Setidaknya ada 6 soal tentang reaksi reduksi dan oksidasi, elektrokimia, dan peristiwa korosi pada ujian nasional pelajaran kimia tahun 2011 ini. 1. Penentuan zat yang berperan sebagai oksidator. Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi dalam reaksi redoks. Reaksi reduksi pada zat ini ditunjukkan oleh perubahan bilangan oksidasi (biloks) yang menurun. S pada H2SO4 biloks-nya +6 sedangkan pada SO2 biloks-nya +4, ini berarti S mengalami rekasi reduksi (zatnya disebut sebagai oksidator ~ menyebabkan zat lain teroksidasi). Jadi yang bertindak sebagai oksidator pada reaksi redoks adalah H2SO4. 2. Penyetaraan reaksi redoks. Keadaan reaksi kimia dikatakan telah setara jika atom maupun muatannya pada ruas kiri dengan ruas kanan seimbang jumlahnya. Demikian pula pada reaksi redoks. Untuk dapat menyetarakan semestinya kita bisa menggunakan metode penyetaraan berdasarkan biloks atau menggunakan metode penyetraan sistem setengah sel. Tetapi pada soal tersebut sudah diberikan clue atau petunjuk koefisien zat yang di ruas kanan tanda panah, artinya kita cukup menghitung hingga jumlah masing-masing atom yang bersesuaian sama.
Atom Mn di sebelah kanan = 2 maka koefisien MnO4– di kiri juga harus 2 (a = 2) Atom H di sebelah kanan = 16 (8×2), maka koefisien H+ di kiri harus = 16 (b = 16) Atom C di sebelah kanan = 10, maka koefisien C2O42- di kiri harus = 5 (c = 5), Kalau kita periksa muatannya juga sudah sama-sama +4 antara ruas kiri dan kanan. 3. Soal berikut mengenai penulisan notasi sel. Pada penulisan notasi singkat untuk sel sudah ditentukan caranya. Dalam menuliskan diagram sel, anoda dituliskan di sebelah kiri dan katoda di sebelah kanan yang dipisahkan oleh jembatan garam. Jembatan garam dilambangkan dengan dua garis sejajar (||). Secara umum, notasi sel dituliskan sebagai berikut: anoda || katoda, sehingga pada sel volta di soal ini penulisan notasi selnya: Zn | Zn2+ || Cu2+ | Cu (Alternatif jawaban A) 4. Penentuan harga potensial sel reaksi adalah dengan menentukan selisih antara dua sel yang terlibat dalam reaksi redoks. Anoda (tempat terjadi reaksi oksidasi) adalah Sn, Sn → Sn2+ E0 = +0,14 volt Katoda (tempat terjadi reaksi reduksi) adalah Ag, Ag+ → Ag E0 = +0,80 volt Jadi potensial sel (Esel) → (+0,14) volt + (+0,80) volt = 0,94 volt 5. Soal berikut mengenai penerapan Hukum Faraday yang menyatakan bahwa “Massa zat yang terjadi atau melarut selama proses elektrolisis berbanding lurus dengan jumlah muatan listrik yang melalui sel elektrolisis” W = (e.i.t)/96500. 6. Proses korosi, korosi paling lambat terjadi jika logam tidak kontak secara langsung dengan udara (oksigen) dan air. Di udara sedikit banyak juga mengandung uap air. -2.688962 111.622398
You're Reading a Free Preview
Pembahasan soal-soal Ujian Nasional (UN) SMA-IPA bidang studi Kimia dengan materi pembahasan Korosi yang meliputi korosi pada besi di berbagai medium serta cara melindungi besi dari korosi. Perhatikan gambar berikut! Tabung yang berisi paku paling lambat mengalami korosi adalah …. A. (1) B. (2) C. (3) D. (4) E. (5) Kelima tabung di atas terbuka dan berisi agar-agar berindikator. Yang membedakan hanya logam yang digunakan sebagai gulungan pada paku. Jenis logam tersebutlah yang akan mempercepat atau memperlambat korosi pada paku besi (Fe). Perhatikan Deret Volta berikut ini! Logam yang digunakan sebagai gulungan paku diberi warna biru. Bila logam yang digunakan sebagai gulungan terletak di sebelah kanan Fe (Sn dan Cu) maka paku akan mengalami oksidasi. Sehingga paku lebih cepat mengalami korosi. Tetapi bila logam yang digunakan terletak di sebelah kiri Fe (Mg, Al, Zn) maka logam tersebut akan terserang korosi lebih dahulu daripada besi sehingga besi selamat atau lambat mengalami korosi. Karena logam Mg terletak paling kiri maka besi akan lebih lambat mengalami korosi bila dihubungkan dengan Mg. Metode perlindungan korosi ini dikenal dengan istilah proteksi katodik. Jadi, paku paling lambat mengalami korosi bila menggunakan gulungan dari logam Mg (D). Perhatikan gambar percobaan berikut! Paku yang mengalami perkaratan paling lambat adalah …. A. (1) B. (2) C. (3) D. (4) E. (5) Di antara faktor yang memengaruhi korosi paku (besi) adalah sebagai berikut:
Deret Volta:
Berikut ini merupakan gambar yang menunjukkan eksperimen tentang perkaratan pada paku. Paku yang paling cepat mengalami korosi terdapat pada gambar nomor …. A. (1) B. (2) C. (3) D. (4) E. (5) Penyebab utama terjadinya korosi pada besi adalah bila besi tersebut berada pada medium yang mengandung O2 dan H2O. Sekarang perhatikan gambar di atas! Kelima paku berada pada tabung yang tertutup. Di dalam masing-masing tabung terdapat udara dan cairan tertentu. Jenis cairan ini yang membedakan kelima tabung tersebut. Mari kita ulas setiap tabung pada percobaan di atas!
Perhatikan gambar proses korosi berikut! Proses korosi yang berlangsung paling lambat adalah …. A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 Keterangan masing-masing gambar di atas adalah sebagai berikut:
Perlindungan korosi yang paling tepat dilakukan untuk melindungi logam pada bagian mesin yang berputar adalah …. A. mengecat B. dibuat paduan logam C. perlindungan katodik D. melumuri dengan oli E. dibalut dengan emas Bagian mesin yang berputar rentan terjadi gesekan dan cepat aus. Oleh karena itu, perlindungan korosi dengan cara dicat, dibuat paduan logam, perlindungan katodik, apalagi dibalut dengan emas sangatlah tidak efektif. Perlindungan katodik sangat cocok untuk logam yang digunakan pada bangunan tinggi menjulang, seperti menara atau cerobong asap. Jadi, perlindungan korosi yang paling tepat pada bagian mesin yang berputar adalah melumuri dengan oli (D). Pembahasan soal yang lain tentang Korosi bisa disimak di: Pembahasan Kimia UN 2014 No. 36 Pembahasan Kimia UN 2015 No. 35 Pembahasan Kimia UN 2016 No. 32 Pembahasan Kimia UN 2018 No. 30 Simak juga: Pembahasan Kimia UN: Reaksi Redoks dan Elektrokimia Pembahasan Kimia UN: Sel Elektrolisis dan Hukum Faraday Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf di sini. Demikian, berbagi pengetahuan bersama Kak Ajaz. Silakan bertanya di kolom komentar apabila ada pembahasan yang kurang jelas. Semoga berkah. Page 2
|