Menjelaskan upaya bangsa Indonesia untuk mendapatkan pengakuan Kedaulatan dari pemerintah Belanda

Top 1: Bagaimana Indonesia Diakui Kedaulatannya sebagai Negara?

Pengarang: amp.kompas.com - Peringkat 166

Ringkasan: . Lihat FotoKemdikbud Pengakuan kedaulatan Indonesia. KOMPAS.com - Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 oleh Soekarno dan Moh. Hatta membawa Indonesia menjadi bangsa yang berdaulat.. Namun, Indonesia masih belum medapat pengakuan kedaulatan oleh negara lain pada tanggal tersebut. Indonesia harus berjuang selama lebih dari 4 tahun untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan secara penuh.. Berikut cara-cara yang ditempuh bangsa Indonesia agar diakui kedaulatannya sebagai negara: Pa

Hasil pencarian yang cocok: 26 Okt 2020 — Perundingan ini merupakan titik penting bagi Indonesia dalam upaya mendapatkan kedaulatan secara penuh. Belanda mengakui kedaulatan Indonesia ... ...

Top 2: Sebutkan upaya-upaya yang dilakukan bangsa Indonesia untuk ...

Pengarang: roboguru.ruangguru.com - Peringkat 207

Ringkasan: Pasca proklamasi kemerdekaan, bangsa Indonesia tidak bisa langsung menikmati kemerdekaannya karena masih banyak permasalahan untuk menjadi sebuah negara yang berdaulat. Pengakuan secara de facto memang merupakan landasan dari terbentuknya sebuah negara. Akan tetapi, pengakuan secara de jure atau adanya pengakuan dari negara lain juga sama pentingnya dengan pengakuan secara de facto. Upaya Indonesia untuk mendapatkan pengakuan secara de jure diantaranya adalah melalui pengakuan dari negara Mesir.

Hasil pencarian yang cocok: Sebutkan upaya-upaya yang dilakukan bangsa Indonesia untuk mendapatkan pengakuan kemerdekaan! ...

Top 3: Sebutkan upaya-upaya yang dilakukan bangsa Indonesia dalam ...

Pengarang: roboguru.ruangguru.com - Peringkat 204

Ringkasan: Pasca proklamasi kemerdekaan, bangsa Indonesia tidak bisa langsung menikmati kemerdekaannya karena masih banyak permasalahan untuk menjadi sebuah negara yang berdaulat. Pengakuan secara de facto memang merupakan landasan dari terbentuknya sebuah negara. Akan tetapi, pengakuan secara de jure atau adanya pengakuan dari negara lain juga sama pentingnya dengan pengakuan secara de facto. Upaya Indonesia untuk mendapatkan pengakuan secara de jure diantaranya adalah melalui pengakuan dari negara Mesir.

Hasil pencarian yang cocok: Sebutkan upaya-upaya yang dilakukan bangsa Indonesia dalam mendapatkan pengakuan secara de jure? ...

Top 4: Sejarah Pengakuan Kedaulatan Indonesia oleh Belanda - Tirto.ID

Pengarang: amp.tirto.id - Peringkat 139

Ringkasan: tirto.id - Meskipun proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia sudah dinyatakan sejak 17 Agustus 1945, namun Belanda justru ingin berkuasa lagi. Sejarah pengakuan kedaulatan Indonesia baru terjadi beberapa tahun kemudian, itu pun setelah melalui jalan berliku, baik lewat konfrontasi maupun melalui meja diplomasi.Tanggal 27 Desember 1949, pukul 10.17 pagi waktu setempat, Ratu Juliana selaku penguasa Kerajaan Belanda menyerahkan akta pengakuan kedaulatan terhadap Indonesia. Momen ini terjadi dalam

Hasil pencarian yang cocok: 18 Feb 2021 — Hal ini dikarenakan Belanda mendapat kecaman dan reaksi ... ...

Top 5: Bagaimana upaya indonesia untuk memperoleh pengakuan dari ...

Pengarang: brainly.co.id - Peringkat 96

Ringkasan: . bunga, ular, komodo dan biawak adalah hewan? ​ . reptilia Ada lah hewan?​ . carilah 10 tanaman yang bisa di jadikan obat​ . 3. Pada saat upacara senin pagi Lela dan Ayu bercerita tentang liburan mereka. a. menurut mu apakah sikap Lela dan Ayu sesuai dengan sila ke-3 Pancasi. … la? b. Apa yang kamu lakukan jika menjadi Lela dan Ayu?bantu jawab:D​ Setelah mempelajari materi kesadaran berbudaya dan bernegara, aku jadi tahu bahwa... .

Hasil pencarian yang cocok: Bagaimana upaya indonesia untuk memperoleh pengakuan dari bangsa lain untuk kemerdekaannya? 2. Lihat jawaban. Lencana tidak terkunci yang menunjukkan sepatu ... ...

Top 6: Perundingan Mempertahankan Kedaulatan NKRI - Direktorat SMP

Pengarang: ditsmp.kemdikbud.go.id - Peringkat 132

Ringkasan: Halo Sobat SMP! Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, Belanda masih belum bisa mengakui kedaulatan Indonesia. Bahkan, Belanda masih kekeh untuk menguasai Indonesia kembali dengan memboncengi tentara Sekutu.. Kedatangan Belanda dan tentara sekutu ke Tanah Air tidak disambut baik oleh masyarakat karena tujuan mereka datang adalah menaklukkan kembali tanah jajahannya. Benar saja, pertempuran antara para pejuang dengan tentara Sekutu tak terelakkan. Banyak bentrokan  terjadi, sebut

Hasil pencarian yang cocok: 30 Agu 2021 — Indonesia sendiri pun terus berusaha untuk mendapatkan kedaulatan ... mendirikan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia di Bukittinggi, ... ...

Top 7: Modul Sejarah Kelas XII KD 3.1 dan 4.1 - Repositori Kemdikbud

Pengarang: repositori.kemdikbud.go.id - Peringkat 131

Hasil pencarian yang cocok: oleh N Rahman · 2020 — pemerintahan di Hindia-Belanda, sehingga akibat ... mendapat pengakuan dari bangsa sendiri (Indonesia) dan mendapat pengakuan dunia internasional. ...

Top 8: Pengakuan tanggal kemerdekaan Indonesia oleh Belanda - Wikipedia

Pengarang: id.m.wikipedia.org - Peringkat 148

Ringkasan: Gaya atau nada penulisan artikel ini tidak mengikuti gaya dan nada penulisan ensiklopedis yang diberlakukan di Wikipedia. Bantulah memperbaikinya berdasarkan panduan penulisan artikel. (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)Pengakuan tanggal kemerdekaan Indonesia oleh Belanda atau Pengakuan Kedaulatan Indonesia adalah peristiwa di mana Belanda akhirnya mengakui bahwa kemerdekaan Indonesia adalah tanggal 17 Agustus 1945 sesuai dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia, b

Hasil pencarian yang cocok: Pernyataan Pemerintah Belanda di Den Haag — Pengakuan tanggal kemerdekaan Indonesia oleh Belanda atau Pengakuan Kedaulatan Indonesia adalah peristiwa di ... ...

Top 9: Konferensi Meja Bundar: Tujuan, Hasil, dan Dampaknya bagi ...

Pengarang: detik.com - Peringkat 183

Ringkasan: Jakarta - Konferensi Meja Bundar (KMB) dilaksanakan di Gedung Parlemen di Den Haag, Belanda pada tanggal 23 Agustus 1949 - 2 November 1949.Tujuan dari Konferensi Meja Bundar adalah untuk menyelesaikan sengketa antara Indonesia-Belanda, sekaligus memperoleh pengakuan kedaulatan Indonesia yang merdeka dan berdaulat.Pada 4 Agustus 1949, pemerintah RI menyusun dan membentuk delegasi untuk menghadiri KMB. Perwakilan Indonesia pada KMB diketuai oleh Moh. Hatta, dengan beberapa anggotanya seperti Mr.

Hasil pencarian yang cocok: 2 Nov 2021 — Tujuan dari Konferensi Meja Bundar adalah untuk menyelesaikan sengketa antara Indonesia-Belanda, sekaligus memperoleh pengakuan kedaulatan ... ...

Top 10: Perjuangan Diplomasi: Perundingan Linggarjati, Renville, dan Roem ...

Pengarang: blog.edcent.id - Peringkat 161

Ringkasan: olehNurul Habibah, S.Sos.· Dipublikasikan April 12, 2021 · Di update Januari 24, 2022Jika bermanfaat, jangan lupa bagikan artikel ini yaa..Tag: Materi SekolahSejarah 12 sma

Hasil pencarian yang cocok: 12 Apr 2021 — Meski begitu, pemerintah Indonesia tetap melaksanakan perundingan-perundingan dengan Belanda untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan. ...

Halo Sobat SMP! Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, Belanda masih belum bisa mengakui kedaulatan Indonesia. Bahkan, Belanda masih kekeh untuk menguasai Indonesia kembali dengan memboncengi tentara Sekutu.

Kedatangan Belanda dan tentara sekutu ke Tanah Air tidak disambut baik oleh masyarakat karena tujuan mereka datang adalah menaklukkan kembali tanah jajahannya. Benar saja, pertempuran antara para pejuang dengan tentara Sekutu tak terelakkan. Banyak bentrokan  terjadi, sebut saja Pertempuran Ambarawa, Pertempuran Surabaya, Bandung Lautan Api, dan masih banyak lagi.

Karena tidak ingin terjadi banyak pertumpahan darah, pihak Indonesia dan pihak Belanda melakukan sejumlah perjanjian-perjanjian untuk mencapai kesepakatan. Indonesia sendiri pun terus berusaha untuk mendapatkan kedaulatan NKRI dari mata dunia melalui diplomasi-diplomasi. Berikut ini merupakan beberapa diplomasi penting yang dilakukan oleh Indonesia dalam rangka meraih kedaulatan negara:

Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, Belanda masih belum mengakui kedaulatan NKRI secara de facto. Oleh karena itu, diadakan sebuah perundingan antara Indonesia dan Belanda untuk membahas hal tersebut. Perundingan tersebut adalah Perjanjian Linggajati yang dilakukan di Kuningan, Jawa Barat pada 10-15 November 1946 dan disahkan pada 25 Maret 1947. Indonesia diwakili oleh Sutan Sjahrir dan Belanda diwakili oleh Prof. Schermerhorn. 

Perundingan di Linggajati ini mencapai beberapa persetujuan, antara lain Belanda mengakui RI secara de facto yang terdiri atas Jawa, Madura, dan Sumatra. Selain itu akan dibentuk negara federal yang dinamakan Republik Indonesia Serikat (di mana RI menjadi salah satu negara bagiannya). Terakhir akan dibentuk Uni Indonesia Belanda dengan Ratu Belanda sebagai kepala uni. 

Usai peristiwa di Linggajati, Belanda melanggar perjanjian tersebut dengan melakukan Agresi Militer Belanda I secara serentak pada 21 Juli 1947 terhadap kota-kota besar wilayah RI di Jawa dan Sumatera. Tindakan ini mendapatkan kecaman keras dari dunia internasional. Oleh karena itu, PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) yang beranggotakan Australia sebagai perwakilan Indonesia (Richard C. Kirby), Belgia sebagai perwakilan Belanda (Paul Van Zeeland), dan Amerika Serikat sebagai penengah (Prof. Dr. Frank Graham) untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Maka dari itu, dilakukanlah sebuah perundingan di atas kapal milik Amerika Serikat yang bernama USS Renville pada 17 Januari 1948. Kala itu, kapal USS Renville sedang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok.Delegasi Indonesia diketuai Perdana Menteri Amir Syarifudin dan Belanda menempatkan seorang Indonesia bernama R. Abdulkadir Wijoyoatmojo sebagai ketuanya. Hasil yang dituai dari perjanjian ini adalah Belanda tetap berdaulat sampai terbentuknya RIS, RI sejajar kedudukannya dengan Belanda, RI menjadi bagian dari RIS dan akan diadakan pemilu untuk membentuk Konstituante RIS, serta tentara Indonesia di daerah Belanda (daerah kantong) harus dipindahkan ke wilayah RI.

Baca Juga  Yuk, Mengenal 5 Sosok Sastrawan Indonesia

Belanda kembali melanggar Perjanjian Renville dengan melancarkan Agresi Militer Belanda II. Hal ini menyebabkan Indonesia terpaksa mendirikan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia di Bukittinggi, Sumatra Barat di bawah komando Syafruddin Prawiranegara.

Setelah mendapatkan kecaman dari dunia internasional, barulah Belanda mau mengadakan perundingan kembali dengan Indonesia. Perundingan Dalam perundingan ini dinamakan dengan Perundingan Roem-Royen, digelar di Jakarta pada 7 Mei 1949. Mr. Moh. Roem sebagai ketua delegasi mewakili Indonesia dan Dr. J.H Van Royen sebagai ketua delegasi Belanda. Sedangkan, sebagai mediator perundingan adalah Merle Cochran dari UNCI.

Hasil dari perundingan ini adalah menghentikan perang gerilya dan Indonesia-Belanda bekerja sama dalam memelihara ketertiban dan keamanan. Kembalinya pemerintah RI ke Yogyakarta dan bersedia turut serta dalam Konferensi Meja Bundar yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

  • Konferensi Inter-Indonesia

Sebelum pelaksanaan Konferensi Meja Bundar diadakan Konferensi Inter-Indonesia yaitu Republik Indonesia dengan BFO (Bijeenkomst voor Federal Overleg) atau Badan Permusyawaratan Federal. Mula-mula diselenggarakan di Yogyakarta pada tanggal 19 – 22 Juli 1949, kemudian dilanjutkan di Jakarta pada tanggal 30 Juli 1949. Keputusan penting antara lain negara yang akan dibentuk nanti dinamakan RIS, APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) adalah angkatan perang nasional, dan TNI menjadi inti APRIS.

Konferensi Meja Bundar dilaksanakan di Den Haag, Belanda. Delegasi Belanda dipimpin oleh van Maarseveen. Delegasi Indonesia dipimpin Drs. Moh. Hatta, untuk delegasi BFO (forum permusyawaratan federal yang terdiri atas Negara-negara boneka buatan Belanda) dipimpin oleh Sultan Hamid II. Sidang berlangsung pada tanggal 23 Agustus sd 2 November 1949. KMB menghasilkan beberapa keputusan penting, yaitu Belanda mengakui kedaulatan Indonesia paling lambat 30 Desember 1949. Selain itu, Indonesia berbentuk negara serikat dan merupakan sebuah uni dengan Belanda. Uni Indonesia-Belanda dipimpin oleh Ratu Belanda. Namun, permasalahan Irian Barat masih merupakan daerah perselisihan dan akan diselesaikan dalam waktu satu tahun.

Meskipun tidak memuaskan banyak pihak, tetapi itulah hasil optimal yang dapat diperoleh. Akhirnya, pada tanggal 27 Desember 1949 dilakukan penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada RIS. Bangsa Indonesia melalui perjuangan bersenjata dan diplomasi memaksa Belanda untuk mengakui kedaulatan negara Republik Indonesia dan mendesak keluar dari wilayah RI yang ditandai dengan upacara pengakuan kedaulatan Indonesia sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan KMB antara Indonesia-Belanda.

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi: Modul PJJ IPS Kelas IX Semester Genap terbitan Direktorat SMP tahun 2020