KOMPAS.com - Ibu hamil seringkali didera rasa khawatir akan kesehatan calon bayinya. Untuk memupus kecemasan itu, kini sudah tersedia pemeriksaan untuk mendeteksi sejak dini apakah bayi yang akan dilahirkan memiliki cacat lahir atau kelainan bawaan. Pemeriksaan kelainan genetik pada umumnya dilakukan oleh ibu yang sebelumnya pernah melahirkan anak dengan cacat lahir atau memiliki riwayat penyakit genetik pada keluarga mereka, seperti fibrosis, thalasemia dan kelainan sel lainnya. Dengan demikian, bisa diketahui apakah bayi mereka terkena penyakit atau tidak. Apa saja tes penyakit genetik yang dapat dilakukan oleh para ibu hamil? Amniocentesis Pada tes ini dokter akan memasukkan jarum yang sangat kecil ke bagian dinding perut sampai masuk ke bagian rahim untuk mengambil contoh cairan ketuban dari kantong yang menyelimuti janin. Cairan ini kemudian dianalisa di laboratorium untuk mengetahui ada tidaknya kelainan genetik atau kromosom. Hasil tes amniocentesis bisa diketahui dua minggu kemudian. Chorionic villus sampling Pemeriksaan darah Setiap metode tes memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Konsultasikan dengan dokter sebelum melakukan tes ini. Beberapa penelitian menyebutkan tes yang dilakukan pada janin bisa menyebabkan keguguran atau peningkatan risiko tidak lengkapnya anggota tubuh yang terbentuk. Oleh sebab itu carilah informasi sebanyak-banyaknya dari dokter Anda! Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Bagian X yang dimaksud dapat digunakan sebagai pendekteksi kelainan genetik pada janin adalah amnion. Amnion adalah salah satu membran kehamilan berupa kantung berisi cairan. Amnion dapat digunakan untuk deteksi kelainan genetik dikarenakan pada cairan tersebut terkandung beberapa material yang dapat dianalisa DNA atau kromsomnya. DNA atau kromosom ini dapat untuk mengetahui terdapat kelaian genetik atau tidak. Gambar dari membran kehamilan disajikan pada lampiran dibawah. PembahasanGestasi atau disebut juga masa kehamilan terjadi setelah peristiwa fertilisasi atau pembuahan yaitu sel sperma membuahi sel telur atau ovum. Fertilisasi terjadi di tuba fallopi dan menghasilkan zigot. Zigot yang terbentuk akan membelah berulang-ulang sampai sel menjadi 32 sel yang disebut morula. Morula mengalami pembelahan membentuk blastula yang mempunyai rongga blastosol. Blastula terdiri dari sel bagian luar (trofoblas) dan dalam (embrioblas atau calon embrio). Trofoblas membantu implantasi blastula pada rahim dan kemudian berkembang membentuk plasenta dan membran kehamilan. Sedangkan, embrioblas dilindungi dua lapisan yaitu ektoderm (lapisan luar) dan endoderm (lapisan dalam). Blastula akan berkembang jadi gastrula dimana terbentuk lapisan mesoderm diantara ektoderm dan endoderm. Semua bagian tubuh manusia terbentuk dari ketiga lapisan ini, yaitu: 1. Ektoderm membentuk epidermis kulit dan sistem saraf 2. Endoderm membentuk saluran dan kelenjar pencernaan 3. Mesoderm membentuk rangka, otot, sistem peredaran darah, sistem eksresi dan sistem reproduksi. Perkembangan janin terspesialisasi menjadi berbagai organ tersebut dinamakan dengan organogenesis. Organogenesis merupakan suatu tahap perkembangan embrio yang memerlukan waktu paling lama, dan merupakan tahap paling sensitif dalam perkembangan embrio. Jika pada masa organogenesis seorang ibu hamil terpapar zat-zat kimia berbahaya, agen-agen penyakit, radiasi, trauma fisik misalnya jatuh, kurang gizi seperti kekurangan asam folat, kalsium, protein, dan lainnya. Maka organogenesis akan terganggu dan menyebabkan cacat bawaan (kongenital). Selama masa kehamilan, terbentuk beberapa membran kehamilan yang berfungsi melindungi dan memberi nutrien bagi embrio yaitu: 1. Sakus vitelinus
2. Korion
3. Amnion
4. Alantois
Pelajari lebih lanjut1. Usia kehamilan saat embrio menjadi fetus: brainly.co.id/tugas/13841574 2. Asupan kalsium pada masa kehamilan: brainly.co.id/tugas/3487095 3. Dampak penyakit sifilis terhadap janin: brainly.co.id/tugas/23573835 Detil JawabanKelas: 3 SMP Mapel: Biologi Bab: Sistem reproduksi pada manusia Kode: 9.4.3 Kata kunci: membran kehamilan untuk deteksi kelainan genetik |