Perintah yang digunakan untuk melihat apakah interfaces yang tersedia pada komputer yang terinstall sistem operasi Debian 10 telah mendapat IP atau belum adalah?

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.

Pada saat kedua DHCP client dihidupkan, maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan  sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut. Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.

DHCP Server

DHCP Server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat “menyewakan” alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.

Baca Juga:  Panduan Instalasi Fedora 36

DHCP Client

DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.

Baca juga:

Fungsi DHCP

Adapun fungsi DHCP adalah sebagai berikut :

  • Dapat memberikan nomor IP secara otomatis kepada komputer yang melakukan request.
  • DHCP memiliki fungsi utama mendistribusikan IP address secara otomatis kepada setiap client yang terhubung dengan jaringan komputer
  • DHCP akan memberikan kemudahan bagi seorang network administrator dalam mengelola jaringan komputer, karena alokasi IP address dapat ditentukan secara otomatis dan dalam satu kali kerja
  • DHCP server selain bisa memberikan IP address secara dinamik, juga bisa memberikan IP address secara statis kepada client yang terhubung ke jaringan komputer

Kelebihan dan kekurangan DHCP

Kelebihan DHCP

  • Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain.
  • DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang tidak bisa dipakai oleh client yang lain.
  • DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
  • Menghemat tenaga dan waktu dalam pemberian IP.
  • Mencegah terjadinya IP conflict

Kekurangan DHCP

Semua pemberian IP bergantung pada server, maka dari hal itu jika server mati maka semua komputer akan disconnect dan saling tidak terhubung.

Instalasi DHCP Server

Layanan yang digunakan untuk melakukan konfigurasi DHCP server adalah isc-dhcp-server. Sebelum melakukan instalasi, terlebih dahulu lakukan update sistem:

Baca Juga:  Pembahasan Soal UKK TKJ Paket 1 Tahun 2021

Ketikkan perintah berikut pada terminal Debian untuk menginstall layanan DHCP server:

sudo apt install isc-dhcp-server

sudo apt install isc-dhcp-server

Cek status DHCP server pada Debian dengan perintah:

sudo systemctl status isc-dhcp-server.service

sudo systemctl status isc-dhcp-server.service

Untuk menjalankan layanan DHCP server gunakan perintah berikut:

sudo systemctl start isc-dhcp-server.service

sudo systemctl start isc-dhcp-server.service

Sedangkan untuk mematikan layanan DHCP dapat menggunakan perintah:

sudo systemctl stop isc-dhcp-server.service

sudo systemctl stop isc-dhcp-server.service

Cek interface yang akan digunakan untuk layanan DHCP server dengan perintah:

Cek IP address komputer server dengan perintah:

Dikarenakan server terdapat pada VirtualBox yang terhubung ke jaringan internet menggunakan interface bridge adapter sehingga diperoleh 2 alamat IP seperti di atas. Kita akan gunakan alamat IP 192.168.0.1 sebagai IP server untuk keperluan DHCP.

Konfigurasi DHCP server

Konfigurasi DHCP server terletak pada file /etc/dhcp/dhcpd.conf, buka dan editlah file tersebut dengan perintah berikut:

sudo nano /etc/dhcp/dhcpd.conf

sudo nano /etc/dhcp/dhcpd.conf

subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 { range 192.168.0.2 192.168.0.254; option domain-name-servers 192.168.0.1; option domain-name "smkbisa.com"; option routers 192.168.0.1; option broadcast-address 192.168.0.255; default-lease-time 600; max-lease-time 7200; }

range 192.168..2 192.168..254;

option domain-name-servers 192.168..1;

option domain-name "smkbisa.com";

option routers 192.168..1;

option broadcast-address 192.168..255;

Selanjutnya buka dan edit file yang terletak pada /etc/default/isc-dhcp-server dengan perintah berikut:

sudo nano /etc/default/isc-dhcp-server

sudo nano /etc/default/isc-dhcp-server

Cari baris interfaces, lalu edit seperti berikut ini:

Sebelum: INTERFACESv4="" Sesudah: INTERFACESv4="enp0s8"

Sesuaikan dengan nama interfaces yang digunakan.

Restart konfigurasi DHCP server dengan perintah berikut:

sudo systemctl restart isc-dhcp-server.service

sudo systemctl restart isc-dhcp-server.service

Pengujian DHCP server

Untuk menguji konfigurasi DHCP server pada client dengan sistem operasi linux, dapat melalui terminal dengan perintah berikut:

[crayon-634ecdcc302da065730743 ]#nano /etc/network/interfaces

[crayon-634ecdcc302da065730743  ]#nano /etc/network/interfaces

[/crayon]

Lalu ketikkan perintah berikut ini:

[crayon-634ecdcc302dc814043282 ]auto enp1s0 iface enp1s0 inet dhcp

[crayon-634ecdcc302dc814043282  ]auto enp1s0

[/crayon]

enp1s0 tergantung jenis interfaces komputer sobat

Simpan konfigurasi network lalu restart dengan perintah berikut:

[crayon-634ecdcc302df432958806 ]#/etc/init.d/networking restart

[crayon-634ecdcc302df432958806  ]#/etc/init.d/networking restart

[/crayon]

Untuk menguji konfigurasi DHCP server pada client dengan sistem operasi windows dapat dilakukan dengan cara klik Control Panel > Network and Internet > Network and Sharing Center > Change adapter settings > Ethernet > klik kanan pilih Properties > Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) > Properties > pilih Obtain an IP Address Automatically.

Untuk mengetahui konfigurasi IP address yang di dapat dari komputer server, klik dua kali pada ethernet > Details. Seperti gambar berikut ini.

Demikian penjelasan singkat terkait dengan konfigurasi DHCP server pada sistem operasi linux, semoga dapat membantu rekan semua. Tertarik belajar simulasi jaringan menggunakan Cisco? Klik di sini. Belajar membuat web mail server pada sistem operasi Linux Mint via SquirrelMail? Baca di sini ya 🙂

* Konten ini dibuat sebagai hasil dari kegiatan Program Keahlian Ganda Paket Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan yang dilaksanakan tanggal 13 Maret s.d 12 Mei 2017 di Pusat Belajar SMK Negeri  1 Ngabang Kalimantan Barat.

** Materi diambil dari Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan