Murid ki maing yang mewariskan ilmu kepada ki goning adalah

Jakarta -

Betawi yang terkenal dengan budaya silat, memiliki kurang lebih 300 aliran. Salah satunya, aliran Cingkrik Goning yang merupakan aliran silat dengan mengandalkan kelenturan dan kecepatan.

Aliran ini lahir dan populer di tengah rakyat Betawi hingga sekarang. Konon katanya, silat ini lahir pada awal abad ke-20 dan berkembang di Kampung Rawa Belong, Jakarta Barat. Tokoh yang memperkenalkan silat ini adalah seorang pendekar bernama Ki Maing.

Ternyata, aliran Cingkrik Goning terinspirasi dari gerakan monyet yang dulu berusaha merebut tongkat Ki Maing. Si monyet menghindar saat diserang, lalu menyerang balik dengan cepat. Menyerang dengan cepat dan lincah ini akhirnya menjadi ciri khas silat Cingkrik. Penyebutan Cingkrik sendiri memiliki arti gerakan yang lincah, gesit, dan lentur.

Setelah Ki Maing benar-benar menguasai ilmu silat Cingkrik, ia menurunkan ilmu silatnya ke beberapa murid, diantaranya adalah Saari, Ajid, dan Ali. Dari mereka bertiga, silat Cingkrik kembali diturunkan kepada Wahan, Bang Nur, Munasik, Uming, Ayat, Majid, Legod, Sinan, dan Goning.

Murid-murid ini lalu mengajarkan kepada murid lainnya yang tinggal di luar Kampung Rawa Belong. Sampai kemudian gerakan silat Cingkrik meluas ke beberapa daerah, seperti Kampung Tenabang, Kemandoran, Kebok Jeruk, Kelapa Dua, dan lain-lain.

Secara umum, silat Cingkrik mempunyai 12 jurus dasar dan 3 jurus sambut. 12 jurus silat Cingkrik disebut juga Bongbang. Nama jurusnya seperti Keset Bacok, Keset Gedor, Cingkrik, Langkah Tiga, Langkah Empat, Buka Satu, Saup, Macam, Tiktuk, Singa, Lokbe, dan Longok. Lalu nama sambutnya, yaitu Sambut Tujuh Muka, Sambut Gulung, dan Sambut Detik atau Sambut Tutup.

Meski begitu, berbagai jurus ini hanyalah petunjuk dasar bagi murid yang mau mengajar. Pasalnya, tiap guru dapat mengembangkan metode baru dalam pengajaran mereka. Sehingga tiap jurus berkembang fleksibel sekaligus tetap mempertahankan inti gerakan yaitu gesit, lincah, dan lentur. Serta menyerang sekaligus bertahan, bertahan tetapi sebenarnya menyerang.

Misalnya, ada jurus yang menitikberatkan pada serangan khusus bagian atas, seperti menotok serangan tangan ke arah ulu hati, leher, dada, dan muka. Ada juga yang mengembangkan gerakan atas-bawah, dan sebagainya.

Saat ini, ada dua aliran Cingkrik yang masih bertahan yaitu aliran Cingkrik Goning dan Cingkrik Sinan. Keduanya diambil dari nama pewarisnya yaitu Ki Goning dan Ki Sinan.

Perbedaannya, Ki Sinan menggunakan 'ilmu kontak' sementara Ki Goning mengandalkan kelincahan fisik, selalu berusaha masuk dan mengunci lawan, serta tidak berlama-lama bertukar pukulan atau tendangan.

Namun, dikutip dari buku Silat Nusantara oleh Erik R. Prabowo, antara silat Cingkrik Sinan dan Cingkrik Goning hanya berbeda dalam langkah dan gerakan saja. Jurus Cingkrik Goning lebih memiliki langkah dan gerakan yang melebar. Maka, rentangan kuda-kuda maupun tangan lebih lebar. Sedangkan jurus silat Cingkrik Sinan menggunakan langkah dan gerakan pendek-pendek. Rentangan kuda-kuda dan gerakan tangan pun tidak terlalu lebar.

Pewaris aliran Cingkrik Goning saat ini adalah Tubagus Bambang Sudrajat yang melatih di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Jika tertarik, detikers dapat menyaksikan latihan mereka dengan berkunjung ke sana, lho.

(pal/ddn)

Silat cingkrig sangat masyur bagi masyarakat Betawi. Bahkan tak berlebihan jika aliran silat yang berasal dari Rawa Belong, Jakarta Barat ini disebut-sebut sebagai simbol silat Betawi. Salah satu perguruan yang juga mengajarkan aliran ini yaitu Perguruan Ki Goning Rawa Belong.

Bang Mar Ali selaku pembina Perguruan Ki Goning Rawa Belong ini menyatakan kali pertama perguruan ini didirikan pada tahun 1997. Tepatnya saat ia menerima amanah dari sang guru yakni Ki Hamdan.

Adapun Ki Hamdan merupakan murid dari King Goning—yang selanjutnya namanya digunakan dalam aliran silat ini. Sebelumnya, Ki Goning juga merupakan murid dari Ki Ali yang juga tak lain merupakan murid dari Ki Maing.

“Saya mendapat wajangan termasuk sekalian amanah sewaktu masih bujangan. Waktu itu Ki Hamdan sakit-sakitan hingga akhirnya sejak mendekati tahun 2000-an saya jalankan hingga sekarang,” ujar dia kepada senibudayabetawi.com, Selasa (6/1).

Adapun untuk nama asli Ki Goning sendiri yakni Ainin Bin Urim (lahir di tahun 1895 dan meninggal 1975) berusia 80 tahun.  Ki Goning sering kali dipanggil “Nin” (berubah bunyi menjadi “Ning”). Asal tambahan nama “Go” merupakan Bahasa Betawi. Nama besar Ki Goning sendirilah yang memang sengaja diabadikan untuk nama aliran ini.

Bang Mar Ali juga menyebut untuk perguruan silat ini sendiri memiliki logo yang syarat akan makna tersendiri. Ada beberapa gambar dari logo yang memiliki makna masing-masing yang menunjukkan visi misi perguruan.

Misalnya, lambang lingkaran yang ada di bagian paling luar melambangkan bumi tempat berpijak—di dalam situ pula terdapat budaya. Sementara lambang bintang pada logo menunjukkan arti ketuhanan yang Maha Esa. Demikian pula untuk logo pita warna hijau yang menunjukkan ahlu sunnah waljamaah.

“Sehingga tujuan silat itu semakin kompleks. Tak hanya soal fisik atau prestasi tapi juga rohani,” kata dia.

Kaderisasi dan Prestasi

Terbukti, Bang Mar Ali selalu mewajibkan murid-muridnya untuk tak melupakan kegiatan beribadah dalam agama Islam, seperti sholat hingga mengaji. Kewajiban tersebut harus menjadi dasar syarat utama sebelum akhirnya mempelajari silat.

Adapun untuk aliran silat cingkrig yang digunakan pada dasarnya sama yakni menggunakan 12 jurus. Namun, sambung dia dalam hal aplikasi ada sedikit perbedaan gerak yang mendasar. Misalnya, langkah dan gerakan seperti kuda-kuda dan tangan di dalam cingkrig goning lebih melebar.

“Ini tentu berbeda dengan cingkrig aliran sinan yang lebih pendek dan sama sekali tak lebar,” kata dia.

Hingga saat ini, perguruan ini memiliki 150 anggota aktif yang terdiri atas beragam kalangan usia. Bang Mar Ali juga menyebut tantangan saat ini yang ia rasakan bukan lagi soal mengajari murid, tapi lebih ke memastikan ada tidaknya kader di dalamnya.

“Ini susah, karena banyak di antara mereka yang datang dan pergi saja. Kita dari 150 anggota itu baru ada lima kader,” imbuhnya.

Kendati demikian, tak berarti Bang Mar Ali tak mengharapkan murid-muridnya berprestasi membawa nama baik perguruan silat Ki Goning Rawa Belong. Ia berharap agar prestasi yang disabet murid-muridnya bisa melampaui dirinya.

“Misalnya dulu saya peringkat tiga, sekarang bagaimana caranya agar murid-murid saya ini juga peringkat dua bahkan satu”. admin

Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani seseorang adalah

QUIZAFC Merupakan Konfederasi sepak bola di Asia, cabangnya adalah AFF. Sebutkan Prestasi negara-negara anggota AFF yaitu Indonesia, Malaysia, Thailan … d, Vietnam, Myanmar.​

sebutkan 16 pemain pemain bola di klub Real Madrid yang paling terbaik sepanjang masa... 1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.​

Dalam permainan sepak bola,terdapat gerak lokomotor,nonlokomotor,dan manipulatif,contoh gerak non lokomotor dalam permainan sepak bola adalah...​

cara berlari sama terbang tinggi gimana

5. Jika berat badan Bravo adalah 87 kg danTinggi Badannya 170 Cm,Maka berapakahIndeks Massa Tubuh Bravo ? ( ditulis dengancara menghitungnya)​.

lemparan yang menuju ke arah dada adalah lembaran​

muntaber disebabkan oleh bakteri?​

~ Tugas Penjas✍️ Note» No. Ngasal​

~Tugas Penjas✍️ Note» No. Ngasal​

terima kasih atas jawabannya terima kasih

emba aku boleh nanya lagi ga


Page 2

Murid ki maing yang mewariskan ilmu kepada ki goning adalah
Qanda teacher - LenaY8AHPS

Murid ki maing yang mewariskan ilmu kepada ki goning adalah