Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH

Dalam praktikum ini dipilih asam oksalat sebagai larutan standar karena asam oksalat memiliki berat ekuivalen. (BE) yang besar (126) sehingga tidak mudah terpengaruh kemurniannya.

Mengapa penimbangan NaOH tidak perlu dilakukan dengan menggunakan neraca analitik?

Mengapa penimbangan NaOH tidak perlu dilakukan dengan menggunakan neraca analitik? NaOH adalah standar sekunder. Oleh karena itu perlu pembakuan terhadap larutan NaOH untuk mengetahui konsentrasinya secara pasti.

Mengapa NaOH perlu distandarisasi dengan asam oksalat?

Larutan NaOH harus dibakukan terlebih dahulu karena NaOH tidak dapat diperoleh dalam keadaan sangat murni, sehingga konsentrasi tepatnya tidak dapat dihitung dari jumlah NaOH yang ditimbang.

Bagaimana standarisasi NaOH?

4. Standarisasi larutan standar NaOH Berat Na-oksalat : BM Na-oksalat : Volume oksalat :10 ml Volume larutan NaOH 0,1 M : v 1 + v 2 2 = 6,1 + 7,6 2 = 13,7 2 = 6,85 ml Molaritas larutan NaOH :0,145 M Perhitungan: MNaOH . VNaOH MAsam Oksalat. VAsamOksalat = nNaOH nAsamOksalat M NaOH = nNaOH .

Kenapa larutan standar harus distandarisasi?

Standarisasi perlu dilakukan, karena larutan standar sekunder biasanya bersifat tidak stabil jika disimpan dalam waktu yang lama. Sedangkan larutan standar primer yang dipilih biasanya memiliki sifat stabil jika disimpan dalam waktu yang lama, misalnya saja tidak higroskopis sehingga konsentrasinya tidak mudah berubah.

Mengapa NaOH digunakan sebagai titran?

Sedangkan NaOH sebagai titran. Karena H2C2O4 adalah asam lemah sedangkan NaOH adalah basa kuat maka titik ekuivalen akan tercapai pada pH > 7. Oleh karena itu indikator pH yang digunakan adalah Fenolftalein (8.3 < pH < 10).

Mengapa larutan distandarisasi?

Siapa fakta penting dari natrium hidroksida?

Selain itu, ada beberapa fakta-fakta penting dari natrium hidroksida yang perlu kamu ketahui, berikut ini fakta-fakta penting dari Natrium Hidroksida ( NaOH ) : 1. Profil Natrium Hidroksida ( NaOH ) Bentuk : Kristal dan Bubuk Bewarna Putih dan Tidak Berbau Tingkat Kelarutan Dalam Air : Suhu 0 C , 418 gr/L. Suhu 20 C , 1150 gr/L

Apakah konsentrasi larutan natrium hidroksida?

Larutan natrium hidroksida meninggalkan sel dengan kemurnian konsentrasi 30% (b / b). Hal ini dikonsentrasi dengan penguapan menggunakan uap, di bawah tekanan, sampai larutan kadanya mencapai 50% (w / w), konsentrasi biasa dibutuhkan untuk kemudahan transportasi dan penyimpanan.

Apakah natrium hidroksida berbentuk serpih?

Dalam bentuk murni, natrium hidroksida berbentuk serpih atau pelet yang putih cerah. Dalam bentuk ini, secara kimia mudah menyerap karbon dioksida dari udara di ruang, ini membuat perlu tempat khusus bagi produk ini dalam penyimpananya, sehingga perlu disimpan dalam wadah yang kedap udara.

Apakah tingkat kelarutan senyawa natrium hidroksida?

Tingkat kelarutan senyawa natrium hidroksida di dalam air cukup tinggi. Pada suhu 0 C, kelarutan natrium hidroksida berada pada kisaran 418 g/L. Pada suhu 20 C, kelarutan natrium hidroksida berada pada kisaran 1150 g/L.Jika dilihat dari data diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa senyawa ini memiliki tingkat kelarutan yang sangat tinggi.

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.

Judul Percobaan : Standarisasi larutan NaOH oleh Asam Oksalat
Tanggal Percobaan : Rabu, 2 April 2014
Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui konsentrasi NaOH
Prinsip Percobaan : Berdasarkan reaksi penetralan sejumlah mL tertentu larutan Asam Oksalat sebagai larutan baku primer dititrasi terhadap larutan NaOH yang akan ditentukan konsentrasinya dengan menggunakan indikator phentophtalein hingga terjadi perubahan warna dari bening menjadi merah muda tipis.
Teori Dasar : Asam Oksalat merupakan larutan baku primer yang mempunyai rumus kimia H2C2O4.2H2O

Larutan baku primer adalah larutan yang dapat langsung ditentukan konsentrasinya melalui penimbangan, dan digunakan sebagai larutan untuk menstandarisasi larutan baku sekunder untuk mendapatkan konsentrasinya. Syarat baku primer :

1. Stabil 2. Murni 3. Diketahui rumus kimianya NaOH merupakan larutan baku sekunder, yang apabila ingin digunakan sebagai larutan pentitrasi, maka harus diketahui konsentrasinya dengan menstandarisasi NaOH terlebih dahulu dengan larutan baku primer.

Standarisasi adalah cara untuk menentukan konsentrasi larutan baku sekunder oleh larutan baku primer. Pada saat proses standarisasi NaOH oleh Asam Oksalat, larutan NaOH dimasukan kedalam buret sebagai larutan yang belum diketahui konsentrasinya, sedangkan larutan Asam Oksalat didalam labu erlenmeyer, sebagai larutan yang sudah diketahui konsentrasinya. Pada daat proses titrasi, ketika TA, akan terjadi perubahan warna dari bening ke merah muda tipis. Perubahan warna ini disebabkan karena penambahan indikator phenophtalein. Indikator ini akan merubah warna larutan ketika mencapai titik ekuivalen. Pada saat itulah, maka titrasi harus dihentikan. Titik akhir adalah titik dimana akan terjadinya perubahan warna dan titik dimana ion H+ dan OH- nya setara. Indikator adalah zat yang ditambahkan untuk menunjukan titik akhir titrasi yang telah dicapai. Indikator merupakan senyawa organik lemah. Volume hasil titrasi ±3x harus sudah konstan. Selisih antar volume tidak boleh lebih dari 0,02.

 

Dalam praktikum ini dipilih asam oksalat sebagai larutan standar karena asam oksalat memilikiberat ekuivalen (BE) yang besar (126) sehingga tidak mudah terpengaruh kemurniannya.Larutan NaOH perlu distandarisasi terlebih dahulu untuk mengetahui normalitas NaOH yangsesungguhnya yang akan digunakan sebagai titran sehingga perhitungan yang didapat akanlebih akurat.Titrasi dilakukan berulang-ulang (2 kali) untuk mendapatkan perbandingan hasilyang lebih akurat digunakan perhitungan rata-rata. Digunakan indicator Fenolphtalein karenaFenolphtalein tergolong asam yang sangat lemah, dalam keadaan yang tidak terionisasiindikator tersebut tidak berwarna. Jika dalam lingkungan basa fenolphtalein akan terionisasilebih banyak dan memberikan warna terang karena anionnya (Day, 1981). Campuran karbonatdan hidroksida, atau karbonat dan bikarbonat, dapat ditetapkan dengan titrasi denganmenggunakan indikator fenolphtalein dan jingga metil (Day, 1981).

Pada praktikum kali ini,praktikan membuat larutan standar dan menentukan kadar asam asetat dalam cukaperdagangan. Titik akhir titrasi ialah titik dimana setelah penambahan setetes demi seteteslarutan ke larutan lain, tepat berubah warna ketika diaduk/digoyang-goyangkan. Asam asetatmerupakan asam lemah dan NaOH basa kuat jadi pada saat titik ekuvalen larutan menjadinetral (reaksi ini tergolog reaksi netralisasi).Saat titik ekuivalen titrasi harus segare dihentikan karena penambahan sedikt saja NaOH akanmenyebabkan perubahan pH yang besar.

Rumus Penetapan KadarNormalitas NaOH hasil standarisasi :N titran .V titran = N titrat .V titratN NaOH x V NaOH = N H2C2O4.2H2O x V H2C2O4.2H2ON NaOH= (N H2C2O4.2H2O x V H2C2O4.2H2O)/(V NaOH)Normalitas asam asetatN titran .V titran = N titrat .V titratN CH3COOH x V CH3COOH = N NaOH x V NaOHN CH3COOH=(N NaOH x V NaOH)/(V CH3COOH)Kadar asam asetat :Kadar CH_3 COOH (%b/v)= (N CH_3 COOH .V CH_3 COOH.BE CH_3 COOH)/(Volume sampel (L))Perhitungan KadarNormalitas Asam oksalatN = n x M= gr/(BE x V (liter))=0,315/(126/2 x 0,05)=(0,315 )/(63 x 0,05)=0,1 NNormalitas NaOHN NaOH= (N H2C2O4.2H2O x V H2C2O4.2H2O)/(V NaOH)N NaOH=(0,1 x 10)/9,9=0,101 NNormalitas asam asetat (CH3COOH)Grek CH3COOH = grek NaOH(N x V) CH3COOH = (N x V) NaOH

Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH

 

N CH3COOH=(N NaOH x V NaOH)/(V CH3COOH)N CH3COOH = (0,101 x 15,15)/10=0,153 NNormalitas Asam Cuka dengan bantuan IndikatorGrek Asam cuka = grek NaOH(N x V) Asam cuka = (N x V) NaOHN asam cuka=(N NaOH x V NaOH)/(V asam cuka)=(0,101 x 10,75)/10=1,0857/10=0,1086 NKadar asam asetatKadar CH_3 COOH (%b/v)= (N CH_3 COOH .V CH_3 COOH.BE CH_3 COOH)/(Volume sampel (L) )Kadar CH_3 COOH (%b/v)=(0,153 x 0,010 x 60)/0,010Kadar CH_3 COOH (%b/v)=9,18 %Kadar asam cukaKadar asam cuka = N CH_3 COOH. V CH_3 COOH . BE CH_3 COOH / V Sampel=(N.asam cuka x V asam cuka X BE asam cuka)/(volume sampel)=(0,1086 x 0,010 x 60)/0,010=6,516 %

Penjelasan Mekanisme Reaksi yang TerjadiReaksi antara asam asetat(CH3COOH) dengan NaOHCH3COOH+ NaOH CH3COONa+H2OReaksi antara Asam oksalat dengan NaOHH2C2O4.2H2O + 2NaOH Na2C2O4 + 4H2OKesimpulan dari kegiatan praktikm alkalimetri ini adalah :Alkalimetri merupakan metode penetapan kadar secara kuantitatif suatu senyawa yangbersifat asam dengan menggunakan senyawa basa standar.Pemilihan indicator harus sesuai dengan titrasi yang dilakukan.Penambahan sedikit titran pada saat titik ekivalen mengakibatkan perubahan pH secaradrastis.Pada titrasi asam basa n yang harus di hitung adalah jumlah H+ atau OH- yang dilepas atauditerima.Dari hasil perhitungan, normalitas NaOH adalah 0,101 N, normalitas CH3COOH adalah 0,153 Ndan normalitas asam cuka makan adalah 0,1086 NKadar CH3COOH adalah 9,18 % dan Kadar asam cuka makan adalah 6,516 %

Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH
Mengapa H2C2O4 dipilih sebagai larutan standar primer dalam pembakuan LARUTAN NaOH