Organisme yang berperan sebagai dekomposer adalah

Dekomposer (Pengurai) - Di dalam lingkungan dan habitat makhluk hidup, setiap makhluk hidup memiliki peran atau fungsi masing-masing. Selain adanya makhluk hidup yang berperan sebagai produsen hingga pemakan, ada pula peran lainnya, yaitu sebagai pengurai. Inilah yang dinamakan sebagai dekomposer. Apa Itu dekomposer, apa saja fungsi dari organisme ini dan apa saja contoh makhluk hidup yang tergolong sebagai dekomposer? Berikut penjelasan lengkapnya. Dekomposer adalah organisme yang akan memakan organisme yang sudah mati, atau produk-produk yang tergolong limbah dari organisme lain. Dekomposer ini sangat berperan penting dalam siklus rantai makanan dan siklus nutrisi karena dengan adanya dekomposer ini akan membuat siklus nutrisi bisa kembali ke ekosistem lain. Meskipun biasanya organisme dekomposer ini dianggap sepele, namun dekomposer ini sangat berperan penting dalam keseimbangan ekosistem alam. Dalam rangkaian ekosistem alam, setiap makhluk hidup memiliki peran masing-masing. Sebagai contoh produsen yang berperan menciptakan makanan serta konsumen yang berperan memakan produk yang dihasilkan oleh kelompok produsen. Ada pula kelompok makhluk hidup yang berperan sebagai dekomposer atau pengurai. Organisme yang masuk dalam kategori dekomposer memiliki fungsi yang sangat banyak, dibawah ini merupakan berbagai fungsi dari dekomposer, yaitu:

1. Pereaksi Kimia di dalam Tanah

Organisme dekomposer yang terdapat di dalam tanah memiliki peran penting dalam penguraian materi organik di dalam tanah menjadi nitrat. Senyawa nitrat inilah yang diperlukan oleh tumbuhan nantinya.

2. Mengurai Polutan di dalam Tanah

Dekomposer juga memiliki peran tak kalah penting lainnya yaitu sebagai agen biologis yang bertugas membersihkan polutan dalam tanah. Polutan yang terdapat di dalam tanah ini kemudian diuraikan menjadi bahan yang sitatnya tidak berbahaya. Penguraian ini bisa berlangsung dengan sangat cepat apabila paktivitas organisme dekomposer di dalam tanah juga tinggi.

3. Mencegah Berkembangnya Penyakit di dalam Tanah

Tanah bisa dikatakan dalam keadaan normal apabila di dalamnya terdapat aktivitas organisme serta senyawa organik dalam kapasitas yang tinggi. Saat itulah saat dimana organisme di dalam tanah berhasil melawan patogen atau penyakit yang masuk ke bagian dalam tanah. Organisme yang masuk dalam kategori dekomposer ini akan secara alami memanfaatkan prinsip pengendalian secara biologis. Dengan begitu, segala organisme lain yang mengganggu pun bisa dikendalikan.

4. Memberikan Pengaruh pada Tekstur Tanah

Peran dari dekomposer selanjutnya adalah memberikan tekstur pada tanah. Berdasarkan teksturnya sendiri, tanah bisa dikategorikan menjadi beberapa jenis. Ada tanah yang bertekstur halus, ada yang bertekstur sedang dan bertekstur kasar. Nah, tekstur ini juga dipengaruhi oleh jumlah dekomposer dalam tanah tersebut.

5. Mempengaruhi Kesuburan Tanah

Tidak hanya memberikan tekstur, organisme dekomposer juga berperan dalam membentuk struktur tanah serta menentukan tingkat kesuburannya. Tanah tersusun atas partikel yang terikat satu sama lain. Nah, pengikat partikel inilah yang terbentuk dari bahan organik yang mana bahan tersebut dihasilkan oleh organisme dekomposer dalam tanah. Organisme dalam tanah ini juga bisa membuat pori-pori yang manfaatnya adalah membuat tanah menjadi gembur. Hal ini juga akan membuat proses aerasi tanah bisa berlangsung. Dengan dua faktor tersebut yang akan memungkinkan berbagai jenis tanaman bisa tumbuh subur.

Jenis dan Contoh Dekomposer

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, organisme yang termasuk dalam kategori dekomposer ini terdapat pada setiap jenis ekosistem. Baik itu ekosistem darat, padang rumput, gurun hingga ekosistem air tawar maupun laut. Setiap ekosistem juga memiliki jenis dekomposer yang berbeda pula. Hal ini sudah tentu berkaitan dengan kemampuan dekomposer beradaptasi dengan lingkungan tempatnya hidup. Jika dilihat secara umum, dekomposer bisa dikelompokkan ke dalam 4 jenis berdasarkan sifatnya. 4 jenis dekomposer dan contohnya yang dimaksud antara lain sebagai berikut:

1. Mikroba

Jenis dekomposer yang pertama adalah mikroba atau yang juga sering dikenal dengan nama mikroorganisme. Mikroba ini sendiri adalah organisme yang berukuran sangat kecil. Karena ukurannya yang sangat kecil, ketika ingin mengamatinya digunakan alat bantu khusus berupa teleskop atau alat bantu lainnya. Organisme yang termasuk dalam kelompok mikroba ini antara lain adalah bakteri dan jamur. Keduanya memiliki sifat yang unik yang berfungsi sebagai penyeimbang dalam ekosistem lingkungan.

2. Mirkofauna

Hampir sama seperti mikroba, yang dimaksud dengan mikrofauna ini adalah hewan yang memiliki ukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya dibutuhkan alat bantu berupa mikroskop. Organisme yang termasuk dalam kategori mikrofauna ini adalah protozoa.

3. Meiofauna

Jenis selanjutnya dari dekomposer adalah meiofauna. Organisme yang termasuk dalam kelompok ini adalah kumbang.

4. Makrofauna

Jenis dekomposer terakhir adalah makrofauna. Seperti namanya, dekomposer yang tergolong dalam makrofauna adalah organisme yang berukuran cukup besar sehingga tidak dibutuhkan alat bantu seperi mikroskop untuk mengamatinya. Contoh dari makrofauna ini misalnya cacing tanah.

Hubungan Ekosistem dan Dekomposer

Berdasarkan jenis-jenis dekomposer di atas, berikut ini adalah beberapa contoh dekomposer atau pengurai yang dikelompokkan berdasarkan ekosistemnya. Setiap ekosistem akan memiliki jenis dekomposer yang berbeda.

1. Dekomposer di Ekosistem Hutan

2. Dekomposer di Ekosistem Kutub

3. Dekomposer di Ekosistem Gurun

4. Dekomposer di Ekosistem Air

KOMPAS.com - Dalam ekosistem, dekomposer bertanggung jawab untuk memecah atau membusukkan zat, sehingga bisa menyuburkan tanah tempat tanaman tumbuh.

Sering kali dekomposer dianggap serupa dengan detritivor. Sebab keduanya sama-sama berperan penting dalam ekosistem.

Menurut Saraswati R. dalam jurnal Pengembangan Teknologi Mikroflora Tanah Multiguna Untuk Efisiensi Pemupukan dan Keberlanjutan Produktivitas Lahan Pertanian (2007), dekomposer adalah makhluk hidup yang berperan untuk menguraikan bahan organik hewan atau tumbuhan, untuk kemudian diserap kembali oleh tumbuhan di sekitarnya.

Sementara, pengertian detritivor menurut Oxford Reference, adalah hewan pemakan detritus, berperan penting dalam memecah bahan organik hewan dan tumbuhan yang membusuk.

Perbedaan dekomposer dan detritivor

Meski detritivor termasuk jenis dekomposer, keduanya memiliki cara berbeda dalam menguraikan makanan. Selain itu, ukuran dan jenis organismenya pun juga berbeda.

Baca juga: Dekomposer: Definisi, Fungsi, dan Tahapan Proses Dekomposisi

Berikut beberapa perbedaan dekomposer dan detritivor:

Cara memecah bahan organik

Dekomposer menguraikan bahan organik secara eksternal, yaitu memecah bahan organik melalui reaksi biokimia.

Sementara detritivor mencerna bahan organik secara internal atau di dalam tubuhnya, supaya mendapat nutrisi.

Ukuran organisme

Secara umum, dekomposer berukuran sangat kecil atau termasuk mikroorganisme, sehingga membutuhkan alat khusus untuk melihatnya.

Sedangkan detritivor berukuran cukup besar dan dapat dilihat langsung tanpa bantuan alat.

Contoh organisme

Contoh dekomposer adalah bakteri dan fungi. Sementara contoh detritivor ialah invertebrata, seperti cacing tanah, kutu kayu, bintang laut, siput, dan kepiting fiddler.

Peran bakteri dan jamur sebagai dekomposer

Berikut contoh peranan bakteri dan fungi sebagai dekomposer:

Bakteri

Merupakan organisme mikroskopis uniseluler yang dapat dijumpai di hampir seluruh bagian Bumi, termasuk dalam tubuh manusia.

Baca juga: Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia

Ketika suatu organisme mati, organisme tersebut akan menyediakan banyak nutrisi bagi bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak. Oleh karena itu, jumlah bakteri bertambah banyak dalam proses pembusukannya.

Tidak hanya berperan untuk menguraikan senyawa organik, pada beberapa kelompok, bakteri bersifat saprofit merupakan patogen oportunis.

Bakteri tersebut dapat menyebabkan penyakit, bahkan kematian ketika mereka menginfeksi inangnya.

Secara tidak langsung, bakteri tersebut telah menyediakan nutrisi bagi bakteri lainnya dalam proses dekomposisi.

Contohnya bakteri Proteus sp. dan Clostridium sp.

Bakteri jenis Clostridium tetani umumnya ditemui di tanah, sebagai pengurai senyawa organik. Namun, ketika masuk ke tubuh manusia, berubah menjadi agen penyakit tetanus.

Fungi

Adalah jenis dekomposer utama yang tersebar di Bumi. Contohnya khamir, kapang, dan jamur.

Baca juga: Sistem Reproduksi pada Kingdom Fungi

Fungi memiliki hifa yang merupakan filamen bercabang. Hifa tersebut mampu masuk ke dalam bahan organik, sehingga menjadikan fungi sebagai pengurai yang efektif.

Contohnya jamur pembusuk kayu. Jamur ini memiliki enzim spesifik yang mampu mencerna senyawa dalam kayu, sehingga menjadi pengurai utama di hutan.

Faktanya, jamur pembusuk kayu merupakan satu-satunya produsen enzim tersebut. Ini menjadikan mereka berperan sangat penting dalam dekomposisi.

Contoh spesies jamur pembusuk kayu, antara lain Schizophyllum commune, Dacryopinax spathularia, dan Pycnoporus sanguineus.

Peran cacing tanah dan bintang laut sebagai detritivor

Berikut contoh peranan cacing tanah dan bintang laut sebagai detritivor:

Cacing tanah

Merupakan hewan pemakan sisa organisme mati, seperti hewan dan tumbuhan yang berada di dalam tanah.

Cacing tanah akan memasukkan bahan sisa tersebut melalui mulut, kemudian melewati saluran pencernaan, dan mengeluarkannya melalui anus. Proses ini dilakukan supaya cacing tanah mendapat nutrisi serta energi.

Baca juga: Kenapa Banyak Cacing Keluar Setelah Hujan?

Ketika cacing tanah melakukan proses tersebut, ini akan meningkatkan aerasi serta komposisi tanah. Dengan begitu, cacing tanah termasuk organisme yang sangat penting dalam ekosistem.

Contohnya Lumbricus rubellus.

Bintang laut

Hewan ini hidup di dasar laut, tepatnya di bagian yang berpasir.

Bintang laut akan memakan sisa biota laut maupun kotorannya yang sudah jatuh dan mengendap di dalam pasir.

Tidak hanya itu, bintang laut juga memakan rumput laut untuk menjaga keseimbangan ekosistem karang.

Contohnya Linckia laevigata, Protoreaster nodosus, Protoreaster multispinus, dan Echinaster luzonicus.

Baca juga: Klasifikasi Bakteri

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.