Pada saat terjadi gerhana bulan posisi bumi berada di titik-titik bulan dan matahari

Pada saat terjadi gerhana bulan posisi bumi berada di titik-titik bulan dan matahari

Pada saat terjadi gerhana bulan posisi bumi berada di titik-titik bulan dan matahari
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/SUMANBHAUMIK

Ilustrasi gerhana matahari cincin

KOMPAS.com - Sekitar empat hingga tujuh kali dalam setahun, Bumi, Bulan, dan Matahari berbaris tepat untuk menciptakan pertunjukan bayangan skala kosmik yang dikenal sebagai gerhana. 

Orbit Bulan mengelilingi Bumi relatif miring terhadap orbit Bumi mengelilingi Matahari. 

Kemiringan ini adalah penyebab fenomena gerhana terjadi hanya sesekali, bukan setiap bulan.

Ada dua jenis gerhana, gerhana bulan dan matahari. Selama gerhana bulan, bayangan Bumi mengaburkan Bulan. Selama gerhana matahari, Bulan menghalangi Matahari dari pandangan.

Gerhana Matahari

Gerhana Matahari adalah fenomena langit yang terjadi ketika Bumi, Bulan, dan Matahari sejajar pada bidang yang sama, dan bulan melintas di antara Bumi serta matahari hingga menutupi sebagian atau seluruh Matahari.

Baca juga: Gerhana Matahari: Jenis-jenis dan Proses Terjadinya

Dilansir dari Institut Teknologi Bandung (ITB), gerhana Matahari terjadi ketika posisi Bulan segaris dengan Bumi dan Matahari sehingga mengaburkan pandangan dari Bumi terhadap Matahari secara total maupun sebagian.

Jenis-jenis gerhana Matahari

Mengutip Time and Date, terdapat 4 jenis gerhana Matahari yang berbeda. 

1. Gerhana Matahari sebagian 

Gerhana Matahari sebagian terjadi ketika Bulan hanya menutupi sebagian piringan Matahari dan hanya menutupi sebagian penumbranya di Bumi.

2. Gerhana Matahari cincin 

Gerhana Matahari cincin terjadi ketika piringan Bulan tidak cukup besar untuk menutupi seluruh piringan Matahari sehingga tepi luar Matahari tetap terlihat membentuk cincin api di langit.

Gerhana matahari cincin terjadi ketika Bulan mendekati apogee dan antumbra Bulan jatuh di Bumi.

Baca juga: Kapan Gerhana Bulan Total 2022 Terjadi? Ini Penjelasan Ahli

3. Gerhana Matahari total 

Gerhana Matahari total terjadi ketika Bulan sepenuhnya menutupi Matahari.

Fenomena ini hanya dapat terjadi ketika Bulan berada di dekat perigee, titik orbit Bulan yang paling dekat dengan Bumi.

4. Gerhana Matahari hibrida

Gerhana Matahari hibrida, yang juga dikenal sebagai gerhana cincin total, adalah jenis gerhana Matahari yang paling langka. 

Fenomena ini terjadi ketika gerhana yang sama berubah dari gerhana Matahari cincin menjadi gerhana Matahari total atau sebaliknya di sepanjang jalur gerhana.

Gerhana Bulan

Gerhana bulan terjadi pada fase bulan purnama. Ketika Bumi diposisikan tepat di antara Bulan dan Matahari, bayangan Bumi jatuh ke permukaan Bulan, meredupkannya dan terkadang mengubah permukaan Bulan menjadi berwarna merah selama beberapa jam. 

Baca juga: Begini Proses Terjadinya Gerhana Bulan Sebagian

Dilansir dari NASA, ada tiga jenis gerhana bulan, yakni:

1. Gerhana Bulan total

Bulan bergerak ke bagian dalam bayangan Bumi atau umbra. Beberapa sinar matahari yang melewati atmosfer Bumi mencapai permukaan Bulan, meneranginya dengan remang-remang. 

2. Gerhana bulan sebagian

Posisi sejajar Matahari, Bumi, dan Bulan yang tidak sempurna mengakibatkan Bulan hanya melewati sebagian dari umbra Bumi. 

Bayangan itu tumbuh dan kemudian surut dan tidak sepenuhnya menutupi Bulan.

3. Gerhana bulan penumbra

Bulan bergerak melalui penumbra Bumi atau bagian terluar yang samar dari bayangannya. 

Dalam kondisi ini, Bulan tampak sangat redup sehingga sulit untuk dilihat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi 

KOMPAS.com - Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi apabila sebuah benda angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lainya.

Ada banyak gerhana yang terjadi di alam semesta, tapi yang biasa kita ketahui hanya dua, yaitu gerhana bulan dan gerhana matahari.

Peristiwa gerhana bulan dan matahari hanya terjadi dalam kurun waktu tertentu, keduanya memiliki perbedaan yang menarik untuk kita ketahui. Yuk, simak penjelasanya di bawah!

Baca juga: Kenapa Kita Tak Boleh Melihat Gerhana Matahari secara Langsung?

Gerhana bulan

Gerhana bulan adalah suatu fenomena alam yang diakibatkan oleh kedudukan Bulan, Bumi dan Matahari membentuk garis lurus. Kedudukan Bumi berada di antara Bulan dan Matahari.

Pada saat gerhana bulan, cahaya Matahari yang seharusnya di terima Bulan terhalangi oleh Bumi. Bulan berada dalam bayang-bayang Bumi. Bayang-bayang Bumi ada dua macam, yaitu umbra dan penumbra.

Gerhana bulan hanya mungkin terjadi pada malam hari ketika bulan purnama. Gerhana bulan tidak berbahaya bagi kesehatan mata, sehinga bisa dilihat secara langsung dengan mata telanjang.

Jenis-jenis gerhana bulan terbagi menjadi tiga, yaitu: 

Gerhana bulan total adalah fenomena alam ketika Bulan, Bumi, dan Matahari berada pada satu garis lurus dan bulan berada tepat pada umbra Bumi, sehingga tidak ada sinar Matahari yang dapat dipantulkan ke Bulan.

Gerhana bulan total biasa disebut dengan blood moon (bulan darah), karena warna kemerahan. Warna tersebut merupakan akibat dari cahaya Matahari yang terbias oleh atmosfer Bumi dan mencapai permukaan Bulan.

Baca juga: Perbedaan Gerhana Matahari Total, Sebagian dan Cincin

Gerhana bulan sebagian disebut juga sebagai gerhana bulan parsial. Gerhana bulan sebagian terjadi ketika Bumi tidak seluruhnya menghalangi Bulan dari sinar Matahari. Sebagian permukaan Bulan masuk ke daerah penumbra, sehingga Matahari masih bisa menyinari sebagian permukaan Bulan.

Gerhana bulan penumbra terjadi ketika seluruh bagian Bulan berada pada penumbra Bumi, sehingga Bulan masih bisa terlihat dengan warna yang suram atau tidak cerah.

 Proses terjadinya gerhana bulan

Proses terjadinya gerhana bulan dimulai ketika Bulan yang bersinar terang tiba-tiba tertutup sedikit demi sedikit oleh bayangan Bumi. Setelah itu lama-kelamaan Bulan yang bulat akan tertutup sebagian  dan semakin lama Bumi akan terlihat menyabit.

Setelah bumi menyabit Bulan akan menghilang karena tertutup bayangan Bumi, saat inilah Bulan terlihat seperti menghilang. Kemudian kita akan menyaksikan Bulan kembali muncul dari arah pertama kali Bulan menghilang.

Munculnya Bulan dimulai dari bentuk bulan sabit, kemudian akan terlihat setengah dan lama-kelamaan akan terlihat utuh sehingga tampak bulat seperti semula. Proses gerhana bulan ini lebih lama jika dibandingkan dengan gerhana matahari.

Baca juga: Perbedaan Umbra dan Penumbra pada Gerhana

Pada saat terjadi gerhana bulan posisi bumi berada di titik-titik bulan dan matahari

Pada saat terjadi gerhana bulan posisi bumi berada di titik-titik bulan dan matahari
Lihat Foto

Dok Lapan

Ilustrasi gerhana matahari cincin.

Gerhana matahari adalah fenomena alam ketika Bulan menutupi Matahari. Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari, sehinga terlihat menutupi sebagian atau seluruh cahaya Matahari.

Gerhana matahari terjadi pada siang hari ketika bulan baru atau bulan mati. Jenis-jenis gerhana matahari terbagi menjadi: 

Gerhana matahari total adalah fenomena alam ketika Matahari ditutupi sepenuhnya oleh Bulan. Hal ini dikarenakan Bulan berada di dekat Bumi dalam orbit bujurnya. Gerhana matahari total hanya dapat dilihat dari daerah permukaan Bumi yang terkena bayangan umbra.

Gerhana matahari total sangat jarang terjadi. Mungkin kita dapat melihatnya sekali dalam seumur hidup.

Gerhana matahari total merupakan sebuah fenomena yang indah, tetapi membahayakan mata jika kita melihatnya dengan mata telanjang. Gerhana matahari total aman dilihat menggunakan kacamata atau melihatnya melalui siaran TV.

Baca juga: Peranan Cahaya Matahari dalam Ekosistem

  • Gerhana matahari sebagian

Gerhana matahari sebagian juga biasa disebut dengan gerhana matahari parsial. Gerhana matahari sebagian adalah fenomena alam ketika sebagian Matahari tertutupi oleh Bulan.

Gerhana ini terjadi di area yang terkena penumbra Bulan Gerhana matahari sebagian tidak membahayakan mata kita jadi kita bisa melihatnya langsung tanpa pelindung mata.

Gerhana matahari cincin adalah fenomena alam ketika Bulan berada pada titik terjauh dari Bumi. Bulatan Bulan hanya menutupi bagian tengah bulatan Mataari.

Panjang kerucut umbra tidak cukup menutupi Bumi, sehingga yang menutupi Bumi merupakan perpanjangan umbra Bulan atau disebut juga antumbra.

Pengamat yang berada dalam antumbra akan melihat cincin Matahari terbentuk ketika Bulan melintas di antara Matahari dan Bumi.

  • Gerhana matahari hibrida atau campuran

Gerhana matahari hibrida atau campuran adalah gerhana matahari yang memiliki dua macam gerhana berbeda, yaitu gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total.

Kedua gerhana tersebut terjadi dalam satu waktu dan terjadi secara beruntun. Fenomena alam ini terjadi karena bayangan umbra Bulan harus melewati kelengkungan yang berbeda-beda pada daerah tertentu. Hal ini disebabkan karena bentuk Bumi yang bulat.

Sehingga terkadang saat ujung kerucut bayangan umbra Bulan tergantung di atas permukaan Bumi dan menyebabkan lokasi di bawahnya melihat hal tersebut sebagai gerhana matahari cincin.

Ada kalanya juga saat kerucut bayangan umbra Bulan bergeser ke bagian lengkungan yang lebih tinggi menyebabkan ujung kerucut bayangan umbra menusuk permukaan Bumi dan di daerah yang dilaluinya melihat tersebut sebagai gerhana matahari total.

Baca juga: Jarak Bumi ke Matahari dan ke Planet Lainnya di Tata Surya

Proses terjadinya gerhana matahari

Proses terjadinya gerhana matahari terjadi ketika Matahari, Bulan dan Bumi berada dalam satu garis lurus sehingga cahaya matahari yang terhalang oleh Bulan dan tidak sampai ke Bumi.

Terhalangnya cahaya matahari ini menyebabkan hadirnya bayangan Bulan  yang menutupi sebagian Bumi. Wilayah yang tertutup bayangan Bulan tersebut terjadi gerhana.

Bulan membutuhkan waktu 29,5 hari untuk mengelilingi Bumi, sehingga setiap 29,5 hari sekali Bulan kembali keposisi awal yaitu Matahari, Bulan, dan Bumi sejajar. Namun tidak berada dalam satu garis lurus. Sebab orbit Bulan lebih miring 5° dengan orbit Bumi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.