Minuman beralkohol dapat menurunkan kecepatan reaksi dari tubuh terhadap suatu stimulus dikarenakan

Pada orang-orang yang sensitif dengan alkohol, mereka memiliki versi gen aldehid dehidrogenase 2 (ALDH2) yang salah. ALDH2 adalah enzim yang berfungsi untuk memecah zat asetaldehida dalam alkohol. Ini membuat asetaldehida menumpuk dalam tubuh dan menimbulkan semburat merah pada wajah saat sedang mengonsumsi alkohol.

5. Perubahan suasana hati

Alkohol dapat menjadi depresan yang memengaruhi tingkat hormon yang mengatur kebahagiaan dalam otak seperti serotonin dan dopamin.

Karena alasan ini, Anda tak perlu heran jika di hari berikutnya Anda merasa cemas dan sedih, meski malam sebelumnya alkohol membuat Anda merasa sangat bergairah.

6. Perubahan suhu tubuh

Pernahkah Anda merasa badan jadi hangat setelah minum alkohol? Ya, alkohol memperlebar pembuluh darah dan membuat aliran darah ke kulit jadi lebih lancar. Hal ini membuat kulit Anda memerah dan terasa hangat.

Namun, efek ini tidak bertahan lama. Panas dari aliran darah tersebut langsung keluar dari tubuh Anda. Begitu proses ini berakhir, suhu tubuh Anda akan kembali menurun.

7. Bicara cadel dan meracau

Tak lama setelah minum alkohol, Anda jadi lebih santai, ingin bersosialisasi, dan mungkin juga jadi lebih banyak bicara. Bila Anda terus minum setelahnya, Anda akan mulai kesulitan membentuk kata-kata dan berbicara tidak jelas.

Alkohol dapat memengaruhi jumlah asam gamma-aminobutyric (GABA) di otak. Bila asam ini terlalu tinggi, kemampuan otak dalam memproses informasi yang dikirim dari tubuh akan terganggu. Alhasil, Anda akan bicara meracau.

8. Sering buang air kecil

Setiap harinya, otak mengeluarkan hormon yang mengatur ginjal agar tidak menghasilkan terlalu banyak urine. Namun, konsumsi alkohol dapat menunda proses ini.

Akibatnya, Anda jadi lebih sering buang air kecil dan membuat Anda dehidrasi. Bila kebiasaan ini terus terjadi, bukan tidak mungkin efek racun alkohol serta beban kerja yang lebih ekstra akan melemahkan ginjal Anda.

Penting untuk dipahami bahwa tingkat keparahan efek jangka pendek alkohol pada tubuh biasanya tergantung pada seberapa banyak seseorang meminumnya. Faktor lain seperti jenis alkohol, asupan cairan tubuh, serta makanan yang dikonsumsi sebelum minum alkohol juga memengaruhi seberapa parah efek yang ditimbulkan.

Cek kadar alkohol dalam darah

Sah-sah saja jika Anda minum alkohol sesekali. Namun keseringan minum alkohol dalam jumlah yang banyak dari waktu ke waktu dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik dan mental kronis. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan alkohol telah menyebabkan lebih dari 200 jenis penyakit dan cedera.

Kadar alkohol dalam darah setelah minum minuman beralkohol akan diukur dalam blood alcohol concentration (BAC). Pemeriksaan ini bisa memperkirakan apakah kadar alkohol dalam darah masih di batas normal atau tidak dengan melakukan cek kadar alkohol.

CDC telah memberi gambaran hasil skor BAC dengan kemungkinan efek yang akan terjadi, baik secara perilaku, fisik, maupun kemampuan mengemudi. Sejumlah laporan menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki tingkat BAC tinggi, minimal akan mengalami perubahan perilaku.

Oleh sebab itu, mengemudi di bawah pengaruh alkohol dapat berbahaya bagi keselamatan jiwa Anda. Beragam perubahan perilaku seperti emosi tak terkendali hingga hilang kesadaran juga bisa terjadi saat Anda mabuk akibat terpengaruh alkohol.

Minuman beralkohol dapat menurunkan kecepatan reaksi dari tubuh terhadap suatu stimulus dikarenakan
Ilustrasi Minuman Beralkohol. ©Shutterstock.com/LaCameraChiara

SEHAT | 13 Juli 2022 13:00 Reporter : Rizky Wahyu Permana

Merdeka.com - Salah satu minuman yang bisa berdampak buruk ke dalam tubuh adalah minuman beralkohol. Dampak buruk ini bisa kamu alami bahkan dari tegukan pertama.

Dampak ini kadang tidak dialami hanya dalam satu malam atau langsung usai meminumnya saja. Akumulasi dari konsumsi alkohol ini bisa berdampak sangat besar pada tubuh.

Efek seketika dari konsumsi alkohol ini mungkin berupa kondisi mabuk. Namun efek jangka panjang yang bisa ditimbulkan terjada bisa lebih berbahaya.

Minum terlalu banyak alkohol bisa menyebabkan aktivasi abnormal terhadap enzim pencernaan yang diproduksi oleh pankreas. Penumpukan enzim ini di tubuh bisa menyebabkan peradangan bernama pankreatitis. Lebih lanjut, kondisi ini pada jangka panjang bisa menyebabkan komplikasi serius.

Akumulasi dari dampak alkohol ini bisa menghancurkan tubuh serta berbagai oragan di dalamnya. Dilansir dari Healthline, berikut sejumlah dampak berbahaya alkohol yang bisa dialami oleh tubuh.

2 dari 5 halaman

Peradangan

Liver merupakan organ yag bisa membantu mencerna dan menghilangkan substansi berbahaya dari tubuh termasuk alkohol. Konsumsi alkohol dalam jangka panjang bisa menyebabkan proses ini dan meningkatkan risiko peradangan dan penyakit liver.

Penyakit liver bisa membahayakan nyawa dan berujung keracunan serta penumpukannya di tubuh. Dampak ini bakal lebih bahaya pada wanita karena mereka menyerap lebih banyak alkohol dan membutuhkan waktu lama untuk memprosesnya.

Masalah Kadar Gula Darah

Pankreas bisa membantu mengatur penggunaan insulin tubuh serta respons terhadap glukosa. Ketika pankreas dan liver tidak bekerja dengan tepat, kamu berisiko mengalami kadar gula darah rendah atau hipoglikemia.

Pankreas yang bermasalah bisa mencegah tubuh memproduksi cukup insulin untuk memanfaatkan gula. Hal ini bisa berujung pada munculnya hiperglikemia atau kadar gula darah terlalu tinggi. Kedua kondisi ini bisa terjadi akibat konsumsi alkohol ini.

3 dari 5 halaman

Minuman beralkohol dapat menurunkan kecepatan reaksi dari tubuh terhadap suatu stimulus dikarenakan

Masalah Saraf

Ketika mengonsumsi alkohol, masalah koordinasi dalam sistem saraf bisa terjadi. Kamu juga bisa kesulitan dalam menjaga keseimbangan serta melakukan berbagai hal lain.

Konsumsi alkohol juga bisa menyebabkan kesulitan pada otak untuk membuat memori jangka panjang. Lebih lanjut, alkohol bisa menyebabkan masalah kontrol emosi, ingatan jangka pendek, penilaian terhadap suatu hal serta pada jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan otak secara permanen.

Kecanduan

Seseorang yang banyak minum alkohol mungkin mengalami kecanduan fisik dan emosi pada alkohol. Kecanduan alkohol bisa sangat sulit diatasi dan mengancam nyawa.

Gejala kecanduan alkohol ini bisa menimbulkan berbagai dampak seperti kecemasan, mual, tremor, masalah tekanan darah, detak jantung tak teratur, serta berbagai dampak lain. Oleh karena itu, sebaiknya hindari konsumsi berlebih alkohol dan hindari sebisa mungkin.

4 dari 5 halaman

Minuman beralkohol dapat menurunkan kecepatan reaksi dari tubuh terhadap suatu stimulus dikarenakan

Masalah Sistem Pencernaan

Masalah sistem pencernaan dengan konsumsi alkohol ini tidak terjadi secara langsung. Walau begitu, efek samping ini mungkin terjadi terutama ketika sudah muncul masalah kesehatan.

Konsumsi alkohol bisa menyebabkan masalah gas, kembung, perut terasa penuh, diare atau buang air yang sulit, serta bahkan munculnya ambeien. Seseorang yang mengonsumsi alkohol terlalu banyak juga beresiko mengalami kanker. Hal ini bisa semakin berbahaya ketika orang tersebut juga merokok.

Masalah Sistem Sirkulatori

Konsumsi alkohol bisa berdampak pada jantung dan paru-paru. Seseorang yang merupakan peminum berat memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah jantung.

Masalah sistem sirkulatori ini juga bisa berupa tekanan darah tinggi, detak jantung tak beraturan, stroke, asalah jantung, serta kesulitan menyerap vitamin dan mineral yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini bisa berbahaya ketika konsumsi alkohol ini terus-menerus dilakukan.

5 dari 5 halaman

Minuman beralkohol dapat menurunkan kecepatan reaksi dari tubuh terhadap suatu stimulus dikarenakan

Kesehatan Seksual dan Reproduksi

Seorang pria yang terlalu banyak mengonsumsi alkohol cenderung lebih bersiiko mengalami disfungsi ereksi. Banyak konsumsi alkohol juga bisa bisa mencegah produksi hormon seksual serta menurunkan libido.

Wanita yang mengonsumsi terlalu banyak alkohol bisa berhenti mengalami menstruasi yang bisa berdampak ketidaksuburan. Konsumsi pada saat kehamilan bisa berdampak bahaya terhadap kelahiran prematur, keguguran serta bayi meninggal saat dilahirkan.

Sistem Kekebalan Tubuh

Konsumsi alkohol bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini bisa membuat tubuh menjadi lebih kesulitan bagi tubuh untuk melawan bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh.

Seseorang yang banyak minum dalam jangka panjang cenderung mengalami pneumonia dan tuberkulosis dibanding orang lain. Konsumsi alkohol juga bisa meningkatkan risiko kanker jenis tertentu termasuk mulut, payudara, serta usus.

Secara umum, konsumsi alkohol ini merupakan hal yang berbahaya bagi tubuh. Mengurangi atau bahkan berhenti mengonsumsi alkohol merupakan hal yang penting dilakukan bagi semua orang. (mdk/RWP)

Baca juga:
Ingin Punya Anak Lagi, Ketahui Jarak Kehamilan Ideal untuk Ibu dan Anak
Miliki Manfaat Luar Biasa, Ini Alasan Mengapa Kita Harus Mengonsumsi Daun Kelor
6 Tanda yang Ditunjukkan Oleh Tubuh saat Sistem Imun Lemah
Sama-sama Sebabkan Tubuh Kuning, Ketahui Beda Hepatitis dan Penyakit Empedu
5 Pola Makan yang Perlu Diterapkan untuk Lindungi Diri dari Sengatan Matahari