Mengapa tar pada rokok dapat mengakibatkan kanker paru-paru

Jakarta (ANTARA) - Bagi para perokok, istilah nikotin maupun TAR (total aerosol residue) tentunya tidak asing karena dua zat itu tercantum pada kemasan rokok. Namun, mungkin saja belum banyak perokok yang memahami perbedaan antara nikotin dan TAR, serta dampaknya bagi kesehatan. Dilansir dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (US FDA) pada Selasa, nikotin merupakan senyawa kimia alami yang terkandung dalam tanaman tembakau. Kendati demikian, nikotin dalam jumlah kecil juga bisa ditemui pada kentang, terung, dan kembang kol.  Nikotin adalah salah satu menyebabkan orang kecanduan merokok karena adanya zat alkaloid menimbulkan adiksi. Contoh zat alkaloid lainnya adalah kafein yang biasa ditemukan pada kopi, tein dalam teh, teobromin pada buah maupun biji cokelat.

Baca juga: Bahaya rokok mengintai perempuan, kanker hingga komplikasi kehamilan

Selain itu, semua produk tembakau mengandung nikotin, termasuk rokok, produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, cerutu, maupun snus (tembakau bubuk). FDA menekankan, meskipun nikotin menyebabkan adiksi atau kecanduan, namun nikotin bukanlah penyebab utama berbagai penyakit terkait merokok. Sebab, dalam sebatang rokok yang dihisap terkandung ribuan bahan kimia beracun, salah satu yang paling berbahaya adalah TAR.

TAR adalah zat kimia dan partikel padat (solid carbon) yang dihasilkan saat rokok dibakar.

Berdasarkan data National Cancer Institute Amerika Serikat, TAR mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker. Dari sekitar 7.000 bahan kimia yang ada di dalam asap rokok, 2.000 di antaranya terdapat pada TAR. Ketika asap rokok dihirup, TAR membentuk lapisan lengket di bagian dalam paru-paru yang dapat menutupi bahkan mematikan sel yang ada di sana. Hal itu dapat menyebabkan kanker paru-paru, emfisema, atau masalah paru-paru lainnya. TAR yang berwarna cokelat juga menodai gigi dan kuku perokok.

"Orang-orang merokok untuk nikotin, tapi mereka mati karena TAR,” kata Michael Russel pencetus konsep pengurangan bahaya tembakau (tobacco harm reduction).

Penerjemah: Alviansyah PasaribuEditor: Maria Rosari Dwi Putri

COPYRIGHT © ANTARA 2021

Mengapa tar pada rokok dapat mengakibatkan kanker paru-paru

Mengapa tar pada rokok dapat mengakibatkan kanker paru-paru

Mengapa tar pada rokok dapat mengakibatkan kanker paru-paru

Mengapa tar pada rokok dapat mengakibatkan kanker paru-paru

Mengapa tar pada rokok dapat mengakibatkan kanker paru-paru

Mengapa tar pada rokok dapat mengakibatkan kanker paru-paru

Mengapa tar pada rokok dapat mengakibatkan kanker paru-paru

Mengapa tar pada rokok dapat mengakibatkan kanker paru-paru

Mengapa tar pada rokok dapat mengakibatkan kanker paru-paru

Mengapa tar pada rokok dapat mengakibatkan kanker paru-paru

Mengapa tar pada rokok dapat mengakibatkan kanker paru-paru

Mengapa tar pada rokok dapat mengakibatkan kanker paru-paru

Mulai dari tulang hingga kandung kemih, merokok bisa merusak setiap bagian tubuh Geng Sehat. Namun, yang paling berisiko terkena dampaknya adalah paru-paru. Merokok adalah penyebab utama kanker paru-paru, termasuk perokok pasif. Hanya sedikit mengisap asap rokok sudah bisa melukai paru-paru Kamu. 

Jangan tertipu denga rokok rendah tar ataupun jenis lainnya, sebab semua jenis rokok tidak ada bedanya. Semakin sering Kamu merokok setiap harinya, semakin tinggi juga risiko Kamu terkena kanker paru-paru. Jadi semakin cepat Kamu berhenti merokok, maka semakin berkurang juga risikonya.

Manusia perlu bersyukur karena pada umumnya tubuh memiliki kemampuan menyembuhkan diri sendiri. Beberapa jam setelah merokok, kesehatan Kamu akan kembali membaik. Kalau Kamu berhenti merokok, risiko Kamu terkena kanker, penyakit jantung, dan penyakit lainnya mulai berkurang setelah beberapa tahun kemudian. 

Baca juga: Kenali Berbagai Jenis Kanker Paru-Paru

Hubungan antara Merokok dan Kanker Paru-paru

Seiring dengan asap rokok yang terisap masuk ke dalam tubuh, Kamu juga mengisap bahan-bahan kimia rokok yang menyebabkan kanker paru-paru. Ketika sudah masuk, bahan-bahan kimia tersebut merusak gen-gen yang berfungsi sebagai pengontrol tubuh. Ketika gen-gen tertentu rusak, sel-sel akan mulai tumbuh dan membelah diri di luar kontrol. Hal tersebut bisa menyebabkan kanker.

Zat kimia lain yang ada di asap rokok membuat bahan-bahan kimia yang sudah masuk jadi lebih menempel pada gen, sehingga sulit dikeluarkan. Merokok juga menyebabkan inflamasi pada paru-paru. Jika hal itu terjadi bersamaan dengan perubahan gen, risiko terkena kanker menjadi semakin tinggi.

Bagaimana Perokok Pasif Terkena Masalah Paru-Paru?

Rokok pasif dibagi menjadi 2 jenis:

  • Mainstream smoke: Asap rokok yang keluar dari mulut perokok.
  • Sidestream smoke: Asap rokok yang berasal dari ujung rokok yang menyala atau terbakar.

Perokok pasif juga menghirup jumlah zat kimia yang sama dengan perokok, efeknya pun juga sama. Biarpun perokok pasif tidak mengisap rokok, asapnya tetap masuk ke paru-paru dan bisa menyebabkan kanker. Tidak ada jumlah hirupan perokok pasif yang aman. Sedikit saja sudah sangat buruk bagi kesehatan.

Sama seperti merokok, semakin banyak dan lama asap rokok yang dihirup oleh perokok pasif, semakin tinggi juga risikonya terkena kanker paru-paru. Oleh sebab itu, tinggal berdampingan dengan perokok bisa meningkatkan risiko Kamu terkena kanker paru-paru, yaitu sebanyak 30 persen.

Baca juga: Benarkah Rokok Elektrik Lebih Aman Dibanding Rokok Tembakau?
 

Bagaimana dengan Vaping atau Rokok Elektrik?

Kedua jenis rokok ini agak berbeda dengan jenis rokok biasa. Konsep vaping adalah adanya baterai yang memanaskan sebuah cairan dan menghasilkan uap yang dapat Kamu hirup. Vaping tidak mengandung tar, karbon monoksida, atau zat berbahaya lainnya yang biasanya ada pada rokok biasa. Namun, vaping mengandung nikotin. Zat kimia tersebut menimbulkan kecanduan.

Kelihatannya rokok elektrik memang cenderung aman ketimbang rokok biasa. Namun, bukan berarti rokok elektrik aman. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa zat kimia yang ditemukan di dalam rokok elektrik, seperti formaldehyde, dikaitkan sebagai penyebab kanker kepala dan leher.

Beberapa penelitian juga menemukan bahwa rokok elektrik bisa menyebabkan inflamasi pada paru-paru dan kemungkinan mengandung partikel-partikel kecil yang bisa menyebabkan kanker. Karena sangat kecil, partikel-partikel tersebut bisa meresap ke dalam paru-paru. Cairan perasa yang digunakan untuk vaping juga dikhawatirkan bisa menyebabkan stres pada paru-paru dan meracuni jaringan paru-paru.

Apakah Marijuana bisa Menyebabkan Kanker Paru-Paru?

Karena marijuana ilegal, ahli sulit untuk melakukan penelitian. Seperti rokok, marijuana mengandung tar dan zat kimia lain yang bisa menyebabkan kanker. Jadi meskipun kemungkinan ada keterkaitan antara merokok marijuana dengan kanker paru-paru, tidak ada penelitian yang memadai untuk bisa memastikan hal tersebut.

Angka Unik Seputar Merokok dan Kanker Paru-Paru

  • Rokok biasa mengandung 250 zat kimia yang berbahaya, dan setidakya 69 di antaranya bisa menyebabkan kanker.
  • Pria yang merokok memiliki risiko lebih tinggi 23 kali lipat terkena kanker paru-paru. Sementara wanita yang merokok memiliki risiko lebih tinggi 13 kali lipat terkena kanker paru-paru ketimbang wanita yang tidak merokok.
  • Orang yang tidak merokok memiliki risiko lebih tinggi 20-30 persen terkena kanker paru-paru jika tinggal berdampingan dengan perokok (akibat asapnya). 
Baca juga: Mitos dan Fakta Tentang Kanker Paru-Paru

Seperti penjelasan di atas, merokok bisa sangat mudah menyebabkan kanker paru-paru. Apapun jenis rokoknya, risikonya tetap ada. Oleh sebab itu, berhentilah merokok mulai dari sekarang.