Negara Sekutu yang menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki adalah

Negara Sekutu yang menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki adalah
Serangan bom atom Hiroshima dan Nagasaki. ©REUTERS/Hiroshima Peace Memorial Museum

JATIM | 9 Agustus 2021 07:10 Reporter : Edelweis Lararenjana

Merdeka.com - Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di Jepang oleh Amerika Serikat, di Nagasaki, yang akhirnya mengakibatkan Jepang menyerah tanpa syarat pada Perang Dunia II.

Kehancuran yang terjadi di Hiroshima tidak cukup untuk meyakinkan Dewan Perang Jepang untuk menerima permintaan Konferensi Potsdam untuk menyerah tanpa syarat.

Amerika Serikat telah merencanakan untuk menjatuhkan bom atom kedua mereka, yang dijuluki "Fat Man," pada 11 Agustus akibat kekeraskepalaan Jepang itu, tetapi cuaca buruk yang diperkirakan akan terjadi pada hari itu mendorong penjatuhan bom maju menjadi tanggal 9 Agustus.

Jadi pada pukul 1:56 pagi, sebuah pesawat pengebom B-29 yang diadaptasi secara khusus yang disebut “Bockscar” bersama komandannya yang biasa, Frederick Bock, lepas landas dari Pulau Tinian di bawah komando Mayor Charles W. Sweeney.

Berikut sejarah lengkapnya mengenai pengeboman di Nagasaki oleh Amerika Serikat yang jatuh tepat pada hari ini, 9 Agustus dilansir dari history.com dan nationalww2museum.org.

2 dari 6 halaman

Bahkan sebelum pecahnya perang pada tahun 1939, sekelompok ilmuwan Amerika yang banyak di antaranya adalah pengungsi dari rezim fasis di Eropa, prihatin dengan penelitian senjata nuklir yang dilakukan di Nazi Jerman.

Pada tahun 1940, pemerintah AS mulai mendanai program pengembangan senjata atomnya sendiri, yang berada di bawah tanggung jawab bersama Kantor Penelitian dan Pengembangan Ilmiah dan Departemen Perang setelah AS masuk ke dalam Perang Dunia II.

Korps Insinyur Angkatan Darat AS ditugaskan untuk mempelopori pembangunan fasilitas besar yang diperlukan untuk program rahasia, dengan nama kode "Proyek Manhattan" (untuk distrik Manhattan korps teknik).

Selama beberapa tahun berikutnya, para ilmuwan program bekerja untuk memproduksi bahan utama untuk fisi nuklir, yakni uranium-235 dan plutonium (Pu-239). Mereka mengirimnya ke Los Alamos, New Mexico, di mana sebuah tim yang dipimpin oleh J. Robert Oppenheimer bekerja untuk mengubah bahan-bahan ini menjadi bom atom yang bisa diterapkan.

Pada pagi hari tanggal 16 Juli 1945, Proyek Manhattan mengadakan uji coba pertama yang berhasil atas perangkat atom, bom plutonium, di lokasi uji Trinity di Alamogordo, New Mexico.

3 dari 6 halaman

Pada saat ujian Trinity, kekuatan Sekutu telah mengalahkan Jerman di Eropa. Jepang, bagaimanapun, bersumpah untuk berjuang sampai akhir yang pahit di Pasifik, meskipun ada indikasi yang jelas bahwa mereka memiliki sedikit peluang untuk menang.

Faktanya, antara pertengahan April 1945 (ketika Presiden Harry Truman menjabat) dan pertengahan Juli, pasukan Jepang menimbulkan korban Sekutu yang berjumlah hampir setengah dari yang diderita dalam tiga tahun penuh perang di Pasifik, membuktikan bahwa Jepang menjadi lebih mematikan ketika menghadapi kekalahan.

Pada akhir Juli, pemerintah militer Jepang menolak permintaan Sekutu untuk menyerah yang dituangkan dalam Deklarasi Potsdam, yang mengancam Jepang dengan “kehancuran segera dan total” jika mereka menolak.

Jenderal Douglas MacArthur dan komandan tinggi militer lainnya lebih memilih melanjutkan pemboman konvensional Jepang yang sudah berlaku dan menindaklanjuti dengan invasi besar-besaran, dengan nama sandi "Operation Downfall".

Mereka memberi tahu Truman bahwa invasi semacam itu akan mengakibatkan korban AS hingga 1 juta. Untuk menghindari tingkat korban yang begitu tinggi, Truman memutuskan, meski atas keberatan moral dari Sekretaris Perang Henry Stimson, Jenderal Dwight Eisenhower dan sejumlah ilmuwan Proyek Manhattan, untuk menggunakan bom atom dengan harapan perang ke cepat berakhir.

Para pendukung bom atom seperti James Byrnes, percaya bahwa kekuatan dahsyatnya tidak hanya akan mengakhiri perang, tetapi juga menempatkan AS dalam posisi dominan untuk menentukan arah dunia pascaperang.

4 dari 6 halaman

Hiroshima merupakan kota pusat manufaktur yang terletak sekitar 500 mil dari Tokyo. Hiroshima dipilih sebagai target pertama bom atom. Setelah tiba di pangkalan AS di pulau Pasifik Tinian, bom uranium-235 seberat lebih dari 9.000 pon dimuat di atas pesawat pengebom B-29 yang dimodifikasi yang diberi nama Enola Gay.

Pesawat itu menjatuhkan bom yang dikenal sebagai “Little Boy” dengan parasut pada pukul 8:15 pagi, dan meledak 2.000 kaki di atas Hiroshima dalam ledakan yang setara dengan 12-15.000 ton TNT, menghancurkan lima mil persegi kota. Namun, kehancuran Hiroshima masih gagal intuk membuat Jepang segera menyerah.

5 dari 6 halaman

Komite Target yang ditunjuk oleh Presiden Harry Truman untuk memutuskan kota mana di Jepang yang akan menerima bom atom Little Boy dan Fat Man tidak menempatkan Nagasaki di antara dua pilihan teratas mereka. Sebaliknya mereka mengidentifikasi Kokura sebagai target kedua setelah Hiroshima.

Pilihan ketiga, Nagasaki adalah kota pelabuhan yang terletak sekitar 100 mil dari Kokura. Kota ini lebih besar, dengan perkiraan populasi 263.000 orang, dan beberapa fasilitas militer utama, termasuk dua pabrik militer Mitsubishi.

Nagasaki juga merupakan kota pelabuhan yang penting. Seperti Kokura dan Hiroshima, sejauh ini tidak terlalu menderita akibat pengeboman konvensional Amerika. Keputusan untuk menggunakan Fat Man hanya beberapa hari setelah ledakan Little Boy di Hiroshima didasarkan pada dua perhitungan:

  • cuaca Jepang yang selalu berubah—munculnya topan atau peristiwa cuaca besar lainnya dapat memaksa pengeboman ditunda selama berminggu-minggu,
  • dan keyakinan bahwa dua pemboman yang terjadi secara berurutan akan meyakinkan Jepang bahwa Amerika memiliki banyak perangkat atom dan siap untuk terus menggunakannya sampai Jepang akhirnya menyerah. 

Laporan cuaca buruk yang mendekat meyakinkan Amerika untuk menjatuhkan bom berikutnya pada 9 Agustus. Sebuah B-29 bernama Bock's Car lepas landas dari Tinian pada pukul 3:47 pagi itu. Di perutnya ada Fat Man, dan bom atom sudah dipersenjatai. Mayor Charles W. Sweeney menerbangkan pesawat, ditemani oleh pilot biasa, Capt. Frederick C. Bock. Enola Gay mengambil bagian dalam misi, menerbangkan pengintaian cuaca.

Fat Man memulai perjalanannya, meledak di atas Nagasaki pada pukul 11:02 waktu setempat. Fat Man meledak di ketinggian 1.650 kaki di atas Nagasaki dengan hasil 21 kiloton, sekitar 40 persen lebih kuat daripada Little Boy sebelumnya.

6 dari 6 halaman

Itu terjadi hampir tepat di atas pabrik Mitsubishi yang menjadi target utama kota, bukan di atas kawasan perumahan dan bisnis lebih jauh ke selatan. Puluhan ribu warga sipil, terutama anak-anak, sudah dievakuasi dari kota. Rangkaian bukit yang menopang Nagasaki juga agak membatasi ledakan awal dan membatasi kerusakan.

Namun, dampak bom ini tetap saja sangat menghancurkan. Segala sesuatu dalam jarak satu mil dari ground zero dimusnahkan. Empat belas ribu rumah terbakar. Orang-orang yang dekat dengan ledakan itu menguap; mereka yang kurang beruntung berada di luar radius itu menerima luka bakar yang mengerikan dan paparan radiasi yang mematikan.

Meskipun perkiraannya bervariasi, diperkirakan 40.000 orang tewas oleh ledakan awal. Pada awal tahun 1946, lebih dari 30.000 orang tewas. Dan dalam lima tahun ke depan, lebih dari 100.000 kematian secara langsung disebabkan oleh pemboman Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945.

(mdk/edl)

Tags (tagged): serangan, bom atom hiroshima, nagasaki, pusat, ilmu, pengetahuan, serangan bom, atom hiroshima, unkris, hiroshima 80, 0 nagasaki, pada, akhir tahun 1945, of energy, diakses, 18 september unknown, parameter, of, materials, on damage caused, by the, atomic, bombs, michael rain, of ruin, a, photographic history of, hiroshima and, ilmu pengetahuan sources, national security, archive, hiroshima peace memorial, atom, hiroshima nagasaki, bom atom, hiroshima, program kuliah, pegawai, kelas, weekend, serangan bom atom, ilmu pengetahuan, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, indonesia, ensiklopedia


Page 2

Negara Sekutu yang menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki adalah

Awan jamur di atas Hiroshima sesudah dijatuhkannya Little Boy.

Serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki adalah serangan nuklir selama Perang Lingkungan kehidupan II terhadap kekaisaran Jepang oleh Amerika Serikat atas perintah Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman. Sesudah enam bulan pengeboman 67 kota di Jepang pautannya, senjata nuklir "Little Boy" dijatuhkan di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945, ditemani dengan pada tanggal 9 Agustus 1945, dijatuhkan bom nuklir "Fat Man" di atas Nagasaki. Kedua tanggal tersebut adalah satu-satunya serangan nuklir yang pernah terjadi.

Bom atom ini membunuh sebanyak 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki pada pengahabisan tahun 1945.[1] Semenjak itu, ribuan telah tewas dampak luka atau sakit yang mengadakan komunikasi dengan radiasi yang dikeluarkan oleh bom.[2] Pada kedua kota, mayoritas yang tewas adalah warga.

Enam hari sesudah dijatuhkannya bom atom di Nagasaki, pada 15 Agustus, Jepang mengumumkan bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, menandatangani instrumen menyerah pada tanggal 2 September, yang secara resmi mengakhiri Perang Pasifik dan Perang Lingkungan kehidupan II. (Jerman sudah menandatangani menyerah pada tanggal 7 Mei 1945, mengakhiri teater Eropa.) Pengeboman ini membikin Jepang sesudah perang mengadopsi Three Non-Nuclear Principles, melarang negara itu memiliki senjata nuklir.[3]

Catatan kaki

Daftar pustaka

  • Hein, Laura and Selden, Mark (Editors) (1997). Living with the Bomb: American and Japanese Cultural Conflicts in the Nuclear Age. M. E. Sharpe. ISBN 1-56324-967-9. 
  • Sherwin, Martin J. (2003). A World Destroyed: Hiroshima and its Legacies. Stanford University Press. ISBN 0-8047-3957-9. 
  • Sodei, Rinjiro (1998). Were We the Enemy? American Survivors of Hiroshima. Westview Press. ISBN 0-8133-3750-X. 
  • Ogura, Toyofumi (1948). Letters from the End of the World: A Firsthand Account of the Bombing of Hiroshima. Kodansha International Ltd. ISBN 4-7700-2776-1. 
  • Sekimori, Gaynor (1986). Hibakusha: Survivors of Hiroshima and Nagasaki. Kosei Publishing Company. ISBN 4-333-01204-X. 
  • The Committee for the Compilation of Materials on Damage Caused by the Atomic Bombs in Hiroshima and Nagasaki (1981). Hiroshima and Nagasaki: The Physical, Medical, and Social Effects of the Atomic Bombings. Basic Books. ISBN 0-465-02985-X. 
  • Hogan, Michael J. (1996). Hiroshima in History and Memory. Cambridge University Press. ISBN 0-521-56206-6. 
  • Knebel, Fletcher and Bailey, Charles W. (1960). No High Ground. Harper and Row. ISBN 0-313-24221-6.  A history of the bombings, and the decision-making to use them.
  • Sweeney, Charles, et al (1999). War's End: An Eyewitness Account of America's Last Atomic Mission. Quill Publishing. ISBN 0-380-78874-8. 
  • Rhodes, Richard (1977). Enola Gay: The Bombing of Hiroshima. Konecky & Konecky. ISBN 1-56852-597-4. 
  • Richard H. Campbell (2005). "Chapter 2: Development and Production". The Silverplate Bombers: A History and Registry of the Enola Gay and Other B-29s Configured to Carry Atomic Bombs. McFarland & Company, Inc. ISBN 0-7864-2139-8. 
  • Goldstein, Donald M; Dillon, Katherine V. & Wenger, J. Michael Rain of Ruin: A Photographic History of Hiroshima and Nagasaki (1995, Brasseys, Washington & London) ISBN 1-57488-033-0

Pranala luar


edunitas.com


Page 3

Negara Sekutu yang menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki adalah

Awan jamur di atas Hiroshima sesudah dijatuhkannya Little Boy.

Serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki adalah serangan nuklir selama Perang Lingkungan kehidupan II terhadap kekaisaran Jepang oleh Amerika Serikat atas perintah Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman. Sesudah enam bulan pengeboman 67 kota di Jepang pautannya, senjata nuklir "Little Boy" dijatuhkan di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945, ditemani dengan pada tanggal 9 Agustus 1945, dijatuhkan bom nuklir "Fat Man" di atas Nagasaki. Kedua tanggal tersebut adalah satu-satunya serangan nuklir yang pernah terjadi.

Bom atom ini membunuh sebanyak 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki pada pengahabisan tahun 1945.[1] Semenjak itu, ribuan telah tewas dampak luka atau sakit yang mengadakan komunikasi dengan radiasi yang dikeluarkan oleh bom.[2] Pada kedua kota, mayoritas yang tewas adalah warga.

Enam hari sesudah dijatuhkannya bom atom di Nagasaki, pada 15 Agustus, Jepang mengumumkan bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, menandatangani instrumen menyerah pada tanggal 2 September, yang secara resmi mengakhiri Perang Pasifik dan Perang Lingkungan kehidupan II. (Jerman sudah menandatangani menyerah pada tanggal 7 Mei 1945, mengakhiri teater Eropa.) Pengeboman ini membikin Jepang sesudah perang mengadopsi Three Non-Nuclear Principles, melarang negara itu memiliki senjata nuklir.[3]

Catatan kaki

Daftar pustaka

  • Hein, Laura and Selden, Mark (Editors) (1997). Living with the Bomb: American and Japanese Cultural Conflicts in the Nuclear Age. M. E. Sharpe. ISBN 1-56324-967-9. 
  • Sherwin, Martin J. (2003). A World Destroyed: Hiroshima and its Legacies. Stanford University Press. ISBN 0-8047-3957-9. 
  • Sodei, Rinjiro (1998). Were We the Enemy? American Survivors of Hiroshima. Westview Press. ISBN 0-8133-3750-X. 
  • Ogura, Toyofumi (1948). Letters from the End of the World: A Firsthand Account of the Bombing of Hiroshima. Kodansha International Ltd. ISBN 4-7700-2776-1. 
  • Sekimori, Gaynor (1986). Hibakusha: Survivors of Hiroshima and Nagasaki. Kosei Publishing Company. ISBN 4-333-01204-X. 
  • The Committee for the Compilation of Materials on Damage Caused by the Atomic Bombs in Hiroshima and Nagasaki (1981). Hiroshima and Nagasaki: The Physical, Medical, and Social Effects of the Atomic Bombings. Basic Books. ISBN 0-465-02985-X. 
  • Hogan, Michael J. (1996). Hiroshima in History and Memory. Cambridge University Press. ISBN 0-521-56206-6. 
  • Knebel, Fletcher and Bailey, Charles W. (1960). No High Ground. Harper and Row. ISBN 0-313-24221-6.  A history of the bombings, and the decision-making to use them.
  • Sweeney, Charles, et al (1999). War's End: An Eyewitness Account of America's Last Atomic Mission. Quill Publishing. ISBN 0-380-78874-8. 
  • Rhodes, Richard (1977). Enola Gay: The Bombing of Hiroshima. Konecky & Konecky. ISBN 1-56852-597-4. 
  • Richard H. Campbell (2005). "Chapter 2: Development and Production". The Silverplate Bombers: A History and Registry of the Enola Gay and Other B-29s Configured to Carry Atomic Bombs. McFarland & Company, Inc. ISBN 0-7864-2139-8. 
  • Goldstein, Donald M; Dillon, Katherine V. & Wenger, J. Michael Rain of Ruin: A Photographic History of Hiroshima and Nagasaki (1995, Brasseys, Washington & London) ISBN 1-57488-033-0

Pranala luar


edunitas.com


Page 4

Negara Sekutu yang menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki adalah

Awan jamur di atas Hiroshima sesudah dijatuhkannya Little Boy.

Serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki adalah serangan nuklir selama Perang Lingkungan kehidupan II terhadap kekaisaran Jepang oleh Amerika Serikat atas perintah Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman. Sesudah enam bulan pengeboman 67 kota di Jepang pautannya, senjata nuklir "Little Boy" dijatuhkan di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945, ditemani dengan pada tanggal 9 Agustus 1945, dijatuhkan bom nuklir "Fat Man" di atas Nagasaki. Kedua tanggal tersebut adalah satu-satunya serangan nuklir yang pernah terjadi.

Bom atom ini membunuh sebanyak 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki pada pengahabisan tahun 1945.[1] Semenjak itu, ribuan telah tewas dampak luka atau sakit yang mengadakan komunikasi dengan radiasi yang dikeluarkan oleh bom.[2] Pada kedua kota, mayoritas yang tewas adalah warga.

Enam hari sesudah dijatuhkannya bom atom di Nagasaki, pada 15 Agustus, Jepang mengumumkan bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, menandatangani instrumen menyerah pada tanggal 2 September, yang secara resmi mengakhiri Perang Pasifik dan Perang Lingkungan kehidupan II. (Jerman sudah menandatangani menyerah pada tanggal 7 Mei 1945, mengakhiri teater Eropa.) Pengeboman ini membikin Jepang sesudah perang mengadopsi Three Non-Nuclear Principles, melarang negara itu memiliki senjata nuklir.[3]

Catatan kaki

Daftar pustaka

  • Hein, Laura and Selden, Mark (Editors) (1997). Living with the Bomb: American and Japanese Cultural Conflicts in the Nuclear Age. M. E. Sharpe. ISBN 1-56324-967-9. 
  • Sherwin, Martin J. (2003). A World Destroyed: Hiroshima and its Legacies. Stanford University Press. ISBN 0-8047-3957-9. 
  • Sodei, Rinjiro (1998). Were We the Enemy? American Survivors of Hiroshima. Westview Press. ISBN 0-8133-3750-X. 
  • Ogura, Toyofumi (1948). Letters from the End of the World: A Firsthand Account of the Bombing of Hiroshima. Kodansha International Ltd. ISBN 4-7700-2776-1. 
  • Sekimori, Gaynor (1986). Hibakusha: Survivors of Hiroshima and Nagasaki. Kosei Publishing Company. ISBN 4-333-01204-X. 
  • The Committee for the Compilation of Materials on Damage Caused by the Atomic Bombs in Hiroshima and Nagasaki (1981). Hiroshima and Nagasaki: The Physical, Medical, and Social Effects of the Atomic Bombings. Basic Books. ISBN 0-465-02985-X. 
  • Hogan, Michael J. (1996). Hiroshima in History and Memory. Cambridge University Press. ISBN 0-521-56206-6. 
  • Knebel, Fletcher and Bailey, Charles W. (1960). No High Ground. Harper and Row. ISBN 0-313-24221-6.  A history of the bombings, and the decision-making to use them.
  • Sweeney, Charles, et al (1999). War's End: An Eyewitness Account of America's Last Atomic Mission. Quill Publishing. ISBN 0-380-78874-8. 
  • Rhodes, Richard (1977). Enola Gay: The Bombing of Hiroshima. Konecky & Konecky. ISBN 1-56852-597-4. 
  • Richard H. Campbell (2005). "Chapter 2: Development and Production". The Silverplate Bombers: A History and Registry of the Enola Gay and Other B-29s Configured to Carry Atomic Bombs. McFarland & Company, Inc. ISBN 0-7864-2139-8. 
  • Goldstein, Donald M; Dillon, Katherine V. & Wenger, J. Michael Rain of Ruin: A Photographic History of Hiroshima and Nagasaki (1995, Brasseys, Washington & London) ISBN 1-57488-033-0

Pranala luar


edunitas.com


Page 5

Serangan Nivelle (1917) yaitu serangan Sekutu di blok Barat pada Perang Dunia I.

Daftar inti

  • 1 Rencana Strategi
  • 2 Pertempuran
  • 3 Lihat pula
  • 4 Referensi

Rencana Strategi

Serangan Nivelle dimainkan oleh Tingkatan Darat Inggris dan Dominion Pertama, Ketiga dan Kelima di Arras. Lihat Pertempuran Arras(1917) dan Pertempuran Vimy Ridge.

Penyerangan di Chemin des Dames, Perancis. Lihat pertempuran Aisne (juga diketahui sebagai pertempuran Champagne III).

Pasukan Inggris dan Dominion serta pasukan Perancis menembus garis pertahanan Jerman. (Tidak terjadi)

Pertempuran

Pada Desember 1916, Robert Nivelle mengambil alih dari Joseph Joffre sebagai Komandan Perancis setelah Pertempuran Verdun dan Pertempuran Somme, berpendapat bahwa serangan besar-besaran (dalam 48 jam) di garis pertahanan Jerman akan memproduksi kemenangan Perancis. Rencana operasi diagendakan pada 16 April 1917 setelah mendapat persetujuan Perdana Menteri Perancis, meskipun mempunyai penolakan pejabat tinggi lainnya.

Serangan Nivelle melibatkan sekitar 1,2 juta tentara dan 7.000 artileri. Fokus utama serangan yaitu jabatan Jerman di sepanjang sungai Aisne, di Pertempuran Aisne Kedua. Sejak Desember 1916, rencana ini terhambat oleh penundaan dan kebocoran informasi. Dan mulai dimainkan pada April 1917, rencana itu juga diketahui oleh tentara Jerman. Jerman pun mempersiapkan pertahanan yang kuat.

Pada 9 Mei 1917, Nivelle dipecat sebab kegagalan dalam serangan ini. Perancis menderita semakin dari 187.000 korban. Serangan ini memicu pemberontakan di tentara Perancis.

Lihat pula

Referensi

  • Evans, M. M. (2004). Battles of World War I. Select Editions. ISBN 1-84193-226-4.

edunitas.com


Page 6

Serangan Nivelle (1917) yaitu serangan Sekutu di blok Barat pada Perang Dunia I.

Daftar inti

  • 1 Rencana Strategi
  • 2 Pertempuran
  • 3 Lihat pula
  • 4 Referensi

Rencana Strategi

Serangan Nivelle dimainkan oleh Tingkatan Darat Inggris dan Dominion Pertama, Ketiga dan Kelima di Arras. Lihat Pertempuran Arras(1917) dan Pertempuran Vimy Ridge.

Penyerangan di Chemin des Dames, Perancis. Lihat pertempuran Aisne (juga dikenal sebagai pertempuran Champagne III).

Pasukan Inggris dan Dominion serta pasukan Perancis menembus garis pertahanan Jerman. (Tidak terjadi)

Pertempuran

Pada Desember 1916, Robert Nivelle mengambil alih dari Joseph Joffre sebagai Komandan Perancis setelah Pertempuran Verdun dan Pertempuran Somme, berpendapat bahwa serangan besar-besaran (dalam 48 jam) di garis pertahanan Jerman akan memproduksi kemenangan Perancis. Rencana operasi diagendakan pada 16 April 1917 setelah mendapat persetujuan Perdana Menteri Perancis, walaupun mempunyai penolakan pejabat tinggi lainnya.

Serangan Nivelle melibatkan sekitar 1,2 juta tentara dan 7.000 artileri. Fokus utama serangan yaitu jabatan Jerman di sepanjang sungai Aisne, di Pertempuran Aisne Kedua. Sejak Desember 1916, rencana ini terhambat oleh penundaan dan kebocoran informasi. Dan mulai dimainkan pada April 1917, rencana itu juga diketahui oleh tentara Jerman. Jerman pun mempersiapkan pertahanan yang kuat.

Pada 9 Mei 1917, Nivelle dipecat sebab kegagalan dalam serangan ini. Perancis menderita semakin dari 187.000 korban. Serangan ini memicu pemberontakan di tentara Perancis.

Lihat pula

Referensi

  • Evans, M. M. (2004). Battles of World War I. Select Editions. ISBN 1-84193-226-4.

edunitas.com


Page 7

Serangan Nivelle (1917) yaitu serangan Sekutu di blok Barat pada Perang Dunia I.

Daftar inti

  • 1 Rencana Strategi
  • 2 Pertempuran
  • 3 Lihat pula
  • 4 Referensi

Rencana Strategi

Serangan Nivelle dimainkan oleh Tingkatan Darat Inggris dan Dominion Pertama, Ketiga dan Kelima di Arras. Lihat Pertempuran Arras(1917) dan Pertempuran Vimy Ridge.

Penyerangan di Chemin des Dames, Perancis. Lihat pertempuran Aisne (juga dikenal sebagai pertempuran Champagne III).

Pasukan Inggris dan Dominion serta pasukan Perancis menembus garis pertahanan Jerman. (Tidak terjadi)

Pertempuran

Pada Desember 1916, Robert Nivelle mengambil alih dari Joseph Joffre sebagai Komandan Perancis setelah Pertempuran Verdun dan Pertempuran Somme, berpendapat bahwa serangan besar-besaran (dalam 48 jam) di garis pertahanan Jerman akan memproduksi kemenangan Perancis. Rencana operasi diagendakan pada 16 April 1917 setelah mendapat persetujuan Perdana Menteri Perancis, walaupun mempunyai penolakan pejabat tinggi lainnya.

Serangan Nivelle melibatkan sekitar 1,2 juta tentara dan 7.000 artileri. Fokus utama serangan yaitu jabatan Jerman di sepanjang sungai Aisne, di Pertempuran Aisne Kedua. Sejak Desember 1916, rencana ini terhambat oleh penundaan dan kebocoran informasi. Dan mulai dimainkan pada April 1917, rencana itu juga diketahui oleh tentara Jerman. Jerman pun mempersiapkan pertahanan yang kuat.

Pada 9 Mei 1917, Nivelle dipecat sebab kegagalan dalam serangan ini. Perancis menderita semakin dari 187.000 korban. Serangan ini memicu pemberontakan di tentara Perancis.

Lihat pula

Referensi

  • Evans, M. M. (2004). Battles of World War I. Select Editions. ISBN 1-84193-226-4.

edunitas.com


Page 8

Serangan Nivelle (1917) yaitu serangan Sekutu di blok Barat pada Perang Dunia I.

Daftar inti

  • 1 Rencana Strategi
  • 2 Pertempuran
  • 3 Lihat pula
  • 4 Referensi

Rencana Strategi

Serangan Nivelle dimainkan oleh Tingkatan Darat Inggris dan Dominion Pertama, Ketiga dan Kelima di Arras. Lihat Pertempuran Arras(1917) dan Pertempuran Vimy Ridge.

Penyerangan di Chemin des Dames, Perancis. Lihat pertempuran Aisne (juga diketahui sebagai pertempuran Champagne III).

Pasukan Inggris dan Dominion serta pasukan Perancis menembus garis pertahanan Jerman. (Tidak terjadi)

Pertempuran

Pada Desember 1916, Robert Nivelle mengambil alih dari Joseph Joffre sebagai Komandan Perancis setelah Pertempuran Verdun dan Pertempuran Somme, berpendapat bahwa serangan besar-besaran (dalam 48 jam) di garis pertahanan Jerman akan memproduksi kemenangan Perancis. Rencana operasi diagendakan pada 16 April 1917 setelah mendapat persetujuan Perdana Menteri Perancis, meskipun mempunyai penolakan pejabat tinggi lainnya.

Serangan Nivelle melibatkan sekitar 1,2 juta tentara dan 7.000 artileri. Fokus utama serangan yaitu jabatan Jerman di sepanjang sungai Aisne, di Pertempuran Aisne Kedua. Sejak Desember 1916, rencana ini terhambat oleh penundaan dan kebocoran informasi. Dan mulai dimainkan pada April 1917, rencana itu juga diketahui oleh tentara Jerman. Jerman pun mempersiapkan pertahanan yang kuat.

Pada 9 Mei 1917, Nivelle dipecat sebab kegagalan dalam serangan ini. Perancis menderita semakin dari 187.000 korban. Serangan ini memicu pemberontakan di tentara Perancis.

Lihat pula

Referensi

  • Evans, M. M. (2004). Battles of World War I. Select Editions. ISBN 1-84193-226-4.

edunitas.com