Menjelaskan ciri ciri reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan percobaan fenomena

Contoh reaksi eksoterm: pembakaran kayu, reaksi kapur dengan air, fermentasi tapai. Contoh reaksi endoterm: penguapan air, fotosintesis, reaksi ammonium nitrat dengan air.

Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang terjadi dengan adanya pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan, sedangkan reaksi endoterm adalah reaksi kimia yang memerlukan kalor dalam terjadinya reaksi. 

Contoh reaksi eksoterm dalam kehidupan sehari-hari yaitu,

  • reaksi pembakaran kayu bakar,
  • reaksi yang terjadi ketika batu kapur dimasukan ke dalam air, dan
  • reaksi yang terjadi ketika proses fermentasi tapai.

Contoh reaksi endoterm yaitu: 

  • mendidihkan air, dimana proses pendidihan tersebut membutuhkan kalor atau panas,
  • reaksi fotosintesis,
  • es yang meleleh dan
  • melarutkan amonium nitrat ke dalam air.

Ciri-ciri reaksi endoterm antara lain turunnya suhu lingkungan,  bernilai positif, kalor mengalir dari lingkungan ke sistem. Sedangkan ciri-ciri reaksi eksoterm antara lain suhu lingkungan naik,  negatif, serta kalor berpindah dari sistem ke lingkungan.

Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan panas ke lingkungan, yang mengakibatkan naiknya suhu lingkungan. Ciri-ciri reaksi eksoterm, yaitu:

  1. Kalor mengalir dari sistem ke lingkungan
  2. Entalpi produk lebih kecil dari pada entalpi pereaksi
  3. Perubahan entalpinya () bertanda negatif

Reaksi endoterm adalah reaksi yang membutuhkan panas, yang mengakibatkan menurunnya suhu lingkungan. Ciri-ciri reaksi endoterm, yaitu: 

  1. Kalor mengalir dari lingkungan ke sistem
  2. Entalpi produk lebih besar dari pada entalpi pereaksi
  3. Perubahan entalpinya () bertanda positif

Reaksi eksoterm dan endoterm merupakan salah satu materi pembelajaran Termokimia. Termokimia sendiri masih termasuk bagian dari ilmu kimia yang membahas seputar panas suatu zat yang menyertai suatu reaksi kimia (kalor).

Nantinya, perubahan kalor yang terjadi pada suatu reaksi kimia akan dinyatakan dalam perubahan entalpi. Berdasarkan perubahan entalpi ini, ada dua jenis pembagian reaksi kimia. 

Pertama adalah reaksi eksoterm dan yang kedua adalah reaksi endoterm. Keduanya akan kita bahas pada kesempatan kali ini.

Lantas apa pengertian dari kedua reaksi tersebut? Simak di sini untuk pemahaman selanjutnya dan kita temukan pula contohnya.

Baca Juga: Cara Menentukan Orde Reaksi Perlu Melalui Percobaan

Definisi Reaksi Eksoterm dan Endoterm

Eksoterm merupakan sebuah istilah turunan bahasa Yunani yaitu eksos berarti luar dan term yang berarti kalor atau panas. Mengacu dari arti kata tersebut, reaksi eksoterm bisa kita artikan sebagai adanya kalor yang keluar dari sistem ke lingkungan.

Menurut KBBI, reaksi eksoterm merupakan kalor hasil dari adanya proses pembakaran kemudian berpindah dari sistem ke lingkungan. Mudahnya, reaksi eksoterm ini adalah reaksi yang menghasilkan panas (kalor).

Sedangkan maksud dari lingkungan di sini merupakan semua hal yang berada di luar sistem yang kita amati. Ketika terjadi pelepasan kalor ke lingkungan, maka akan menurunkan energi di dalam sistem.

Di saat itulah entalpi yang menunjukkan hasil reaksi akan menjadi lebih kecil atau berkurang dari entalpi awal. Oleh karenanya, bisa kita lihat perubahan entalpi sistemnya bernilai negatif.

Dalam pembelajaran reaksi eksoterm dan endoterm ini, bisa kita tahu apabila sistem akan mengeluarkan atau menghasilkan suatu energi. Kasus ini terjadi pada reaksi eksoterm.

Maka dari itu, entalpi sistem akan menjadi berkurang. Artinya, entalpi produk tentu akan lebih kecil ketimbang entalpi pereaksi. Gambaran selisih antara entalpi produk dengan entalpi pereaksi adalah negatif.

Baca Juga: Pengertian Laju Reaksi dan Faktor yang Mempengaruhinya

Reaksi eksoterm dan endoterm merupakan hal yang masih berkaitan. Kata endoterm ini juga berasal dari kata bahasa Yunani, yakni endon yang artinya dalam dan term artinya kalor. 

Berkebalikan dari reaksi eksoterm, reaksi endoterm adalah adanya kalor yang dari lingkungan masuk ke sistem. Mengutip penjelasan di KBBI, reaksi endoterm merupakan reaksi yang menyerap kalor. 

Dalam reaksi endoterm ini, akan berlangsung proses perpindahan panas dari lingkungan menuju sistem. Akibatnya, suhu wilayah lingkungan menurun dan terasa lebih dingin.

Lantaran berlangsungnya proses reaksi endoterm ini menyerap sejumlah energi, maka akan menyebabkan energi sistem semakin bertambah. Oleh karena entalpinya bertambah, maka perubahan entalpi akan memiliki tanda positif.

Contoh Reaksi Eksoterm dan Endoterm

Salah satu penerapan reaksi eksoterm adalah dalam reaksi yang terjadi antara kapur bakar (kalsium oksida) dengan air. Perumusannya bisa Anda lihat di bawah ini.

CaO(s) + H2(OH)2(aq) ∆H =-64kJ

Kapur bakar adalah salah satu produk hasil dari kalsinasi batu kapur yang diproses dalam temperatur 1000 Celcius. Apabila batu kapur bakar kita masukan ke dalam air, maka akan terjadi reaksi.

Ketika temperatur campuran naik, itu menjadi sebuah tanda akan munculnya reaksi setelah kapur masuk ke dalam air. Sehingga bisa kita dapat rumus persamaan reaksinya sebagai berikut

CaO(s) + H2O(I) = Ca(OH)2(aq) + ∆H.

Bisa juga Anda dengan perumusan CaO(s) + H2O(I) = Ca(OH)2(aq) + 64 kJ untuk reaksi eksoterm dan endoterm tersebut.

Perubahan entalpi reaksinya sebesar -64kJ, menunjukkan adanya energi sebesar 64 kJ tersebut yang sistem lepaskan untuk menuju lingkungan. Gampangnya, lingkungan menyerap energi sebesar 64 kJ dari sistem.

Temperatur sistem menjadi lebih tinggi daripada temperatur lingkungan, itu adalah perubahan nyata ketika reaksi tengah berlangsung. Imbasnya, panas akan meninggalkan sistem kemudian menuju di lingkungan hingga temperatur keduanya menjadi sama.

Contoh reaksi eksoterm dan endoterm selanjutnya adalah dalam reaksi endoterm. Reaksi ini akan berlangsung pada reaksi pembentukan nitrogen oksida berbahan dasar oksigen dan gas nitrogen. Perumusannya adalah sebagai berikut. N2 (g) + O2 (g) = 2 NO (g) atau ∆H = +180,6 kJ/Mol

Anda juga bisa menemukan reaksi endoterm ini di dalam reaksi lain seperti aktivitas fotosintesis, pelelehan es batu, dan cracking alkana. Dalam kehidupan sehari-hari, ternyata sudah banyak menerapkan reaksi eksoterm dan endoterm ini. (R10/HR Online)

Menjelaskan ciri ciri reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan percobaan fenomena

Menjelaskan ciri ciri reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan percobaan fenomena
Lihat Foto

Experience Life

Salah satu peristiwa eksotermik adalah adanya pembakaran

KOMPAS.com - Dalam termokimia, reaksi kimia dapat melepaskan atau menyerap energi berupa panas dari lingkungannya. Reaksi kimia tersebut dibagi menjadi dua, ialah reaksi endoterm dan reaksi eksoterm.

Reaksi Endoterm

Dilansir dari Encyclopedia.com, reaksi endoterm merupakan reaksi kimia dari reaktan yang memiliki entalpi rendah, namun menghasilkan produk dengan entalpi tinggi.

Karena entalpi reaktannya rendah, sistem membutuhkan energi tambahan untuk melepaskan ikatan sehingga terjadilah penyerapan kalor dari lingkungan sekitarnya ke sistem.

Hal ini menyebabkan penurunan suhu pada reaksi endoterm. Reaksi endoterm dirumuskan dengan persamaan berikut:

Baca juga: Memahami Proses dan Reaksi Kimia Fotosintesis

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Persamaan perubahan entalpi

Jadi, entalpi reaksi endoterm akan selalu bernilai positif. Berikut adalah contoh persamaan reaksi endoterm:
Reaksi tersebut adalah reaksi pembentukan air dari karbon dioksida. Reaksi tersebut memiliki entalpi positif yang berarti reaksi tersebut menyerap panas dan juga mengalami penurunan suhu.

Es batu yang meleleh, penguapan air, proses fotosintesis, bahkan menggoreng makanan dalam wajan juga termasuk reaksi endoterm karena sama-sama menyerap panas dari lingkungan sekitar.