Mengapa minuman keras termasuk dalam kelompok produk tahan lama

Namun, ada banyak aturan minum alkohol yang harus diikuti. Misalnya anak-anak belum boleh mengonsumsinya, orang dewasa tidak boleh minum kebanyakan atau terlalu sering, dan ibu hamil harus menghindari alkohol. Kenapa, sih, minuman beralkohol itu tidak boleh dikonsumsi sembarangan? Memangnya alkohol tidak baik buat tubuh? Cari tahu alasannya di sini.

Apa saja dampak buruk minuman beralkohol jika sembarangan dikonsumsi?

1. Kerusakan pada otak

Mengonsumsi alkohol sembarangan ternyata dapat membuat kerusakan pada otak. Tentu saja hal ini juga dipengaruhi oleh seberapa banyak Anda minum, usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga dalam konsumsi alkohol. Konsumsi alkohol berlebihan dapat memicu terjadinya amnesia dan demensia.

Kondisi ini bahkan dapat menyebabkan adanya gangguan dalam berbahasa, berpikir logis, dan menyelesaikan masalah. Hal ini disebabkan karena alkohol akan membuat otak anda akan mengalami atrofi, atau menyusut dari ukuran seharusnya.

2. Gangguan fungsi hati (liver)

Minuman beralkohol yang terlalu banyak juga dapat membuat gangguan pada fungsi organ hati. Hal ini tentu dipengaruhi oleh jumlah asupan alkohol Anda. Risiko gangguan fungsi hati akan meningkat bila konsumsi alkohol > 60-80 gram per hari pada pria dan > 20 gram per hari pada wanita, selama 10 tahun atau lebih.

Gangguan hati yang terjadi sangat beragam, tergantung pada tingkat keparahannya. Bila masih awal mungkin tidak memiliki gejala apa pun. Namun, bisa juga ditemukan adanya gambaran pembuluh darah pada perut anda yang sering disebut sebagai ‘spider nevi.

Selain itu, saat dilakukan tes fungsi hati, nilai laboratorium Anda mungkin akan mengalami peningkatan di atas normal, yang menunjukkan adanya gangguan atau penyakit hati.

3. Memicu hipertensi

Konsumsi alkohol berlebih ternyata dapat menaikkan tekanan darah sebanyak 1,5 mmHg untuk setiap konsumsi 10 gram alkohol per hari. Namun kondisi ini akan membaik setelah Anda berhenti mengonsumsi alkohol selama 2-4 minggu.

4. Meningkatkan risiko kanker

Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol secara tak wajar juga ternyata dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker. Adanya konsumsi alkohol dalam jumlah berlebih dan dalam waktu yang lama, dapat menyebabkan adanya mutasi pada DNA, terjadi peradangan, dan akhirnya memicu perubahan sel prakanker menjadi sel kanker.

banu jwb ka, scptnya ya jgn ngasal, mksi​

Bantu jawab teman" Terimakasih​

maaf fotonya kebalik​

ayat al-Quran yang menganjurkan kita untuk sholat tarawih yaitu surah​

- في يوم الأحد ........... هي إلى المدرسةب- لن تذهب- لن ترجعج- لن تزرعد- لن تعملtolong jawabkan​

a. 1. Tindakan yang dilakukan Nabi Muhammad saw. saat melihat perselisihan antarpenduduk Madinah adalah .... mencari tahu sumber penyebab perselisihan … b. mendamaikan dengan cara yang tepat dan bijak membela suku-suku yang berkedudukan tinggi d. meminta para sahabat untuk sigap mendamaikan C. 2. Perhatikan tabel berikut! Nama Kaum 1) Bilal bin Rabah Muhajirin 2) Talhan bin Ubaidillah Muhajirin 3) Umar bin Khattab r.a. Ansar 4) Kharijah bin Zaid Ansar 5) Huzaifah Al Yaman Muhajirin a. C. Pasangan yang tepat antara nama dan kaumnya terdapat pada angka .. 1), 2), dan 4) b. 1), 4), dan 5) 2), 3), dan 4) d. 2), 4), dan 5) 3. Usaha Nabi Muhammad saw. dan kaum muslimin dalam memperbaiki perekonomian adalah .... membagi harta kaum Ansar kepada kaum Muhajirin b. membagi zakat kepada masyarakat yang kurang mampu membangun koperasi baru sebagai penggerak roda perekonomian d. melaksanakan jual beli di pasar milik kaum muslimin sesuai syariat Islam a. C.​

artinya lam ya Rif ​

Ini kak pertanyaannya,jawab bagi yang mampu​

sebutkan tahapan kehidupan manusia menuju hari akhir! makasih~​

Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw. merupakan salah satu ... Khutbah *A. SunnahB. SyaratC. RukunD. Adab​

Red:

Penggunaan minuman berakohol sebagi campuran makanan dan minuman cukup luas dan bervariasi dalam berbagai bentuk yang sering tidak disadari keberadaannya oleh konsumen Menurut Fatwa MUI tahun 2003, segala jenis bahan yang memabukkan, yaitu menyebabkan hilang kesadaran atau menutup akal, digolongkan sebagi khamr. Segala bahan yang tergolong hamr hukumnya haram dikonsumsi, sekaligus tergolong sebagai najis. Oleh karena itu penggunaan khamr sebagai campuran bahan pangan meski dalam jumlah sedikit tetap diharamkan. Berdasarkan definisi tersebut di atas, minuman beralkohol jelas termasuk ke dalam kelompok khamr. Minuman beralkohol tidak hanya menyebabkan mabuk, akan tetapi pada tingkat tertentu dapat menyebabkan kematian. Pada tingkat kandungan 0,05 - 0,15 persen etanol dalam darah peminum akan mengalami kehilangan koordinasi, pada tingkat 0,15 - 0,20 persen etanol menyebabkan keracunan, pada tingkat 0,30 - 0,40 persen peminum hilang kesadaran dan pada tingkat yang lebih tinggi lagi yaitu 0,50 persen dapat menyebabkan kematian. Pembuatan minuman beralkohol

Minuman beralkohol dibuat dengan cara fermentasi khamir dari bahan baku yang mengandung pati atau gula tinggi. Bahan baku yang umum dipakai adalah biji-bijian (seperti jagung, beras, gandum dan barley), umbi-umbian (seperti kentang dan ubi kayu), buah-buahan (seperti anggur, apel, pear, cherry), tanaman palem (seperti aren, kelapa, siwalan, nipah), gula tebu dan gula beet, serta molases. Khusus bahan baku biji-bijian, sebelum proses fermentasi berlangsung, bahan-bahan tersebut diproses terlebih dahulu dengan cara merendamnya sampai menjadi kecambah, kemudian dirbus dan diproses menjadi bubur dan dimasak kembali. Lamanya proses fermentasi tergantung kepada bahan dan jenis produk yang akan dihasilkan. Proses pemeraman singkat (fermentasai tidak sempurna) yang berlangsung sekitar 1 - 2 minggu dapat menghasilkan produk dengan kandungan etanol 3 - 8 %. Contohnya adalah produk bir. Sedangkan proses pemeraman yang lebih panjang (fermentasi sempurna) yang dapat mencapai waktu bulanan bahkan tahunan seperti dalam pembuatan wine dapat menghasilkan produk dengan kandungan etanol sekitar 7-18 %. Kandungan etanol yang dihasilkan dalam fermentasi minuman beralkohol biasanya berkisar sekitar 18% karena pada umumnya khamir tidak dapat hidup pada lingkungan dengan kandungan etanol di atas 18%. Jadi untuk menghasilkan minuman beralkohol dengan kandungan etanol yang lebih tinggi, dilakukan proses distilasi terhadap produk yang dihasilkan melalui proses fermentasi. Kelompok produk yang dihasilkan dinamakan distilled beverages. Cara produksi yang lain untuk menghasilkan minuman berkadar etanol tinggi adalah dengan cara mencampur produk hasil fermentasi dengan produk hasil distilasi. Contohnya adalah produk port wine dan sherry yang termasuk kelompok fortified wine. Pada produk tertentu, untuk menghasilkan cita rasa yang diinginkan, dapat dilakukan penambahan bahan-bahan tertentu seperti herba, buah-buahan, ataupun bahan flavoring. Kandungan etanol minuman beralkohol Kandungan etanol minuman beralkohol dapat dinyatakan dalam persen volume per volume (% v/v), persen berat per berat (% b/b) atau dinyatakan dalam proof. Nilai proof merupakan rasio 2:1 dibandingkan kandungan etanol dalam persen volume. Contohnya, minuman dengan kandungan etanol 40 % (v/v) sebanding dengan 80 proof. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 86/Menkes/Per/IV/77 tentang minuman keras, minuman beralkohol dikategorikan sebagai minuman keras dan dibagi menjadi 3 golongan berdasarkan persentase kandungan etanol volume per volume pada suhu 20øC. Minuman dengan kadar etanol 1 - 5 persen dikategorikan sebagai minuman keras golongan A, minuman dengan kadar etanol lebih dari 5 persen sampai dengan 20 persen tergolong minuman keras golongan B sedangkan minuman dengan kadar etanol golongan C mengandung etanol lebih dari 20 persen sampai dengan 55 persen. Jenis-jenis minuman beralkohol Secara umum wine dan brandy merupakan minuman beralkohol yang dibuat dari buah anggur, jika tidak disebut jenis buahnya secara spesifik seperti plum wine (terbuat dari buah plum) atau cherry brandy (terbuat dari buah ceri). Dari jus apel dapat dibuat minuman cider. Di Amerika dan Kanada, cider atau sweet cider merupakan istilah untuk jus apel yang tidak difermentasi, sedangkan jus apel yang difermentasi disebut hard cider. Di Inggris, istilah cider selalu digunakan untuk minuman beralkohol. Akan tetapi di Australia, istilah cider dapat digunakan baik untuk produk beralkohol aupun tidak. Hasil distilasi cider dengan proses pembekuan menghasilkan produk yang dinamakan applejack. Bir secara umum terbuat dari barley. Akan tetapi dapat juga terbuat dari campuran beberapa jenis biji-bijian. Minuman beralkohol yang dibuat dari campuran beberapa jenis biji-bijian dikenal dengan nama whisky. Jenis-jenis whisky seperti scotch, rye, dan bourbon menunjukkan jenis biji-bijian utama yang digunakan dengan tambahan biji-bijan lain (yang paling sering adalah barley dan kadang-kadang oat). Dua jenis distilled beverages yang paling umum adalah vodka dan gin. Vodka dapat merupakan hasil distilasi dari hasil fermentasi berbagai jenis bahan dimana biji-bijian dan kentang merupakan sumber yang paling umum. Karakteristik vodka yang utama adalah dilakukannya proses distilasi secara tuntas sehingga aroma bahan asal sudah tidak tersisa sama sekali. Sedangkan gin merupakan hasil distilat seperti vodka yang diberi flavor dengan cara menambahkan herba ataupun jenis-jenis tumbuhan lain khususnya juniper berries. Nama gin sendiri berasal dari nama minuman genever yang berasal dari Belanda yang berarti juniper. Dengan mengenal jenis-jenis minuman beralkohol seperti diuraikan di atas, diharapkan konsumen muslim menghindarkan diri dari penggunaannya.  Kandungan beberapa minuman beralkohol dapat dilihat pada tabel berikut :Jenis Minuman Kandungan Etanol (%) Bir 3 - 5 Wine 9 - 18Anggur obat 9 - 18Liquor Min. 24Whisky Min. 30Brandy Min. 30Genever Min. 30Cognac Min. 35Gin Min. 38Arak Min. 38Rum Min. 38

Vodka Min. 40 REPUBLIKA - Jumat, 21 April 2006         Penulis : Ir Muti Arintawati MSi, auditor LP POM MUI