Penerapan sistem penyaringan air alami dilakukan dengan berbagai cara yang sederhana, yakni dengan

Pengolahan air bersih tentu sangatlah dibutuhkan, apa lagi di era modern seperti saat sekarang ini yang tentunya harus dilakukan demi menunjang kesehatan serta kelangsungan hidup manusia. Usaha tersebut sudah dilakukan dari dulu hingga pada saat ini, namun dimasa kini, kondisi air sudah semakin memprihatinkan. Hal ini terjadi sebab adanya polusi tanah  yang diakibatkan oleh pembuangan limbah pabrik terutama sampah organik dan samapah anorganik dari industri dan juga masyarakat itu sendiri. Penebangan pohon dengan liar dan tidak terkendali tanpa dengan mempertimbangkan keseimbangan alam juga akan berdampak pada kualitas air tanah. 

Pada umumnya, proses penyaringan air bermanfaat untuk menghilangkan zat pengotor untuk memperoleh air yang berkualitas dan memenuhi standar persyaratan kualitas air. Adapun tujuan dari proses ini adalah sebagai berikut.

Penerapan sistem penyaringan air alami dilakukan dengan berbagai cara yang sederhana, yakni dengan
Sistem Penyaringan Air Dengan Bahan Alami

  • Menghilangkan gas-gas terlarut didalam air.
  • Menghilangkan rasa yang tidak enak pada air.
  • Membasmi bakteri pathogen yang berbahaya.
  • Memperkecil sifat air yang mengakibatkan terjadinya endapan pada pipa dan saluran air.
Terdapat beberapa cara sederhana yang sangat mudah untuk mendapatkan air yang bersih yaitu dengan cara atau dengan teknik penyaringan dan teknik pengendapan.

Cara atau teknik yang dapat dilakukan dalam proses penyaringan air untuk mendapatkan air yang bersih yaitu :

a. Saringan dari kain katun.

Pembuatan saringan dengan menggunakan kain katun adalah cara paling sederhana dan paling mudah yang didalam prosesnya, air disaring dengan menggunakan kain katur yang bersih. Jenis penyaringan seperti ini dapat membersihkan air dari kotoran dan mikroorganisme kecil yang berada didalam air yang keruh yang tentunya hasilnya juga ditentukan oleh ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan untuk menyaring air tersebut.

b. Saringan dengan menggunakan Kapas.

Teknik dengan cara menyaring air menggunaka kapas dapat menghasilkan air yang lebih baik dari teknik dengan menggunakan kain katun. seperti halnya dengan penyaring dari kain katun, penyaringan dengan menggunakan kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan mikroorganisme didalam air yang keruh. Hasil dari saringan ini juga ditentukan tebal tipisnya kapas yang digunakan. c. Teknik penyaringan Aerasi. Teknik ini merupakan proses penjernihan air dengan cara mengisi/memberikan oksigen kedalam air yang dengan cara tersebut, zat-zat seperti karbon dioksida dan hidrogen sulfida serta metana yang mempengaruhi rasa dan bau air dapat dikurangi bahkan dihilangkan. Selain itu, pertikel mineral yang telarut didalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filterisasi. d. Teknik saringan pasir lambat (SPL). Sistem saingan pasir lambat merupakan proses penyaringan air dengan menggunakan bahan dasar pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu kemudian melewati lapisan kerikil pada proses berikutnya. e. Teknik saringan pasir cepat (SPC). Sistem saringan pasir cepat sama seperti halnya dengan saringan pasir lambat yang terdiri dari pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Namun, Arah penyaringan air terbalik bila dibandingakan dengan saringan pasir lambat, yakni dari bawah ketas (up Flow). Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu kemidian melewati pasirnya. f. Graffiti-fet filtering system. Merupakan sistem penyaringan gabungan dari penyaringan pasir cepat dan penyaringan pasir lambat. Air bersih didapatkan melalui dua tahap yaitu (1) air disaring menggunakan penyaringan pasir cepat. (2). Air hasil dari penyaringan pasir cepat tersebut disaring kembali menggunakan saringan pasir lambat. Untuk antisipasi debit air dari hasil penyaringan pasir cepat, dapat digunakan beberapa pasir lambat. g. Taknik saringan menggunakan arang. Saringan arang dapat dikatakan pula dengan teknik saringan pasir arang dengan tambahan satu buah pasir arang. Jenis saringan ini sangat efektif untuk menghilangkan bau pada air dan juga bau yang tidak enak. arang yang digunakan dapat berupa arang kayu aau arang tempurung kelapa dan untuk hasil yang lebih efektif dapat pula digunakan arang aktif. h. Teknik saringan menggunakan keramik. Saringan keramik dapat disimpan dalam kurung waktu yang cukup lama sehingga dapat dipersiapkan dan digunakan untuk kondisi darurat. Air besih didapatkan melalui penyaringan filter keramik dimana keramik tersebut menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai disenfektan dan membunuh bakteri. Saat proses penyaringa berjalan, kotoran yang terdapat didalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter, sehingga untuk mencegah penyumbatanyang terlalu keseringan, maka air baku jangan dimasukan dalam keadaan yang terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatannya dapat dilakukan dengan cara menyikat filter keramik tersebut pada pada air yang mengalir. i. Teknik saringan cadas. Saringan cadas atau saringan jempeng ini mirip dengan sistem saringan pada keramik. Air disaring dengan menggunakan pori-pori dari batu cadas dan cara ini sering dimanfaatkan orang-orang yang hidup dipedesaan. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali ataupun saluran irigasi sawah. Seperti halnya dengan saringan keramik, kecepatan air dari hasil saringan menggunakan batu cadas relatif rendah bila dibandingkan  dengan cara SPL dan SPC.

2. Teknik Pengendapan.

Teknik pengendapan terdiri dari beberapa jenis yaitu : a. Menggunakan Biji Kelor. Biji dari buah kelor (moringan oleifera ) mengandung zat aktif rhamnosyloxy-benzil,isothiocyanate, yang mampu mengadopsi dan menetralisir partikel lumpur serta logam yang terkandung dalam air limbah suspensi, dengan patikel kotoran melayang didalam air. Penemuan yang dikembangkan sejak tahun 1986 dinegara sudan untuk menjernih air dari sungai Nil dan juga tampungan air hujan ini pada masa yang akan datang dapat dapat dikembangkan sebagai penjernih air sungai yang ada diseluruh wilayah Indonesia pada umunya yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh PDAM setempat. Serbuk biji kelor ternyata cukup ampuh menurunkan dan mengendapkan kandungan unsur logam berat yang tinggi didalam air, hingga akhirnya air tersebut dapat dikonsumsi dan juga memenuhi standar air baku air bersih. b. Menggunakan Tawas. Manfaat dari tawas yaitu memisahkan dan mengendapkan kotoran didalam air dengan lama pengendapan kurang lebih sekitar 12 jam. Fungsi dari tawas hanya utuk mengendapkan dan tidak berfungsi untuk menghilangkan kuman atau membunuhnya atau menaikkan pH dalam air. c. Menggunkan Kaporit. Kaporit memiliki pungsi sebagai pengendap dan juga penghilang kotoran didalam air. Lama pengendapan sekitar 12 jam seperti pada tawas. d. Menggunakan Kapur Gamping. Fungsi dari kapur gamping juga termasuk untuk mengendapakan namun membutuhkan waktu hingga 24 jam dan selain itu, kapur gamping juga memiliki fungsi untuk menaikkan pH iar tetapi tidak berfungsi untuk membunuh kuman, virus atau bakteri. e. Arang Tempurung Kelapa. Bahan ini berfungsi untuk menghilangkan bau pada air, rasa tidak enak didalam air serta dapat pula menjernihkan air. Demikianlah ulasan singkat tentang proses, sistem atau cara menyaring dan menjernihka air diatas, semoga ada manfaatnya untuk anda sekalian dan selamat mencobanya. Terimakasih.

Sumber : KEMENDIKBUD-RI_Jakarta,2017.
Penulis : Suci Paresti, Dkk. 

53 Prakarya

A. Penjernih Air dari Bahan Alami

1. Sistem Penyaringan Air dari Bahan Alami

Pengolahan air bersih sangat dibutuhkan demi kesehatan dan kelangsungan hidup manusia. Usaha ini sudah dilakukan dari dulu sampai sekarang, tetapi akhir-akhir ini kondisi air sudah sangat memprihatinkan. Hal ini disebabkan oleh adanya polusi tanah yang diakibatkan oleh pembuangan-pembuangan limbah pabrik terutama sampah anorganik dan sampah anorganik dari masyarakat. Penebangan pohon secara liar dan tidak terkendali tanpa memperhatikan keseimbangan alam juga berdampak pada kualitas air tanah. Secara umum proses penjernihan air berguna untuk menghilangkan zat pengotor atau untuk memperoleh air yang kualitasnya memenuhi standar persyaratan kualitas air. Proses ini mempunyai tujuan-tujuan sebagai berikut. a. Menghilangkan gas-gas terlarut. b. Menghilangkan rasa yang tidak enak. c. Membasmi bakteri pathogen yang sangat berbahaya. d. Memperkecil sifat air yang menyebabkan terjadinya endapan pada pipa dan saluran air. Ada beberapa macam cara sederhana untuk mendapatkan air bersih. Cara yang paling mudah adalah dengan teknik penyaringan dan teknik pengendapan. a Teknik penyaringan Beberapa cara sederhana untuk penyaringan air sebagai berikut. 1 Saringan kain katun Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan yang paling sederhana atau paling mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh tersebut. Air hasil saringan tergantung dari ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan. 2 Saringan kapas Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya. Seperti halnya penyaringan 54 Kelas VIII SMPMTs Semester 2 dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan. 3 Aerasi Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau iltrasi. 4 Saringan Pasir Lambat SPL Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil. 5 Saringan Pasir Cepat SPC Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Namun arah penyaringan air terbalik bila dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas up low. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu, sebelum melewati lapisan pasir. 6 Graiti-fed iltering system Gravity-fed iltering system merupakan gabungan dari Saringan Pasir Cepat SPC dan Saringan Pasir Lambat SPL. Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama air disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat SPC. Air hasil penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan 55 Prakarya Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali penyaringan tersebut diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik. Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa Saringan Pasir Lambat. 7 Saringan arang Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada dalam air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif. 8 Saringan keramik Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan penyaringan melalui elemen ilter keramik. Beberapa ilter kramik menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika proses penyaringan, kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatan saringan keramik ini dapat dilakukan dengan cara menyikat ilter keramik tersebut pada air yang mengalir. 9 Saringan cadas Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat desa Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali ataupun dari saluran irigasi sawah. Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC. 56 Kelas VIII SMPMTs Semester 2 b Teknik pengendapan Beberapa teknik pengendapan untuk proses penjernihan air sebagai berikut. 1 Biji kelor Biji buah kelor Moringan oleifera mengandung zat aktif rhamnosyloxy- benzil-isothiocyanate, yang mampu mengadopsi dan menetralisir partikel-partikel lumpur serta logam yang terkandung dalam air limbah suspensi, dengan partikel kotoran melayang di dalam air. Penemuan yang telah dikembangkan sejak tahun 1986 di negeri Sudan untuk menjernihkan air dari anak Sungai Nil dan tampungan air hujan ini di masa datang dapat dikembangkan sebagai penjernih air Sungai Mahakam dan hasilnya dapat dimanfaatkan PDAM setempat. Serbuk biji buah kelor ternyata cukup ampuh menurunkan dan mengendapkan kandungan unsur logam berat yang cukup tinggi dalam air, sehingga air tersebut memenuhi standar baku air minum dan air bersih. 2 Tawas Tawas berfungsi untuk memisahkan dan mengendapkan kotoran dalam air. Lama pengendapan sekira 12 jam. Fungsi tawas hanya untuk pengendapan, tidak berfungsi untuk membunuh kuman dan menaikkan pH dalam air. 3 Kaporit Kaporit berfungsi untuk memisahkan dan mengendapkan kotoran dalam air. Lama pengendapan sekira 12 jam. Sumber: https:www.hubpages.com Gambar 2.3. Tawas Sumber: https:www.tokopedia.com Gambar 2.2. Biji Kelor Sumber: https:www.toko-bah- an-kimia.insoclay.com Gambar 2.4. Kaporit 57 Prakarya 4 Kapur gamping Kapur gamping berfungsi untuk pengendapan tetapi membutuhkan waktu hingga 24 jam. Selain itu, kapur gamping berfungsi untuk menaikkan pH air tetapi tidak berfungsi untuk membunuh kuman, virus, dan bakteri. 5 Arang batok kelapa Bahan ini berfungsi untuk menghilangkan bau, rasa tidak enak dalam air, dan juga menjernih air. Tugas Kelompok LK-2 Tugas Kelompok LK-2 Lakukan percobaan berikut. Siapkan dua buah tabung yang memiliki kran. Pada tabung pertama, masukkan kapas. Kemudian, alirkan air keruh keluar dari tabung pertama dan masuk ke tabung kedua. Amati bagaimana perubahan air tersebut. Tuliskan hasilnya. Lakukan lagi dengan menggunakan bahan yang sudah kalian pelajari. Selamat mencoba No. Jenis air Kondisi air setelah disaring Keterangan 1 Kotor 2 Bergaram 3 Berwarna 4 Manis Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.2.Contoh penyaringan air Sumber: https:www.muhammadrid- wansholeh.com Gambar 2.5. Kapur gamping Sumber: https:www.tokopedia.com Gambar 2.6. Arang batok kelapa 58 Kelas VIII SMPMTs Semester 2

2. Bahan dan Alat Penjernih Air dengan Bahan Alami