Pernyataan dibawah ini yang mencerminkan sikap rendah hati terdapat pada

Pernyataan dibawah ini yang mencerminkan sikap rendah hati terdapat pada
Ilustrasi hijab untuk kulit gelap. © Turbanista.com

TRENDING | 4 Februari 2021 09:12 Reporter : Addina Zulfa Fa'izah

Merdeka.com - Rendah hati disebut juga tawadhu'. Sikap rendah hati sangat berkaitan dengan kesabaran dan jauh dari kesombongan. Seseorang yang rendah hati akan senantiasa sadar keterbatasan kemampuan diri.

Kehidupan orang yang rendah hati pun akan selalu tenang tanpa kegelisahan. Rendah hati adalah sikap yang harus dimiliki oleh semua orang. Terlebih, manusia adalah makhluk sosial yang tak bisa hidup sendiri.

Sebagai seorang Muslim, sudah seharusnya kita memiliki sikap rendah hati seperti Rasulullah SAW. Untuk mengetahui lebih jelas tentang pengertian rendah hati serta lima tandanya, merdeka.com telah merangkumnya dari islam.nu.or.id.

Berikut ulasan lengkapnya.

2 dari 5 halaman

Pernyataan dibawah ini yang mencerminkan sikap rendah hati terdapat pada

© Turbanista.com

Rendah hati dalam bahasa Arab adalah tawadhu'. Rendah hati merupakan sebuah sikap menyadari keterbatasan kemampuan diri, sehingga seseorang tidak merasa angkuh maupun sombong.

Rendah hati adalah salah satu tuntunan ajaran pokok dalam Islam. Rasulullah SAW sebagai suri tauladan dalam kehidupan bermasyarakat pun telah memberikan contoh.

Rasulullah SAW saat berinteraksi selalu mengedepankan sikap rendah hati tanpa memandang status sosial, golongan, dan ras.

3 dari 5 halaman

Dikutip dari islam.nu.or.id, ada banyak ayat yang membahas tentang perintah Allah SWT agar berlaku rendah hati kepada semua manusia, berikut di antaranya:

Perintah untuk Lemah Lembut pada Orang Lain

Hal ini karena jika berlaku keras dan angkuh, maka mereka (para pengikutnya) akan berpaling.

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ

Artinya: "Maka berkat rahmat Allah, engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu" (QS Ali Imran: 159).

Larangan untuk Sombong Serta Membanggakan Diri Sendiri

وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا


Artinya: "Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung" (QS al-Isra: 37).

4 dari 5 halaman

 

Pernyataan dibawah ini yang mencerminkan sikap rendah hati terdapat pada
©umipearls.com

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

Artinya: “Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orangyang sombong dan membanggakan diri” (QS Luqman: 18).

5 dari 5 halaman

Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad dalam kitabnya berjudul Risalatul Mu‘awanah wal Mudhaharah wal Muwazarah, halaman 148-149, menjelaskan tentang tanda-tanda orang tawadhu’ atau rendah hati. Berikut tanda-tandanya.

فمن أمارات التواضع حبُّ الخمول وكراهية الشهرة وقبول الحق ممن جاء به من شريف أو وضيع. ومنها محبة الفقراء ومخالطتهم ومجالستهم. ومنها كمال القيام بحقوق الإخوان حسب الإمكان مع شكر من قام منهم بحقه وعذرمن قصَّر.


Artinya: "Tanda-tanda orang tawadhu', antara lain, adalah lebih senang tidak dikenal daripada menjadi orang terkenal; bersedia menerima kebenaran dari siapa pun asalnya baik dari kalangan orang terpandang maupun dari kalangan orang yang rendah kedudukannya; mencintai fakir miskin dan tidak segan-segan duduk bersama mereka; bersedia mengurusi dan menunaikan kepentingan orang lain dengan sebaik mungkin; berterima kasih kepada orang-orang yang telah menunaikan hak yang dibebankan atas mereka, sementara memaafkan mereka yang melalaikannya."

(mdk/add)

Pernyataan dibawah ini yang mencerminkan sikap rendah hati terdapat pada
Ilustrasi berbagi dan saling tolong menolong. ©2018 www.pixabay.com

JABAR | 24 Juli 2020 05:00 Reporter : Novi Fuji Astuti

Merdeka.com - Dalam kehidupan sosial, manusia kerap kali berhubungan dengan manusia lainnya dengan beragam kepribadian, perbedaan kebudayaan bahkan perbedaan agama. Namun tidak bersikap sombong merupakan hal yang dianjurkan oleh agama apapun, begitu juga dengan agama Islam.

Dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim sangat dianjurkan untuk selalu memelihara sikap tawadhu. Memiliki perilaku tawadhu atau rendah hati juga merupakan salah satu cerminan seorang Muslim yang beriman kepada Allah SWT.

Tawadhu bukan sekedar tata krama biasa, melainkan sikap ini jauh lebih dahulu ketimbang sopan santun yakni suatu sikap batin yang menjelma dalam praktik lahiriyah secara wajar dan bijaksana. Belajar menerapkan sikap tawadhu dalam kehidupan sehari-hari tidak akan merugikan melainkan dapat bermanfaat membuat kamu lebih tenang dalam menjalani kehidupan.

Lebih jauh, berikut informasi mengenai tawadhu adalah sikap rendah hati yang telah dirangkum merdeka.com melalui NU Online pada Jumat, (24/7/2020).

2 dari 4 halaman

Tawadhu memiliki arti rendah hati, lawan dari sombong atau takabur. Orang yang rendah hati cenderung tak memandang dirinya lebih dari orang lain, sementara orang yang sombong kerap kali menghargai diri sendiri secara berlebihan.

Rendah hati tidak sama artinya dengan rendah diri, sebab rendah diri berarti kehilangan kepercayaan diri. Meskipun dalam praktiknya orang yang rendah hati sering kali merendahkan diri di hadapan orang lain, namun sikap tersebut bukan lahir dari rasa tidak percaya diri.

Sikap tawadhu atau rendah hati selalu dianjurkan untuk dimiliki setiap Muslim. Seseorang yang senantiasa menjalankan perilaku ini secara lahir batin, akan diangkat drajatnya oleh Allah SWT. Pasalnya, sikap tawadhu juga menjadi salah satu bukti keimanan yang ditujukkan kepada-Nya. Hal ini sebagaimana yang di terangkan dalam salah satu surah Alquran berikut ini, yang artinya:

"Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (QS. al-Furqon ayat 63)

3 dari 4 halaman

1. Menghindarkan dari Sikap Takabur

Takabur atau menyombongkan diri merupakan salah satu sifat yang paling dibenci oleh Allah. Seseorang yang berperilaku sombong diancam akan dimasukkan ke neraka, sampai dirinya bertobat. Oleh karena itu, salah satu manfaat bersikap tawadhu adalah menghindarkan diri dari sikap takabur.

Sebagaimana sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Al-Kharaithi, imam Al-Hasan bin Sufyan, Ibnu La’al, dan imam Ad-Dailami dari sahabat Anas bin Malik r.a, berikut ini:

"Tidak ada manusia kecuali di kepalanya ada dua rantai, rantai di langit ke tujuh dan rantai di bumi ke tujuh, jika ia tawadhu’ maka Allah akan mengangkatnya dengan rantai ke langit ke tujuh, dan jika ia sombong maka Allah akan merendahkannya dengan rantai ke bumi ke tujuh."

2. Mengangkat Derajat

Tawadhu merupakan akhlak terpuji yang sangat dicintai oleh Allah. Selain itu, setiap Muslim yang memiliki sikap tawadhu maka derajatnya akan diangkat oleh Allah SWT. Sedangkan, orang yang mempunyai sifat sombong akan dihinakan oleh Allah. Sebagaimana sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut ini, yang artinya:

"Tidaklah seorang bertawadhu yang ditunjukkan semata-mata karena Allah SWT, melainkan Allah Azza wa Jalla akan mengangkat derajatnya." (HR Imam Muslim)

4 dari 4 halaman

  1. Sikap tawadhu dapat ditunjukkan pada saat kita berdoa kepada Allah. Seseorang dapat dikatakan tawadhu apabila ada rasa takut (khauf) dan penuh harap (raja') kepada Allah SWT saat berdoa.
  2.  Sikap tawadhu juga berkaitan dengan sikap baik kita kepada orang tua dan orang lain. Kepada orang tua kita bersikap penuh dengan hormat dan patuh terhadap perintah-perintahnya. Jika mereka memerintahkan kepada hal-hal yang positif, kita berusaha memenuhinya. Sebaliknya jika orang tua memerintahkan kita kepada sesuatu yang buruk maka kita akan berusaha menolaknya dengan cara-cara yang ramah. Sikap tawadhu kepada orang lain bisa kita tunjukkan melalui sikap yang baik dan tidak menyakiti mereka.
  3. Seseorang dapat dikatakan memiliki sifat tawadhu manakala ia tidak membangga-banggakan diri dengan apa yang dimiliki. Sebab sifat membangga-banggakan diri sendiri amat sangat dekat dengan kesombongan, sementara kesombongan merupakan lawan dari sikap tawadhu.
(mdk/nof)