Pada proses pembentukan sel telur (oogenesis), yang akan berkembang menjadi sel telur (ovum) adalah

Oogenesis dan spermatogenesis penting dalam proses pembuahan

Bagi Moms yang tengah menjalani program hamil atau menantikan kedatangan buah hati, perlu memahami mengenai konsep oogenesis. Apakah Moms pernah mendengarnya?

Jadi, kehamilan dapat terjadi tentunya karena ada peranan antara sel telur dan sel sperma.

Kehamilan terjadi karena dua proses yang sangat penting di dalam sistem reproduksi, yaitu spermatogenesis dan oogenesis.

Kali ini, Orami akan membahas seputar oogenesis yang terjadi pada sistem reproduksi wanita, serta menjelaskan mengapa penting menjaga sel telur matang dan siap untuk dibuahi.

Dilansir dari Medicinet, oogenesis adalah proses pembentukan sel telur. Kata oogenesis berasal dari Yunani, yang artinya “oo” adalah telur dan “genesis” adalah terjadinya sesuatu.

Jadi, penjelasan sederhana tentang oogenesis melalui kata dasarnya, yaitu terwujudnya sel telur atau disebut juga ovum.

Oogenesis berbeda dengan spermatogenesis, yaitu proses pembentukan sperma.

Nah, kenali proses oogenesis yang akan menjadi tahapan sel telur terbentuk berikut ini, ya!

Baca Juga: Hal-hal yang Harus Diperhatikan saat Program Hamil

Mengenal Proses Oogenesis

Pada proses pembentukan sel telur (oogenesis), yang akan berkembang menjadi sel telur (ovum) adalah

Foto: Orami Photo Stock

Oogenesis, terjadi di lapisan terluar ovarium.

Seperti halnya produksi sperma, oogenesis dimulai dengan sel germinal, yang disebut oogonium atau bentuk jamaknya adalah oogonia.

Namun, sel ini mengalami mitosis untuk bertambah jumlahnya, yang akhirnya menghasilkan sekitar 1-2 juta sel dalam embrio.

Perlu dipahami, bahwa sel telur sudah berada di dalam tubuh wanita sejak Moms masih berusia 8 hingga 20 minggu di dalam kandungan.

Sementara itu, ovarium yang ada di embrio memiliki sekitar 600 ribu sel oogonium.

Sel-sel telur ini akan berhenti berkembang sampai ketika Moms memasuki masa pubertas, yaitu mengalami menstruasi.

Setelah terjadinya masa puber, oogonium atau sel induk telur akan aktif bekerja lagi mengikuti siklus menstruasi setiap bulannya.

Baca Juga: Mengenal Blighted Ovum, Kondisi Kandungan Tidak Berkembang

Atau dapat dijelaskan dalam 3 tahapan proses oogenesis berikut ini:

1. Tahap Penggandaan

Tahan penggandaan terjadi dalam ovarium janin ketika masih dalam kandungan.

Pada tahapan ini, sel primordial mengalami pembelahan mitosis membentuk oogonium yang bersifat diploid.

2. Tahap Pertumbuhan

Tahapan pertumbuhan pada oogensis terjadi pada ovarium.

Pada tahap pertumbuhan, oogonium mengalami pembelahan mitosis membentuk oosit primer yang bersifat diploid.

Oosit primer berada dalam keadaan dorman (istirahat) sampai anak perempuan mengalami masa puber yang ditandai dengan menstruasi.

3. Tahap Pematangan

Tahapan yang terakhir adalah tahap pematangan, tahapan ini dimulai pada masa puber.

Pada tahapan pematangan terjadi perubahan hormonal dalam tubuh anak perempuan.

Perubahan ini mengakibatkan oosit primer membelah secara meiosis menghasilkan oosit sekunder.

Dilansir dari Fertilitypedia, proses oogenesis dimulai di ovarium janin dengan perkembangan oogonia dari sel germinal primordial (PGCs).

Oogonia terbentuk selama perkembangan janin, yang dalam proses yang disebut oositogenesis, dan membelah melalui mitosis, seperti halnya spermatogonia di testis.

Dengan kata lain, oosit primer mencapai perkembangan maksimalnya pada usia kehamilan 20 minggu, ketika sekitar tujuh juta oosit primer telah dibuat.

Namun, saat lahir, jumlah ini telah berkurang menjadi sekitar 1-2 juta. Proses oogenesis/folikulogenesis sangat diatur oleh hormon dan zat lain.

Oogenesis adalah apa yang dilalui oosit saat berkembang menjadi sel telur yang matang.

Sel telur yang matang ini terdapat dalam kantong kecil yang memiliki dinding sel, disebut dengan folikel matang.

Sel telur yang matang ini kemudian dilepaskan saat Moms memasuki masa subur.

Pada kesimpulannya, proses oogenesis penting dan diperlukan agar sel telur menjadi matang dan pembuahan dapat terjadi.

Namun, tidak dapat dipungkiri, bahwa beberapa faktor bisa memengaruhi kematangan sel telur yang Moms miliki. Salah satunya adalah faktor bertambahnya usia.

Baca Juga: 3 Pertimbangan Utama sebelum Membekukan Sel Telur

Fakta Mengenai Sel Telur

Pada proses pembentukan sel telur (oogenesis), yang akan berkembang menjadi sel telur (ovum) adalah

Foto: Orami Photo Stock

Setelah memahami proses oogenesis, ada beberapa fakta menarik yang penting untuk Moms pahami seputar sel telur atau ovum.

Fakta-fakta ini akan menambah informasi bagi Moms yang mungkin saat ini masih menantikan kehamilan.

Sebab, sel telur yang berkualitas tentunya berpengaruh pada tingkat kesuburan wanita.

Nah, beberapa fakta mengenai sel telur, di antaranya:

  1. Ukuran sel telur pada wanita, yaitu sekitar 100 mikron (atau sepersejuta meter), atau hampir sama dengan sehelai rambut.
  2. Rata-rata, wanita hanya berovulasi 400-500 sel telur dalam hidupnya. Hal ini yang membuat sel telur jauh lebih panjang usianya daripada sperma.
  3. Setiap bulannya, wanita mengalami ovulasi. Ovulasi terjadi ketika sel telur siap untuk pembuahan.
  4. Sel telur akan berjalan melalui tuba falopi, yang kemudian mengalir ke dalam rahim selama 12–24 jam. Namun, apabila tidak terjadi pembuahan dalam waktu 24 jam, sel telur akan hancur.
  5. Sel telur yang tidak dibuahi tersebut keluar bersama dengan jaringan endometrium, sekresi vagina, lendir serviks, dan keluar darah. Proses ini terjadi ketika Moms mengalami menstruasi.
  6. Bersifat selektif pada sel sperma. Artinya, sel telur akan melepaskan sel ke dalam satu sperma tertentu, menyebabkan ekor pada sperma dapat menembus sel telur.
  7. Pada saat menopause, seorang wanita kemungkinan akan memiliki kurang dari 1000 sel telur yang tersisa.
  8. Sel telur tetap berpeluang menghasilkan kehamilan setelah dibekukan dan dicairkan. Biasanya, ini dibutuhkan bagi wanita yang menjalani proses fertilisasi in vitro atau IVF.
  9. Kehamilan kembar terjadi ketika ovarium melepaskan dua sel telur sekaligus, yang kemudian bisa dibuahi oleh dua sel sperma yang berbeda.
  10. Ketika sel telur yang telah dibuahi gagal mencapai rahim dan bersembunyi di tempat lain, maka Moms mengalami kehamilan ektopik.

Baca Juga: Memperbaiki Kualitas Sel Telur agar Cepat Hamil dalam 90 Hari

Bagaimana Menjaga Sel Telur Tetap Berkualitas?

Pada proses pembentukan sel telur (oogenesis), yang akan berkembang menjadi sel telur (ovum) adalah

Foto: Orami Photo Stock

Setelah memahami fakta-fakta mengenai sel telur yang penting dalam proses pembuahan, bagaimana caranya menjaga agar kualitas sel telur terjaga?

Hal ini penting untuk diketahui Moms dan Dads yang tengah menanti kehadiran sang calon buah hati, ya!

Beberapa cara ini dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas sel telur agar kehamilan bisa cepat terjadi, yaitu:

1. Kelola Stres dengan Baik

Tingkat stres yang tinggi sangat berpengaruh pada kualitas sel telur Moms, lho! Namun, pada kenyataannya, stres tidak bisa dihindari.

Nah, hal yang dapat Moms lakukan, yaitu mengelola stres dengan baik agar tidak mengganggu aktivitas dan menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan, termasuk kesuburan.

Lakukan beberapa cara untuk mengelola stres dengan baik, seperti melakukan meditasi, olahraga ringan, membaca buku, atau melakukan berbagai hobi yang Moms sukai.

2. Pola Makan Sehat

Pola makan sehat dengan nutrisi yang seimbang menjadi kunci untuk menjaga kesuburan Moms.

Beberapa makanan yang disarankan untuk dikonsumsi, yaitu telur, ikan laut, sayuran hijau, buah beri yang kaya antioksidan, alpukat, dan aneka sumber lemak baik, seperti minyak zaitun, minyak kelapa, dan minyak makadamia.

Menjaga berat badan tetap ideal juga penting, ya, Moms.

Sebab, obesitas juga menjadi salah satu faktor ketidaksuburan pada wanita.

Baca Juga: 10 Jenis Makanan Sehari-hari yang Mempengaruhi Kesuburan Wanita

3. Konsumsi Suplemen

Sebagai nutrisi tambahan, Moms dapat mengonsumsi suplemen untuk tingkatkan kesuburan.

Moms perlu mengonsumsi suplemen asam folat, serta antioksidan vitamin A dan E yang membantu tingkatkan kualitas sel telur.

Namun, perlu dipahami adalah sumber makanan yang bergizi tetap menjadi prioritas utama, ya!

Nah, itulah penjelasan tentang oogenis, fakta mengenai sel telur, dan cara meningkatkan kualitas sel telur serta kesuburan pada wanita.

  • https://www.medicinenet.com/oogenesis/definition.htm
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6126094/
  • https://fertilitypedia.org/edu/reproductive-functions/oogenesis#
  • https://www.verywellfamily.com/oocyte-definition-and-development-1960091

Oogenesis adalah salah satu istilah yang terkait pada sistem reproduksi wanita, tepatnya sel telur. Berbicara tentang tubuh manusia, termasuk wanita, pasti kita akan bersinggungan dengan serangkaian sistem atau proses yang terjadi di dalamnya, termasuk sistem reproduksi. Seperti yang akan dibahas pada uraian kali ini, yaitu tentang bagaimana proses yang terjadi pada sistem tersebut yang biasa disebut oogenesis. 

Proses Oogenesis Pada Wanita

Pada proses pembentukan sel telur (oogenesis), yang akan berkembang menjadi sel telur (ovum) adalah
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, bahwa apa yang terjadi dalam sistem reproduksi ini merupakan hal penting dan akan berpengaruh pada proses Anda dalam memiliki keturunan di masa yang akan datang. Kehamilan sendiri terjadi karena adanya pembuahan pada sel telur yang matang, dan oogenesis adalah tahapan pembentukan dari sel telur tersebut. 

Maka definisi oogenesis adalah suatu proses pembentukan juga pematangan sel telur (ovum) pada wanita yang terjadi pada ovarium (indung telur). Sebetulnya, sel telur pada wanita sendiri sudah ada sejak ia berusia 8 hingga 20 minggu saat ia berada dalam kandungan dan ovarium yang ada pada embrio memiliki sekitar 600 ribu sel oogonium atau sel induk telur.

Oogonium itu memperbanyak diri dengan cara mitosis atau membelah diri sampai jumlahnya sekitar 7 juta oosit primer. Namun, jumlah tersebut akan terus berkurang seiring waktu hingga janin lahir. Oosit merupakan sel telur belum matang nantinya akan  berkembang dan matang di lapisan luar ovarium. 

Dari awalnya terdapat sekitar 7 juta tadi dan jumlahnya terus menurun hingga tersisa sekitar 1-2 juta setelah bayi perempuan lahir. Kemudian, sel-sel telur ini juga akan berhenti berkembang sementara hingga kita masuk pada usia pubertas masa remaja. Nah, disitulah oogonium ini akan aktif bekerja berdasarkan siklus menstruasi kita

Dari 2 juta oosit primer yang ada, hanya sekitar 400 saja yang dapat bertahan hingga menjadi folikel matang atau kantong kecil dengan memiliki dinding sel dan di dalamnya terdapat satu sel telur. Sel telur itulah yang kemudian akan dilepaskan selama wanita berada dalam masa subur atau reproduksi.

Oleh karenanya, proses oogenesis ini penting dan diperlukan untuk menjadikan sel telur matang dan siap untuk dibuahi. Namun, sering bertambahnya usia, kualitas juga kuantitas sel telur mengalami penurunan yang  normal terjadi.

Proses Terjadinya Oogenesis

Tahapan dari oogenesis adalah:

1. Fase Pembelahan dan Penggandaan

Pada proses pembentukan sel telur (oogenesis), yang akan berkembang menjadi sel telur (ovum) adalah

Oogenesis ini dimulai dengan fase mitosis dan meiosis. Jika pada mitosis yang merupakan proses pembelahan sel dan menghasilkan dua gamet atau yang identic, pada proses meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan empat gamet dan masing-masingnya memiliki jumlah kromosom setengah dari sel induk.

2. Fase Perkembangan

Pada fase ini, pembelahan sel telur pertama pada oogenesis ini terjadi perkembangan sitoplasma (bagian sel) yang tidak seimbang. Karenanya, ada satu oosit yang punya banyak sitoplasma, ada pula yang tidak memilikinya. Oosit yang memiliki banyak sitoplasma berukuran lebih besar daripada yang tidak. Oosit yang ukurannya lebih kecil ini disebut dengan badan polar pertama.

3. Fase Pematangan

Pada proses pembentukan sel telur (oogenesis), yang akan berkembang menjadi sel telur (ovum) adalah

Selanjutnya, oosit sekunder yang ukuranya lebih besar tadi, akan mengalami pembelahan sel telur kedua yang menghasilkan ootid. Pada badan polar pertama tadi, ia juga akan membelah ke dalam dua badan polar kedua. Kemudian, Ootid ini akan berkembang menjadi sel telur apabila bertemu dengan sel sperma atau yang disebut spermatozoa.

Maka, dapat dikatakan bahwa ovulasi terjadi saat oosit telah mencapai tahap perkembangan ootid. Yang setelah pembuahan, ootid telah melewati tahap akhir pematangan dan menjadi sel telur.

Oogenesis adalah proses penting yang terjadi pada sistem reproduksi wanita. Informasi terkait oogenesis ini penting dipahami karena terkait dengan sel telur, terutama bagi Anda yang ingin segera memiliki keturunan. Karena pembuahan atau proses ovulasi akan dipengaruhi dari bagaimana oogenesis ini terjadi. Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut serta ingin melaksanakan program kehamilan yang aman serta nyaman, segera hubungi morulaivf.co.id.