Pernyataan yang benar menyangkut pernapasan transpor O2 dan CO2

Pernyataan yang benar menyangkut pernapasan transpor O2 dan CO2

Pernyataan yang benar menyangkut pernapasan transpor O2 dan CO2
Lihat Foto

bio.libretexts.org

Tekanan parsial yang berubah dalam sistem pernapasan mengakibatkan terjadinya difusi oksigen dan karbon dioksida

KOMPAS.com – Pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi pada paru-paru tepatnya pada organ alveolus dan terjadi melalui proses difusi. difusi merupakan proses pertukaran zat yang berwujud gas. Berikut adalah proses difusi gas O2 dan CO2 dalam paru-paru!

Proses difusi gas oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) pada pernapasan terjadi dalam alveolus. Alveolus adalah kantong udara kecil yang berada di paru-paru.

Difusi gas dalam pernapasan terjadi karena perbedaan tekanan parsial

Terjadinya difusi gas O2 dan CO2 di dalam paru-paru disebabkan perbedaan tekanan parsial. Tekanan parsial adalah tekanan yang dihasilkan satu jenis gas dalam suatu kelompok gas.

Tekanan total suatu kelompok gas adalah jumlah dari tekanan parsial gas-gas yang menyusunnya.

Baca juga: Hukum Tekanan Parsial Gas Dalton

Tekanan parsial memengaruhi arah difusi gas. Suatu gas cenderung bergerak dari tekanan parsial yang tinggi ke tekanan parsial yang rendah. Perlu diketahui, bahwa oksigen dan karbon dioksida berdifusi secara mandiri dalam alveolus.

Perbedaan komposisi gas dalam alveolus dan atmosfer

Dalam proses pernapasan, jenis gas dalam alveolus dan atmosfer sama namun memiliki komposisi yang berbeda.

Komposisi gas di atmosfer yang dihirup dari yang paling banyak ke yang paling sedikit adalah nitrogen, oksigen, uap air, dan juga karbon dioksida.

Tekanan parsial oksigen yang lebih rendah di alveolus

Dilansir dari Lumen Learning, udara di alveolus memiliki jumlah uap air dan karbon dioksida yang lebih banyak dengan oksigen yang lebih sedikit karena pernapasan mengonsumsi oksigen dan melepaskan karbon dioksida.

Baca juga: Bagian Paru-Paru

Menurut Charles Molnar and Jane Gair dalam buku berjudul Concepts of Biology – 1st Canadian Edition (2015), tekanan parsial oksigen jauh lebih besar daripada tekanan parsial karbon dioksida.

Hal ini menyebabkan tekanan parsial gas oksigen dan karbon dioksida yang berbeda di alveolus dan di atmosfer.

Kandungan oksigen yang rendah di alveolus, membuat tekanan parsial oksigennya lebih kecil daripada atmosfer.

Dilansir dari TeachMeAnatomy, hal tersebut menyebabkan difusi olsigen terus-menerus melintasi membran alveolus dan efek pengenceran karbon dioksida yang memasuki alveolus untuk meninggalkan tubuh.

Baca juga: Mekanisme Pernapasan Manusia

Tekanan parsial karbon dioksida yang lebih tinggi di alveolus

Sebaliknya dengan oksigen, alveolus memiliki tekanan karbon dioksida yang lebih tinggi dibanding di atmosfer.

Hal tersebut membuat karbon dioksida harus menuruni gradient tekanannya dan bergerak ke daerah dengan tekanan parsial yang lebih rendah.

Sehingga, karbon dioksida hasil pernapasan dalam alveolus berdifusi ke luar dan dihembuskan oleh tubuh ke atmosfer.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

tirto.id - Manusia membutuhkan organ-organ pernapasan untuk bernapas. Organ-organ tersebut bekerja dalam rangkaian sistem pernapasan.

Sistem pernapasan sendiri merupakan kerja tubuh yang membantu manusia menyerap oksigen (O2) agar organ-organ dapat bekerja. Selain itu, sistem pernapasan juga berfungsi untuk membuang karbon dioksida (CO2) dari dalam darah.

Menurut e-book "Ilmu Pengetahuan Alam" yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), ada sejumlah organ yang menyusun sistem pernapasan manusia.

Organ-organ tersebut antara lain hidung, faring (tekak), larang (ruang suara), trakea (tenggorokan), bronkus, dan paru-paru.

Setiap organ-organ pernapasan harus bekerja dengan baik, apabila tidak maka sistem pernapasan akan terganggu. Sehingga penting bagi manusia menjaga kesehatan sistem pernapasannya.

Pernyataan yang benar menyangkut pernapasan transpor O2 dan CO2

Sejumlah penyakit pernapasan akibat virus dan bakteri sebaiknya diwaspadai. Penyakit-penyakit pernapasan tersebut antara lain flu, tuberkolosis (TBC), faringitis, hingga COVID-19 yang baru-baru ini menjadi pandemi.

Organ-organ pernapasan manusia

Organ-organ tersebut dibagi secara struktural dan fungsional. Dibagi secara struktural artinya berdasarkan posisi dimana organ-organ tersebut terletak, yaitu:

- sistem pernapasan atas, yaitu hidung dan faring;

- sistem pernapasan bawah yaitu laring, trakea, bronkus, dan paru-paru.

Sementara secara fungsional artinya berdasarkan fungsi, baik sebagai zona penghubung maupun zona respirasi. Zona penghubung terdiri atas rongga dan saluran yang terhubung di luar maupun dalam paru-paru.

Sementara zona respirasi terdiri atas jaringan di dalam paru-paru yang befungsi dalam mengatur pertukaran gas. Pembagian secara fungsional antara lain:

- zona penghubung, yaitu hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan bronkiolus;

- zona respirasi, yaitu alveolus.

Setiap organ memiliki fungsinya masing-masing. Berikut fungsi setiap organ dalam sistem pernapasan manusia:

- Hidung untuk menyesuaikan suhu udara yang dihirup dan menyaring udara dari debu, kotoran, virus, dan bakteri.

- Faring untuk jalur masuk udara dan makanan, ruang resonansi suara, serta tempat tonsil yang melakukan reaksi kekebalan tubuh dengan melawan benda asing.

- Laring untuk menghasilkan gelombang suara, mengeluarkan partikel kecil seperti debu, asap, makanan, dan minuman dengan batuk refleks, dan menghubungkan faring dan trakea.

- Trakea untuk menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan dan menghubungkan antara laring dan bronkus.

- Bronkus dan bronkiolus untuk memberikan jalur udara dari trakea ke alveolus.

- Paru-paru untuk mendukung proses pertukaran O2 dan CO2.

- Alveolus untuk menyerap oksigen, melakukan pertukaran gas, dan menyalurkan oksigen agar dapat masuk ke aliran darah. Bentuk jamak dari alveolus adalah alveoli.

Proses pertukaran gas O2 dan CO2 di tubuh manusia

Hal utama yang terjadi dalam sistem pernapasan adalah pertukaran gas. Menurut modul "Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan" proses ini meliputi serangkaian mekanisme.

Pertama oksigen (O2) masuk ke dalam tubuh melalui fase inspirasi. Fase ini ditandai dengan bekontraksinya diafragma dan otot dada yang menyebabkan rongga dada membesar. Udara yang masuk dalam fase ini kemudian melewati serangkaian organ pernapasan hingga alveolus.

Selanjutnya, pada alveolus terjadi difusi O2 ke kapiler paru-paru yang ada didinding alveolus. Di kapiler arteri, oksigen diikat oleh eritrosit yang mengandung hemoglobin. Hal ini menyebabkan oksigen menjadi jenuh. Hemoglobin kemudian mengangkut O2 ke seluruh jaringan dan sel-sel tubuh.

Semakin banyak O2 yang digunakan oleh tubuh, semakin banyak pula karbondioksida (CO2) yang terbentuk. CO2 sendiri merupakan limbah bagi tubuh sehingga perlu dikeluarkan. CO2 dibawa dari sel-sel tubuh ke kapiler vena, baru setelahnya diangkut oleh eritrosit menuju paru-paru.

Di dalam paru-paru, CO2 kembali menuju alveolus untuk mengalami fase ekspirasi, atau melepaskan CO2. Saat fase ini diafragma dan otot dada berelaksasi yang menyebabkan volume dada kembali normal.

Pernyataan yang benar menyangkut pernapasan transpor O2 dan CO2

Baca juga:

  • Sistem Pernapasan: Cara Mengetahui Frekuensi & Volume Pernapasan
  • Sistem Pernapasan: Struktur, Organ, Pengertian Inspirasi-Ekspirasi

Baca juga artikel terkait BIOLOGI atau tulisan menarik lainnya Yonada Nancy
(tirto.id - ynd/adr)


Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yandri Daniel Damaledo
Kontributor: Yonada Nancy

Subscribe for updates Unsubscribe from updates