93 jiwa dari sekitar 86000 pekerja di industri penebangan kayu telah meninggal ketika bekerja.[8] Penebang kayu bekerja dengan peralatan berat mekanis di area yang tidak rata, bahkan licin. Penebang kayu juga berurusan dengan kondisi iklim yang bervariasi, dari ekstrem dingin hingga ekstrem panas. Lokasi klinik atau rumah sakit bisa jauh dari lokasi kerja sehingga pertolongan di tempat penting untuk dilakukan. Istilah widowmaker (pembuat janda) digunakan dalam industri kehutanan bagi kayu yang tidak jelas akan jatuh ke mana sehingga dapat membahayakan pekerja.

Di daerah British Columbia, Kanada, telah dibentuk lembaga keselamatan hutan BC Forest Safety Council pada September 2004, yang merupakan lembaga sosial non-profit untuk memprmsikan keselamatan di sektor industri kehutanan.[9]

  • Penebangan dengan kabel
  • Tebang habis
  • Cut-to-length logging
  • Deforestasi
  • Jalur rel hutan
  • Jalan kerikil
  • Penebangan dengan helikopter
  • Penebangan ilegal
  • Pemindahan kayu
  • Pengukuran kayu
  • Silvikultur
  • Skyline logging
  • Kayu belah
  • Rakit kayu

  1. ^ a b Society of American Foresters, 1998. Dictionary of Forestry.
  2. ^ "ceres.ca.gov — Fire-Silviculture Relationships in Sierra Forests" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2006-09-26. Diakses tanggal 2013-08-28. 
  3. ^ "Virginia Tech: Dealing with Timber Theft". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-17. Diakses tanggal 2013-08-28. 
  4. ^ Illegal Logging.Info
  5. ^ Forest Matters: Just Say No to High Grading page 8
  6. ^ Triton Logging
  7. ^ Helicopter logging or Heli-logging Diarsipkan 2009-06-04 di Wayback Machine., Forestry.com
  8. ^ "NIOSH Logging Safety". United States National Institute for Occupational Safety and Health. Diakses tanggal 2010, 04-19.  Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
  9. ^ BC Forest Safety Council

  • Costa, F.; Magnusson, W. (2002). "Selective logging effects on abundance, diversity, and composition of tropical understory herbs". Ecological Applications. 12 (3): 807–819. doi:10.1890/1051-0761(2002)012[0807:SLEOAD]2.0.CO;2. 
  • Pinard, M. A.; Putz, F. E. (1996). "Retaining forest biomass by reducing logging damage". Biotropica. 28 (3): 278–295. JSTOR 2389193. 
  • Putz, F.; Sist, P.; Frederickson, T.; Dykstra, D. (2008). "Reduced-impact logging: challenges and opportunities". Forest Ecology & Management. 256 (7): 1427–1433. doi:10.1016/j.foreco.2008.03.036. 
  • Shukla, J.; Sellers, P.; Nobre, C. (1990). "Amazon deforestation and climate change". Science. 247 (7): 1322–1325. 
  • Sokal, R. R.; Gurevitch, J.; Brown, K. A. (2004). "Long-term impacts of logging on forest diversity in Madagascar". PNAS. 101 (16): 6045–6049. doi:10.1073/pnas.0401456101. 
  • National Institute for Occupational Safety and Health — Logging safety
  • Publications on timber harvesting in Minnesota, USA. Many are applicable elsewhere.
  • EIA forest reports: Investigations into illegal logging.
  • EIA in the USA Diarsipkan 2016-02-26 di Wayback Machine. Reports and info.
  • Logging in Reynoldston, NY Diarsipkan 2011-07-15 di Wayback Machine. 1870-1930, northern foothills of the Adirondack Mountains
  • Life in Logging Camps in Reynoldston NY Diarsipkan 2011-07-15 di Wayback Machine. 1870-1930
  • BC Forest Safety Council
  • Naturally:wood Sustainable Forest Management Diarsipkan 2016-05-22 di Portuguese Web Archive

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penebangan_kayu&oldid=18669551"