Manusia setelah meninggal akan ditempatkan di alam kubur yang disebut juga dengan alam

Ilustrasi alam kehidupan. Sumber: Unsplash

Alam barzah merupakan sebuah fase atau alam yang diidentik dengan kehidupan setelah kematian dalam agama Islam. Secara umum alam barzah ini dikenal sebagai alam diantara kehidupan dunia dan kehidupan di akhirat. Beberapa pendapat juga menyebut bahwa alam kubur merupakan bentuk dari alam barzah.

Jika kita tengok keterangan dalam buku pelajaran Pendidikan Agama Islam karya Endang Suherman, dkk. (2006: 26), maka alam barzah memanglah sebuah tempat atau alam penantian yang menjadi batas antara alam dunia dan alam akhirat. Pada alam ini pulalah seorang manusia yang telah meninggal dunia akan menunggu datangnya hari kebangkitan.

Alam Barzah Sebagai Alam Pembeda Kehidupan Dunia dan Akhirat

Pernyataan tentang bukti alam barzah sebagai tempat menunggu hari kebangkitan bagi seseorang yang telah meninggal dunia itu sendiri pada dasarnya dapat kita temukan dalam isi surat Ar Rum ayat 55-65. Berikut terjemahan dari ayat tersebut:

Dan pada hari (ketika) terjadinya kiamat, orang-orang yang berdosa bersumpah bahwa mereka berdiam (dalam kubur) hanya sesaat (saja). Begitulah dahulu mereka dipalingkan (dari kebenaran). Dan orang-orang yang diberi ilmu dan keimanan berkata (kepada orang-orang kafif), “Sungguh, kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari kebangkitan. Maka inilah hari kebangkitan itu, tetapi (dahulu) kamu tidak meyakini(nya).” (QS. Ar Rum: 55-56)

Mengutip keterangan dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti karya Muhammad Ahsan dan Sumiyati (2018: 10), alam barzah disebut juga sebagai yaumul barzah atau pintu gerbang menuju kehidupan akhirat. Pada alam inilah seseorang yang meninggal dunia akan bertemu dengan malaikat Munkar dan Nakir untuk ditanyai segala amal perbuatannya selama menjalani kehidupan di dunia.

Kemudian ketika hari kebangkitan tiba, maka semua makhluk yang ada di alam barzah akan kembali dibangkitkan oleh Allah menuju alam selanjutnya yakni Yaumul Ba’as (alam kebangkitan). Sebelum masuk ke kehidupan akhirat (surga atau neraka), maka setiap manusia akan memasuki beberapa alam lain lebih dahulu, yakni Yaumul Mahsyar (hari dikumpulkannya manusia di padang Mahsyar setelah kebangkitannya), Yaumul Hisab (hari perhitungan amal), barulah setelahnya ditetapkan kehidupan akhirat berupa surga dan neraka.

Itulah ulasan singkat tentang alam barzah sebagai alam pembatas antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat yang perlu diketahui. Semoga ulasan singkat tadi dapat bermanfaat. (HAI)

Takmir Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia (UII) secara rutin menyelenggarakan kajian online. Kali ini, Ustadz Amir As-Soronji, Lc. M. Pd.I., menyampaikan kajian dengan tema dahsyatnya alam kubur. Kajian yang digelar merupakan lanjutan dari kajian sebelumnya mengenai Su’ul Khotimah.

Hani budak Utsman ibn Affan meriwayatkan hadis, ketika Utsman berhenti di sebuah kuburan lalu menangis tersedu-sedu sampai basah janggutnya. Lalu ditanyakan kepadanya, “wahai Utsman ketika disebutkan surga dan neraka engkau tidak menangis. Namun engkau malah menangis ketika berdiri di depan kubur. Mengapa?” Maka Utsman menjawab, “sesungguhnya Rasulullah Saw. pernah bersabda: “Aku tidak pernah melihat pemandangan yang paling mengerikan dibandingkan alam kubur.” (H.R Tirmidzi)

Ustadz Amir As-Soronji mengatakan alam kubur merupakan tempat pertama dari beberapa tempat yang akan dilalui manusia setelah meninggal. Sesuai dengan sabda Rasulullah apabila selamat di kubur maka tempat setelahnya akan menjadi lebih mudah. Sebaliknya jika di alam kubur tidak selamat maka di setelahnya akan lebih sulit.

Ketika diperlihatkan surga oleh Allah, akan berkata: “Ya Allah, segerakanlah terjadinya kiamat.” Sebaliknya dengan orang kafir, ketika diperlihatkan azab pedih yang sudah dipersiapkan Allah, ia akan berkata: “Ya Allah, jangan kau datangkan kiamat.”

“Di alam kubur ada kenikmatan kubur bagi orang mukmin. Tapi ia meminta untuk disegerakan hari kiamat karena nikmatnya lebih besar. Sedang orang fajir atau durhaka karena siksaan di hari kiamat jauh lebih pedih dan menakutkan daripada yang sedang dirasakannya di alam kubur, maka ia minta tidak disegerakan. Oleh karena itu, jangan lupa kita untuk berdoa memohon agar dijauhkan dari siksa kubur. Sebab azab kubur benar adanya,” pesan Ustadz Amir As-Soronji.

Kegelapan Alam Kubur

Di alam kubur juga penuh dengan kegelapan. Ustadz Amir As-Soronji menceritakan sebuah kisah di masa Rasulullah, dulu terdapat seorang wanita yang sering membersihkan masjid Nabawi. Rasulullah merasa kehilangan karena tidak nampak. Lalu para sahabat menyampaikan jika wanita tersebut telah meninggal dunia tadi malam dan telah dikubur di malam itu juga. Para sahabat mengatakan jika ia tidak sampai hati jika harus membangunkan Rasulullah yang sedang istirahat.

Rasululah meminta kepada para sahabat untuk menunjukan letak kuburannya, lalu beliau menyalatinya dan bersanda: “Kuburan itu sungguh sangat gelap bagi setiap penghuninya. Dan sesungguhnya Allah meneranginya bagi mereka dengan salatku tadi.” (HR. Imam Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibn Majah, Baihaqi, dan Ahmad).

Dalam hadis tersebut, dapat dipetik faedah di dalamnya yakni keutamaan membersihkan masjid. Dimana Rasulullah datang ke kuburannya dan menyalatinya. Kemudian di alam kubur penuh dengan kegelapan namun Allah Swt. akan meneranginya jika terdapat orang yang bersedia menyalatinya.

Himpitan Alam Kubur

Ketika mayit diletakan di kuburan, maka kubur akan menghimpitnya. Tidak ada seorang pun yang akan dapat menghindarinya baik orang dewasa maupun anak kecil, baik orang saleh maupun kafir. Semua akan mengalami himpitan kubur.

Disebutkan dalam beberapa hadis bahwa kubur menghimpit Sa’ad bin Muadz. Ustadz Amir As-Soronji menjelaskan bahwa Beliau merupakan sahabat Rasulullah yang kematiannya Arsy Allah bergetar, pintu-pintu langit terbuka, dan terdapat 70 ribu malaikat menyaksikannya.

Dalam Sunan An-Nasa’I diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah bersabda, “Inilah yang membuat Arsy bergerak, pintu-pintu langit dibuka, dan disaksikan oleh tujuh puluh ribu malaikat. Sungguh ia dihimpit dan dijepit oleh kubur, tetapi kemudian dibebaskan.”

“Saad pernah terhimpit lalu dibebaskan darinya. Sepantasnya kita takut himpitan ini, udah gelap, apa kita tidak takut? Maka kita takut dan bertaubat pada Allah. Anak-anak pun yang meninggal tidak akan selamat darinya. Anak-anak kecil yang mungkin dia tidak punya dosa tetap akan merasakan himpitan ini,” jelas Ustadz Amir As-Soronji.

Fitnah Alam Kubur

Apabila ada seorang hamba diletakan di kuburnya maka datang malaikat dengan penampilan yang menakutkan atau mengerikan. Dari Abu Hurairah berkata Rasulullah bersabda, “Apabila mayat dari kalian diletakan, ia akan didatangi dua malaikat hitam dan kebiru-biruan, salah satunya bernama Munkar dan kedua Nakir.

Keduanya akan bertanya, Apa pendapatmu tentang orang ini (Nabi Muhammad)? Makai ia akan menjawab sebagaimana di dunia, “Abdullah dan Rasul-Nya, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Kedua malaikat berkata ‘Kami telah mengetahui bahwa kamu dahulu telah mengatakan itu.’ Kemudian kuburannya diperluas 70×70 hasta dan diberi penerangan dan dikatakan tidurlah!

Apabila yang meninggal adalah orang kafir, sebagaimana dalam HR. Tirmidzi, ketika ditanya ia akan menjawab, Aku mendengar orang mengatakan aku pun mengikutinya dan saya tidak tahu. Kedua malaikat berkata, Kami berdua sudah mengetahui bahwa kamu dahulu mengatakan itu. Dikatakan kepada bumi himpitlah dia, maka dihimpitlah jenazah tersebut sampai tulang rusuknya berserakan, dan ia akan selalu merasakan azab sampai Allah bangkitkan dari tempat tidurnya.” (SF/RS)