Munculnya rasa nasionalisme di beberapa negara dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

Latar Belakang Munculnya Nasionalisme di Indonesia, Simak Penjelasannya.

TRIBUNNEWS.COM - Pergerakan nasional dilatarbelakangi berbagai kejadian di dalam negeri Indonesia dan berbagai kejadian di luar negeri.

Dikutip dari Buku SMP/MTS IPS Kelas VIII (2017) Oleh Mukminan, berbagai kejadian dari dalam negeri atau sering disebut faktor internal yang melatarbelakangi pergerakan nasional, yaitu:

1. Perluasan pendidikan;

2. Kegagalan perjuangan di berbagai daerah;

3. Rasa senasib sepenanggungan;

4. Perkembangan berbagai organisasi etnik kedaerahan.

Baca juga: Mengenal Nilai Sosial: Pengertian, Ciri-ciri, Macam, dan Fungsinya

Baca juga: Mengenal Apa Itu Organisasi: Pengertian, Unsur, Ciri-Ciri, Prinsip, dan Manfaatnya

Pengibar bendera Indonesia Nurul Akmal dan delegasi berparade saat upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, di Stadion Olimpiade, di Tokyo, pada 23 Juli 2021. (BEN STANSALL / AFP)

Adapun berbagai hal dari luar Indonesia (faktor eksternal) yang melatarbelakangi terjadinya pergerakan nasional, antara lain munculnya paham-paham baru di dunia seperti pan Islamisme, nasionalisme, sosialisme, liberalisme, dan demokrasi.

Beberapa peristiwa seperti kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang 1905 dan perkembangan berbagai organisasi pergerakan nasional di berbagai negara juga menjadi faktor eksternal pendorong pergerakan nasional di Indonesia.

Adapun uraian berikut akan menjelaskan hal-hal yang telah disebutkan di atas.

a. Perluasan Pendidikan

Faktor eksternal munculnya rasa kebangsaan di Indonesia. Foto: Unsplash

Munculnya rasa kebangsaan dan nasionalisme di dalam diri rakyat Indonesia tidak hanya karena faktor internalnya saja.

Salah satu faktor internal yang cukup memberikan pengaruh besar terhadap rasa nasionalisme yakni, adanya penderitaan yang dialami rakyat Indonesia dalam waktu lama.

Selain itu, faktor eksternal juga bisa menjadi pemicunya seperti, perkembangan nasionalisme di berbagai negara, akibatnya, kejadian tersebut menimbulkan motivasi tersendiri untuk mengusir penjajahan.

Faktor Eksternal Munculnya Rasa Kebangsaan di Indonesia

1. Munculnya paham modern dari negara Barat

Ilustrasi paham liberalisme. Dok. Pixabay

Beberapa paham modern dari negara Barat yang kemungkinan muncul adalah liberalisme, komunisme, dan humanisme. Tiga hal ini bisa menjadi faktor eksternal munculnya rasa kebangsaan di Indonesia.

Melansir dari buku Tinjauan Kritis Liberalisme dan Sosialisme karya Heru Nugroho, liberalisme adalah sebuah ideologi yang ingin menggerakan kebebasan individu dalam mewujudkan kesejahteraan.

Namun, dalam beberapa kasus, liberalisme juga terjadi dalam bidang perekonomian yang pada akhirnya merugikan negara berkembang. Paham ini pun hanya mampu dijalankan apabila diterapkan di negara maju.

Gerakan pan-islamisme pertama kali digagas oleh Jamaluddin Al-Afghani. Ia berpendapat bahwa negara Barat merupakan musuh umat Islam.

Akibatnya, Jamaluddin Al-Afghani ingin bangkit dari keterpurukan tersebut dan mengajak beberapa negara untuk bersatu dan membentuk dunia Islam. Jamaluddin juga mendorong agar kaum muslimin bangkit dan menjadi bagian penting dalam sejarah dunia.

Seperti yang disebutkan dalam jurnal Pemikiran dan Pergerakan PAN Islami di Indonesia, gerakan ini juga menimbulkan ekspansi dalam berbagai bidang seperti militer, ekonomi, dan juga kebudayaan. Selain itu, adanya gerakan ini juga dipercaya menjadi pemicu rasa nasionalisme antar rakyat Indonesia kembali muncul.

3. Pergerakan negara yang terjajah

Mengalami masa penjajahan dalam waktu cukup lama membuat banyak negara di Asia melakukan berbagai pergerakan.

Hal ini tentunya memicu perasaan untuk bangkit dan tidak terjajah kembali. Sehingga, banyak negara sekitar yang ikut mencontoh dan ingin kembali meningkatkan kesadaran akan rasa kebangsaan itu sendiri.

4. Kemenangan Jepang atas Rusia

Ilustrasi bendera Jepang. Dok. Pixabay

Menurut jurnal Candi Vol. 12 No. 2: Angkatan Laut Jepang dalam Perang Jepang-Rusia (1904-1905), kemenangan Jepang terhadap Rusia berdampak luas di wilayah Asia.

Hal ini juga berhubungan dengan poin 3, yaitu, pergerakan negara yang terjajah, karena setelah kemenangan tersebut, banyak negara Asia yang mulai menunjukkan gerakan nasionalis seperti Cina, Indonesia, dan Filipina.

Kemenangan ini juga menimbulkan pemikiran di seluruh warga Asia termasuk Indonesia bahwa negara Barat tidak selalu menang. Dengan pemikiran seperti itu, secara otomatis rasa kebangsaan dan nasionalisme muncul di diri putra-putri bangsa Indonesia.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA