Membranophone adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari

Ilustrasi alat musik. Foto: pixabay

Membranophone adalah kelompok instrumen musik yang suaranya dihasilkan dari getaran membran yang ditegangkan. Membran tersebut biasanya terbuat dari kulit hewan yang ketika dipukul akan menghasilkan bunyi khas.

Membranophone sebenarnya sudah ditemukan sejak 400 tahun yang lalu. Seiring berjalannya waktu, instrumen musik ini berkembang sangat pesat hingga menduduki peran penting dalam dunia musik populer.

Dikutip dari buku Bank Soal Ilmu Pengetahuan Alam karya Muhammad Amien, dkk., cara memainkan membranophone adalah dengan dipukul menggunakan tangan. Contoh alat musiknya antara lain tabla, rebana, gendang, ganda, dan tipa.

Selain membranophone, ada pula instrumen lainnya yang dikenal dalam dunia musik. Apa sajakah itu? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut.

Ragam Instrumen Musik dan Cara Memainkannya

Menurut sumber bunyinya, instrumen musik bisa dibagi menjadi beberapa macam. Dirangkum dari buku Seni Budaya untuk SMA/MA Kelas X karya Jelly Eko Purnomo (2021), berikut penjelasannya:

Ilustrasi alat musik. Foto: pixabay

  • Idophone, yaitu instrumen musik yang bunyinya berasal dari bahan dasar atau bahan asli instrumen itu sendiri. Cara memainkannya dengan dipukul menggunakan alat bantu. Contohnya kolintang, gong, dan bonang. Dapat juga dimainkan dengan cara diayunkan seperti angklung.

  • Aerophone, yaitu instrumen musik yang suaranya berasal dari hembusan angin. Cara memainkan instrumen ini adalah ditiup. Contohnya seruling, terompet, serunai kale.

  • Chordophone, yautu instrumen musik yang suaranya berasal dari dawai (senar). Cara memainkannya dengan dipetik dan digesek. Contohnya sasando, kecapi, rebab.

Selain dibagi menurut sumber bunyinya, instrumen musik juga bisa dibagi berdasarkan bentuknya, yakni sebagai berikut:

Merupakan bentuk umum dari alat musik yang memakai bahan dasar bambu. Dalam perkembangannya, bahan ini dapat digantikan dengan material lain, seperti kayu dan logam.

Cara memainkan instrumen ini ada yang dipukul, digoyang, atau ditiup. Contoh alat musiknya angklung, kentongan/kulkul, suling/saluang, dan guntung.

Ilustrasi alat musik. Foto: pixabay

Berbeda dengan bentuk tabung, bentuk bilah ini tidak memiliki rongga. Kekuatan bunyi yang dihasilkan masih perlu didukung oleh perangkat lain seperti wadah gema sebagai ruang resonator.

Permukaan bilah dapat berupa bidang rata dan cembung. Bahkan, kadang-kadang berupa irisan dari bentuk tabung. Contohnya gambang, kolintang, saron, dan gender.

Istilah pencon berasal dari bahasa Jawa “pencu” yang berarti menonjol dari suatu bidang datar. Pencu dimaksudkan sebagai tumpuan pukulan. Baik pencu ke atas atau ke samping pada umumnya terbuat dari logam.

Alat musik idiophone adalah instrumen musik yang terbuat dari bahan padat, serta menghasilkan nada. Definisi idiophone lainnya yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari badan alat musik itu sendiri.

Alat ini terbuat dari bahan kayu, logam, batu yang digetarkan untuk menghasilkan suara. Alat musik ini bisa digesek, dipetik dan dipukul memakai alat.

Contoh alat musik idiophone adalah harpa, angklung, gamelan Bali, dan kotak musik. Ada juga jenis alat musik membranophone, yaitu instrumen yang bunyinya berasal dari getaran selaput tipis, bisa dari plastik dan kulit. Contoh alat musik membranophone antara lain rebana dan drum.

Mengutip dari jurnal Klasifikasi Instrumen Musik pada Ensembel Musik Tradisional Batak Toba, ditulis oleh Roy J M Hutagalung, ada beberapa klasifikasi musik menurut Victor Mahillon.

Baca Juga

Pembagian klasifikasi musik ini berdasarkan tulisan Hindu Kuno yang berada di 4 kelas dasar, antara lain:

  1. Instrumen musik pukul
  2. Instrumen musik yang punya membran (berhubungan dengan cara meregangkan kulit di mulut gendang)
  3. Instrumen musik berongga atau instrumen musik tipu
  4. Instrumen musik berdawai (memiliki senar)

Menurut Mahillon-Sachs-Von Hornbostel, terdapat klasifikasi instrumen berdasarkan bahan membuat suara, antara lain idiofon, aerofon, membranofon dan kordofon. Berikut penjelasannya:

Advertising

Advertising

Alat musik idiophone alias idiofon ini merupakan alat musik yang bisa menghasilkan bunyi dari instrumennya sendiri. Contoh alat musik idiophone antara lain calung, angklung, ceng-ceng ricik (seperangkat gamelan dari Bali), bellyra.

Sumber bunyi dari alat musik ini berasal dari udara atau satuan udara. Contoh alat musik ini yaitu klarinet, saxophone, flute, seruling, dan terompet. Alat musik ini membutuhkan hembusan udara sehingga menghasilkan tiupan yang bernada.

Alat itu memiliki kulit atau selaput tipis yang bisa direnggangkan. Ketika dipukul alat musik ini menghasilkan bunyi. Contoh alat musik ini yaitu rebana, drum, ketipung, gendang, bedug, dan gong.

Sumber bunyi instrumen musik berasal dari senar atau dawai. Instrumen musik menghasilkan nada dengan cara dipetik, digesek memakai alat, dan ditekan. Contoh alat musik kordofon yaitu gitar, ukulele, harpa, kecapi, bass, cello, dan masih banyak lagi.

Ciri-ciri Musik Tradisional

Musik tradisional merupakan musik yang dimainkan secara turun-temurun. Instrumen musik ini menjadi tradisi dalam masyarakat sehingga berkembang terus-menerus.

Musik tradisional dipengaruhi oleh masyarakat sekitar. Hingga kini, instrumen musik ini digunakan untuk pertunjukan seni budaya, pesta, sampai upacara adat. Ciri-ciri musik tradisional yaitu:

  1. Lirik lagu menggunakan bahasa daerah dan instrumen musik tradisional
  2. Ide musik dipelajari secara lisan, tidak hanya ditulis memakai partitur
  3. Punya bentuk struktur musik dan instrumen yang sederhana

Alat Musik Idiophone dan Asal Daerahnya

Mengutip dari buku Seni terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, alat musik idiophone terbuat dari kayu dan bambu yang bisa menghasilkan nada. Berikut contoh alat musik idiophone beserta daerah asalnya.

Karinding terbuat dari kayu yang dipotong dan dihaluskan. Instrumen musik ini terbuat dari bambu atau pelepah enau. Karinding bisa dimainkan memakai mulut dan pukulan di jari tangan untuk menghasilkan nada.

Alat musik ini dahulu dibuat oleh petani Sunda. Bunyi Karinding dipercaya bisa mengusir hama tanaman dan binatang perusak. Kemudian, instrumen ini berkembang menjadi alat musik kesenian tradisional di Jawa Barat.

Saga-saga dibuat dari bambu yang bisa berbunyi. Instrumen ini berasal dari bambu yang dipotong dan dibentuk. Saga-saga bisa berbunyi dengan cara menggetarkan lidah. Ada bagian rongga untuk mulut yang berperan sebagai resonator.

Di Sumatera, terdapat empat buah gong yang diberi nama oloan, ihutan, doal, dan panggora. Alat musik ini memiliki ritme konstan yang berbeda. Ogung dipakai sebagai pembawa irama yang masuk klasifikasi alat musik idiophone.

Bentuk hesek hampir sama dengan gondang. Alat musik ini dibuat dari dua bilah besi yang dipukul. Jika tidak ada besi, bisa diganti memakai botol. Cara memainkan hesek yaitu memakai ritme konstan. Instrumen ini dipakai sebagai pembawa tempo yang terbuat dari pecahan logam atau besi.

Baca Juga

Alat musik tradisional cangkang kerang termasuk idiophone, karena bisa bunyi dari alat itu sendiri. Cara memainkan cangkang kerang dari Maluku diguncang, sedangkan dari Nusa Tenggara Timur dikatupkan untuk menghasilkan bunyi. Berbeda lagi dengan idiophone dari Nusa Tenggara Barat yang dirangkai menjadi marakas.

Cangkang kerang di Maluku, disebut sebagai Tahuri. Dahulu alat musik ini dipakai untuk komunikasi antar masyarakat. Sekarang Tahuri dipakai untuk musik pengiring. Cara membuat instrumen ini dengan mengambil kulit kerang yang sudah dibersihkan.

Calung dibuat dari ruas bambu yang berbentuk batangan, memiliki ukuran bervariasi dari kecil sampai besar. Calung bisa dimainkan dengan cara memukul bagian ruas-ruas bambu.

Mengutip dari Warisanbudaya.kemdikbud.go.id, calung renteng terdiri dari susunan bambu dari besar ke kecil. Jumlah ruas bambu sekitar 7 atau lebih yang menghasilkan suara berbeda. Deretan ruas bambu ini dililitkan pada seutas tali. Cara memainkan calung rentang yaitu pemain memukul calung memakai kedua tangan, sambil duduk bersila.