Minyak zaitun untuk masakan apa saja?

Saat ini olive oil alias minyak zaitun kerap digunakan sebagai alternatif minyak goreng yang lebih sehat. Selain rendah kolesterol, olive oil punya banyak manfaat baik untuk tubuh. Di antaranya kaya antioksidan, antiinflamasi, hingga menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Tapi bukan berarti pengolahan dan konsumsi minyak zaitun nol risiko. Kalau cara mengolahnya salah, seluruh nutrisi yang menguntungkan tersebut justru hilang, bahkan membahayakan. Berikut contoh kesalahan memasak minyak zaitun yang harus diketahui.

1. Menyimpan minyak di dekat kompor

Minyak zaitun untuk masakan apa saja?
Unsplash.com/Le Creuset

Supaya lebih mudah dijangkau, banyak orang yang meletakkan botol minyak zaitun tepat di sebelah kompor. Padahal panas, cahaya, dan paparan oksigen adalah tiga hal yang bisa mengubah unsur-unsur dalam minyak zaitun, sehingga memengaruhi rasa.

Oksidasi dan suhu panas bisa menyebabkan perubahan dan mengakibatkan rasanya menjadi asam. Sebaiknya simpan minyak di tempat yang gelap, jauh dari panas, cahaya, dan suhu yang fluktuatif, seperti di dekat kompor atau microwave.

2. Mengolahnya dengan api besar

Minyak zaitun untuk masakan apa saja?
Instagram.com/congerdesign

Jenis olive oil banyak, mulai dari light olive oil sampai extra virgin oil. Semua minyak tersebut punya smoke point berbeda, yakni suhu saat minyak dipanaskan hingga menimbulkan asap. Biasanya berada di suhu antara 375-405 derajat Fahrenheit.

Saat minyak ini diolah dan dipanaskan lebih dari smoke point-nya, nutrisi baik yang terkandung berpotensi hilang. Selain itu, memasak dengan api besar juga bisa mengakibatkan perubahan rasa.

3. Minyak zaitun bisa merusak permukaan penggorengan

Minyak zaitun untuk masakan apa saja?
Unsplash.com/stevepb

Kamu mungkin gak menyangka kalau minyak sehat seperti minyak zaitun ternyata juga bisa merusak peralatan masakmu. Terutama non-stick pan alias wajan antilengket.

Penyebabnya bisa karena minyak zaitun dimasak dengan temperatur tinggi. Saat minyak mulai berasap atau terpanggang, minyak zaitun akan mulai berkarbonasi dan bisa berubah menjadi cairan lengket, hitam, dan menempel di permukaan wajan.

Cairan ini biasanya sulit dihilangkan, bahkan saat kamu menggosoknya dengan kawat cuci piring. Akibatnya, permukaan antilengket di wajan bisa tergores dan rusak. 

4. Dampak terlalu banyak memakai olive oil

Minyak zaitun untuk masakan apa saja?
Instagram.com/Jessica Lewis

Light olive oil memang bermanfaat bagi kesehatan, tapi bukan berarti tidak punya dampak buruk kalau dikonsumsi berlebihan. Kamu salah besar kalau menganggap light olive oil rendah kalori dan lemak, karena yang dimaksud "light" di sini adalah rasa dan aromanya yang tidak sekuat extra virgin oilive oil (EVOO).

Jadi saat kamu mengonsumsinya secara berlebihan, meskipun pada salad, maka asupan lemak dan kalorimu tetap bisa membengkak.

Baca Juga: 10 Makanan Ini Gak Boleh Dikonsumsi Saat Sahur, Bikin Puasa Gak Nyaman

5. Menggoreng dengan minyak dalam jumlah banyak

Minyak zaitun untuk masakan apa saja?
Unsplash.com/3dman_eu

Makanan yang digoreng dengan minyak zaitun tidak bisa jadi alternatif terbaik menggantikan minyak goreng biasa. Pertama, karena minyak zaitun harus dipanaskan dalam suhu maksimal sekitar 320-374 derajat Fahrenheit, agar kandungan kimianya tetap stabil.

Sedangkan, saat menggoreng dengan minyak banyak, biasanya suhu bisa naik hingga lebih dari 374 Fahrenheit. Untuk menjaga suhunya, kamu perlu menambahkan minyak secara berkala dan butuh keluar kocek lebih, karena harga minyak zaitun mahal.

6. Menumis lebih aman daripada menggoreng

Minyak zaitun untuk masakan apa saja?
Instagram.com/felix_w

Kamu memang gak disarankan menggoreng dengan minyak zaitun dalam jumlah banyak, tapi tidak demikian dengan menumis atau searing. Dengan catatan kita bisa menjaga temperaturnya tetap stabil pada suhu aman. 

7. Menggunakan extra virgin olive oil untuk memasak

Minyak zaitun untuk masakan apa saja?
medicalnewstoday.com

Minyak zaitun paling murni adalah EVOO alias extra virgin olive oil, karena hanya melewati satu kali pemerasan. Selain kandungannya paling murni, rasa dan aromanya juga paling kuat.

EVOO lebih cocok dikonsumsi langsung daripada dimasak. Karena itu, minyak ini lebih banyak digunakan sebagai dressing salad, garnish, atau cocolan. Minyak ini berpotensi merusak rasa makanan jika digunakan untuk menggoreng atau memanggang. 

Itulah beberapa kesalahan memasak dengan minyak zaitun yang bikin nutrisinya hilang sia-sia. Semoga gak salah lagi ya!

Baca Juga: 10 Minuman Pengganti Kopi Selama Puasa yang Gak Bikin Ngantuk

Minyak zaitun untuk memasak apa saja?

7 Kreasi Minyak Zaitun untuk Masakan Apa Saja di Rumah.
Salad. Penggunaan EVOO yang paling populer untuk mengubah pola makan adalah menambahkannya dengan salad. ... .
Marinasi daging. Biasanya, aroma amis dari daging sapi, ayam, atau ikan membuat masakan jadi kurang nikmat. ... .
Tumis sayuran. ... .
Perkedel. ... .
Sup krim. ... .
Pasta. ... .
Es krim..

Apakah semua minyak zaitun bisa untuk masak?

Namun hati-hati, tidak semua tipe minyak zaitun dianggap baik untuk keperluan memasak, apalagi menggoreng. Dari semua jenis minyak zaitun yang tersedia di pasaran, minyak zaitun extra virgin tidak disarankan untuk dimasak, terutama untuk goreng-gorengan yang menggunakan api besar.

Apa merk minyak zaitun yang bisa dikonsumsi?

Ini rekomendasi minyak zaitun yang sehat untuk dikonsumsi dan mengolah makanan.
Rafael Salgado. ... .
2. Sasso Extra Virgin Olive Oil. ... .
3. Bertolli Extra Virgin Olive Oil. ... .
4. Borges Extra Virgin Olive Oil. ... .
Filippo Berio Extra Virgin Olive Oil. ... .
6. Casa di Oliva Extra Virgin Olive Oil for Kids. ... .
7. Merula Extra Virgin Olive Oil..

Extra Virgin olive oil untuk masak apa?

Bertolli Extra Virgin Olive Oil sangat bagus untuk salad dressing, bumbu marinasi, topping pasta, dan dipping roti. Extra Light Olive Oil sangat baik untuk semua jenis masakan dengan panas tinggi, termasuk membakar, menumis, memanggang, dan menggoreng.