Mengapa anak bayi tidak boleh tidur di tengah orang tua?

Seorang bayi tewas saat tidur di antara kedua orangtuanya yang sebelumnya telah memberikan susu kepada bayi tersebut. Karena menangis dan dalam kondisi yang lelah, akhirnya pasangan tersebut membawa bayinya untuk tidur seranjang dan berada di antara keduanya.

Padahal, jauh-jauh hari seorang dokter sudah memberikan peringatan kepada keduanya untuk tidak tidur seranjang bersama sang bayi. Dokter pun sudah memberitahukan risiko apa yang bakal terjadi kepada si ibu dari bayi tersebut. Tapi, ia mengakui bahwa berulang kali mengabaikan nasihat yang diberikan dokter kepadanya.

Kejadian tragis ini akhirnya terungkap dari sebuah laporan yang disampaikan ke Coventry City Council.

Bayi mungil berinisial W lahir dengan keadaan sehat pada Mei 2011. Sebelum kedua orangtua dari bayi ini berniat untuk meninggalkan rumah sakit, seorang dokter sudah menyarankan bahwa bayinya tersebut tidak boleh tidur tepat berada di antara orangtuanya.

Tapi, apa yang dinasihati dokter tak digubris sama sekali oleh pasangan tersebut. Sampai pada akhirnya bulan Juli tahun lalu ia terbangun dan menemukan kondisi bayinya yang sudah tidak bernapas. Lalu ia pun memanggil ambulans dan segera membawa bayinya itu ke rumah sakit. Tapi, tim medis tidak dapat menyelamatkan bayi itu.

Sebenarnya kasus seperti ini bukan baru-baru ini saja terjadi. Tercatat sejak tahun 2008 ada 27 bayi di seluruh wilayah Coventry dan Warwickshire tewas karena harus tidur satu ranjang bersama orangtuanya dan posisi berada di tengah.

Carmel McCalmont, kepala kebidanan dari University Hospital, Welsgrave mengatakan bahwa semua wanita hamil dan wanita yang baru saja menjadi ibu disarankan agar tidur tidak seranjang dengan bayinya. Namun sayangnya beberapa orangtua terus menerus melakukannya. Walaupun nasihat itu diberikan oleh orang terdekat, tetap saja tidak memberhentikan para orangtua ini dari kebiasan buruknya.

"Bayi itu sebenarnya harus tidur di samping ranjang orangtuanya dan tidur di dalam keranjang bayi. Tidak peduli betapa capeknya pasangan tersebut harus mengurus bayi ini di malam hari, orangtua tidak boleh sesekali membawa bayinya tidur seranjang hanya untuk mempermudah memberikan susu apabila si bayi nangis," kata Carmel seperti dilansir Daily Mail, Kamis (13/12/12)

Jim O'Boyle, anggota kabinet untuk anak-anak di Coventry City Council mengatakan semoga tragedi seperti ini bisa dihindari. Dan untuk para orangtua diminta untuk sadar dan tidak melakukan hal ini. Tak peduli seberapa besar cinta pada anknya, apabila sudah dalam keadaan tidur dan tidak sadar, rasa cinta itu akan hilang begitu saja.

Bayi yang tidur di antara kedua orangtua berisiko terkena cekikan. Apalagi bila ayah/ibunya sedang mengalami kelelahan dan tanpa sadar tertidur di samping bayinya dan berguling sampai tak menyadari bahwa si bayi sudah tak bernyawa.

Makanya itu, dianjurkan untuk para orangtua untuk senantiasa membiarkan bayinya tidur di ranjangnya. walaupun ia menangis di tengah malam, jangan sesekali untuk memindahkannya. (ADT/IGW)

Ada banyak mitos keliru soal tidur bayi yang harus orang tua ketahui faktanya. Apa saja? Simak mitos bayi tidur dan fakta sebenarnya berikut ini!

Urusan tidur bayi memang seringkali dapat membuat orangtua galau. Terlebih, di luar sana banyak mitos bayi tidur yang membuat orangtua tambah bingung ketika merawat si kecil.

Daripada bingung mana yang harus dipercaya, yuk, kenali lebih dalam tentang mitos tidur si kecil yang perlu Anda lupakan.

Dengan begitu, Anda tidak perlu dibuat pusing tujuh keliling setiap hari.  Simak berbagai mitos tidur bayi berikut ini.

1. Tidur Bayi yang Baik Adalah Tidur Pulas

Faktanya, bayi jarang tertidur pulas. Meskipun bayi baru lahir tidur cukup lama, namun bayi juga akan sering terbangun. Hal ini disebabkan oleh fase tidur tidur REM (Rapid Eye Movement).

Fase tidur ini biasanya ditandai si kecil gelisah, terkadang seperti kaget, dan banyak bersuara. Ketika hal ini terjadi, maka sangat mungkin bayi sedang di dalam fase tidur REM.

Dengan mengangkat atau menggendong si kecil, kemungkinan malah mengganggu tidurnya dan menyebabkan ia terbangun.

Cobalah untuk menunggu sebentar apakah si kecil akan tertidur kembali atau kemudian menangis dengan konstan. Anda bisa menepuk lembut tubuh bayi dan periksalah apabila bayi kembali tertidur.

Artikel Lainnya: Posisi Tidur Bayi yang Benar agar Terhindar dari Segala Risiko

1 dari 4

2. Posisi Tidur Tengkurap atau Menyamping Adalah yang Terbaik

Faktanya, posisi tidur terbaik berdasarkan rekomendasi para ahli adalah tidur terlentang untuk mencegah terjadinya sudden infant death syndrome (SIDS) atau henti napas saat tidur tengkurap.

Kondisi ini dapat terjadi karena masih terdapat fase napas terhenti sesaat ketika bayi tidur. Tidur tengkurap dapat menghambat pengembangan rongga dada untuk memulai bernapas kembali.

Para ahli hanya merekomendasikan bayi tidur telentang dan tengkurap pada saat bermain untuk menstimulasi gerak motorik. Maka, mitos posisi tidur bayi ini terjawab sudah.

Selain itu, untuk mencegah kepala rata karena tidur telentang, orang tua perlu mengganti-ganti posisi kepala si kecil saat tidur. Orangtua bisa mengubah posisi kepala bayi mengarah ke kiri dan ke kanan.

Tidur telentang seperti ini berlaku selama satu tahun pertama untuk keamanan si kecil.

3. Memotong Tidur Siang Diperlukan agar Tidur Malam Lebih Baik

Faktanya, bayi yang dipaksa tidak tidur siang dengan cukup dan terus dibangunkan akan menjadi terlalu lelah pada malam hari. Akibatnya bayi tidak tenang dan sulit tertidur di malam hari.

Jadi, tidur pada siang hari bukanlah suatu masalah. Terlebih pada saat bayi baru lahir, jumlah tidur siangnya dapat sama dengan tidurnya di malam hari.

Ketika orang tua ingin melatih si kecil untuk tidur lebih lama pada malam hari, sebaiknya batasi durasi tidur si kecil di siang hari sedikit demi sedikit.

2 dari 4

4. Harus Tidur di Tempat Tidur

Mengapa anak bayi tidak boleh tidur di tengah orang tua?

Faktanya, bayi dapat tertidur di mana saja, termasuk dalam gendongan dan pelukan orang tuanya.

Bahkan, karena bayi terbiasa berada di dalam rahim ibu dengan segala gerakan dan goyangannya, maka setelah lahir bayi dapat merasa lebih tenang ketika digendong, dibedong, atau diayun-ayun.

Dengan merasa lebih tenang, maka bayi dapat menjadi lebih cepat tidur. Selain beberapa fakta yang disebutkan di atas, ditemukan juga bahwa bayi yang terpapar sinar matahari sore ternyata dapat tidur dengan lebih baik di malam hari.

Artikel Lainnya: Berapa Lama Kebutuhan Tidur Bayi?

5. Melatih Bayi Tidur Sendiri dengan Membiarkannya Menangis Adalah Cara yang Baik

Apakah Anda pernah mendengar mitos melatih bayi tidur sendiri dengan cara tidak menggendongnya ketika ia terbangun dan menangis? Nah, ini adalah mitos yang benar-benar perlu Anda tinggalkan.

Apabila bayi dibiarkan menangis, mungkin pada akhirnya si kecil memang akan tertidur sendiri. Namun, itu bukan karena berhasil menenangkan diri sendiri, melainkan karena kelelahan.

Di samping itu, terjadi ‘banjir’ hormon stres di tubuh bayi akibat tidak kunjung mendapat penenangan dari orangtua.

Dampak dari hormon stres ini bisa memanjang kepada aspek lain. Hormon stres diketahui dapat memengaruhi proses tumbuh kembang bayi bila muncul secara terus menerus.

Selain itu, bayi juga dapat tumbuh dengan rasa tidak aman dan merasa insecure dengan dunia luar. Maka, mitos bayi bisa tidur sendiri dengan cara membiarkannya menangis jangan sampai Anda percaya.

Artikel Lainnya: Bayi Tidur Terus selama 18 Bulan, Ini Fakta Sindrom Putri Tidur

3 dari 4

6. Menidurkan Bayi Sambil Menyusu Adalah Cara Tepat

Ada baiknya bayi tertidur setelah ia selesai menyusu atau minum susu. Hal ini bertujuan agar bayi tidak terbiasa mengartikan tidur dengan kegiatan minum susu.

Orangtua juga harus waspada ketika anak tertidur dalam keadaan minum susu formula yang manis.

Dikhawatirkan, sisa susu formula di gigi bayi dapat menyebabkan gigi berlubang. Maka, sebisa mungkin bayi minum air putih setelah minum susu demi membilas sisa susu di giginya.

7. Bayi Perlu Mengenakan Aksesori Pakaian Lengkap Agar Merasa Hangat

Apakah Anda termasuk orangtua yang memakaikan si kecil baju jumpsuit panjang ditambah sarung tangan, kaus kaki, topi, dan kemudian memberikannya selimut ?

Hati-hati, bayi bisa merasa tidak nyaman dengan hal ini. Bayi juga mampu merasakan lingkungan yang terlalu panas dan menjadi rewel hingga tidurnya terganggu.

Nah, berbicara soal penggunaan selimut, sebaiknya hindari meletakkan benda tambahan di tempat tidur bayi demi mencegah SIDS.

Dikhawatirkan, benda-benda seperti selimut, boneka, atau bantal yang ada di tempat tidur dapat menutup hidung dan mulut bayi.

Dampaknya, bayi jadi sulit bernapas dan bisa menyebabkan kematian mendadak. Hal ini harus lebih diperhatikan pada bayi di bawah usia 6 bulan, mengingat kekuatan otot leher mereka belum sempurna.

Artikel Lainnya: Bayi Tidur dengan Mulut Terbuka, Waspadai dan Kenali Penyebabnya

4 dari 4

8. Bayi yang Terbangun Malam Hari Pasti Kelaparan

Memang benar bahwa kelaparan di malam hari bisa menyebabkan bayi terbangun. Namun, tidak semua bayi yang bangun di malam hari disebabkan oleh kelaparan.

Ada banyak faktor yang menyebabkan bayi terbangun di malam hari, misalnya popok kotor, kepanasan atau kedinginan, terlalu banyak atau terlalu sedikit istirahat di siang hari, sedang sakit, tidak nyaman, dan lainnya.

Terlalu banyak mengonsumsi susu padahal bayi belum membutuhkannya juga bisa membuat si kecil jadi tidak nyaman.

Kondisi perut yang terlalu penuh dapat menyebabkan bayi gumoh hingga muntah. Nah, kelaparan memang bisa menjadi salah satu penyebab bayi terbangun, tapi cek juga penyebab lainnya, ya.

Kini Anda telah mengetahui mitos apa saja yang berkembang di masyarakat seputar kebiasaan bayi saat tidur.

Dengan memahami mitos-mitos ini, Anda tidak perlu salah dalam menerapkan hal-hal yang berkaitan dengan tidur bayi.

Jangan ragu juga untuk bertanya langsung kepada dokter seputar mitos tidur bayi lainnya melalui fitur Live Chat Klikdokter.

(OVI/JKT)

BayiPerkembangan BayiMerawat Bayi

Kenapa bayi tidak boleh tidur di tengah orang tua?

Bayi yang tidur di satu ranjang yang sama dengan kedua orangtuanya sangat berisiko mengalami SIDS atau Sudden Infant Death Syndrome. SIDS sendiri merupakan kematian mendadak yang terjadi pada bayi tanpa adanya gejala atau tanda yang mendahuluinya.

Kenapa bayi harus tidur terpisah dari orang tua?

Selain melatih kemandirian, tidur terpisah ini juga dilakukan untuk menghindari anak melihat pemandangan yang belum sepantasnya mereka lihat dan dengar, yakni ketika orang tuanya sedang bercinta. Bila otak belum siap menerima paparan seks, maka bisa jadi otak akan ketagihan.

Bayi baru lahir sebaiknya tidur dimana?

Bayi sebaiknya tidur di tempat tidurnya sendiri. Pasalnya, membiarkan bayi tidur di tempat tidur yang sama dengan orang tuanya bisa meningkatkan risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak atau SIDS.

Apakah bayi boleh tidur di sofa bayi?

Karena penggunaannya yang dikhawatirkan dapat mengganggu saluran pernapasan dan berisiko terjadinya SIDS, sebaiknya sofa bayi tidak digunakan saat bayi tidur pada usia berapapun.