Tubuh memerlukan zat makanan seperti amilum, glukosa, protein, dan lemak untuk dapat melakukan aktifitas sehari-hari. Zat makanan tersebut diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Praktikum biologi untuk menentukan kandungan zat makanan, sering disebut dengan uji makanan. Melalui halaman ini, kalian akan belajar cara melakukan praktikum uji makanan yang meliputi uji amilum, uji glukosa, uji protein, dan uji lemak. Simak video pembahasan Praktikum Uji Makanan berikut ini dulu yuk!
Bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari umumnya adalah karbohidrat, protein, lemak, dan gula. Karbohidrat banyak ditemukan pada bahan pokok makanan seperti nasi, roti, atau singkong. Protein dibedakan menjadi dua jenis, yaitu protein nabati dan protein hewani. Bahan makanan yang sering dikonsumsi lainnya adalah lemak, gula, vitamin, mineral, dan air. Ada sebuah percobaan yang dapat digunakan untuk membuktikan kandungan yang dimiliki suatu bahan makanan, namanya adalah uji makanan. Praktikum biologi berupa uji makanan ini digunakan untuk meenguji zat apa saja yang terkandung pada sebuah bahan makanan. Ulasan tentang praktikum biologi uji makanan dapat disimak pada uraian di bawah. Alat, Bahan, dan Proses PraktikumPembahasan yang akan diberikan meliputi tujuan uji coba zat makanan, alat yang dibutuhkan untuk melakukan uji zat makanan, bahan yang dibutuhkan untuk melakukan uji zat makanan, dan cara melakukan uji zat makanan. Tujuan: menguji zat yang terkandung pada bahan makanan Alat dan Bahan: Alat yang dibutuhkan:
Bahan makanan yang perlu disediakan:
Cara Kerja:
Baca juga : UJI KARBOHIDRAT PENGERTIAN PROTEIN, SIFAT PROTEIN, UJI PROTEIN Hasil PengamatanUlasan di sini akan memberi sedikit gambaran tentang hasil praktikum dengan langkah-langkah yang telah diberikan di atas. Uraian meliputi hasil pengamatan yang diberikan dalam tabel, pembahasan, dan kesimpulan. Tabel Data Pengamatan
Pembahasan Lugol digunakan untuk menguji bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum). Bahan makanan yang mengandung amilum (karbohidrat) bila ditetesi lugol akan berubah warna menjadi biru hitam. Semakin gelap warnyanya berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Biuret, campuran NaOH dan , adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bahan makanan yang mengandung protein akan berubah menjadi ungu setelah ditetesi biuret. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi kompleks koordinasi antara dengan gugus dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis. Menghasilkan perubahan warna menjadi ungu atau lembayung. Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan. Bahan makanan yang mengandung glukosa akan berubah menjadi warna merah bata setelah ditetesi benedict dan kemudian dipanaskan. Kertas buram digunakan sebagai uji lemak. Bahan makanan yang mengandung lemak akan membuat kertas buram menjadi transparan jika dioleskan pada kertas buram. Ringkasan perubahan warna dapat dilihat pada tabel di bawah.
Kesimpulan: Bahan apa ajakah yang mengandung amilum dan apa buktinya? Bahan makanan yang mengandung amilum adalah nasi, pisang. Bahan apa sajakah yang mengandung glukosa dan apa buktinya? Bahan makanan yang mengandung glukosa adalah roti, tempe, dan pisang. Bahan apa sajakah yang mengandung protein dan apa buktinya? Bahan makanan yang mengandung protein adalah putih telur dan kemiri. Bahan apa sajakah yang mengandung lemak dan apa buktinya? Bahan makanan yang mengandung lemak adalah margarin, roti, dan pisang. Sekian pembahasan mengenai uji makanan yang meliputi uji amilum, uji uji protein, uji karbohidrat, dan uji lemak. Terimkasih dan semoga bermanfaat. |