Show Komponen peta merupakan elemen penting dalam sebuah peta. Elemen ini dapat mempermudah pembaca untuk memahami dan membaca informasi yang terdapat dalam sebuah peta. Melansir KBBI, peta merupakan gambar atau lukisan pada kertas yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan sebagainya melalui gambar dari suatu daerah. Peta juga bisa diartikan sebagai gambaran permukaan planet Bumi secara umum. Sementara itu, komponen peta adalah unsur-unsur yang digunakan untuk melengkapi sebuah peta. Komponen ini mampu menjabarkan informasi dalam sebuah peta dengan tepat dan akurat. Lalu, apa saja komponen yang terdapat dalam peta? Simak jawabannya disini. Ilustrasi Peta foto:UnsplashJudul merupakan komponen yang paling penting dalam sebuah peta. Judul peta memuat informasi keseluruhan tentang isi peta. Biasanya, komponen ini terletak di bagian tengah atas peta agar lebih mudah dilihat. Legenda menjadi kunci untuk memahami isi peta. Komponen ini menjelaskan tentang simbol-simbol yang tercantum dalam peta. Umumnya, kolom legenda ditempatkan di sebelah kiri atau kanan bawah peta. Komponen ini bertujuan untuk menunjukkan arah mata angin, mulai dari utara, selatan, barat, hingga timur. Mata angin dapat digambarkan dengan beragam bentuk seperti empat arah pokok, delapan sudut anak panah, hingga satu arah (utara). Garis astronomis merupakan garis khayal yang melintang dan membujur pada sebuah peta. Garis ini berfungsi untuk memudahkan pembaca dalam menentukan posisi suatu lokasi di permukaan bumi. Garis astronomis dinyatakan dalam garis lintang atau latitude dan garis bujur atau longitude. Garis lintang adalah garis khayal yang melingkari Bumi dengan arah horizontal. Sedangkan, garis bujur melingkari Bumi secara vertikal dan menghubungkan kutub utara dengan kutub selatan. Sumber dan Tahun Pembuatan PetaSumber dan tahun pembuatan peta juga menjadi komponen penting yang harus diperhatikan. Kedua komponen ini dapat memastikan bahwa informasi yang dimuat dalam peta sudah tepat, akurat, dan sesuai dengan kondisi sekarang. Skala adalah perbandingan jarak objek dalam peta dengan jarak sebenarnya. Komponen ini bertujuan untuk menunjukkan ukuran sebenarnya dari objek yang ditampilkan pada peta. Inset merupakan peta kecil yang disisipkan dalam sebuah peta. Inset berfungsi untuk memperjelas letak suatu wilayah di dalam peta. Terdapat dua jenis inset dalam peta, yaitu inset lokasi dan pembesaran. Inset lokasi dapat memberi gambaran global terkait wilayah yang dipetakan. Sementara itu, inset pembesaran digunakan untuk memperjelas bagian dari peta pokok. Lettering adalah tulisan yang bertujuan untuk mempertegas arti dari simbol dalam peta. Umumnya, lettering mencakup huruf tegak, kecil, kapital, miring, dan lainnya. Tak hanya memperindah penampilan, warna pada peta juga memiliki fungsi tertentu. Setiap warnanya menggambarkan informasi yang penting terkait objek peta. Misalnya, warna biru untuk wilayah perairan dan warna hijau untuk dataran rendah. Page 2Peta adalah gambaran permukaan bumi yang ditampilkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu.[1] Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.
Peta mempunyai beberapa fungsi di berbagai bidang, antara lain untuk:
Tujuan Pembuatan Peta
Peta merupakan alat bantu dalam menyampaikan suatu informasi keruangan. Berdasarkan fungsi tersebut maka sebuah peta hendaknya dilengkapi dengan berbagai macam komponen/unsur kelengkapan yang bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam membaca/menggunakan peta. Beberapa komponen kelengkapan peta yang secara umum banyak ditemukan pada peta misalnya adalah:
Mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin diletakkan di kanan atas.
Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta.
Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta. Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat dapat sebagai petunjuk arah.
Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda. Skala dibagi menjadi 3, yaitu:
Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili ketampakan yang ada di permukaan bumi yang terdapat pada peta ketampakannya, jenis-jenis simbol peta antara lain:
Warna peta digunakan untuk membedakan ketampakan atau objek di permukaan bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol di peta, dan untuk keperluan estetika peta. Warna simbol dalam peta terdiri dari 8 warna, yaitu:
Warna hijau menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 200 m. Biasanya bentuk muka bumi yang terdapat pada ketinggian < 200 m didominasi olah dataran rendah. Dataran rendah di Jawa terdapat di sepanjang pantai utara dan pantai selatan.
Warna merah menunjukkan jalan kereta api/gunung aktif. Warna merah sering dijumpai di peta suatu provinsi.
Warna hijau muda menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 200–400 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini berupa daerah yang landai dengan disertai bentuk-bentuk muka bumi bergelombang dan bukit. Penyebaran bentuk muka ini hampir menyeluruh di atas dataran rendah.
Warna kuning menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 500–1000 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini didominasi oleh dataran tinggi dan perbukitan dan pegunungan rendah. Penyebaran dari bentuk muka bumi ini berada di bagian tepi-tengah dari Provinsi Jawa Tengah dan paling luas di sebelah tenggara Kabupaten Sukoharjo.
Warna cokelat muda menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian antara 1000–1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi yang dominan di daerah ini berupa pegunungan sedang disertai gunung-gunung yang rendah. Penyebaran dari bentuk muka ini berada di bagian tengah dari Jawa Tengah, seperti di sekitar Bumiayu, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Salatiga dan Tawangmangu.
Warna cokelat menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi di daerah ini didominasi oleh gunung-gunung yang relatif tinggi. Penyebaran dari gunung-gunung tersebut sebagian besar di bagian tengah dari Jawa Tengah.
Warna biru menunjukkan warna ketampakan perairan. Warna biru keputihan menunjukkan wilayah perairan yang kedalamannya kurang dari 200 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentuk lereng yang relatif landai. Zona di wilayah ini disebut dengan zona neritik. Penyebaran dari zona ini ada di sekitar pantai. Di wilayah perairan darat warna ini menunjukkan danau atau rawa. Di Wonogiri terdapat Waduk Gajah Mungkur, di Bawen terdapat Rawa Pening, di sekitar Kebumen terdapat waduk Wadaslinang dan Sempor dan masih ada beberapa waduk kecil lainnya.
Warna biru muda menunjukkan wilayah perairan laut yang mempunyai kedalaman antara 200–2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentukan lereng yang relatif terjal. Wilayah ini merupakan kelanjutan dari zona neritik. Namun wilayah ini tidak tergambar dalam peta umum.
Warna biru tua menunjukkan wilayah perairan laut dengan kedalaman lebih dari 2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di sekitar Pulau Bali pada kedalaman > 2000 m sulit untuk diketahui dan tidak bisa diinterpretasikan dari peta. Namun biasanya bentuk muka bumi pada laut dalam dapat berupa dataran, lubuk laut, drempel dan palung laut. Bentuk muka bumi seperti ini juga tidak tergambar dalam peta umum.
Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Macam penggunaan lettering:
Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan arah satu sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukan letak astronomis.
Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset antara lain:
Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan untuk meletakkan garis astronomis, secara beraturan dan benar pada peta.
Sumber peta adalah referensi dari mana data peta diperoleh.
Garis lintang adalah garis yang melintang dari arah barat - timur atau dari arah timur - barat. Garis bujur adalah garis yang membujur dari arah utara - selatan atau selatan - utara. Peta dikelompokkan menjadi 5 bagian, yaitu: Berdasarkan isi data yang disajikan
Berupa Suatu Daerah / Wilayah
Peta berdasarkan sumbernya (data)
Peta berdasarkan bentuk/simetrisnya
Peta berdasarkan tingkat skalanya/kedetailannya
|