Peristiwa sejarah sebagaimana terjadinya dan hanya terjadi satu kali saja merupakan sejarah sebagai

Sejarah adalah kejadian atau peristiwa fakta yang terjadi pada masa lalu dan disusun berdasarkan peninggalan dari berbagai peristiwa tersebut. Pengertian sejarah sebagai peristiwa adalah kejadian pada masa lampau yang benar terjadi berdasarkan fakta serta bukti yang jelas. Sejarah sebagai peristiwa adalah peristiwa yang benar – benar terjadi sesuai kenyataan pada masa terjadinya. Dari situ dapat diketahui akan sebab dan akibat dari terjadinya suatu peristiwa . Ilmu sejarah adalah ilmu yang berusaha menyusun rangkaian peristiwa yang terjadi pada ruang lingkup kehidupan manusia sejak dulu sampai masa sekarang, tanpa melihat besar atau kecilnya peristiwa tersebut atau kejadian dalam lingkup kehidupan manusia.

Peristiwa itu disusun secara ilmiah dengan gambaran waktu tertentu, ditafsirkan dan dianalisis secara kritis supaya mudah dipahami dan dimengerti oleh orang lain. Sifat dari sejarah sebagai peristiwa yaitu objektif karena berdasarkan hasil kumpulan dari pendapat beberapa sejarawan atau ahli sejarah yang sesuai fakta dan bukti yang jelas. Sifat sejarah sebagai peristiwa lainnya adalah empiris, yaitu berdasarkan data yang sebenarnya.

Ciri Sejarah Sebagai Peristiwa

Tidak semua kejadian pada masa lalu dapat disebut sebagai sejarah karena ada beberapa sifat dan ciri tertentu yang membedakan apa yang bisa disebut sejarah dengan peristiwa  yang hanya merupakan kejadian masa lalu. Suatu peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah apabila memiliki beberapa karakteristik berikut ini:

  • Unik – Sejarah berbeda dengan peristiwa lain, tidak bersifat umum dan hanya terjadi sekali. Kalaupun akan terjadi pengulangan maka tidak akan sama dengan peristiwa sejarah yang asli.
  • Abadi – Peristiwa dalam sejarah akan selalu diingat sepanjang masa oleh orang – orang yang mengalami dan menyaksikannya , serta tidak akan berubah.
  • Penting – Sejarah penting untuk diketahui oleh semua orang karena ada manfaat yang bisa didapatkan. Mengetahui sejarah akan membuat seseorang mengenal pula akan kekurangan dan kelebihan dari sejarah tersebut.
  • Objektif – Peristiwa sejarah di masa lalu berdasarkan fakta yang terjadi akan diingat sebagaimana adanya tanpa penambahan atau pengurangan dari cerita aslinya.

Contoh Sejarah Sebagai Peristiwa

Manusia tidak bisa mengingat semua kejadian yang dialaminya dan juga sebaliknya sehingga banyak peristiwa penting pada masa lalu menghilang tanpa tercatat. Tulisan menjadi alat untuk merekam dan mengabadikan peristiwa – peristiwa sejarah, untuk menyimpan pikiran manusia mengenai peristiwa tertentu sehingga pikiran tersebut akan bertahan lama daripada sekedar ucapan verbal. Karena itulah ada beberapa sejarah sebagai peristiwa yang bisa diingat dan dicatat dalam lembaran waktu dan diketahui semua orang dari berbagai generasi. Sejarah sebagai peristiwa dan contohnya bisa kita ketahui berikut ini:

1. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah peristiwa sangat penting yang menandai kebebasan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan. Teks proklamasi kemerdekaan dikenal oleh para pelajar sebagai sejarah sebagai peristiwa. Peristiwa dimana Ir. Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 tersebut membuat Indonesia menjadi negara yang merdeka. Adanya bukti dan fakta nyata dari peristiwa ini membuktikan makna proklamasi kemerdekaan berupa naskah proklamasi asli, saksi hidup, rekaman dan foto membuktikan sejarah sebagai peristiwa tersebut adalah nyata dan bagian dari sejarah kemerdekaan Indonesia.

2. Peristiwa Rengasdengklok

Sejarah sebagai peristiwa dan contohnya bisa dilihat juga pada sejarah peristiwa Rengasdengklok, yaitu kejadian ketika Soekarno dan Hatta diculik oleh para golongan pemuda sebelum proklamasi kemerdekaan. Para pemuda yang  ingin menjauhkan Soekarno dan Hatta dari semua pengaruh pemerintah Jepang mendesak agar kemerdekaan Indonesia segera dilakukan tanpa pengaruh Jepang. Peristiwa Rengasdengklok ini adalah salah satu peristiwa nyata karena merupakan kejadian yang benar – benar terjadi.

3. Pertempuran Ambarawa

Pertempuran Ambarawa dalam sejarah adalah suatu pertempuran yang terjadi pada tanggal 20 Oktober 1945 yang berlangsung antara pasukan Indonesia dengan pasukan militer sekutu dari Inggris. Penyebab terjadinya pertempuran Ambarawa tentu saja untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa ini memiliki banyak fakta yang jelas sehingga dapat digolongkan kepada sejarah sebagai peristiwa dan contohnya.

4. Bandung Lautan Api

Peristiwa Bandung Lautan Api adalah suatu peristiwa pembakaran kota Bandung yang dilakukan oleh para pejuang Indonesia pada Maret 1946. Pembakaran bertujuan untuk mempertahankan kemerdekaan pada saat sekutu memerintahkan kota Bandung untuk dikosongkan. Rakyat yang tidak ingin Bandung digunakan sebagai markas untuk pasukan sekutu membakar dan meninggalkan kota.

5. Serangan Umum 1 Maret 1949

Peristiwa ini  termasuk kepada sejarah sebagai peristiwa dan contohnya karena juga memiliki bukti nyata akan kejadiannya dalam perang gerilya Indonesia. Ini adalah peristiwa serangan balasan yang dilakukan oleh pihak pejuang dan militer Indonesia untuk merebut Yogyakarta yang sudah dikuasai oleh pasukan Belanda. Serangan ini benar terjadi pada saat itu berkat dokumentasi yang baik dan juga berbagai bukti lainnya.

6. Kerusuhan Mei 1998

Satu lagi sejarah sebagai peristiwa dan contohnya adalah peristiwa Kerusuhan Mei 1998, yaitu kerusuhan yang berbau SARA terhadap etnis Tionghoa dan terjadi mulai tanggal 13 – 15 Mei 1998. Pemicunya adalah krisis ekonomi dan juga kematian empat mahasiswa dalam sejarah peristiwa Trisakti ketika berdemo menuntut lengsernya pemerintah Orde Baru. Ini termasuk salah satu sejarah yang baru terjadi dan masih segar di ingatan orang – orang yang hidup pada masa tersebut.

7. Bom Bali I

Sejarah peristiwa Bom Bali pertama adalah yang pertama dari rangkaian berbagai peristiwa pemboman yang berlangsung pada 12 Oktober 2002 di Pulau Bali. Terjadi tiga kali peristiwa ledakan bom di Bali pada saat itu, dua ledakan di club malam terkenal di Kuta dan satu ledakan bom di dekat Konsulat Amerika Serikat. Dalam peristiwa tersebut terdapat 202 korban jiwa dan 209 orang terluka, sehingga dibuatkan monumen untuk para korban meninggal.

8. Tsunami Aceh

Ini adalah peristiwa bencana alam besar di Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 dan merupakan salah satu sejarah sebagai peristiwa. Dipicu oleh gempa hebat berkekuatan 9,3 skala richter yang berpusat di dasar laut dekat Pulau Simeuleu, menyebabkan gelombang laut besar dan menghempas daratan Aceh dan juga sebagian pesisir pantai di semenanjung Asia dan Afrika. Kerusakan yang terjadi sangat besar dan juga menelan korban jiwa yang banyak. Peristiwa ini mengilhami sejarah museum Tsunami Aceh.

Pengertian sejarah sebagai peristiwa dan contohnya dapat diartikan sebagai peristiwa yang benar – benar terjadi sebagai fakta. R. Moh Ali menyatakan bahwa sejarah sebagai peristiwa adalah suatu kejadian, kenyataan dan aktualitas in concreto yang telah terjadi, berlangsung pada waktu atau masa lalu. Sejarah dapat terjadi dalam ruang lingkup yang beragam dari kecil hingga besar, di negara tertentu atau tempat tertentu saja, atau bahkan dalam area global. Terjadinya peristiwa ini bahkan bisa menyebabkan berbagai perubahan dalam masyarakat seperti perubahan sosial, ekonomi, bahkan hingga ke bidang politik dan demografi, serta dalam lingkup yang lebih luas lagi dari suatu negara.

Peristiwa sejarah sebagaimana terjadinya dan hanya terjadi satu kali saja merupakan sejarah sebagai

52 a. Sejarah sebagai Peristiwa Sejarah merupakan peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Sehingga sejarah sebagai peristiwa yaitu peristiwa yang sebenarnya telah terjadi/berlangsung pada waktu lampau. Ciri utama dari Sejarah sebagai peristiwa adalah sebagai berikut. 1) Abadi, Karena peristiwa tersebut tidak berubah-ubah. Oleh karena itulah makaperistiwa tersebut atas tetap dikenang sepanjang masa. 2) Unik, Karena peristiwa itu hanya terjadi satu kali. Peristiwa tersebut tidak dapat diulang jika ingin diulang tidak akan sama persis. 3) Penting, Karena peristiwa yang terjadi tersebut mempunyai artibagi seseorang bahkan dapat pula menentukan kehidupan orang banyak. Tidak semua peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah. Agar sebuah peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah maka harus memenuhi ciri-ciri berikut ini.  Peristiwa tersebut berhubungan dengan kehidupan manusia baik sebagai individu maupun kelompok.  Memperhatikan dimensi ruang dan waktu (kapan dan dimana)  Adanya hubungan sebab-akibat dari peristiwa tersebut.  Peristiwa sejarah yang terjadi merupakan sebuah perubahan dalam kehidupan. Peristiwa adalah kenyataan yang bersifat absolut atau mutlak dan objektif. Sejarah sebagai peristiwa merupakan suatu kenyataan yang objektif artinya kenyataan yang benar-benar ada dan terjadi dalam kehidupan masyarakat manusia. Kenyataan ini dapat dilihat dari fakta-fakta sejarahnya. Peristiwa-peristiwa sejarah tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan manusia seperti peristiwa politik, ekonomi, dan sosial. b. Sejarah sebagai Kisah Sejarah sebagai kisah merupakan rekonstruksi dari suatu peristiwa yang dituliskan maupun diceritakan oleh seseorang. Sejarah sebagai sebuah kisah dapat berbentuk lisan dan tulisan. Bentuk lisan, Contoh penuturan secara lisan baik yang dilakukan oleh seorang maupun kelompok tentang peristiwa yang telah terjadi. Bentuk tulisan, dapat berupa kisah yang ditulis dalam buku-buku sejarah. Sejarah sebagai kisah dapat diulang, ditulis oleh siapapun dan kapan saja. Untuk mewujudkan sejarah sebagai kisah diperlukan fakta-fakta yang diperoleh atau dirumuskan dari sumber sejarah. Tetapi tidak semua fakta sejarah dapat diangkat dan dikisahkan hanya peristiwa penting yang dapat dikisahkan. Faktor yang harus diperhatikan dan mempengaruhi dalam melihat sejarah sebagai kisah, adalah sebagai berikut.  Kepentingan yang diperjuangkannya Faktor kepentingan dapat terlihat dalam cara seseorang menuliskan dan menceritakan kisah/peristiwa sejarah. Kepentingan tersebut dapat berupa kepentingan pribadi maupun kepentingan kelompok. Contoh: Seorang pencerita biasanya akan lebih menonjolkan perannya sendiri dalam suatu peristiwa. Misalnya, seorang pejuang akan menceritakan kehebatanya dalam menghadapai penjajah.


Page 2

Page 73 - AKTUALISASI NILAI-NILAI KEBANGSAAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 1 SEDAYU

P. 73

Peristiwa sejarah sebagaimana terjadinya dan hanya terjadi satu kali saja merupakan sejarah sebagai

51 Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas XI Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah : SMA N 1 SEDAYU Mata Pelajaran : Sejarah Kelas/semester : XI/1 Alokasi Waktu : 4 x 45 menit Standar Kompetensi 1 : 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah. Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah Indikator : - Mendeskripsikan pengertian sejarah. - Membedakan sejarah sebagai perstiwa, kisah, ilmu, dan seni. - Menyebutkan manfaat mempelajari sejarah sebagai edukatif. - Menjelaskan manfaat sejarah sebagai rekreatif. Tujuan Pembelajaran : - Melalui penjelasan guru dan tanya jawab siswa dapat memahami tentang pengertian sejarah. - Siswa dapat memahami pengertian sejarah yang sesungguhnya. - Siswa dapat manfaat mempelajari sejarah sebagai edukatif. - Siswa dapat menjelaskan manfaat sejarah sebagai rekreatif. F. Materi Pembelajaran : 1. Pengertian sejarah. Kata dalam bahasa Arab yaitu syajaratun artinya pohon. Pohon dalam hal ini dihubungkan dengan keturunan atau asal usul keluarga raja/ dinasti tertentu. Dalam bahasa Inggris yaitu History, artinya masa lampau umat manusia. Berdasarkan bahasa Indonesia, sejarah mengandung 3 pengertian: a. Sejarah adalah silsilah atau asal-usul. b. Sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau. c. Sejarah adalah ilmu, pengetahuan, dan cerita pelajaran tentang kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau. Jadi pengertian sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. 2. Sejarah dari berbagai sudut pandang Sejarah dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu :

Peristiwa sejarah sebagaimana terjadinya dan hanya terjadi satu kali saja merupakan sejarah sebagai
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78
Peristiwa sejarah sebagaimana terjadinya dan hanya terjadi satu kali saja merupakan sejarah sebagai


Page 3

Peristiwa sejarah sebagaimana terjadinya dan hanya terjadi satu kali saja merupakan sejarah sebagai

50 b. Verifikasi : Pemeriksaan terhadap kebenaran laporan tentang suatu peristiwa sejarah c. Historiografi : Penulisan sejarah, tahap terakhir. Menyusun & merangkai fakta hasil penelitian, juga menyampaikan suatu pikiran melalui interpretasi sejarah berdasarkan fakta hasil penelitian d. Interpretasi : Penafsiran suatu peristiwa atau memberikan pandangan teoritis terhadap suatu peristiwa 2. Penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan 3. Sumber sejarah adalah semua yang menjadi pokok sejarah. a. Sumber tertulis : Diperoleh dari peninggalan tertulis b. Sumber lisan : Keterangan langsung dari pelaku/saksi dari peristiwa yang terjadi pada masa lampau c. Sumber benda : Diperoleh dari peninggalan benda-benda kebudayaan. d. Sumber rekaman : Sumber rekaman baik berupa baik rekaman kaset audio maupun rekaman kaset video. Misalnya : rekaman peristiwa sekitar proklamasi, dan rekaman demontrasi mahasiswa menuntut reformasi. D. Penilaian hasil belajar : Penilaian dilakukan secara individu maupun kelompok yang meliputi penilaian proses pada kegiatan berlangsung, kuis atau permainan dan penugasan. Aspek yang dinilai ; 1. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru 2. Kemampuan bekerja sama 3. Keaktifan dalam bertanya 4. Ketepatan waktu dalam mengerjakan tugas 5. Keaktifan dalam mengikuti pelajaran 6. Kerapian, disiplin dan kesopanan Skala penilaian : kriteria penilaian : 4 = sangat aktif 86 - 100 = A 3 = aktif 71 - 85 = B 2 = kurang aktif 56 - 70 = C 1 = tidak aktif 0 – 55 = D E. Media Pebelajaran : 1. Alat, Bahan dan Sumber Belajar : white board, spidol, games, Buku Paket Siswa, LKS Mengetahui Sedayu, September 2013 Kepala Sekolah SMA N 1 Sedayu Guru Mata Pelajaran Drs. Ir. H. Joko Kustanta, M.Pd Drs. Yahudi NIP. 19660913 199103 1 004 NIP : 19601212 198803 1 018


Page 4

Page 71 - AKTUALISASI NILAI-NILAI KEBANGSAAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 1 SEDAYU

P. 71

Peristiwa sejarah sebagaimana terjadinya dan hanya terjadi satu kali saja merupakan sejarah sebagai

49 materi yang sudah dipelajari bersama. b. Guru menyampaikan hikmah dari materi yang sudah diajarkan. c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 3. 15 menit Kerjakan soal-soal di bawah ini : 1. Sebutkan dan jelaskan empat tahapan yang dilakukan oleh para sejarawan dalam melakukan penulisan kembali masa lampau! 2. Sebutkan bentuk penelitian sejarah! 3. Sebutkan dan jelaskan sumber dan bukti sejarah! Jawaban : 1. a. Heuristik : Tahap untuk mencari, menemukanm dan mengumpulkan sumber-sumber berbagai data agar dapat mengetahui segala bentuk peristiwa/kejadian sejarah masa lampau yang relevan dengan topik/judul penelitian

Peristiwa sejarah sebagaimana terjadinya dan hanya terjadi satu kali saja merupakan sejarah sebagai
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76
Peristiwa sejarah sebagaimana terjadinya dan hanya terjadi satu kali saja merupakan sejarah sebagai


Page 5

Page 70 - AKTUALISASI NILAI-NILAI KEBANGSAAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 1 SEDAYU

P. 70

Peristiwa sejarah sebagaimana terjadinya dan hanya terjadi satu kali saja merupakan sejarah sebagai

48 3. Sumber berita dari tempat kejadian peristiwa sejarah B. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Games, Penugasan C. Langkah-langkah Pembelajaran : Pertemuan pertama Pembentukan No Macam Kegiatan Waktu Metode Karakter 1. Pendahuluan Ceramah dan Melatih siswa agar lebih Tanya jawab mendekatkan diri a. Guru memberi salam kepada siswa, 15 menit kepada Tuhan Yang Berdoa, presensi siswa Maha Esa b. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai materi dasar penelitian sejarah c. Guru menerangkan materi dasar penelitian sejarah. KegiatanInti a. Eksplorasi Inquiry dan  Siswa membaca buku sumber scramble dan menulis ringkasan tentang materi dasar penelitian sejarah b. Elaborasi 2.  Guru memberikan lembar 25menit pertanyaan mengenai dasar penelitian sejarah.  Siswa mengerjakan lembar kerja mengenai dasar penelitian sejarah bersama teman sebangkunya.  Setiap meja memberi wakilnya untuk menjelaskan materi dasar penelitian sejarah di depan kelas. c. Konfirmasi  Guru melakukan evaluasi 35 menit terhadap kegiatan pembelajaran.  Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dan belum menguasai materi  Guru memberikan permainan kepada siswa mengenai materi yang sudah dijelaskan kepada siswa. Penutup a. Guru membimbing siswa secara bersama untuk menyimpulkan

Peristiwa sejarah sebagaimana terjadinya dan hanya terjadi satu kali saja merupakan sejarah sebagai
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75
Peristiwa sejarah sebagaimana terjadinya dan hanya terjadi satu kali saja merupakan sejarah sebagai


Page 6

Page 69 - AKTUALISASI NILAI-NILAI KEBANGSAAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 1 SEDAYU

P. 69

Peristiwa sejarah sebagaimana terjadinya dan hanya terjadi satu kali saja merupakan sejarah sebagai

47 2. Sumber lisan : Keterangan langsung dari pelaku/saksi dari peristiwa yang terjadi pada masa lampau 3. Sumber benda : Diperoleh dari peninggalan benda-benda kebudayaan. 4. Sumber rekaman : Sumber rekaman baik berupa baik rekaman kaset audio maupun rekaman kaset video. Misalnya: rekaman peristiwa sekitar proklamasi, dan rekaman demontrasi mahasiswa menuntut reformasi.  Menentukan usia peninggalan sejarah dapat dilakukan dengan 3 cara : 1. Tipologi : Cara penentuan usia peninggalan budaya berdasarkan bentuk tipe dari peninggalan 2. Stratigrafi : Cara penentuan umur suatu benda peninggalan berdasarkan lapisan tanah di mana benda itu ditemukan 3. Kimiawi : Cara penentuan umur benda peninggalan berdasarkan unsur kimia yang dikandung oleh benda itu  Untuk mengungkapkan sumber-sumber sejarah diperlukan ilmu bantu : 1. Epigrafi : Ilmu yang mempelajari tulisan kuno/prasasti 2. Arkeologi : Ilmu yang mempelajari benda/peninggalan kuno 3. Ikonografi : Ilmu yang mempelajari patung 4. Nomismatik : Ilmu yang mempelajari mata uang 5. Ceramologi : Ilmu yang mempelajari keramik 6. Geologi : Ilmu yang mempelajari lapisan kulit bumi 7. Antropologi : Ilmu yang mempelajari asal-usul kejadian & perkembangan MH 8. Paleontologi : Ilmu yang mempelajari sisa makhluk hidup yang telah membatu 9. Paleoantropologi : Ilmu yang mempelajari bentuk manusia yangs sederhana hingga sekarang 10. Sosiologi : Ilmu yang mempelajari sifat keadaan & pertumbuhan masyarakat 11. Filologi : Ilmu yang mempelajari bahasa, kebudayaan, pranata & sejarah suatu bangsa  Fakta sejarah mempunyai bentuk : 1. Artefak : Semua benda baik secara keseluruhan/sebagian hasil gerapan tangan manusia 2. Fakta sosial : Fakta sejarah yang berdimensi sosial, misalnya : Interaksi antarmanusia dan pakaian adat 3. Fakta mental : Fakta yang sifatnya abstrak, misalnya : Keyakinan  Jenis-jenis sejarah berdasarkan fokus masalah : 1. Sejarah geografi : Dikaitkan dengan lokasi di mana peristiwa itu terjadi 2. Sejarah ekonomi : Dibicarakan bagaimana upaya memenuhi kebutuhan manusia 3. Sejarah sosial : Dikaitkan dengan kehidupan masyarakat pada suatu masa 4. Sejarah politik : Dibicarakan tentang kekuasaan yang terjadi pada suatu masa  Jenis sejarah dilihat dari cakupan geografis : 1. Sejarah dunia : Membentangkan kehidupan manusia di dunia 2. Sejarah nasional : Membentangkan sejarah bangsa Indonesia 3. Sejarah lokal : Senantiasa mengungkapkan sejarah setiap wilayah (daerah)  Teknik pengumpulan data sumber lisan : 1. Sumber berita dari pelaku sejarah 2. Sumber berita dari saksi sejarah

Peristiwa sejarah sebagaimana terjadinya dan hanya terjadi satu kali saja merupakan sejarah sebagai
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74
Peristiwa sejarah sebagaimana terjadinya dan hanya terjadi satu kali saja merupakan sejarah sebagai


Page 7

Peristiwa sejarah sebagaimana terjadinya dan hanya terjadi satu kali saja merupakan sejarah sebagai

46 3. Interpretasi :  Penafsiran suatu peristiwa atau memberikan pandangan teoritis terhadap suatu peristiwa  Menginterpretasi fakta dengan kejelasan yang objektif, harus dihindari penafsiran yang semena-mena karena biasanya cenderung subjektif.  Interpretasi harus bersifat objektif, mencari landasan interpretasi yang mereka gunakan  Bersifat selektif, fakta dipilih yang relevan dengan topik yang ada & mendukung kebenaran sejarah 4. Historiografi :  Penulisan sejarah, tahap terakhir. Menyusun & merangkai fakta hasil penelitian, juga menyampaikan suatu pikiran melalui interpretasi sejarah berdasarkan fakta hasil penelitian  3 bentuk penulisan sejarah : 1. Penulisan sejarah tradisional : Kuat dalam genealogi, tapi tidak kuat dalam hal kronologi dan detail biografis. Bahan pengajaran agama. Adanya kingship. Pertimbangan kosmologis, & antropologis lebih diutamakan daripada keterangan dari sebab akibat 2. Penulisan sejarah kolonial : Ciri nederlandosentris (eropasentris), tekanannya pada aspek politik dan ekonomi serta bersifat institusional 3. Penulisan sejarah nasional : Menggunakan metode ilmiah secara terampil & bertujuan untuk kepentingan nasionalisme 2. BENTUK-BENTUK PENELITIAN SEJARAH 1. Penelitian Lapangan Dalam melakukan penelitian lapangan seorang sejarawan dating ke tempat terjadinya peristiwa bersejarah atau ke tempat ditemukannya peninggalan- peninggalan bersejarah. Tempat ditemukannya benda-benda bersejarah disebut situs. Apabila benda-benda bersejarah tersebut masih terpendam di dalam tanah, maka peneliti sejarah harus melakukan penggalian (ekskavasi). Jika seorang peneliti harus mendapatkan keterangan langsung dari pelaku atau saksi sejarah yang masih hidup sebagai sumber lisan, maka peneliti sejarah bisa melakukan metode wawancara (interview). Setelah artefak berhasil diangkat dari dalam tanah, peneliti sejarah kemudian melakukan pendataan lalu identifikasi dan deskripsi terhadap penemuan-penemuannya tersebut. Jika dirasa perlu maka benda-benda sebpenemuan itu akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan penelitian yang lebih cermat. 2. Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan disebut juga penelitian dokumenter. Dalam melakukan penelitian kepustakaan seorang peneliti sejarah memfokuskan perhatiannya untuk memperoleh data-data tertulis (dokumen) yang disimpan di museum atau perpustakaan seperti: kronik (berita) Cina, kitab-kitab kuno, arsip- arsip VOC, surat kabar dari zaman awal kemerdekaan, autobiografi, naskah pidato, rekaman video, dan sebagainya. Untuk mendapatkan informasi yang benar dari sumber-sumber sejarah yang ada, maka seorang peneliti dapat melakukan studi komparatif, yaitu membandingkan sumber yang satu dengan sumber lain tentang suatu hal. 3. Sumber dan bukti sejarah  Sumber sejarah adalah semua yang menjadi pokok sejarah. 3 macam sumber sejarah : 1. Sumber tertulis : Diperoleh dari peninggalan tertulis


Page 8