Beberapa faktor yang menjadi dasar diferensiasi secara horizontal antara lain


#Jawaban di bawah ini, bisa saja tidak akurat dikarenakan si penjawab mungkin bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban lain dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Semangat Belajar..#


Dijawab oleh ### Pada Wed, 03 Aug 2022 13:04:46 +0700 dengan Kategori Sosiologi dan Sudah Dilihat ### kali

Faktor diferensiasi sosial secara Horizontal adalah pembedaan sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama, dan adat istiadat  

Pembahasan

Faktor-faktor diferensiasi sosial secara Horizontal yaitu:

Diferensiasi sosila adalah perbedaan individu atau kelompok masyarakat yang tidak menunjukkan adanya suatu tingkatan yang membedakan. Adapun Bentuk diferensiasi sosial dalam masyarakat dikenal dalam beberap deferensiasi sosial, antara lain berdasarkan perbedaan ras, suku bangsa (etnis), agama dan gender.

  • Diferensiasi Sosial Berdasarkan Ras

Pembagian kelompok manusia berdasarkan adalah pembagian kelompok kelompok masyarakat yang dilihat dari kondisi fidik atau jasmaniah, berdasarkan pada ciri-ciri fisik, seperti warna kulit, rambut, serta bentuk-bentuk bagian wajah.  

  • Diferensiasi Sosial Berdasarkan Agama

Diferensiasi sosial berdasarkan agama merupakan kenyataan sosial bahwa masyarakat terdiri atas sekelompok orang yang  menganut keyakinan atau kepercayaan yang jamak disebut agama tertentu baik dalam suatu komunitas atau golongan yang disebut dengan umat. Dapat dikatakan agama merupakan bagian yang sangat mendalam dari kepribadian atau pribadi bagi seseorang, karena agama selalu bersangkutan dengan emosional batiniah.

  • Diferensiasi Sosial Berdasarkan Adat dan Budaya

Perbedaan masyarakat yang tingga pada letak geografis tertentu memiliki tata cara dan penyesuaian kehidupan yang berbeda-beda. Hal ini terjadi karena ada tradisi turun temurun yang sudah mendarah daging sehingga derajatnya hapir selevel dengan beragama. seorang yang beradat tertentu pastinya akan mudah bersosialisasi dengan golongan yang sama karena sudah menegerti tujuan dan tata cara adat budayanya.

Pelajari lebih lanjut  

  1. Materi tentang Pengertian Diferensiasi Sosial brainly.co.id/tugas/12106142
  2. Materi tentang Contoh-contoh Diferensiasi Sosial brainly.co.id/tugas/12585870

-----------------------------

 

Detil jawaban  

Kelas: 7

Mapel: IPS

Bab: Dinamika Interaksi Manusia  

Kode: 7.10.4

Kata Kunci: Sosial, Diferensiasi Sosial, Interaksi Manusia

Baca Juga: Siapakah nama penemu mikroskop​


ef.dhafi.link/jawab Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

Beberapa faktor yang menjadi dasar diferensiasi secara horizontal antara lain

ST Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at st.dhafi.link. with Accurate Answer. >>


Beberapa faktor yang menjadi dasar diferensiasi secara horizontal antara lain

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. Ras, suku bangsa, klan dan profesi
  2. Keturunan, agama, status dan etnis
  3. Ras, agama, profesi dan status
  4. Peranan, klan, golongan dan suku bangsa
Klik Untuk Melihat Jawaban

st.dhafi.link Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

adjar.id – Dalam kehidupan masyarakat terdapat suatu perbedaan di setiap anggota masyarakatnya.

Perbedan ini disebut sebagai diferensiasi sosial, Adjarian.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai dasar-dasar diferensiasi sosial di masyarakat yang merupakan materi sosiologi kelas 11 SMA bab 1.

Baca Juga: Mengenal Arah Perubahan Sosial: Teori dan Ciri-Ciri Perubahan Sosial

Diferensiasi sosial merupakan perbedaan anggota masyarakat secara mendatar atau horizontal, di mana tidak memperhatikan tingkatan sosial.

Diferensiasi sosial ini menunjukkan adanya keberagaman dalam suatu bangsa karena adanya perbedaan secara horizontal.

Terdapat dasar-dasar perwujudan diferensiasi sosial yang ada di dalam masyarakat, yang salah satunya adalah ras.

Yuk, kita simak penjelasan mengenai dasar-dasar perwujudan diferensiasi sosial berikut ini!

”Diferensiasi sosial terjadi karena adanya perbedaan berdasarkan keturunan, baik secara individu atau kelompok.”

Dasar-Dasar Perwujudan Diferensiasi Sosial

Berikut ini adalah dasar-dasar perwujudan diferensiasi sosial di masyarakat:

1. Ras

Ras merupakan suatu anugerah yang menjadikan manusia berbangsa-bangsa dan saling mengenal dan membedakan.

Ras sendiri merupakan identitas yang selalu dimiliki manusia, yang memiliki ciri-ciri berupa ciri kualitatif dan kuantitatif.

Ciri kualitatif ini meliputi bentuk rambut, warna kulit, dan lain sebagainya, sementara ciri kuantitatif meliputi berat badan, bentuk badan, dan lainnya.

Contoh ras di antaranya adalah Negroid, Mongoloid, Kaukasoid, Australoid dan lainnya.

Baca Juga: Definisi Pranata Sosial, Unsur-Unsur Pranata Sosial, dan Contohnya

2. Suku Bangsa

Suku bangsa merupakan suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran tentang kesatuan kebudayaan dan identitas.

O iya, ciri-ciri suku bangsa meliputi bahasa, tipe fisik, kebudayaan, kesadaran kolektif, dan adat istiadat.

Contoh suku bangsa adalah suku bangsa Jawa, Sunda, Betawi, dan sebagainya.

O iya, di Indonesia sendiri terdapat 366 suku bangsa, Adjarian.

“Suku bangsa sebagai dasar diferensiasi sosial karena tidak ada tingkatan tinggi rendah dalam suku bangsa.”

3. Bahasa

Bahasa menjadi salah satu dasar pembedaan diferensiasi sosial, di mana bahasa menjadi ciri-ciri suku bangsa.

Perbedaan bahasa ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti wilayah, latar belakang sejarah, pengaruh bahasa asing, dan lingkaran hukum adat.

4. Agama

Agama adalah suatu sistem keyakinan dan keagamaan yang dianut secara luas dan dipandang sebagai sesuatu yang benar.

Baca Juga: Mengenal Realitas Sosial dan Bentuk-bentuknya dalam Sosiologi

Agama masuk ke dalam diferensiasi sosial, karena keanekaragaman agama tidak memandang tinggi rendahnya tingkatan sosial penganutnya.

5. Gender

Gender merupakan perbedaan antara perempuan dan laki-laki, yang secara biologi perbedaannya meliputi bentuk suara dan bentuk tubuh.

Perbedan gender ini adalah cara berperilaku laki-laki dan perempuan yang ditentukan kebudayaan dan kodrat yang menjadi bagian dari kepribadian.

Nah, Adjarian itu tadi dasar-dasar perwujudan diferensiasi sosial dalam masyarakat yang ada pada materi sosiologi kelas 11 bab 1.

Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut ini!

Pertanyaan

Bagaimana diferensiasi sosial yang didasari atas ras?

Petunjuk: Cek halaman 2.

Kita hidup di lingkungan yang memiliki banyak perbedaan yang beragam, mulai dari ras, suku, agama, hingga jenis kelamin. Perbedaan tersebut merupakan bentuk diferensiasi sosial.

Diferensiasi sosial merupakan pembedaan anggota masyarakat secara horizontal, artinya pembedaan ini masih memiliki derajat atau tingkatan yang sama. Sebagai contoh, pembedaan masyarakat yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis suku bangsa, agama, pekerjaan, dan jenis kelamin tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah antara satu dengan lainnya.

Menurut Soerjono Soekanto, hal ini merupakan bentuk dari variasi pekerjaan, prestise, dan kekuasaan kelompok dalam masyarakat. Artinya, diferensiasi itu bisa menunjukkan keragaman yang dimiliki suatu bangsa.

Contohnya saja di Indonesia, ada banyak keragaman yang sangat banyak dan bisa menjadi potensi dalam pembangunan baik dari suku, adat-istiadat, bahasa, budaya, agama, dan lain sebagainya. Sampai sini kita bisa ketahui bahwa konsep ini lebih diartikan sebagai keberagaman yang bersifat horizontal, bukan sebagai pembeda kelas yang bersifat vertikal.

Baca Juga

Ciri-ciri diferensiasi sosial terbagi atas ciri fisik, ciri sosial, dan ciri budaya.

1. Ciri-ciri fisik berhubungan dengan sifat yang dibawa oleh ras seperti bentuk dan warna rambut, postur tubuh, warna mata, dan lain sebagainya.

2. Ciri-ciri sosial ialah ciri yang berkaitan dengan fungsi individu dalam bermasyarakat. Kita semua pasti tahu bahwa setiap individu dalam masyarakat memiliki tugas yang berbeda berkaitan dengan profesi, pekerjaan, atau mata pencaharian.

3. Ciri-ciri budaya berhubungan dengan adat-istiadat maupun kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat. Di Indonesia ada banyak sistem budaya yang menjadi ciri khasnya masing0masing seperti yang terdapat pada masyarakat Jawa, Bali, Sunda, Madura, Batak, Dayak, dan lain sebagainya.

Ada berbagai jenis kategori sosial di masyarakat yang merupakan kriteria dari terjadinya diferensiasi sosial.

Jenis diferensiasi sosial dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

1. Diferensiasi Tingkatan atau Rank Differentiation

Jenis diferensiasi tingkatan ini muncul karena adanya ketimpangan pada penyaluran barang maupun jasa di suatu daerah. Ketimpangan tersebut dapat menyebabkan barang maupun jasa memiliki perbedaan harga.

Perbedaan harga di suatu daerah terjadi sebab penyaluran barang maupun jasa harus melalui beberapa pihak untuk sampai ke tujuan sebenarnya.

2. Diferensiasi Fungsional atau Functional Differentiation

Jenis diferensiasi yang kedua merupakan pembagian kerja yang muncul karena adanya orang atau individu yang melakukan suatu pekerjaan yang berbeda atau berlainan. Hal ini dapat dilihat di suatu lembaga sosial. Ada perbedaan pembagian penugasan atau pembagian kerja yang dapat menyebabkan setiap individu harus melaksanakan kewajiban sesuai fungsinya masing-masing.

Baca Juga

Jenis ketiga dari diferensiasi sosial ini muncul dikarenakan aturan berperilaku yang tepat serta berbeda menurut situasi tertentu. Peraturan berperilaku ini disebut pula dengan norma yang memiliki tujuan untuk mengatur ketertiban dalam bermasyarakat dan kemungkinan berbeda di setiap daerahnya.

Bentuk Diferensiasi Sosial

Masyarakat pada dasarnya dapat dibedakan atau terdiferensiasi menurut beberapa kriteria seperti pada ketiga ciri diferensiasi sosial yang telah dijelaskan sebelumnya. Selain dibedakan atas cirinya, masyarakat juga dapat dibedakan berdasarkan bentuk dari diferensiasi sosial. 

1. Jenis Kelamin

Bentuk pertama dari diferensiasi sosial adalah jenis kelamin. Jenis kelamin ini tergolong sebagai bentuk diferensiasi sosial karena tidak dapat menunjukan perbedaan tingkatan atau dapat dibedakan secara horizontal.

Pada dasarnya laki-laki dan perempuan memiliki derajat dan posisi yang sama. Secara hakiki, perbedaan antara laki-laki maupun perempuan bersifat horizontal karena hanya menyangkut bentuk serta sifat dasar yang berbeda dari jenis kelaminnya.

Walaupun demikian, terkadang ada pandangan yang menilai bahwa laki-laki lebih kuat dibandingkan perempuan dan dapat melakukan pekerjaan berat. Sejatinya, perempuan memang memiliki fisik yang cenderung lebih lemah dibandingkan laki-laki.

Namun, pandangan tersebut tidak dapat dijadikan sebagai patokan untuk menilai bahwa laki-laki memiliki derajat yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Kondisi tersebut terjadi karena semata-mata merupakan karena kecenderungan alamiah yang ada pada masing-masing diri laki-laki maupun perempuan.

2. Klan

Klan yang dimaksud pada bentuk diferensiasi sosial di sini adalah suatu satuan sosial dengan anggota yang memiliki hubungan kekerabatan. Anggota klan tersebut tergabung karena didasari pada hubungan darah maupun garis keturunan atau genealogis.

Kelompok kekerabatan berdasarkan garis keturunan dari pihak ibu dikenal sebagai matrilineal, sedangkan kelompok kekerabatan berdasarkan garis keturunan bapak disebut sebagai patrilineal.

Contohnya, seperti klan yang dapat ditemui pada masyarakat Batak. Masyarakat Batak hingga kini masih menerapkan sistem marga, umumnya marga anak merupakan turunan dari bapaknya. Contohnya seperti marga Harahap, Simanjuntak maupun marga Nasution.

3. Suku Bangsa

Suku bangsa merupakan bentuk ketiga dari diferensiasi sosial. Suku bangsa terbentuk karena kesadaran individu yang ditandai dengan adanya kesatuan pada karakteristik, pola perilaku, adat istiadat, asal usul serta kebudayaan.

Seperti halnya ciri kebudayaan, bentuk suku bangsa pada diferensiasi sosial di Indonesia memiliki jumlah yang banyak dan masing-masing memiliki kekhasan maupun keunikannya tersendiri. Sehingga, suku bangsa tidak dapat dijadikan sebagai patokan bahwa seorang individu memiliki derajat yang tinggi karena berasal dari suatu suku bangsa tertentu.

Tiap-tiap suku bangsa yang ada di Indonesia memiliki persamaan derajat, martabat maupun harkatnya serta semua suku bangsa dijamin oleh konstitusi hukum Indonesia sama rata.

Baca Juga

Setiap individu lahir dari orang tua dengan latar belakang ras tertentu serta memiliki ciri fisik yang sifatnya khas. Karena, setiap individu adalah unik sehingga tidak dapat dikatakan bahwa ras tertentu memiliki nilai yang lebih baik dari ras lainnya. Membedakan seorang individu dan menilai derajat seseorang berdasarkan rasnya merupakan tindakan diskriminatif.

  • Ras Australoid merupakan ras yang memiliki ciri khas fisik yaitu tubuh sedang dengan rambut keriting, mata yang hitam, bibir tebal serta kulit berwarna hitam.
  • Ras Mongoloid adalah ras yang memiliki ciri khas fisik rambut lurus, mata yang sipit, memiliki kulit berwarna kuning dan bibir tipis.
  • Ras Cucasaois merupakan ras yang memiliki ciri khas fisik yang umumnya dimiliki oleh penduduk asli di wilayah Eropa maupun Asia Utara.
  • Ras Negroid adalah ras yang memiliki ciri khas fisik yang umumnya dimiliki oleh penduduk asli dari wilayah Afrika serta sebagian wilayah Asia.

5. Agama

Umumnya, setiap individu memiliki agama. Agama ini memiliki fungsi sebagai sebuah pedoman untuk kehidupan manusia. Agama tidak memiliki tingkatan dan tidak dapat dijadikan sebagai faktor penentu bahwa individu memiliki derajat yang lebih tinggi atau rendah karena agama yang dianutnya.

Setiap individu yang memilih untuk menganut agama tertentu, maka individu tersebut telah siap serta dengan yakin bahwa apa yang ia Yakini adalah hal yang benar, oleh karena itu agama tidak dapat dibandingkan.

Semua agama mengatur serta mengajarkan kebaikan, agama juga mengatur hubungan baik antar manusia serta hubungan manusia dengan Tuhan yang diyakininya. Ada beberapa agama yang diakui di Indonesia yaitu Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu serta beberapa sistem kepercayaan tradisional yang tumbuh di masyarakat.

6. Profesi

Bentuk diferensiasi sosial yang terakhir ini terdapat pula pada ciri sosial diferensiasi sosial yang telah dijelaskan sebelumnya. Setiap profesi maupun pekerjaan yang ada di masyarakat memiliki fungsinya masing-masing.

Hal ini dikarenakan profesi merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan keahlian khusus, oleh karena itu setiap profesi tidak dapat dibandingkan dan tidak dapat dijadikan sebagai faktor pembeda yang menentukan bahwa individu dengan profesi tertentu memiliki derajat atau tingkat yang lebih tinggi.

Setiap profesi yang ada di masyarakat berjasa bagi kehidupan, oleh karena itu profesi tersebut hadir karena dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Baca Juga

Berikut adalah beberapa contoh dari diferensiasi sosial menurut bentuk-bentuknya.

  • Perbedaan warna kulit yang ada di masyarakat Indonesia, seperti warna kulit putih, kuning langsat, sawo matang, hitam, coklat dan lain sebagainya.
  • Penggolongan masyarakat Indonesia menurut agamanya seperti Islam, Kristen, Hindu, Budha, Konghuchu.
  • Penggolongan masyarakat Indonesia menurut marga pada sukunya, seperti marga Nanggolian, Siahaan, Butar-butar Sinaga, Situmorang di suku Batak.
  • Penggolongan masyarakat berdasarkan rasnya, seperti Mongoloid, Kaukasoid. Negroid dan lain sebagainya.
  • Penggolongan masyarakat Indonesia menurut sukunya, seperti suku Jawa, Batak, Madura, Sunda dan lainnya.
  • Penggolongan masyarakat Indonesia menurut profesi atau pekerjaannya, contohnya seperti karyawan, pemegang saham, pengusaha, buruh dan lainnya.
  • Penggolongan masyarakat menurut adatnya, seperti adat Bali, adat Jawa, adat Sunda, adat Batak dan lainnya.

Itulah beberapa contoh dari diferensiasi sosial yang ada di Indonesia. Contoh-contoh tersebut sesuai dengan pengertian diferensiasi sosial yang mengatakan bahwa pembeda pada masyarakat bersifat horizontal atau tidak dapat dijadikan sebagai faktor untuk menentukan derajat seorang individu.

Video yang berhubungan