Orang yang doanya tidak akan dikabulkan Allah

Doa menjadi salah satu cara berkomunikasi umat muslim dengan Allah SWT. Melalui doa, kita bisa meminta apapun kepada Sang Khalik, termasuk meminta perlindungan di dunia dan akhirat, meminta rezeki yang halal ataupun sekedar meminta dilancarkan setiap urusannya.

Baca juga: 7 Doa Mohon Perlindungan dan Keselamatan dari Orang Jahat-Tolak Bala

Berdoa bisa dilakukan kapanpun, meskivteta harus memperhatikan adab. Doa hendaknya disampaikan dengan bahasa yang baik dan lembut serta tidak mengandung bahasa yang terkesan memaksa.

Allah SWT juga berjanji akan mengabulkan doa yang dipanjatkan setiap umat muslim. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Mu'min Ayat 60

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Arab-Latin: Wa qāla rabbukumud'ụnī astajib lakum, innallażīna yastakbirụna 'an 'ibādatī sayadkhulụna jahannama dākhirīn

Artinya: Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".

Janji Allah SWT selalu benar, artinya ketika sebuah doa belum terkabul maka kita harus berkaca dan melakukan introspeksi diri. Apakah semua doa sudah dipanjatkan dengan benar?

Ada beberapa perkara yang ternyata dapat menghambat terkabulnya doa. Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad dalam kitabnya Nafaisul Uluwiyyah fi al-Masail al-Sufiyyah menjelaskan ada lima perkara yang merintangi terkabulnya doa.

Doa yang belum dikabulkan oleh Allah bisa jadi karena terhalang rintangan-rintangan tertentu seperti: makan makanan haram, memakai pakaian haram, sering menzalimi orang lain, atau doa itu dipanjatkan dengan hati yang lalai terhadap Allah.

Rasulullah SAW bersabda:

"Ketahuilah oleh kalian semua, sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari orang yang hatinya lalai'.

Doa yang tidak terkabul juga bisa jadi disebabkan oleh perbuatan memutus tali silaturrahim. Namun sejatinya sebagai seorang muslim hendaknya harus ikhlas dan percaya bahwa yang diberikan oleh Allah SWT adalah ketetapan yang terbaik.

Penyebab Tidak Terkabulnya Doa

1. Makan dan Mengenakan Pakaian Haram

Mengutip dari buku Agar Doa Selalu Dikabulkan Allah oleh Muhammad Syafie el-Bantanie, disebutkan bahwa konsumsi makanan haram dan mengenakan pakaian haram menjadi penyebab doa tidak terkabul.

Doa orang yang darah dan dagingnya berasal dari rezeki yang haram akan merintangi doa itu sampai kepada Allah. Oleh karenanya pastikan selalu mengonsumsi makanan halal dari sumber yang halal.

Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah yang diriwayatkan dari Abu Hurairah:

"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdoa: 'Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.' Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan doanya? (HR Muslim).

2. Berbuat zalim pada sesama

Seorang yang berlaku zalim akan mendapatkan azab yang pedih. Perbuatan zalim pada sesama ini juga menjadi penyebab terhalangnya doa.

Dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:

"Adapun kedzaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah kezaliman manusia atas manusia lainnya hingga mereka menyelesaikan urusannya."

3. Tidak membaca tahmid dan sholawat

Salah satu adab dalam berdoa adalah mengawali doa dengan membaca tahmid (pujian kepada Allah SWT) dan shalawat kepada Rasulullah SAW.

Fadhalah bin Ubaid ra. berkata,

"Kami duduk di tengah-tengah Rasulullah, lalu datang seorang laki-laki kemudian dia shalat. Setelah selesai shalat, dia berdoa, "Ya Allah, ampuni dan sayangilah aku." Lalu, Rasulullah bersabda:

"Engkau terburu-buru wahai saudaraku. Apabila engkau selesai sholat, maka duduklah dan pujilah Rabbmnu dengan sebaik-baik pujian, kemudian bershalawatlah untukku, setelah itu berdoalah."

Kemudian laki-laki itu sholat lagi. Setelah selesai shalat, dia bertahmid (memuji Allah) dan bershalawat kepada Nabi, kemudian Rasulullah bersabda kepadanya, "Wahai saudaraku sekarang berdoalah niscaya doamu akan diterima'." (HR. Tirmidzi).

Imam Ath-Thabrani meriwayatkan, "Setiap doa seseorang terhalang sehingga ia bershalawat kepada Nabi SAW" (HR. Thabrani)

Dalam hal ini, Umar bin Khathab juga berkata, "Sebuah doa akan digantungkan di antara langit dan bumi kecuali dengan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW."

4. Gemar berbuat dosa dan maksiat

Penyebab lain tidak terkabulnya doa adalah terhalang oleh dosa dan maksiat. Seseorang yang rajin beribadah dan berdoa, namun juga gemar berbuat dosa dan maksiat, maka dosa dan maksiat itu berpotensi menjadi penghalang terkabulnya doa.

Rasulullah SAW bersabda: "Doa seseorang akan dikabulkan selama dia tidak berbuat dosa dan memutus silaturahim." (HR. Ahmad).

Baca juga: Doa Mustajab Orang Tua untuk Anak, Bisa Diamalkan Setiap Hari

5. Memutus Silaturahim

Doa yang tidak terkabul juga bisa disebabkan oleh silaturahmi yang terputus. Orang yang memutus tali silaturahmi dengan keluarga atau kerabat maka akan menjadi penghalang terkabulnya doa.

Menyambung silaturahim adalah perintah Allah sebagaimana ditegaskan di dalam Al-Qur'an surat An Nisa ayat 1,


يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسٍ۬ وَٲحِدَةٍ۬ وَخَلَقَ مِنۡہَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡہُمَا رِجَالاً۬ كَثِيرً۬ا وَنِسَآءً۬ۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلۡأَرۡحَامَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيۡكُمۡ رَقِيبً۬ا

Artinya: Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS An-Nisaa':1)