Panduan gerakan literasi sekolah smk

We’ve updated our privacy policy so that we are compliant with changing global privacy regulations and to provide you with insight into the limited ways in which we use your data.

You can read the details below. By accepting, you agree to the updated privacy policy.

Thank you!

View updated privacy policy

We've encountered a problem, please try again.

Buku Panduan Gerakan Literasi Sekolah di SD, SMP dan SMA. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) lagi gencar-gencarnya dilaksanakan pada setiap sekolahan dan masyarakat. Untuk itu, Buku Panduan Gerakan Literasi Sekolah untuk SD, SMP, SMA/SMK dan SLB dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan guna untuk membantu mensukseskan Gerakan Literasi Sekolah tersebut. Sekolah merupakan sebuah tempat yang mempunyai potensi besar sebagai tempat untuk mendorong masyarakat untuk belajar membaca dan memahami nilai-nilai budi pekerti. Selain itu ilmu pengetahuan juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Kemajuan zaman yang semakin pesat menuntut kita untuk dapat memanfaatkan penyebaran informasi yang begitu cepat. Untuk itu, bagi para guru yang mengajar di jenjang pendidikan dasar sampai menengah, Anda bisa mendownload buku literasi pada link download di artikel ini. 

Panduan gerakan literasi sekolah smk

Petunjuk Teknis Gerakan Literasi Sekolah SD, SMP dan SMA/SMK. Kegiatan literasi selama ini identik dengan aktivitas membaca dan menulis. Namun, Deklarasi Praha pada tahun 2003 menyebutkan bahwa literasi juga mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya (UNESCO, 2003). Deklarasi UNESCO itu juga menyebutkan bahwa literasi informasi terkait pula dengan kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan, menemukan, mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan terorganisasi, menggunakan dan mengomunikasikan informasi untuk mengatasi berbagai persoalan. Kemampuankemampuan itu perlu dimiliki tiap individu sebagai syarat untuk berpartisipasi dalam masyarakat informasi, dan itu bagian dari hak dasar manusia menyangkut pembelajaran sepanjang hayat. 

Gerakan Literasi Sekolah merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah (peserta didik, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, Komite Sekolah, orang tua/wali murid peserta didik), akademisi, penerbit, media massa, masyarakat (tokoh masyarakat yang dapat merepresentasikan keteladanan, dunia usaha, dll.), dan pemangku kepentingan di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Gerakan Literasi Sekolah adalah gerakan sosial dengan dukungan kolaboratif berbagai elemen. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa pembiasaan membaca peserta didik. Pembiasaan ini dilakukan dengan kegiatan 15 menit membaca (guru membacakan buku dan warga sekolah membaca dalam hati, yang disesuaikan dengan konteks atau target sekolah). Ketika pembiasaan membaca terbentuk, selanjutnya akan diarahkan ke tahap pengembangan, dan pembelajaran (disertai tagihan berdasarkan Kurikulum 2013). Variasi kegiatan dapat berupa perpaduan pengembangan keterampilan reseptif maupun produktif. 

Dalam pelaksanaannya, pada periode tertentu yang terjadwal, dilakukan asesmen agar dampak keberadaan GLS dapat diketahui dan terus-menerus dikembangkan. GLS diharapkan mampu menggerakkan warga sekolah, pemangku kepentingan, dan masyarakat untuk bersama-sama memiliki, melaksanakan, dan menjadikan gerakan ini sebagai bagian penting dalam kehidupan. 

Download Buku Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah. Gerakan Literasi Sekolah ini memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah “kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai”. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.

Terobosan penting ini hendaknya melibatkan semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan, mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga satuan pendidikan. Pelibatan orang tua peserta didik dan masyarakat juga menjadi komponen penting dalam GLS.

Desain Induk ini disusun guna memberi arahan strategis bagi kegiatan literasi di lingkungan satuan pendidikan dasar dan menengah. Pelaksanaan GLS akan melibatkan unit kerja terkait di Kemendikbud dan juga pihak-pihak lain yang peduli terhadap pentingnya literasi. Kerja sama semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan sangat diperlukan untuk melaksanakan gerakan bersama yang terintegrasi dan efektif. 

Link Download : Buku Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah

Download Buku Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar (SD). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, salah satunya, mengenai kegiatan membaca buku nonpelajaran selama lima belas menit sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan tersebut adalah upaya menumbuhkan kecintaan membaca kepada peserta didik dan pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus merangsang imajinasi. Sebagai salah satu desain induk penumbuhan budi pekerti, Gerakan Literasi Sekolah perlu melibatkan para pemangku kepentingan secara terprogram dengan satu tujuan agar peserta didik, terutama di tingkat pendidikan dasar, menjadi insan berbudaya literasi. Untuk itu, perlu diterbitkan buku Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar.

Buku Panduan Gerakan Literasi Sekolah di SD ini merupakan rujukan bagi pemangku kepentingan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, satuan pendidikan, dan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan literasi yang terintegrasi dan efektif.

Link Download: Buku Panduan Gerakan Literasi Sekolah SD

Download Buku Panduan Gerakan Literasi Sekolah di SMP. Berikut ini merupakan sambutan dari Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama: Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan dukungan berbagai pihak telah menyusun Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Pertama. Kegiatan literasi di SMP ini merupakan salah satu wujud Penumbuhan Budi Pekerti sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015.

Panduan ini merupakan penjabaran lebih lanjut dari Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah (2016) dan diharapkan menjadi acuan bagi Sekolah Menengah Pertama dalam penyelenggaraan literasi di sekolah. Panduan ini akan disempurnakan dari tahun ke tahun dengan memperhatikan masukan-masukan dari berbagai pihak, perubahan peraturan-peraturan terkait, dan pengalaman empiris pelaksanaan literasi di sekolah.

Agar pelaksanaan literasi di Sekolah Menengah Pertama dapat terealisasi dan mencapai hasil seperti yang diharapkan, semua pihak terkait hendaknya berperan aktif dan memberikan kontribusi yang berarti sesuai tugas pokok dan peran masing-masing. Sekolah diharapkan segera mencermati panduan, merancang, dan melaksanakan literasi sesuai dengan potensi dan kondisi masing-masing sekolah. Terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyiapan panduan ini. Kritik dan masukan konstruktif sangat diharapkan guna penyempurnaan panduan daan pelaksanaan literasi di sekolah.

Link Download: Buku Panduan Gerakan Literasi Sekolah SMP

Download Buku Panduan Gerakan Literasi Sekolah di SMA. Siswa SMA di Indonesia berkemungkinan mempunyai potensi dan kemampuan yang sangat luar biasa untuk bersaing dengan siswa dari negara yang lebih maju seperti Singapura, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan yang dinilai mampu dalam bidang matematika sains, dan membaca. Berdasarkan hasil kajian dan pengalaman empiris diketahui bahwa membaca merupakan salah satu rahasia sukses siswa dari negara maju tersebut. Disadari bahwa kebiasaan membaca siswa SMA belum sepenuhnya tumbuh menjadi budaya. Oleh karena itu, kebiasaan membaca harus ditumbuhkembangkan di sekolah sebagai bagian dari pendidikan di SMA.

Dalam rangka membudayakan kebiasaan membaca, Direktorat Pembinaan SMA memprogramkan pembinaan peningkatan minat membaca siswa SMA melalui gerakan literasi sekolah. Pada program tersebut, sekolah bersama dengan pemangku kepentingan lainnya memfasilitasi dan menggerakkan budaya mem- baca siswa.

Panduan ini merupakan referensi bagi kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua untuk memahami literasi dan menerapkannya di SMA. Substansi dari panduan ini akan terus dikembangkan. Oleh karena itu, saran dan masukan dari warga sekolah dan pemangku kepentingan sangat diperlukan. Semoga panduan ini dapat memberikan inspirasi dan inovasi bagi sekolah untuk melaksanakan program literasi dan menumbuhkembangkan budaya minat baca.

Link Download: Buku Panduan Gerakan Literasi Sekolah di SMA

Download Buku Panduan Gerakan Literasi Sekolah di SMK. Panduan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMK ini disusun untuk memberikan acuan pokok kepada semua pemangku kepentingan yang terkait dengan pelaksanaan literasi di SMK. Dengan terbitnya panduan ini, diharapkan memberi kejelasan dan kemudahan semua pihak dalam melaksanakan berbagai perencanaan kegiatan, kerja sama dan memadukan program secara sinergis. Dengan program yang disusun oleh berbagai pihak diharapkan akan meningkatkan kemampuan literasi peserta didik SMK, yang sekaligus akan meningkatkan perannya dalam kemajuan bangsa Indonesia.

Link Download: Buku Panduan Gerakan Literasi Sekolah di SMK

Download Buku Panduan Gerakan Literasi Sekolah di SLB. Gerakan literasi di SLB bertujuan untuk menciptakan iklim literasi SLB, yang meliputi: a) lingkungan fisik sekolah (ketersediaan fasilitas, sarana prasarana literasi); b) lingkungan sosial dan afektif (dukungan dan partisipasi aktif semua warga sekolah) dalam melaksanakan kegiatan literasi SLB, dan c) lingkungan akademik (adanya program literasi yang nyata dan bisa dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah).

Atas kondisi itulah, dibutuhkan suatu terobosan serius dan strategi yang kreatif dalam memberikan pelayanan pendidikan literasi yang berkualitas. Untuk menyelaraskan pemahaman tentang literasi, kita membutuhkan sebuah petunjuk teknis yang dapat menjadi rujukan pelaksanaan kegiatan literasi di SLB. Semoga petunjuk teknis ini dapat memberi arah bagi tercapainya peningkatan kapasitas sekolah sebagai wadah pengembangan literasi yang sesuai dengan tumbuh kembang peserta didik yang sangat beragam.

Link Download: Buku Panduan Gerakan Literasi Sekolah di SLB
Link Download: Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah

Apa saja program gerakan literasi sekolah?

Pembuatan mading kelas atau sekolah setiap minggu/bulan. Membaca buku non pelajaran sebelum dimulai pembelajaran. Membuat pohon literasi di setiap mading kelas. Kegiatan menghafal kosa kata baru dan menuliskannya dalam bentuk kalimat.

Apa itu buku GLS?

Buku Literasi Numerasi Gerakan Literasi Sekolah atau biasa dikenal GLS merupakan suatu gerakan inovatif Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mewujudkan generasi yang literat.

Apa saja yang termasuk gerakan literasi?

Yuk Mengenal 6 Literasi Dasar Yang Harus Kita Ketahui dan Miliki.

Literasi Baca Tulis..

Literasi Numerasi..

Literasi Sains..

Literasi Digital..

Literasi Finansial..

Literasi Budaya dan Kewargaan..

Bagaimana penerapan gerakan literasi di sekolah?

Hasil penelitian ini menunjukan implementasi gerakan literasi sekolah dalam menumbuhkan minat baca siswa dengan bentuk-bentuk implementasi gerakan literasi sekolah meliputi menambah buku yang menarik, kegiatan membaca 15 menit sebelum pembelajaran, membuat jurnal membaca, membuat pojok baca dan membuat lingkungan yang ...

Apa saja kegiatan Gerakan Literasi sekolah?

Beberapa kegiatan literasi kelas yang telah dilakukan dan dikembangkan oleh penulis, antara lain sebagai berikut..
Membaca senyap – resume. ... .
Siswa membaca dan siswa lain mendengarkan bersama – resume. ... .
Guru bercerita – resume. ... .
Siswa bercerita – resume. ... .
Siswa menyimak video pembelajaran – resume..

Langkah langkah program literasi sekolah?

Gerakan literasi sekolah di SD dilaksanakan dalam tiga (3) tahap yaitu: tahap pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. Masing-masing tahap mempunyai rincian kegiatan yang berbeda- beda.

Bagaimana contoh gerakan literasi?

Contoh literasi dapat diwujudkan berupa resensi buku, cerpen, atau novel. Hal ini dibuat untuk mengetahui pemahaman kita tentang buku atau novel yang kita baca.

Apa saja kegiatan GLS?

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau berbicara.