Penerapan Pancasila pada masa awal Kemerdekaan

Sarah Nafisah Senin, 13 September 2021 | 13:00 WIB

Penerapan Pancasila pada masa awal Kemerdekaan

Perjalanan penerapan pancasila dari masa ke masa. (Freepik.com)

Bobo.id - Penerapan pancasila dari masa ke masa tentunya memiliki tantangannya masing-masing.

Seperti yang kita tahu, pancasila sebagai dasar negara mewajibkan kita untuk menerapkannya dalam kehidupan.

Penerapan pancasila ini tidak hanya dilakukan di masa sekarang saja, tapi sudah diterapkan jauh sejak awal kemerdekaan.

Sekarang kita cari tahu bagaimana penerapan pancasila dari masa ke masa, yuk!

1. Penerapan Pancasila di Awal Kemerdekaan

Pada masa awal-awal kemerdekaan Indonesia, banyak sekali masalah yang berkaitan dengan penerapan pancasila.

Tentunya hal ini tidak didiamkan begitu saja. Masyarakat Indonesia tentunya saling membantu dan berusaha untuk kembali menerapkan pancasila sebagai pandangan hidup.

Berikut adalah masalah-masalah penerapan pancasila di awal kemerdekaan:

- Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI)

- Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)

- Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)

- Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)

- Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)

- Perubahan RIS Menjadi NKRI


Page 2


Page 3

Penerapan Pancasila pada masa awal Kemerdekaan

Freepik.com

Perjalanan penerapan pancasila dari masa ke masa.

Bobo.id - Penerapan pancasila dari masa ke masa tentunya memiliki tantangannya masing-masing.

Seperti yang kita tahu, pancasila sebagai dasar negara mewajibkan kita untuk menerapkannya dalam kehidupan.

Penerapan pancasila ini tidak hanya dilakukan di masa sekarang saja, tapi sudah diterapkan jauh sejak awal kemerdekaan.

Sekarang kita cari tahu bagaimana penerapan pancasila dari masa ke masa, yuk!

1. Penerapan Pancasila di Awal Kemerdekaan

Pada masa awal-awal kemerdekaan Indonesia, banyak sekali masalah yang berkaitan dengan penerapan pancasila.

Tentunya hal ini tidak didiamkan begitu saja. Masyarakat Indonesia tentunya saling membantu dan berusaha untuk kembali menerapkan pancasila sebagai pandangan hidup.

Berikut adalah masalah-masalah penerapan pancasila di awal kemerdekaan:

- Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI)

- Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)

- Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)

- Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)

- Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)

- Perubahan RIS Menjadi NKRI

Pancasila secara resmi ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia dalam Sidang PPKI pertama (18 Agustus 1945). Namun, setelah ditetapkan sebagai dasar negara, penerapan Pancasila pada awal kemerdekaan tidak berjalan mulus. Hal ini dikarenakan banyaknya berbagai upaya disintegrasi bangsa yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Timbul berbagai pihak yang bersikeras untuk mengubah dasar negara Pancasila dengan ideologi lain. Berbagai upaya disintegrasi bangsa itu seperti:

  • Pemberontakan PKI Madiun pada tanggal 18 September 1948 dengan bertujuan untuk mengganti ideologi Pancasila menjadi Komunis.
  • Pemberontakan DI/TII di berbagai wilayah seperti Jawa Barat (7 Agustus 1949), Kalimantan Selatan (Oktober 1950), Aceh (20 September 1953), dan lain-lain. Pemberontakan ini bertujuan untuk mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) dengan berasaskan Islam.
  • Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) pada tanggal 23 Januari 1950 yang dipimpin oleh Kapten KNIL Raymond Westerling dengan bertujuan untuk mempertahankan negara federal Republik Indonesia Serikat (RIS).

Jadi, penerapan Pancasila pada masa awal kemerdekaan tidak mendapatkan jalan yang mulus. Terjadi banyak pemberontakan yang berusaha untuk menggantikan Pancasila sebagai dasar negara sehingga berdampak pada terpecahnya persatuan bangsa. Hal ini membuat pemerintah dan masyarakat Indonesia bekerja sama untuk mempertahankan Pancasila. Berbagai pemberontakan itu seperti pemberontakan PKI Madiun 1948, pemberontakan DI/TII, dan pemberontakan APRA. 

Penerapan Pancasila pada masa awal Kemerdekaan

Penerapan Pancasila pada masa awal Kemerdekaan
Lihat Foto

kebudayaan.kemdikbud.go.id

Pemberontakan Angkatan Perang Adil (APRA)

KOMPAS.com - Bangsa Indonesia telah sepakat bahwaPancasila sebagai dasar negara. Hal ini terus diterapkan sepanjang perjalanan bangsa. Meski sudah disepakati, tetap saja ada yang berupaya untuk mengganti ideologi tersebut. 

Namun dengan sikap persatuan dan kesatuan bangsa, upaya mengganti Pancasila dengan ideologi lain dapat digagalkan. 

Penerapan Pancasila sebagai dasar negara di awal kemerdekaan

Pada awal kemerdekaan bangsa Indonesia, penerapan Pancasila sebagai dasar negara yang disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tidak serta berjalan mulus.

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), berbagai permasalahan pernah terjadi dihadapi bangsa Indonesia dalam penerapan pancasila di masa awal kemerdekaan.

Bagaimana penerapan pancasila sebagai dasar negara pada masa awal kemerdekaan? Berikut upaya-upaya untuk mengganti Pancasila yang berhasil digagalkan, yakni: 

Baca juga: Contoh Penerapan Sila Keempat Pancasila

Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI)

Pada 18 September 1948 terjadi pemberontakan PKI yang dipimpin oleh Muso di Madiun. Pemberontakan tersebut merupakan pemberontakan besar pertama setelah Indonesia merdeka.

Pemberontakan tersebut bertujuan untuk mendirikan Negara Soviet Indonesia yang berideologi komunis.

Mereka ingin mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dengan paham komunis.

Namun pemberontakan PKI mampu digagalkan oleh Pemerintah Indonesia di bawah Presiden Sukarno. Bahkan pimpinan PKI Muso tewas ditembak dan menangkap tokoh-tokoh lainnya.

Baca juga: Sikap Kapitan Pattimura Mencerminkan Nilai Sila Kelima Pancasila

Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)

Pemberontakan DI/TII berlangsung pada 7 Agustus 1949 di bawah pimpinan Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo.

JAKARTA - Bagaimanakah penerapan Pancasila sebagai dasar negara pada masa awal kemerdekaan? Mari kita bahas di bawah ini ya.

Sama-sama kita ketahui Pancasila merupakan salah satu dasar negara Republik Indonesia. Sejak kelahirannya pada 1 Juni 1945, Pancasila sempat beberapa mengalami perubahan saat masih bernama Piagam Jakarta.

Awal-awal kemerdekaan Indonesia tidak selalu mulus. Ada saja pihak-pihak yang tidak senang dengan kabar kemerdekaan. Berbagai paham dan aliran muncul untuk menggoyang keutuhan bangsa ini.

Pemberontakan PKI

Pemberontakan oleh partai PKI ini terjadi di tanggal 18 September 1948 yang dipimpin oleh Muso di Madiun. Setelah Indonesia merdeka, pemberontakan tersebut menjadi pemberontakan besar pertama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.

Mereka ingin mendirikan negara baru berpaham Komunis. Bahkan mereka hendak mendirikan Negara Soviet Indonesia. Di mata para anggota PKI, Pancasila tidak cocok diterapkan di Indonesia, karena bagi mereka hanya paham komunislah yang dapat berdiri tegak di bumi Nusantara ini.

Meskipun begitu, Muso selaku tokoh komunis di Indonesia sudah terbunuh dan pemerintah Indonesia mulai mengawasi setiap gerak gerik PKI itu. Karena jika dibiarkan, mereka akan menguasai Indonesia dengan segala cara bahkan dengan perang sekalipun.

Pemberontakan DI/TII

Selain digoyang dari sisi kiri atau komunis, Indonesia khususnya Pancasila pun disikat oleh pihak lain pada tanggal 7 Agustus 1949, pemberontakan DI/TII berlangsung di bawah pimpinan Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo.

Inti dari pemberontakan itu adalah untuk mengganti ideologi Pancasila menjadi syariat Islam. Biarpun Indonesia diisi oleh mayoritas umat Islam, namun harapan bapak bangsa bahwa NKRI harus menjadi rumah yang teduh bagi siapapun penganut agama dan paham lainnya.

Pada akhirnya pemberontakan tersebut tidak berlangsung mulus. Kartosuwiryo dan semua pengikutnya kemudian ditangkap pada tanggal 4 Juni di tahun 1962.

Pemberontakan RMS

Pemberontakan RMS merupakan sebuah tragedi pemberontakan yang dipimpin oleh Christian Robert Steven Soumokil dengan tujuan untuk membentuk negara sendiri yang berdiri pada tanggal 25 April 1950.

Adapun Negara yang akan didirikan terdiri atas pulau Seram, Ambon dan Buru. Akan tetapi upaya pemberontakan tersebut dikalahkan tentara Indonesia untuk wilayah Buru dan Ambon. Akan tetapi pemberontakan di Seram masih terus berlanjut sampai Desember 1963.

Permesta

Agenda pemberontakan Permesta dilakukan oleh Sjarifuddin Prawiranegara dan juga Ventje Sumual yang diselenggarakan pada 1957 – 1958. Pemberontakan ini terjadi di wilayah Sulawesi dan Sumatera yang merupakan bentuk koreksi terhadap pemerintahan pusat di era Presiden Sukarno.

Munculnya Permesta menjadi wadah barisan sakit hati atas kekecewaan pemerintah yang tidak memperhatikan urusan daerah.

Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)

APRA adalah suatu aspek milisi yang berdiri pada tanggal 15 Januari 1949 oleh Kapten KNIL Raymond Westerling. Pemberontakan yang terjadi oleh APRA terjadi pada tanggal 23 Januari 1950 dengan menyerang dan menduduki Bandung serta menguasai markas Staf Divisi Siliwangi.

Gerakan yang dilakukan oleh APRA dengan tujuan mempertahankan bentuk negara federal Indonesia dan memiliki tentara sendiri bagi negara – negara RIS (Republik Indonesia Serikat).

Begitu banyak bukan paham yang hendak menggantikan Pancasila?

Itulah gambaran penerapan Pancasila sebagai dasar negara pada masa awal kemerdekaan.