Mengapa lusifer tidak disebut dalam bahasa asli alkitab

Mengapa lusifer tidak disebut dalam bahasa asli alkitab

Fakta Alkitab

  • Share:
    Mengapa lusifer tidak disebut dalam bahasa asli alkitab
    Mengapa lusifer tidak disebut dalam bahasa asli alkitab
    Mengapa lusifer tidak disebut dalam bahasa asli alkitab

Mengapa lusifer tidak disebut dalam bahasa asli alkitab

Tahukah kamu kalau setan atau Lusifer adalah salah satu kata atau keywords yang sering dicari di Google, bukan hanya di Indonesia loh, tapi juga dunia. Banyaknya film horor dan juga adanya perayaan Hallowen yang identik dengan mahluk-mahluk kegelapan itu.

Nah, bagaimana sih pandangan Kristen tentang setan atau Lusifer itu? Yuk kita simak pembahasan #KataAlkitab di JC Channel berikut.

Asal kata Satan atau Iblis

Kata Satan hanya dua kali ditulis di Alkitab, yaitu di Wahyu 12:9 dan Wahyu 20:2, yang merujuk kepada kata Satanas dalam bahasa Yunani yang diterjemahkan menjadi kata Iblis dalam 34 ayat lain di Alkitab. Karenanya sinonim untuk kata Satan yang terdekat dalam bahasa Indonesia adalah Iblis.

Kapan tepatnya Allah menciptakan para malaikat hal ini masih menjadi perdebatan, namun satu hal yang pasti kita harus ingat bahwa Allah tidak pernah menciptakan hal buruk seperti Satan atau Iblis.

Allah tidak menciptakan Satan atau Iblis menjadi mahluk yang jahat

Allah menciptakan segala sesuatu dengan baik dan untuk kebaikan, karena dalam kesuciannya Allah tidak bisa menciptakan sesuatu yang berdosa.

..karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.” (Kolose 1:16)

Yang Allah ciptakan adalah malaikat yang dikemudian hari menjadi Iblis atau Setan. Alkitab mengindikasikan bahwa Satan atau Iblis awalnya adalah pribadi yang baik dan sempurna, dia adalah salah satu malaikat yang terbaik.

Lusifer adalah mahluk ciptaan yang paling cantik, ia juga dipenuhi hikmat sehingga menjadi mahluk paling pandai. Dari semua ciptaan Tuhan, Lusifer adalah mahluk yang paling cantik, pintar dan berkuasa.

Apa yang ditulis dalam Yehezkiel 28:12b dapat menjadi gambar dari Lusifer ini, Gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah.”

Ini penyebab malaikat jatuh sehingga menjadi Iblis atau Satan

Walaupun malaikat adalah mahluk yang indah, pintar berkuasa, namun mereka tidak boleh disembah karena mereka juga adalah mahluk ciptaan Tuhan. Hanya Tuhan Sang Pencipta saja yang patut disembah.

Sepert mahluk cerdas lainnya, malaikat atau iblis bebas memilih untuk melakukan apa yang benar dan yang salah. Namun Iblis memiliki keinginan untuk disembah, hasratnya untuk mendapat kemuliaan lebih besar dari hasratnya untuk menyenangkan Allah.

Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!” (Yesaya 14:13-14)

Malaikat yang menjadi Iblis memutuskan untuk menentang Allah dan menghasut manusia pertama untuk mengikuti dia. Jadi, dia mendirikan dirinya Setan yaitu “Penentang”. Jadi ketika Lusifer memberontak menentang Allah, sepertiga dari malaikat bergabung dalam pemberontakan ini. Tidak diragukan lagi sepertiga malaikat yang jatuh inilah yang disebut setan-setan.

Neraka sendiriadalah tempat yang diperuntukkan untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya, demikian tertulis di Matius 25:41 ini,

Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.”

BACA JUGA: Emang Setan Beneran Ada? Simak Jawabannya Bareng Pdt. Rachmat Manullang Di #KataAlkitab

Iblis berusaha menjatuhkan manusia untuk mengalami nasib seperti dirinya

Dengan asal-usul setan tersebut, Lusifer dan malaikat-malaikatnya dikenal sebagai sosok yang menggoda dan mempengaruhi manusia agar terjatuh dalam dosa, terutama dosa kesombongan. Perlu kita ingat, bahwa sebelumnya Lusifer adalah malaikat yang melayani Allah, jadi ia sangat tahu bagaimana seharusnya manusia menyembah dan melayani Allah.

Lusifer dan Beelzebul adalah dua nama yang disebut di Alkitab yang seringkali dikaitkan dengan setan. Nama Lusifer dalam teologi Kristen diidentifikasikan dengan sebutan “Putra Fajar,” yang dalam Yesaya 14:12 dikaitkan dengan sebutan “pemfitnah'.

Beelzebul sendiri adalah nama dewa orang Filistin, yang artinya Dewa Lalat yang dalam Perjanjian Baru sering disinonimkan dengan Satan. Selain itu, Satan juga sering digambarkan sebagai ular atau ular naga. Dalam kisah Adam dan Hawa di Kejadian 3, ular yang membujuk Hawa hingga jatuh kedalam dosa diidentifikasikan sebagai Satan. Bahkan dalam Wahyu 20:2 dituliskan, “..ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya.”

Tuhan adalah tempat perlindungan yang aman bagi kita

Setan adalah penipu dan pendusta, Yesus bahkan berkata, “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.” (Yohanes 8:44). Untuk itu kita harus terus bersandar dan mengandalkan Tuhan agar tidak jatuh dalam tipu muslihat Iblis yang ingin menghancurkan dan membinasakan anak-anak Tuhan.

Jangan biarkan kesombongan menyusup dan menguasai hati, karena sama seperti Iblis yang jatuh ke dalam dosa karena hal itu, demikian juga hal tersebut akan menjadi awal kejatuhan kita.

Walau demikian jangan takut dengan Satan atau Iblis, sebab dibandingkan dengan Tuhan, dia bukanlah apa-apa. Untuk itu kita harus terus berlindung pada Tuhan dan hidup dalam kebenaran Firman Tuhan, sebab itu adalah satu-satunya tempat perlindungan yang aman bagi kita.

Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga." ~ Lukas 10:18-19

BACA JUGA: Kebohongan Setan Yang Masih Sering Kita Percayai

Sumber : JC Channel 1

setan lusifer kata alkitab malaikat malaikat jatuh dosa

Siapa itu Lucifer menurut Alkitab? Kebanyakan orang menyamakan Lucifer adalah sebutan bagi iblis, ternyata keduanya berbeda bahkan ada Santo yang bernama Lucifer. Dasar ilmu yang setiap orang tahu, ialah malaikat membimbing kita kepada kebenaran sekaligus mendekatkan manusia kepada Tuhan, sedangkan Iblis adalah entitas yang menghasut manusia untuk jauh dari-Nya.

Apakah Lucifer adalah Iblis itu sendiri?

Kata Lucifer sendiri tidak selalu berkonotasi negatif, juga Lucifer bukanlah nama iblis atau setan karena keduanya berbeda. Kata Lucifer yang menggambarkan sosok iblis didasari oleh tafsiran theolog barat, dan tidak tertulis dalam bahasa asli maupun di Tanakh.

Untuk kasus malaikat dan iblis, sebenarnya tidak salah jika dibedakan berdasarkan sifat baik dan buruknya. Namun, tahukah kamu bahwa iblis sendiri mulanya adalah malaikat.

Wahyu 12:7-9

Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

Ayat di atas sedikit menggambarkan peperangan yang ada di sorga. Diceritakan bahwa peperangan terjadi antara Mikhael dan naga. Berdasarkan tambahan kata “malaikat-malaikatnya” baik pada Mikhael dan iblis, banyak orang menyimpulkan bahwa iblis dahulu adalah malaikat.

Malaikat diciptakan Tuhan tanpa cela, namun Allah tidak memaksakan mereka untuk memuliakan-Nya sama halnya dengan manusia. Malaikat yang memilih untuk meninggalkan Allah inilah yang kemudian kita kenal sebagai iblis. Prinsip ini kemudian menerangkan bagaimana asal-usul Lucifer dalam Alkitab.

Apa Itu Kitab Deuterokanonika? Sejarah Perdebatan Kristen

Asal-usul Lucifer

Kata Lucifer sebagai sesuatu yang berarti setan/iblis, populer di dunia Kristen Barat. Dan karenanya juga populer di Indonesia, sebab kekristenan Indonesia berasal dari Barat. Kata Lucifer dilekatkan kepada sosok iblis mantan malaikat Allah yang diusir ke bumi, hanyalah produk tafsiran belaka.

Istilah Lucifer pertama kali dipakai oleh St.Jerome untuk menerjemahkan bahasa asli (הֵילֵל – HEYLEL) atau dalam bahasa Yunani (“φωσφορος – phôsphoros”) ke bahasa Latin. Dan Santo Jerome tidak mengartikannya sebagai nama dari sesosok iblis. Sebab secara harfiah, HEYLEL alias phôsphoros alias Lucifer berarti; Terang, The Father of Light, Putra Fajar, Bintang Fajar, Bintang Timur, yang digunakan sesuai konteks ayat.

Yohanes 8:12

Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”

Kalimat Akulah terang dunia jika dilihat dari bahasa asli dan Yunani, juga menggunakan istilah “phôs” yang makna harfiah nya sama dengan Lucifer. Karena memang Yesus adalah Allah dan Allah adalah Bapa dari segala terang, dasar dari segala terang, dan terang dunia.

1 Yohanes 1 : 5

Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.

Yakobus 1:17

Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.

Lucifer yang diartikan oleh masyarakat umum sebagai iblis sebetulnya salah karena keduanya berbeda. Seperti yang disinggung sebelumnya, mantan malaikat Allah yang diusir dari surga ke bumi adalah iblis.

  1. Lucifer pada Yehezkiel 28 disebutkan sebagai raja Tirus. Ia diciptakan dengan sempurna, penuh hikmat, dan maha indah seperti malaikat.
  2. Lucifer dalam Alkitab juga dikenal sebagai Bintang Fajar. Hal ini sesuai dengan arti nama Lucifer dalam bahasa Ibrani. Dalam bahasa Latin pun, Lucifer berasal dari dua
  3. kata yaitu lux/lucis yang berarti cahaya dan ferre yang berarti membawa sehingga Lucifer dikenal sebagai pembawa cahaya.
  4. Lucifer dikenal sebagai malaikat dengan status tertinggi dalam kerajaan sorga.
  5. Lucifer pada akhirnya memilih untuk meninggalkan Tuhan dan menjadi iblis.
  6. Lucifer meninggalkan Tuhan dengan kesombongannya. Dr. Willmington dalam bukunya berjudul Doctrine of The Satan mengatakan bahwa Lucifer begitu sombong, merasa mampu menyamai Allah.
  7. Meskipun Lucifer yang memilih untuk meninggalkan Allah, tetapi Allah sendiri yang membuang Lucifer dari kerajaan sorga. Lucifer tidak lagi memenuhi syarat masuk surga menurut Alkitab.

Jika ditelusuri lebih lanjut, Lucifer bukan merupakan tokoh di dalam Alkitab maupun raja dari iblis. Nama Lucifer bahakan tidak tertulis dalam Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru. Lucifer merupakan makhluk mitologi dalam konteks penafsiran dan daerah tertentu dengan beragam terjemahan. Jadi, tidak ada penjelasan tentang Lucifer di Alkitab mengingat nama tersebut bukanlah tokoh antagonis dari umat Nasrani, melainkan makhluk mitologi.