Merangkak membutuhkan kekuatan dari anggota badan bagian apa

Merangkak membutuhkan kekuatan dari anggota badan bagian apa

Merangkak membutuhkan kekuatan dari anggota badan bagian apa
Lihat Foto

Show

shutterstock

Ilustrasi olahraga merangkak

KOMPAS.com - Olahraga merupakan salah satu cara untuk menurunkan berat badan. Gerakannya pun tak harus selalu yang rumit.

Gerakan sederhana seperti merangkak dapat membantu mendapatkan berat badan ideal dan menjaga kebugaran.

Merangkak merupakan gerakan yang dilakukan sejak bayi dan menjadi tolak ukur perkembangan seorang anak.

Sayangnya gerakan ini jarang dilakukan seiring bertambahnya usia.

Padahal merangkak dapat memperkuat punggung, meningkatkan fleksibilitas, dan membakar banyak kalori.

Berikut beberapa latihan merangkak yang bisa dicoba.

1. Merangkak seperti bayi

Gerakan ini tak jauh berbeda seperti saat bayi. Hanya saja posisinya harus lebih tegap.

Untuk melakukannya, posisikan lutut di bawah pinggul dan tangan di bawah bahu. Kemudian mulai bergerak maju dengan mempertahankan posisi inti tubuh.

2. Merangkak dengan kaki lurus

Merangkak membutuhkan kekuatan dari anggota badan bagian apa

Merangkak sederhana dan menyehatkan. | Begun /Shutterstock

Dunia kebugaran selalu punya temuan cara-cara baru demi mencapai kesehatan. Mulai dari menggunakan peralatan khusus, sampai diet unik. Namun kali ini, tren yang ditawarkan sangat sederhana dan bisa dilakukan siapapun.

Adalah merangkak, olahraga baru yang cukup populer di dunia kesehatan dan kebugaran. Terutama setelah marak di AS dan Tiongkok, termasuk dijadikan alat terapi fisik oleh banyak ahli terapis profesional.

Salah satunya seperti yang dilakukan Danielle Johnson, seorang terapis fisik di Mayo Clinic. Ia mengatakan bahwa merangkak adalah, "Olahraga inti yang menakjubkan sekaligus meningkatkan keseimbangan dan koordinasi."

Diulas dalam Chicago Tribune, kesibukan Johnson sebagai ibu bekerja mendorongnya mencari cara untuk tetap berolahraga. Yaitu dengan merangkak yang terbilang sangat sederhana--tidak melibatkan peralatan dan aktivitas lain--tetapi bermanfaat sekaligus bagi otot kaki, bahu, lengan, dan dada.

"Jadikan lantai sebagai temanmu," katanya. Johnson menyarankan untuk bertumpu di tangan dan lutut dengan menarik otot perut sebagai kunci merangkak yang baik.

Merangkak dan gerakan dasar

Big Think dan Shape melansir, gagasan untuk menjadikan gerakan dasar sebagai latihan kekuatan (seperti merangkak) telah dicetuskan lebih dulu pada tahun 2011 oleh Tim Anderson, pendiri Original Strenght Training System. Sistem pelatihan tersebut menyatakan tujuannya untuk membuat orang "menata ulang sistem operasi di saraf pusat otak, menggunakan cara yang sudah diketahui, salah satu yang kita gunakan di awal kehidupan--yang telah dipelajari sebagai bayi."

Justin Klein, seorang terapis fisik di Washington, AS, menjelaskan dalam CNN, inilah yang membuatnya kelihatan mudah padahal praktiknya lebih sulit. "Anda harus benar-benar berusaha untuk dapat bernapas, menjaga kepala tetap tegak sekaligus merangkak pada saat yang sama, sambil menjaga posisi tubuh Anda."

Meskipun begitu, "Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendukung secara ilmiah argumen merangkak dapat mengembalikan sistem saraf pusat, setidaknya dalam komunitas dokter," kata Dr. Scott Simpson, spesialis kedokteran olahraga di Stony Brook University, AS. Walaupun ia juga mengakui merangkak bisa jadi olahraga efektif dan efisien jika dilakukan dengan benar.

Merangkak bagi pemula

Dr. Partha Nandi, M.D., F.A.C.P, dalam tulisannya di WXYZ Channel 7 mengatakan, merangkak butuh keterampilan motorik dan melibatkan sistem vestibular yang berhubungan dengan keseimbangan dan orientasi spasial. Sementara itu studi yang diterbitkan dalam jurnal Perceptual and Motor Skills menyebutkan, gerakan olahraga tertentu yang mengharuskan Anda fokus pada keseimbangan dapat meningkatkan ingatan.

Untuk itu Dr. Nandi merekomendasikan waktu jeda selama merangkak agar Anda dapat berhati-hati dan lebih fokus. Berikut panduannya bagi pemula:

1. Lakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah merangkak masing-masing 5-10 menit.

2. Jangan berlatih terlalu keras atau terlalu sering. Ini menyebabkan cedera berlebih seperti stres tulang, sakit sendi dan otot, atau peradangan otot.

3. Lebih sensitif pada masalah tubuh.

4. Hindari merangkak jika menderita nyeri lutut, atau memiliki masalah pergelangan tangan, bahu dan leher. Merangkak dapat menyakiti bagian-bagian tersebut.

5. Awali gerakan dengan meniru cara merangkak bayi. Hanya saja, angkat lutut sekitar dua inci dari tanah sebelum bergerak maju.

6. Pastikan postur tubuh yang baik dengan pergelangan tangan berada di bawah bahu dan lutut di bawah pinggul. Jaga posisi kepala dan punggung tetap tegak.

7. Mulai perlahan-lahan dengan jarak pendek hingga stamina meningkat.

Merangkak sebagai tren

Setelah marak di dunia kesehatan, kemudian diadopsi sebagai latihan kekuatan dan kebugaran, muncul pertanyaan berikutnya, "Mungkinkah merangkak mengetren sebagai olahraga baru di kalangan pencinta gym, bahkan masyarakat awam?"

Para ahli menjawab tidak yakin, tetapi mungkin saja jika namanya berubah.

Jaclyn Emerick, direktur kebugaran majalah Shape mengatakan dalam wawancara CNN bahwa dia telah melihat penggemar olahraga merangkak sebelumnya, hanya saja dengan sebutan lain. Pada tahun 2012, klub kebugaran Equinox menawarkan kelas yang disebut Animal Flow. Peserta merangkak di sekitar gym dengan gaya hewan, ujarnya.

Ia juga mengemukakan pendapat terkait penyikapan yang sewajarnya terhadap tren, "Kebugaran bisa berlaku seperti fesyen yang menawarkan trendi atau gaya sekaligus, kemudian hilang sementara, lalu datang kembali."

Menurutnya, merangkak mudah diakses. Bagi banyak orang, yang baru pasti menarik, dan ingin dicoba. Tapi bukan berarti harus melakukannya berlebihan, dalam waktu lama. "Merangkak tidak harus menghilangkan banyak hal baik lain yang sudah ada."

Ternyata merangkak miliki berbagai manfaat untuk tumbuh kembang bayi

GridHEALTH.id - Merangkak adalah salah satu tahapan penting dalam proses tumbuh kembang bayi.

Pasalnya merangkak merupakan tahapan awal bagi sang bayi untuk menumpu dirinya sendiri, sebelum otot-ototnya cukup kuat untuk berjalan dan melakukan berbagai aktivitas fisik lainnya.

Baca Juga: Cara Meghan Markle Gendong Archie Tuai Kritik, Begini Cara Menggendong Bayi Di Bawah Usia 3 Bulan

Biasanya bayi akan mulai merangkak pada saat berusia 6 hingga 10 bulan. Dilansir dari laman Healthdirect Australia, sebelum merangkak, bayi biasanya telah mengembangkan keterampilan.

Seperti mengendalikan kepala, menggerakkan lengan, duduk tanpa bantuan, berguling dari depan ke belakang, dan menumpu berat badan mereka sendiri melalui lengan dan lutut.

Semua hal ini sangatlah penting untuk mengembangkan kekuatan dan kemampuan bayi untuk mulai merangkak hingga akhirnya mulai bisa berjalan.

Manfaat merangkak pada bayi seperti yang dikutip dari laman Everythingbabies.org, antara lain :

Baca Juga: Alami Gejala Saat Isi Acara Olahraga, Agung Hercules Sempat Jalani 33 Terapi Radiasi hingga Merasakan Dampak Ini

1. Melatih Otak

Semua bentuk aktivitas memerlukan keseimbangan komunikasi antara otak kanan dan kiri.

Merangkak adalah salah satu aktivitas motorik pertama yang membuat bayi mengkoordinasi kedua sisi otak secara bersamaan.

Dengan merangkak telah membantu bayi untuk mengembangkan kemampuan otaknya.

Oleh Liputan6.com pada 22 Jun 2020, 07:00 WIB

Diperbarui 22 Jun 2020, 07:00 WIB

Merangkak membutuhkan kekuatan dari anggota badan bagian apa

Perbesar

Ekspresi seorang bayi saat mengikuti lomba merangkak untuk memperingati Hari Anak Internasional di Vilnius, Lithuania, Kamis (1/6). Orang tua memberikan iming-iming benda kesukaan buah hatinya saat mengikuti lomba. (Petras Malukas/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Perkembangan setiap bayi berbeda-beda. Ada beberapa bayi yang melewatkan fase tertentu seperti misalnya merangkak. Tapi umumnya, fase merangkak dialami bayi sebelum belajar berjalan.

Ada manfaat di balik fase merangkak pada bayi. Dalam aktivitas merangkak, bayi akan menggunakan tangan dan kaki untuk mengangkat tubuhnya. Seluruh tubuh bayi akan dilibatkan saat ia merangkak. Selain itu, merangkak juga memperkuat otot, bahu, lengan, kaki, dan tangannya.

Pembentukan Kurva Tulang Belakang

Mengutip buku Parenting tanpa Galau, merangkak penting untuk pembentukan kurva tulang belakang dan fungsi saraf spinal saat si kecil tumbuh besar. Tak hanya itu saja, aktivitas merangkak juga dapat menstimulasi perkembangan visual bayi. Ketika bayi merangkak dari satu tempat ke tempat lain, penglihatan jarak jauh bayi akan semakin terlatih untuk melihat. Kemampuannya mengatur jarak pandang juga bisa meningkat.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Orangtua bisa membantu si kecil untuk belajar merangkak. Luangkan waktu untuk membantu bayi tengkurap (tummy time) sebagai dasar merangkak. Apa manfaat tummy time? Tummy time punya manfaat untuk memperkuat otot leher, bahu, dan kepala yang membantunya belajar merangkak.

Bantu dan ajari bayi untuk meraih benda atau objek yang ditempatkan di sekitarnya. Bisa dimulai dengan meletakkan mainan atau benda yag ia suka di tempat yang tidak jauh dari jangkauannya, kemudian pancing ia untuk meraih benda tersebut. Penting juga untuk memastikan tidak ada barang atau benda yang berpotensi membahayakan atau membuat bayi cedera sewaktu belajar merangkak. Jauhkan benda atau furnitur berbahan kaca, keras, atau berat.

Tumbuh kembang bayi bisa berbeda satu sama lain. Namun, jika ketika bayi sudah berusia 12 bulan tapi tak juga menunjukkan upaya untuk bergerak atau merangkak, serta tak menunjukkan koordinasi tangan dan kaki yang baik saat bergerak, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter anak.

Nah, jadi aktivitas merangkak pada bayi memang sangat penting. Semoga informasinya bermanfaat, ya.

(Endah Wijayanti/Fimela.com)

Lanjutkan Membaca ↓

Merangkak membutuhkan kekuatan dari anggota badan bagian apa

  • Merangkak membutuhkan kekuatan dari anggota badan bagian apa
    Liputan6.comAuthor
  • Merangkak membutuhkan kekuatan dari anggota badan bagian apa
    Dyah Puspita WisnuwardaniEditor

TOPIK POPULER

POPULER

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • 10

Berita Terbaru

Berita Terkini Selengkapnya