Lunturnya budaya lokal yang ada di indonesia yang diakibatkan karena adanya globalisasi dapat

Globalisasi merupakan sebuah keterkaitan dan ketergantungan dari bangsa dengan manusia yang ada di seluruh dunia. Globalisasi itu sendiri dijadikan sebagai sebuah pedoman dari suatu bangsa dan sebagai proses yang akan terjadi antar bangsa sehingga dapat mencapai titik dari kesepakatan bersama. Kata dari Globalisasi ini menurut para ahli itu sendiri diartikan sebagai proses sosial yang dapat disebabkan oleh kemajuan zaman yang akan menimbulka dampak yang positif ataupun yang negative. Faktor penyebab datangnya globalisasi ini pada umumnya datang dari berbagai arah, tetapi yang menjadi penyebab utamanya adalah perkembangan jaman yang semakin cepat.

Faktor penyebab Globalisasi yang signifikan adalah :

  • Faktor Internal : Kebebasan dalam berpendapat, perkembangan pola piker masyarakat, berkembangnya demokrasi dan transparansi dari pemerintah, dan rasa ketergatungan suatu negara dengan negara yang lainnya.
  • Faktor Eksternal : Perkembangan HAM yang terus berlaku, sering terjadi modernisasi, perkembangan IPTEK dan sarana komunikasi.

Dengan faktor yang ada, globalisasi ini diikuti arus yang  membuat masyarakat terkhususnya masyarakat Indonesia harus siap menerima kenyataan dan siap menerima segala aspek yang akan berpengaruh dengan kehidupan bangsa. Aspek yang berpengaruh tersebut salah satunya adalah nilai kebudayaan. Nilai kebudayaan itu sendiri merupakan suatu aturan yang sudah disepakati dan diterapkan di dalam masyarakat atau lingkup organisasi yang nantinya akan berpengaruh kepada kebiasaan atau karakteristik budaya itu sendiri.

Fungsi Nilai Budaya itu sendiri adalah sebagai pedoman dan tatanan masyarakat dalam bertingkah laku yang harus sesuai dengan hukum adat atau kebiasaan, dan sebagai faktor pendorong dalam memunculkannya pola berpikir masyarakat.

Ciri dari nilai budaya itu sendiri dibagi menjadi 3 yaitu, :

  1. Nilai budaya itu bersifat selektif dan menjelaskan perilaku manusia secara terbatas
  2. Nilai budaya merupakan suatu yang perlu dipelajari dan bukan bawaan lahir
  3. Nilai budaya dapat diwariskan antar masyarakat

Kehidupan bermasyarakat di masa Globalisasi ini membuat banyak dampak yang terjadi, apalagi di aspek nilai budaya. Karena pada dasarnya perubahan yang terjadi di era globalisasi ini umumnya terjadi pada kemampuan masyarakat dalam melestarikan nilai budaya itu sendiri. Dengan derasnya arus informasi atau dari arus Globalisasi dan telekomunikasi ternyata yang akan  berpengaruh kepada sebuah kecenderungan yang justru akan menimbulkan hal negative kepada nilai-nilai budaya atau nilai budaya akan semakin memudar terutama tentang pelestariannya. Perubahan yang sangat signifikan dalam masa ini dilihat dari perkembangan Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi. Dari ketiga aspek tersebut membuat kita sebagai masyarakat akan berkurang memiliki keinginan untuk melestarikan nilai budaya kita. Seperti contohnya adalah, jaman sekarang sulit menemukan anak-anak yang mau belajar tarian daerah, sekarang malah mereka lebih senang bermain gadget. Padahal, dulu banyak sekali anak-anak baik perempuan ataupun laki-laki senang untuk belajar tari dan belajar menyanyi lagu daerah. Banyak sekali factor-faktor yang membuat budaya lokal ini telah dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Masuknya budaya asing ke budaya lokal merupakan hal yang sangat wajar, tetapi justru hal yang tidak wajar adalah ketika kenyataannya itu budaya asing justru yang mendominasi di Indonesia sehingga budaya lokal mudah untuk dilupakan. Selanjutnya, faktor lain yang membuat budaya lokal dilupakan adalah kurangnya kesadaran diri dari masyarakat dalam memahami pentingnya budaya lokal untuk dilestarikan. Budaya lokal itu adalah suatu identitas atau harga diri suatu bangsa, karena itu budaya lokal tetap perlu dijaga dan tidak dibiarkan begitu saja. Kita sebagai generasi muda perlu mempertahankan, menjaga, melestarikan, dan mewarisi budaya lokal Indonesia dengan baik agar bisa memperkokoh dan mempersatukan seluruh budaya bangsa yang bisa mengharumkan negara Indonesia. Dampak negative yang ditimbulkan globalisasi kepada nilai kebudayaan juga sangat terlihat jelas dengan adanya perubahan di Indonesia. Dampak negatif tersebut adalah, imigrasi di luar akan meningkat sehingga banyak yang menetap di Indonesia dan memunculkan sikap yang bertolak belakang dengan budaya Indonesia, yang kedua adalah munculnya budaya baru yang sangat berbeda dengan budaya Indonesia tetapi dengan mudah diterima tanpa difilter terlebih dahulu sehingga kebudayaan Indonesia cepat luntur, yang ketiga adalah pola masyarakat individualisme semakin meningkat, yang keempat yaitu masyarakat khususnya remaja sangat gampang terpengaruh dengan adanya kebudayaan baru di Indonesia dan membuat mereka lupa akan budaya lokal Indonesia, dan yang terakhir adalah berakibat munculnya kaum sosialita berkembang pola hidup yang konsumtif. Lalu apa faktor yang dapat membuat dengan mudahnya budaya luar masuk ke Indonesia. Terdapat 4 faktor, yang pertama terjadi dari sikap masyarakat Indonesia yang terlalu terbuka kepada budaya luar tanpa difilter, yang kedua dari sifat warga Indonesia yang terlalu labil dalam memilih dan tidak adanya keberanian dalam mengambil keputusan, yang ketiga yaitu kurangnya rasa cinta masyarakat kepada budaya lokal Indonesia, yang terakhir yaitu munculnya rasa gengsi di remaja yang semakin meningkat sehingga banyak yang lebih menyukai budaya luar dibanding budaya sendiri. Adapun beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melestarikan budaya kita, yaitu, Menyaring jika budaya asing masuk ke negara Indonesia, mempromosikan hasil karya budaya Indonesia ke Internasional, mencintai produk-produk asli Indonesia, memperkuat adanya rasa persatuan antar warga Indonesia, dan juga berpegang teguh kepada nilai religius dan dengan rendah hati dapat menumbuhkan rasa kebhinekaan supaya Indonesia tetap berjaya akan budaya nya.

Dari penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Globalisasi merupakan proses yang terjadi antara bangsa satu dengan bangsa yang lain hingga mencapai titik kesepakatan bersama dan bisa menjadi pedoman suatau bangsa-bangsa di seluruh dunia. Aspek yang akan berpengaruh pada Globalisasi ini salah satunya adalah nilai kebudayaan. Nilai kebudayaan itu sendiri merupakan suatu aturan yang sudah disepakati dan diterapkan di dalam masyarakat atau lingkup organisasi yang nantinya akan berpengaruh kepada kebiasaan atau karakteristik budaya itu sendiri. Dengan adanya faktor  yang menjadi penyebab dari budaya asing yang masuk ke Indonesia telah menyadarkan kita untuk memiliki sikap yang selektif dalam memilih budaya, jangan sampai kita melupakan budaya lokal dari negara kita sendiri karena budaya lokal adalah sebuah kekayaan dalam suatu negara. Sehingga, diperlukan kesadaran dari diri masyarakat sendiri dalam mencintai budaya lokal Indonesia agar tidak dilupa oleh banyak orang. Sudah waktunya kita perlu melindungi dan menjaga kelestarian budaya Indonesia ketika menghadapi arus globalisasi agar negara Indonesia ini tetap mempunyai kekayaan budaya yang bisa dinikmati oleh generasi penerus bangsa Indonesia selanjutnya.


Lunturnya budaya lokal yang ada di indonesia yang diakibatkan karena adanya globalisasi dapat

Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya

BandungBergerak.idGlobalisasi dan budaya menjadi dua hal yang memiliki kaitan sangat erat. Perkembangan globalisasi memengaruhi budaya lokal dalam sebuah negara, begitupun sebaliknya. Lalu, apa itu budaya dan globalisasi?

Budaya adalah cara hidup yang berkembang dalam berbagai lingkungan kehidupan dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya dapat dikenal sebagai ciri khas dalam suatu negara. Kebudayaan merupakan salah satu unsur penting untuk membentuk identitas bangsa.

Dalam kebudayaan, terdapat berbagai unsur, yaitu bahasa, sistem pengetahuan, sistem organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem ekonomi dan mata pencaharian hidup, sistem religi, serta kesenian. Selain itu, budaya juga meliputi kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Globalisasi adalah sebuah proses masuknya ilmu pengetahuan dan kebudayaan ke lingkup dunia. Dengan adanya globalisasi, dunia yang sangat luas tidak lagi menjadi penghalang untuk negara saling berhubungan. Proses globalisasi sendiri didukung oleh kemajuan teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi. Dengan adanya kemajuan tersebut hubungan antarmanusia menjadi lebih mudah.

Oleh karena itu, setiap globalisasi akan berpengaruh pada masyarakat dalam menyikapi perkembangan budaya lokal yang ada, apakah memilih untuk mempertahankannya atau justru disisihkan. Tentu, hal ini menjadi tantangan berat bagi banyak negara, salah satunya Indonesia.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Kekayaan budaya di Indonesia terjadi karena Indonesia termasuk salah satu negara yang luas dan memiliki banyak suku bangsa. Dengan demikian, terdapat banyak bahasa daerah, adat istiadat, tarian daerah, lagu daerah, rumah adat, dan warisan budaya lainnya.

Kekayaan budaya Indonesia dikenal oleh masyarakat dunia. Warisan budaya yang dimiliki Indonesia sudah mendunia. Beberapa budaya yang dimiliki Indonesia telah diakui oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO), seperti angklung, batik, wayang, tari saman, keris, dan lain-lain.

Kehadiran globalisasi memberikan dampak positif dalam perkembangan budaya lokal. Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi semakin luas dan dapat mendorong masyarakat untuk berpikir lebih maju. Globalisasi juga menghadirkan pertukaran budaya sehingga budaya asing dapat masuk dengan mudah ke suatu negara. Dengan begitu, budaya suatu negara dapat terserap dan dipelajari dengan mudah di negara lain.

Meskipun globalisasi memberikan pengaruh positif, tetap ada pula dampak negatifnya, antara lain, terancam lunturnya nilai budaya lokal. Masyarakat lebih tertarik untuk menyerap budaya asing yang masuk dan menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Budaya asing dianggap lebih modern dan menyenangkan daripada budaya lokal. Dampak negatif lainnya adalah nilai kebersamaan dalam gotongroyong dan musyawarah sudah mulai hilang. Masyarakat menjadi lebih bersifat individualis sehingga rasa solidaritas dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar menjadi berkurang.

Sifat individualis menyebabkan masyarakat lebih mengutamakan kepentingan individu daripada kepentingan bersama. Selain sifat individualis, kesenjangan sosial juga terjadi bagi masyarakat yang tidak dapat mengimbangi globalisasi. Kesenjangan sosial menyebabkan masyarakat menjadi tertinggal dalam kehidupan yang semakin berkembang di era globalisasi.

Seiring berkembangnya era globalisasi, kebudayaan lokal sudah mulai hilang karena adanya perubahan pola hidup masyarakat. Hal ini dapat diketahui dari bukti-bukti yang menunjukkan terjadinya perubahan pola hidup masyarakat, terutama di kota-kota besar.

Di Indonesia, terdapat masyarakat yang tertarik dengan perilaku hedonisme, konsumerisme, dan materialisme sehingga masyarakat tidak memikirkan dan mengutamakan kepentingan untuk kebutuhan yang akan datang.

Tidak hanya itu, pergaulan bebas, foya-foya, dan bullying juga terjadi akibat pengaruh dari arus globalisasi. Perilaku-perilaku tersebut tidak menguntungkan karena memberikan dampak yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya lokal di tengah maraknya globalisasi. Penjelasan mengenai pentingnya kebudayaan lokal perlu dilakukan sejak dini untuk menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap kebudayaan lokal.

Masyarakat perlu mempelajari sejarah dan nilai-nilai kebudayaan agar dapat menyadari pentingnya kebudayaan lokal. Peran pemerintah juga diperlukan mengenai kebijakan yang mengarah pada kebudayaan. Selain itu, festival budaya perlu sering diselenggarakan untuk mendorong masyarakat agar sadar betapa indahnya kekayaan budaya Indonesia. Dengan demikian, masyarakat dapat menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal dengan baik untuk meningkatkan eksistensi budaya bangsa.

Baca Juga: Tersisihnya Budaya Lokal karena Globalisasi
Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (40): Membuat Pisau dari Paku Besar
BIOGRAFI ACHMAD BASSACH (9): Siti Atikah, Istri yang Turut Bergerak

Peran Pemuda dan Pemudi

Generasi muda menjadi salah satu unsur masyarakat diharapkan mampu mempertahankan budaya lokal di tengah perkembangan globalisasi. Sayangnya, generasi muda kurang memahami pentingnya budaya lokal. Mereka kurang berminat untuk mempelajari kebudayaan lokal. Selain itu, informasi mengenai kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia masih kurang.

Pola pikir generasi muda menganggap kebudayaan Indonesia kuno dan tidak mengikuti perkembangan zaman. Pemikiran ini menyebabkan hilangnya rasa cinta dan bangga terhadap kebudayaan lokal.

Oleh karena itu, diperlukan pertahanan dalam bidang sosial budaya. Setiap bangsa harus siap untuk terbuka dengan nilai-nilai budaya dari bangsa lain. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyaring budaya asing yang masuk ke Indonesia. Masyarakat harus dapat menilai hal positif dan negatif dari masuknya budaya asing.

Pengaruh positif dari budaya asing dapat diambil dan dipelajari untuk kehidupan sehari-hari. Budaya asing yang memberikan pengaruh negatif sebaiknya tidak diikuti oleh masyarakat Indonesia, karena dapat berpengaruh juga pada budaya lokal.