Membuat bahan pangan menjadi halus dengan bantuan alat parutan maupun dengan cara di ulak disebut

1. Pepaya


nightowl

Buah tropis ini berasal dari Meksiko dan sudah akrab dengan masyarakat Indonesia. Rasanya yang cukup netral serta tidak terlalu manis membuatnya cocok dipadukan dengan berbagai macam makanan seperti rujak misalnya. Pepaya memiliki senyawa yang dapat membantu melancarkan pencernaan.  Pepaya juga  mengandung vitamin A dan C yang baik untuk kesehatan kulit.

2. Nanas


Pexels

Buah berduri dengan rasa yang tajam ini memiliki kandungan bromelain untuk membantu memecahkan protein. Nanas juga dapat mengobati penumpukan dan penyumbatan pembuluh darah serta dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.  Mengonsumsi  nanas bisa membantu mempercepat penyembuhan luka. Sedikit informasi tambahan, menambahkan nanas juga dapat membantu melembutkan daging.

3. Stroberi


ArtAllAnd

Stroberi biasanya digunakan dalam isian kue ataupun makanan manis lainnya. Ternyata stroberi juga memiliki manfaat lain. Buah merah ini mengandung banyak antioksidan yang dapat membantu melawan penuaan.  Stroberi juga memiliki zat anti peradangan yang dapat melawan penyakit. Mengonsumsi buah ini secara teratur dapat mengurangi resiko pengeresan pembuluh darah.

4. Alpukat


stevepb

Untuk Anda yang senang dengan tekstur yang kental seperti krim, maka alpukat cocok untuk Anda. Buah ini sering dijadikan bahan utama dala membuat jus atau es campur. Berbeda dengan anggapan kebanyakan orang, alpukat memiliki lemak tak jenuh yang sangat menyehatkan, jadi jangan ragu untuk memakannya. Alpukat mengandung karotenoid yang dapat membantu pembentukan vitamin A.

5. Pir


hansbenn

Pir memiliki kelebihan di banding buah yang lain. Pir memiliki serat larut yang dapat menurunkan kadar kolesterol. Kandungan serat yang unik ini juga mengobati penyakit sembelit atau susah BAB. Buah ini memiliki citarasa yang beragam dari sedikit manis hingga agak sepat. Jika semakin matang maka rasanya akan semakin manis. Sekadar catatan saja, buah pir yang datang ke tokot biasanya belum benar-benar matang. Cukup diamkan satu atau dua hari untuk mematangankannya.

6. Ceri


Hans

Buah ini ternyata memiliki antioksidan yang tidak terdapat di buah lainnya. Kandungan antiosianin berguna untuk mencegah peradangan serta mengurangi kadar kolesterol. Buah ceri juga dapat mengatasi perih otot. Ceri yang matang akan berwarna semakin gelap. Semakin gelap warnanya, maka semakin banyak antioksidan yang dikandung. Beberapa studi juga menyebutkan jika ceri berpotensi melawan kanker.

7. Buah Naga


shirakawaraku

Buah yang berasal dari Thailand ini baru masuk beberapa tahun yang lalu. Tapi ternyata buah ini cukup diminati masyarakat. Daging buah yang berwarna putih ini memiliki rasa manis yang cukup samar dan berair. Beberapa manfaat buah naga antara lain memiliki asam lemak esensial yang dibutuhkan tubuh tapi tak dapat diproduksi. Uniknya lagi kandungan tersebut berada di biji yang terdapat pada daging buah tersebut.

8. Kiwi


pixel2013

Buah ini bermanfaat untuk Anda yang sering mengalami gangguan pencernaan, buah ini dapat mengobati lambung Anda. Tidak hanya daging buah, kulitnya juga mengandung serat yang tinggi dan karbohidrat kompleks. Ya benar, kulitnya juga bisa dimakan! Kiwi juga baik untuk tulang Anda karena mengandung vitamin K yang tinggi.

9. Labu


ulleo

Walau banyak yang menganggap labu sebagai sayuran, nyatanya labu adalah buah! Labu kaya akan beta karoten serta potasium untuk meredam tekanan darah tinggi. Sama seperti buah naga, biji labu juga ternyata memiliki khasiat. Biji labu mengandung magnesium dan zinc yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Tidak hanya sekadar bagus untuk aksesoris Halloween, buah ini memang baik untuk Anda!

10. Jeruk


pixel2013

Buah ini sudah terkenal dengan statusnya sebagai salah satu sumber vitamin C yang paling populer. Selain vitamin C, jeruk juga mengandung  kalsium serta potasium serta juga berbagai macam vitamin B lainnya. Meskipun jeruk memiliki rasa menyegarkan yang membuat ketagihan, tubuh manusia memiliki batas dalam menyerap vitamin C, kira-kira sebanyak 1000mg saja perharinya. Karena itu jangan terlalu banyak mengonsumsi buah ini, karena vitamin C yang tidak terpakai akan dibuang dari tubuh.

11. Anggur


VicampoWeinbilder

Indeks glisemiks [GI] yang rendah membuat buah ini aman dikonsumi. Angka GI yang rendah berarti anggur dapat menjaga kestabilan gula darah serta pengaturan hormon insulin yang lebih baik. Satu setengah cangkir anggur hanya mengandung 90 kalori saja, tanpa kandungan lemak dan sodium. Ditambah lagi semua jenis anggur memiliki antioksidan. Luar biasa bukan?

12. Lemon


Unsplash

Masih satu keluarga dengan jeruk, tapi lemon memiliki rasa jauh lebih asam dibandingkan jeruk. Lemon di Indonesia sering digunakan ke dalam pelengkap berbagai masakan, seperti baso tahu, soto, dan lain-lain. Kebetulan, ternyata lemon memang memiliki manfaat untuk pencernaan. Lemon bersifat membersihkan dan sangat baik dikonsumsi setelah makan makanan berat. Segelas jus lemon setelah makan akan sangat membantu pencernaan Anda.

13. Manggis


4537668

Beberapa penelitian menunjukan jika manggis memiliki kandungan anti kanker, anti bakteri, dan anti peradangan. Buah unik yang berwarna keunguan ini  ternyata tidak hanya bermanfaat daging buahnya saja. Di beberapa tempat, daun serta batangnya sering digunakan untuk mengobati gangguan buang air kecil, diare bahkan disentri. Selain itu manggis kaya akan vitamin C, vitamin B16, B2, serta vitamin A.

14. Semangka


congerdesign

Buah yang sangat berair ini mengandung kadar likopen yang lebih banyak dibandingkan tomat. Likopen adalah salah satu antioksidan yang berguna mengurangi resiko penyakit stroke. Beberapa penelitian juga menunjukan jika likopen bermanfaat dalam pengobatan tumor. Semangka juga memiliki kandungan air yang tinggi, berguna agar tubuh Anda tidak kekurangan air.

15. Kelapa

Lebensmittelfotos

Air kelapa merupakan elektrolit alami, artinya bisa membantu untuk menggantikan cairan tubuh.  Elektrolit juga membantu memperbaiki fungsi otot dan menyeimbangkan kadar keasaman tubuh. Kelapa juga kaya akan serat yang terdapat di daging buahnya. Kandungan lemak pada kelapa memang cukup banyak, karena itu disarankan untuk memakan daging buah kelapa secukupnya.

Mengonsumsi beragam buah adalah salah satu cara yang paling mudah untuk menjaga kesehatan kita. Buah juga bisa kita jadikan beragam makanan untuk menambah rasa agar lebih lezat. Bila perlu kita jadikan bekal untuk menemani jadwal makan kita.

Salah satu tips yang baik dalam mengkonsumsi buah adalah dengan memakannya bersama dengan air putih 30 menit sebelum makan. Dengan begitu, buah akan melapisi dinding usus kita dan membantu pencernaan. Hal ini juga berguna untuk membantu jika Anda sedang ingin mengurangi berat badan.

Selain mengonsumsi buah, olahraga yang teratur serta pola hidup sehat akan menjaga kebugaran tubuh Anda lebih maksimal. Temukan berbagai artikel menarik lainnya hanya di cintaihidup.com,  tetap jaga kesehatan dan sampai bertemu lagi di artikel berikutnya.


D.    Teknik Pengolahan Pangan. 

Adapun teknik dasar pengolahan bahan pangan dibedakan menjadi dua yaitu Teknik Pengolahan makanan panas basah [Moist Heat] dan Teknik Pengolahan panas kering [dry Heat Cooking].

1.      Teknik Pengolahan Pangan Panas Basah [Moist Heat].

Teknik pengolahan makanan panas basah [Moist Heat] adalah mengolah bahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. suhu cairan pada teknik pengolahan makanan panas basah tidak pernah lebih dari suhu didih. Berikut ini yang termasuk teknik pengolahan pangan panas basah :  

a.      Teknik Merebus [Boiling].

Teknik merebus [boiling] adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih. Cairan yang digunakan dapat berupa air, kaldu, atau susu. caranya bahan makanan dapat dimasukkan kedalam cairan yang masih dalam keadaan dingin atau dalam air yang panas.

b.      Teknik Merebus Menutup Bahan Pangan [Poaching].

Teknik poaching ialah cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil di bawah titik didih [920 – 96 0C]. Bahan makanan yang di – poach ini adalah bahan makanan yang lunak atau lembut dan tidak memerlukan waktu lama dalam memasaknya seperti buah – buahan, sayuran, telur dan ikan. Cairan bisa berupa kaldu, air yang diberi asam, cuka dan susu.

c.       Teknik Merebus dengan Sedikit Cairan [Braising].

Teknik braising adalah teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan [kira – kira setengah dari bahan yang akan direbus] dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan – lahan. Efek dari braising ini sama dengan menyetup, yaitu untuk menghasilkan bahan makanan yang lebih lunak dan aroma yang keluar menyatu dengan cairannya.

d.      Teknik Menyetup / Menggulai [Stewing].

Stewing [Menggulai / menyetup] adalah mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis bumbunya dan direbus dengan cairan yang berbumbu dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang. maksud dari dimasak dengan api sedang dan dalamwaktu yang lama agar aroma dari bahan masakan keluar dengan sempurna. Pengolahan dengan teknik ini harus sering diaduk secara hati – hati agar tidak mudah hancur. Pada proses stewing, cairan yang dipakai yaitu air, susu, santan dan kaldu.

e.       Teknik Mengukus [Steaming].

Teknik mengukus [steaming] adalah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. sebelum mengukus bahan makanan, alat pengukus yang sudah berisi air harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mendidih dan mengeluarkan uap, baru masukkan bahan makanan pada steamer atau pengukus. Uap air panas akan mengalir ke sekeliling bahan makanan yang sedang dikukus. Efek dari teknik ini ialah menjadikan makanan lebih lunak dan lembut. Nilai gizi bahan makanan tidak banyak yang hilang karena tidak bersentuhan langsung dengan air. Makanan yang diolah dengan cara ini yaitu pudding, bolu maupun sayuran, ikan dan ayam.

f.       Teknik Mendidih [Simmering].

Teknik simmering ini adalah teknik memasak bahan makanan dengan saus atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu, kemudian api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama, dimana dipermukaannya muncul gelembung – gelembung kecil. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat kaldu yang mengeluarkan ekstrak dari daging yang direbus.

Teknik mengetim adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan dua buah panci yang berbeda ukuran. Salah satu panci berukuran lebih kecil. Cara ini memang memerlukan waktu yang lama, seperti membuat nasi tim dan cokelat.

2.      Teknik Pengolahan Pangan Panas Kering [Dry Heat Cooking].

Teknik pengolahan panas kering [dry heat cooking] adalah mengolah makanan tanpa bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Yang termasuk teknik pengolahan pangan panas kering, sebagai berikut :

a.      Teknik Menggoreng dengan Minyak Banyak [Deep Frying].

Pengertian dari deep frying adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan minyak / lemak yang banyak hingga bahan makanan benar – benar terendam sehingga memperoleh hasil yang kering [Crispy]. Teknik ini dapat digunakan untuk berbagai bahan makanan termasuk buah, sayuran, daging dan unggas serta ikan.

Bahan makanan yang dalam keadaan beku dapat langsung dimasak dengan metode ini. Pada metode kering ini, karena dipanaskan dalam suhu tinggi, akan terjadi perubahan tekstur,warna dan rasanya. Pada proses pengolahan dengan metode deep frying juga biasanya lebih ssedikit kehilangan kandungan vitamin yang larut dalam air karena dalam proses ini tidak terdapat air yang melarutkan. Sebagai contoh, keripik kentang lebih banyak mengandung vitamin C dibandingkan kentang rebus. 

b.      Teknik Menggoreng dengan Minyak Sedikit [Shallow Frying].

Shallow frying adalah mengolah bahan makanan atau proses menggoreng yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goring yang sedikit pada wajan datar. Dalam shallow frying bahan makanan biasanya hanya satu kali dibalik.

Pada Shallow frying panas didapatkan dari pemanasan minyak atau lemak. Dengan teknik ini bahan makanan tidak akan menjadi terlalu matang, asam amino yang terdapat pada bahan makanan akan tidak hilang, meskipun protein akan menyusut dan juga akan kehilangan beberapa jenis vitamin B.  

c.       Teknik Menumis [Sauteing].

Teknik Menumis [sautening] adalah teknik memasak dengan menggunakan sedikit minyak olahan dan bahan makanan yang telah dipotong kecil atau diiris tipis yang dikerjakan dalam waktu sebentar dan cepat, diaduk – aduk, serta ditambah sedikit cairan sehingga sedikit berkuah / basah. Biasanya cairan yang ditambahkan adalah saus, cream dan sejenisnya yang dimasukkan pada saat terakhir proses pemasakan. Sebelum menumis hendaknya potongan / irisan bahan makanan dipersiapkan terlebih dahulu. Panaskan wajan terlebih dahulu, kemudian isi minyak goring sedikit dan panaskan. Gunakan wajan yang besar agar potongan bahan makanan saat dimasukkan tidak penuh sesak sehingga memudahkan saat melakukan tumis dan dapat matang secara merata. Agar lebih sehat,hindari penggunaan lemak jenuh. Gunakan minyak zaitun atau minyak kanola yang mengandung minyak sehat dan membantu menurunkan kadar kolesterol berbahaya.   

d.      Teknik Memanggang [Baking].

Memanggang [baking] adalah pengolahan bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala arah tanpa menggunakan minyak atau air. Cara memanggang memiliki beberapa metode, diantaranya seperti berikut ini :

Ketika memanggang dengan oven, bahan makanan akan mengeluarkan uap air. Uap air ini akan membantu proses pemasakan bahan makanan. Teknik ini biasanya digunakan untuk produk pastry dan roti. Selain itu, digunakan untuk memasak daging dan ikan.

2.      Memanggang dalam oven menambah kelembaban.

Ketika memanggang bahan makanan, masukkan wadah berisi air yang akan mengeluarkan uap air yang masuk kedalam oven. Tujuannya agar kandungan air dalam bahan makanan bertambah dan untuk menambah kualitas makanan. Penerapan teknik dasar baking dapat dilakukan pada berbagai bahan makanan, diantaranya kentang, roti, sponge, cake, biscuit, ikan dan sayuran.

3.      Memanggang dalam oven dengan menggunakan dua wadah.

Wadah pertama berisi bahan makanan dan wadah kedua diberi air. Wadah pertama dimasukkan kedalam wadah kedua sehingga panas yang sampai ke bahan makanan lebih lambat. Dengan demikian, tidak akan mengakibatkan panas yang berlebih dan dapat mengurangi kemungkinan makanan terlalu matang. Contoh pudding caramel.

e.       Teknik Membakar [Grilling].

Grilling adalah teknik mengolah makanan di atas lempengan besi panas [gridle] atau di atas panci dadar [teflon] yang diletakkan di atas perapian langsung. Suhu yang dibutuhkan untuk grilling sekitar 292 0C. Grill juga dapat dilakukandiatas bara langsung dengan jeruji panggang atau alat bantu lainnya. Dalam teknik ini, perlu diberikan sedikit minyak baik pada makanan yang akan diolah maupun pada alat yang digunakan. Jeruji ini berfungsi sebagai penahan bahan makanan yang sedang dimasak / dipanggang. Selain itu, fungsi lainnya juga untuk membuat bagian yang matang dan gosong berbentuk jeruji pula. Kegosongan inilah yang menjadi ciri khas dan yang menunjukkan bahwa makanan tersebut adalah di – grilled.  

3.      Teknik Pengolahan Pangan Lainnya.

Membuat bahan pangan menjadi halus dengan bantuan alat blender, parutan maupun dengan cara diulek.

Menyatukan bahan pangan menjadi tercampur rata.

Membuat bahan menjadi halus dengan alat penyaringan, baik dari saringan kawat atau kain penyaring, supaya diperoleh cairan yang jernih.

Bahan pangan ada yang dapat dimakan mentah [Raw Food]. Umumnya buah dan sayuran dimakan tanpa dimasak. Penganut pola makan inimengklaim bahwa cara ini yang paling sehat karena kandungan vitamin, mineral, serat dan enzim dalam sayuran dan buah tidak akan hilang.

Berbagai teknik di atas hanya sebagian teknik pengolahan pangan. Pada umumnya, cara mengolah bahan pangan banyak caranya seperti teknik mengasap, mengintim dan menyangrai. Perbedaan – perbedaan teknik / cara / metode pengolahan pangan yang ada di Nusantara maupun seluruh dunia mencerminkan faktor – faktor sosial, ekonomi, agama, agrikultur dan estetika yang mempengaruhinya.

Peralatan pengolahan adalah berbagai benda atau perkakas yang digunakan untuk mengolah suatu masakan. Peralatan pengolahan dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Equipment  [Peralatan Besar] dan 

2. Utensils [Peralatan Kecil]. 

Kitchen Equipment/ perlengkapan dapur adalah peralatan besar yang membuat ruangan tersebut berfungsi sebagai dapur untuk mengolah makanan seperti oven, kompor, dan sebagainya. Kitchen tool [ Utensils ] adalah  peralatan kecil untuk mengolah makanan seperti panci, pisau dan sebagainya. 




Adapun teknik dasar pengolahan bahan pangan dibedakan menjadi dua yaitu teknik pengolahan makanan panas basah [moist heat] dan teknik pengolahan panas kering [dry heat cooking].

1. Teknik Pengolahan Pangan Panas Basah [Moist Heat]

    Teknik pengolahan makanan panas basah [moist heat] adalah mengolah bahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Suhu cairan pada teknik pengolahan makanan panas basah tidak pernah lebih dari suhu didih. Berikut ini yang termasuk teknik pengolahan pangan panas basah :

a. Teknik Merebus [Boiling]

Teknik pengolahan pangan dengan merebus [boiling] adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih. Cairan yang digunakan dapat berupa air, kaldu, atau susu. Caranya bahan makanan dapat dimasukkan ke dalam cairan yang masih dalam keadaan dingin atau dalam air yang panas.

b. Teknik Merebus Menutup Bahan Pangan [Poaching]

Teknik poaching ialah cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil di bawah titik didih [92° - 96°C]. Bahan makanan yang di-poach ini adalah bahan makanan yang lunak atau lembut dan tidak memerlukan waktu lama dalam memasaknya seperti buah-buahan, sayuran, telur, dan ikan. Cairan bisa berupa kaldu, air yang diberi asam, cuka, dan susu.

c. Teknik Merebus dengan Sedikit Cairan [Braising]

Teknik pengolahan pangan braising adalah teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan [kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus] dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan-lahan. Efek dari braising ini sama dengan menyetup, yaitu untuk menghasilkan bahan makanan yang lebih lunak dan aroma yang keluar menyatu dengan cairannya.

d. Teknik Menyetup/Menggulai [Stewing]

    Stewing [menggulai/menyetup] adalah mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang. Maksud dari dimasak dengan api sedang dan dalam waktu yang lama agar aroma dari bahan masakan keluar dengan sempurna. Pengolahan dengan teknik ini harus sering diaduk secara hati-hati agar tidak mudah hancur. Pada proses stewing, cairan yang dipakai yaitu air, susu, santan, dan kaldu.

e. Teknik Mengukus [Steaming]

Teknik mengukus [steaming] adalah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Sebelum mengukus bahan makanan alat pengukus yang sudah berisi air harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mendidih dan mengeluarkan uap, baru masukkan bahan makanan pada steamer atau pengukus. Uap air panas akan mengalir ke sekeliling bahan makanan yang sedang dikukus. Efek dari teknik ini ialah menjadikan makanan lebih lunak dan lembut. Nilai gizi bahan makanan tidak banyak yang hilang karena tidak bersentuhan langsung dengan air. Makanan yang diolah dengan cara ini yaitu puding, bolu, maupun sayuran, ikan dan ayam.

f. Teknik Mendidih [Simmering]

    Teknik simmering ini adalah teknik memasak / megolah bahan makanan dengan saus atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu, kemudian api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama, di mana di permukaannya muncul gelembung–gelembung kecil. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat kaldu yang mengeluarkan ekstrak dari daging yang direbus.

Teknik mengetim adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan dua buah panci yang berbeda ukuran, Salah satu panci berukuran lebih kecil. Cara ini memang memerlukan waktu yang lama, seperti membuat nasi tim dan cokelat.

2. Teknik Pengolahan Pangan Panas Kering [Dry Heat Cooking]

    Teknik pengolahan panas kering [dry heat cooking] adalah mengolah makanan tanpa bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Yang termasuk teknik pengolahan pangan panas kering, sebagai berikut:

a. Teknik Menggoreng dengan Minyak Banyak [Deep Frying]

    Pengertian dari deep frying adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan minyak/ lemak yang banyak hingga bahan makanan benar–benar terendam sehingga memperoleh hasil yang kering [crispy]. Teknik ini dapat digunakan untuk berbagai bahan makanan termasuk buah, sayuran, daging dan unggas, serta ikan.

Bahan makanan yang dalam keadaan beku dapat langsung dimasak dengan metode ini. Pada metode kering ini, karena dipanaskan dalam suhu tinggi, akan terjadi perubahan tekstur, warna, dan rasanya. Pada proses pengolahan dengan metode deep frying ini beberapa kandungan gizi akan rusak, tetapi kandungan energinya akan tinggi karena mengandung lemak. Proses deep frying juga biasanya lebih sedikit kehilangan kandungan vitamin yang larut dalam air karena dalam proses ini tidak terdapat air yang melarutkan. Sebagai contoh, keripik kentang lebih banyak mengandung vitamin C dibandingkan kentang rebus.

b. Teknik Menggoreng dengan Minyak Sedikit [Shallow Frying]

    Shallow frying adalah mengolah bahan makanan atau proses menggoreng yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng yang sedikit pada wajan datar. Dalam shallow frying bahan makanan biasanya hanya satu kali dibalik.

Pada shallow frying panas didapatkan dari pemanasan minyak atau lemak. Dengan teknik ini bahan makanan tidak akan menjadi terlalu matang, asam amino yang terdapat pada bahan makanan akan tidak hilang, meskipun protein akan menyusut, dan juga akan kehilangan beberapa jenis vitamin B.

c. Teknik Menumis [Sauteing]

    Teknik menumis [sauteing] adalah teknik memasak dengan menggunakan sedikit minyak olahan dan bahan makanan yang telah dipotong kecil atau diiris tipis yang dikerjakan dalam waktu sebentar dan cepat, diaduk-aduk, serta ditambah sedikit cairan sehingga sedikit berkuah/basah. Biasanya cairan yang ditambahkan adalah saus, cream, dan sejenisnya yang dimasukkan pada saat terakhir proses pemasakan.

Sebelum menumis hendaknya potongan/irisan bahan makanan dipersiapkan terlebih dahulu. Panaskan wajan terlebih dahulu, kemudian isi minyak goreng sedikit dan panaskan. Gunakan wajan yang besar agar potongan bahan makanan saat dimasukkan tidak penuh sesak sehingga memudahkan saat melakukan tumis dan dapat matang secara merata. Agar lebih sehat, hindari penggunaan lemak jenuh. Gunakan minyak zaitun atau minyak kanola yang mengandung minyak sehat dan membantu menurunkan kadar kolesterol berbahaya.

d. Teknik Memanggang [Baking]

    Memanggang [baking] adalah pengolahan bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala arah tanpa menggunakan minyak atau air. Cara memanggang memiliki beberapa metode, di antaranya seperti berikut.

    Ketika memanggang dengan oven, bahan makanan akan mengeluarkan uap air. Uap air ini akan membantu proses pemasakan bahan makanan. Teknik ini biasanya digunakan untuk produk pastry dan roti. Selain itu, digunakan untuk memasak daging, dan ikan.

2] Memanggang dalam oven menambah kelembaban

    Ketika memanggang bahan makanan, masukkan wadah berisi air yang akan mengeluarkan uap air yang masuk ke dalam oven. Tujuannya agar kandungan air dalam bahan makanan bertambah dan untuk menambah kualitas makanan. Penerapan teknik dasar baking dapat dilakukan pada berbagai bahan makanan, diantaranya kentang, roti, sponge, cake, biskuit, ikan, sayuran.

3] Memanggang dalam oven dengan menggunakan dua wadah.

    Wadah pertama berisi bahan makanan, dan wadah kedua diberi air. Wadah pertama dimasukkan ke dalam wadah kedua sehingga panas yang sampai ke bahan makanan lebih lambat. Dengan demikian, tidak akan mengakibatkan panas yang berlebih dan dapat mengurangi kemungkinan makanan terlalu matang. Contoh puding caramel.

e. Teknik Membakar [Grilling]

    Grilling adalah teknik mengolah makanan di atas lempengan besi panas [gridle] atau diatas panci dadar [teflon] yang diletakkan di atas perapian langsung. Suhu yang dibutuhkan untuk grilling sekitar 292°C. Grill juga dapat dilakukan di atas bara langsung dengan jeruji panggang atau alat bantu lainnya.

Dalam teknik ini, perlu diberikan sedikit minyak baik pada makanan yang akan diolah maupun pada alat yang digunakan. Jeruji ini berfungsi sebagai penahan bahan makanan yang sedang dimasak/dipanggang. Selain itu, fungsi lainnya juga untuk membuat bagian yang matang dan gosong berbentuk jeruji pula. Kegosongan inilah yang menjadi ciri khas dan yang menunjukkan bahwa makanan tersebut adalah di-grilled.

3. Teknik Pengolahan Pangan Lainnya

Membuat bahan pangan menjadi halus dengan bantuan alat blender, parutan, maupun dengan cara

Menyatukan bahan pangan menjadi tercampur rata.

    Membuat bahan menjadi halus dengan alat penyaringan, baik dari saringan kawat atau kain penyaring, supaya diperoleh cairan yang jernih.

    Bahan pangan ada yang dapat dimakan mentah [raw food]. Umumnya buah dan sayuran dimakan tanpa dimasak. Penganut pola makan ini mengklaim bahwa cara ini yang paling sehat karena kandungan vitamin, mineral, serat, dan enzim dalam sayuran dan buah tidak akan hilang.

Berbagai teknik di atas hanya sebagian teknik pengolahan pagan. Pada umumnya cara mengolah bahan pangan banyak caranya seperti teknik mengasap, mengintim, dan menyangrai. Perbedaan-perbedaan teknik/cara/metode pengolahan pangan yang ada di Nusantara maupun seluruh dunia mencerminkan faktor-faktor sosial, ekonomi, agama, agrikultur, dan estetika yang mempengaruhinya.

PEMBUATAN / PENGOLAHAN BUAH-BUHAN MENJADI MAKANAN DAN MINUMAN

Resep pisang nugget simple 

1. 8 buah pisang uli atau pisang kepok [atau jenis pisang lain], 

2. haluskan 3 lembar roti tawar 1

8. 500 ml minyak, untuk menggoreng 

150 gram tepung terigu protein sedang

 1 sendok makan gula pasir

 1/4 sendok teh garam 200 ml 

500 gr tepung panir [tepung roti] kasar

Cara membut pisang nugget simple: 

1. Buat pencelup terlebih dahulu. Campurkan tepung terigu, gula pasir, dan garam. Tuang air dan pasta vanilla pasta sedikit-sedikit sambil diaduk rata. Sisihkan. 

2. Rendam roti dengan susu cair hangat. Haluskan. 

3. Campurkan roti tawar, pisang, dan telur. Aduk rata. Tambahkan gula pasir dan garam. Aduk rata. 

4. Tuang adonan ke dalam loyang ukuran 20x20x4 cm yang sudah dialasi kertas baking atau daun pisang. 

5. Kukus di dalam kukusan yang sudah dipanaskan di atas api sedang, 15 menit hingga matang. Dinginkan. Potong 6x2 cm. Celupkan ke dalam bahan pencelup. Gulingkan di atas tepung panir kasar. Baca juga: Resep Pisang Ijo Lembut, Jajan Tradisional Khas Makassar 

6. Goreng di dalam minyak yang sudah dipanaskan di atas api sedang sampai berwarna kuning keemasan. 7. Beri hiasan sesuai selera.

instagram.com/fromykitchen

Bahan-bahan

  • 300 mililiter jus mangga
  • 3 buah lemon, peras dan ambil airnya
  • 100 gram gula pasir
  • 500 mililiter jus nanas
  • 250 gram es batu
  • 500 militer air
  • 1 buah mangga[potong kecil-kecil]

Cara pembuatannya pertama-tama campurkan gula, air lemon dan air dalam gelas. Aduk hingga gula larut dan tercampur rata. Tambahkan jus nanas dan jus mangga. Kemudian beri es batu dan potongan mangga segar dan sajikan.

instagram.com/herlin94__

Bahan-bahan

  • 2 buah mangga matang
  • 1 sachet susu kental manis
  • 300 mililiter air es
  • 100 mililiter yoghurt

Bahan pelapis putihnya

  • 2 sendok makan whipped cream bubuk
  • 75 mililiter susu cair dingin
  • 1 sachet susu kental manis.

Cara membuat, yaitu kupas dan potong mangga menjadi bentuk dadu. Sisihkan sebagian untuk topping. Campur mangga bersama yoghurt dan susu kental manis, haluskan dengan belender. Tuang mangga ke gelas saji, jangan terlalu penuh. Sisakan ruang kira-kira setengah gelas. Tuang lapisan whipped cream yang dibuat dari campuran bahan pelapis putih ke atas jus hingga penuh. Beri potongan buah mangga lalu sajikan.

Jenis yang satu ini sudah sangat umum digunakan untuk mengemas berbagai makanan dan minuman. Banyak jenis plastik lagi yang harus kamu ketahui sebelum menggunakannya, karena ada beberapa jenis plastik yang tidak baik bagi kesehatan. Misalnya saja seperti polypropilen polyvinylchloride. Alasan yang paling mendasar dari kegunaannya adalah kemudahannya dan bahan yang sangatlah mudah didapatkan.

Jenis kemasan yang satu ini juga tidak kalah banyak digunakan untuk mengemas makanan ataupun minuman. Jenis kaca ini dinilai lebih higienis dibandingkan plastik dan yang lainnya. Namun kekurangannya adalah, kaca merupakan bahan yang mudah pecah. Jadi tetap sesuaikan dengan kebutuhan kamu yaa.

Kertas yang digunakan untuk mengemas makanan biasanya paling banyak ditemukan dan digunakan di tempat makan cepat saji, karena kertas paling mudah didapatkan dan ramah lingkungan. Namun perhatikan juga ketika kamu memilih kertas yaa, karena beberapa kertas tidak baik untuk digunakan.

Penggunaan kaleng sebagai kemasan juga sudah banyak digunakan. Pengemasan makanan dan minuman yang menggunakan kaleng sebagai kemasannya harus selalu memperhatikan lapisan yang harus ada di dalamnya, karena di dalam kaleng harus dilapisi timah putih [Sn] untuk menjaga agar kaleng tidak mudah berkarat. Selalu cermat dalam memilih bahan jenis ini untuk menghindari kemungkinan yang tidak ingin terjadi yaa.

Untuk jenis ini sebaiknya kamu hindari karena bahan yang ada di dalamnya tidak baik bagi kesehatan tubuh manusia. Bisa saja makanan yang kamu kemas menggunakan ini akan terkontaminasi. Karena sebagian peneliti mengatakan untuk menghindari kemasan jenis ini dan tidak merekomendasikannya sebagai jenis kemasan.

SELAMAT BELAJAR  


Terakhir diperbaharui: Rabu, 6 Januari 2021, 21:34

Page 2

Page 3

Video yang berhubungan