Latar waktu yang tergambar dalam penggalan dongeng tersebut adalah

Merdeka.com - Cerpen, atau cerita pendek, adalah cerita yang panjangnya nggak lebih dari 10 ribu kata. Ia biasanya hanya punya satu konflik, tapi digali dengan cukup dalam dan dibahas dengan detail yang pas untuk cerita pendek. Kali ini, Kelas Merdeka akan membahas salah satu unsur intrinsik cerpen, yaitu setting.

Dimana sebuah kejadian pada cerpen terjadi? Kapan dan seperti apa suasananya? Semua itu bisa terjawab jika suatu cerpen punya setting atau latar ynag baik. Agar kamu nggak bingung, di bawah ini adalah 3 jenis latar yang kamu perlu tahu:

  • Latar tempat (berkaitan dengan dimana peristiwa dalam cerpen itu terjadi).
  • Latar waktu (berkaitan dengan kapan peristiwa dalam cerpen terjadi).
  • Latar Suasana (berkaitan dengan perasaan atau suasana kejadian peristiwa dalam cerpen itu terjadi).

Contoh penjelasan latar pada cerpen Seno Gumira Ajidarma yang berjudul Ibu yang Anaknya Diculik Itu:

Ibu terkulai di kursi seperti orang mati. Pintu, jendela, televisi, telepon, perabotan, buku, cangkir teh, dan lain-lain masih seperti dulu—tetapi waktu telah berlalu sepuluh tahun. Tinggal Ibu kini di ruang keluarga itu, masih terkulai seperti sepuluh tahun yang lalu. Rambut, wajah, dan busananya bagai menunjuk keberadaan waktu.

Telepon berdering. Ibu tersentak bangun dan langsung menyambar telepon. Diangkatnya ke telinga. Ternyata yang berbunyi telepon genggam. Ketika disambarnya pula, deringnya sudah berhenti. Ibu bergumam.

Nah, sekarang ayo kita analisis unsur intrinsic setting atau latarnya.

  • Latar tempat: ruang keluarga
  • Latar waktu: masa kini
  • Latar suasana: sedih (terkulai di kursi seperti orang mati.

Nah, itulah cara membaca latar dengan sederhana. Kadang-kadang latar bisa langsung terlihat dari kata-kata yang dipakai, dan bisa juga tersirat. Kamu juga bisa, kan?

[iwe]


Latar waktu yang tergambar dalam penggalan dongeng tersebut adalah

MENENTUKAN LATAR SUASANA CERITA

16. Bacalah kutipan cerita berikut!


Tanah di pekuburan umum itu masih basah ketika para pelayat sudah pulang. Sementara aku masih duduk sambil sesekali menyeka air mata. Ibu yang selama ini paling aku hormati dan sayangi tadi malam telah menghadap Sang Pencipta. 

Latar suasana yang tergambar pada kutipan cerita tersebut adalah ….

A. kecewa

B. sedih

C. marah

D. khawatir

Kunci jawaban: B


Pembahasan 
Menurut KBBI Latar ialah keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra. Latar tempat (berkaitan dengan di mana peristiwa dalam cerita itu terjadi). Latar waktu (berkaitan dengan kapan peristiwa dalam cerita terjadi). Latar Suasana (berkaitan dengan perasaan atau suasana kejadian peristiwa dalam cerita itu terjadi). Latar suasana kutipan cerita di atas adalah sedih (opsi B). Kalimat yang menunjukkan suasana sedih antara lain kalimat kedua, yaitu Sementara aku masih duduk sambil sesekali menyeka air mata.

Arti kata-kata pada pilihan jawaban tersebut adalah sebagai berikut.

1. kecewa: kecil hati; tidak puas (karena tidak terkabul keinginannya, harapannya, dan sebagainya); tidak senang (https://kbbi.web.id/kecewa)

2. sedih: merasa sangat pilu dalam hati; susah hati (https://www.kbbi.web.id/sedih-2

3. marah: sangat tidak senang (karena dihina, diperlakukan tidak sepantasnya, dan sebagainya); berang; gusar (https://kbbi.web.id/marah)

4. khawatir: takut (gelisah, cemas) terhadap suatu hal yang belum diketahui dengan pasti (https://kbbi.web.id/khawatir

RINGKASAN MATERI

A. Pengertian Latar

Menurut Indrawati “2009:64” Latar atau setting merupakan tempat, waktu, dan suasana yang digunakan dalam suatu cerita.

Menurut Kusnadi Dkk “2009:60” Latar tempat atau latar waktu dalam karya sastra akan mempengaruhi inti cerita dan pengambilan nilai-nilai yang ingin diungkapkan pengarang.

Menurut KBBI online latar adalah keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra (https://www.kbbi.web.id/latar

Menurut Suparmin “2009:54” Latar cerita atau setting ialah sesuatu keadaan yang melingkupi pelaku dalam sebuah cerita.(http://www.gurupendidikan.co.id/latar-cerita-pengertian-menurut-para-ahli-macam-fungsi/)

Berdasarkan beberapa pendapat disimpulkan pengertian latar adalah keterangan mengenai ruang, waktu serta suasana terjadinya peristiwa-peristiwa didalam suatu karya sastra. 

B. Macam-Macam Latar

Jenis atau macam-macam latar diantaranya sebagai berikut ini:


1.Latar waktu

Yaitu saat dimana tokoh ataupun si pelaku melakukan sesuatu pada saat kejadian peristiwa dalam cerita yang sedang telah terjadi. Seperti misalnya: Pagi hari, siang hari, sore hari, malam hari, di zaman dulu, dimasa depan, dan lain sebagainya.

2. Latar tempat

Yaitu dimana tempat tokoh atau si pelaku mengalami kejadian atau peristiwa didalam cerita. Seperti misalnya: Didalam bangunan tua, di sebuah gedung, di lautan, didalam hutan, di sekolah, di sebuah pesawat, di ruang angkasa, dan lain sebagainya.

3. Latar suasana

Yaitu situasi apa saja yang terjadi ketika saat si tokoh atau si pelaku melakukan sesuatu. Seperti misanya: saat galau, gembira, lelah, dan lain sebagainya.

4. Latar alat

Yaitu peralatan apa saja yang diperlukan atau dipakai si pelaku dalam suatu cerita. Seperti misalnya: Tombak, pistol, pedang, buku, pulpen, dan lain sebagainya.

C. Fungsi Latar

Fungsi dari latar sendiri yaitu untuk memberikan suatu gambaran yang jelas supaya peristiwa-peristiwa yang terjadi pada suatu karya sastra benar-benar terjadi atau memberikan informasi yang jelas mengenai situasi didalam sebuah cerita.

(http://www.pengertianku.net/2015/04/pengertian-latar-dan-macamnya.html)

Contoh penjelasan latar pada cerpen Seno Gumira Ajidarma yang berjudul Ibu yang Anaknya Diculik Itu: Ibu terkulai di kursi seperti orang mati. Pintu, jendela, televisi, telepon, perabotan, buku, cangkir teh, dan lain-lain masih seperti dulu—tetapi waktu telah berlalu sepuluh tahun. Tinggal Ibu kini di ruang keluarga itu, masih terkulai seperti sepuluh tahun yang lalu. Rambut, wajah, dan busananya bagai menunjuk keberadaan waktu. Telepon berdering. Ibu tersentak bangun dan langsung menyambar telepon. Diangkatnya ke telinga. Ternyata yang berbunyi telepon genggam. Ketika disambarnya pula, deringnya sudah berhenti. Ibu bergumam.

Analisis unsur intrinsik setting atau latarnya.


Latar waktu yang tergambar dalam penggalan dongeng tersebut adalah

PEMBAHASAN SOAL UN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMP/MTs.




















BEDAH KISI-KISI UN 2019 SMP/MTs. MAPEL BAHASA INDONESIA KLIK https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/12/bedah-kisi-kisi-un-2019-smpmts-mapel.html

Posted in UN SMP on December 05, 2018 by MuhZuhri | 3 comments 

tirto.id - Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya pengkajian karya sastra, terdapat beberapa unsur intrinsik, yang berperan sebagai pembangun puisi, cerita (prosa), dan drama. Biasanya, karya sastra memuat sebuah tema, alur, latar, tokoh dan penokohan, serta sudut pandang.

Menurut Burhan Nurgiyantoro dalam Teori Pengkajian Sastra (2009:23), unsur instrinsik didefinisikan sebagai penyusun karya yang identitasnya terdapat dalam karya itu sendiri. Baik secara jelas (eksplisit), maupun tidak (implisit), biasanya pembaca dapat mengetahui unsur-unsur tersebut setelah membaca tulisan terlebih dahulu.

Di antara beberapa unsur ini, terdapat salah satu pembangun yang disebut latar. Latar dibagi menjadi tiga jenis, yaitu latar waktu, suasana, dan tempat. Ketiganya memiliki peran masing-masing dalam menggambarkan kondisi tokoh, lingkungan atau kejadian, dan kapan peristiwa itu berlangsung.
Sebenarnya, pemahaman latar bukan hanya dipakai untuk memahami informasi dalam karya sastra saja (implisit dan ekspilsit). Namun, bisa juga untuk mengetahui sesuatu yang terjadi dalam berita, tulisan sejarah, dan lain-lain (kebanyakan eksplisit). Lantas, apa arti tiga jenis latar ini?

Pengertian Latar Waktu, Suasana, dan Tempat


Dalam buku Pelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia Untuk SMA & MA Kelas X (halaman 25-26) yang diterbitkan Grasindo, latar waktu merupakan penggambaran kapan peristiwa dalam sebuah karya itu berlangsung. Sementara latar suasana adalah kondisi batin tokoh (perasaan individu) dan fisik sekitar (kondisi lingkungan) yang bisa membawa pembaca mengetahui bagaimana perasaan dalam tulisan. Sedangkan latar tempat mengungkapkan di mana lokasi terjadinya sebuah cerita yang ditulis pengarang. Penulis biasanya memiliki pilihannya masing-masing ketika ingin mencantumkan ketiga latar ini, mulai dari penggambaran langsung melalui kata-kata (eksplisit) hingga memberikan isyarat tertentu agar pembaca bisa menelaahnya sendiri (implisit). Berikut ini contoh latar dalam pelajaran bahasa Indonesia.

Contoh Latar Waktu

Eksplisit:

1. Setiap pagi saya mandi.

2. Dua tahun lalu kamu meninggalkanku.

3. Bapak pulang kampung besok.

4. Tiap malam saya begadang.

5. Tahun depan Budi pindah ke luar negeri.

Implisit:

1. Monica berangkat sekolah (pagi hari).

2. Ayam berkokok (waktu fajar).

3. Sebulan ini saya tidak boleh makan dan minum (bulan Ramadan).

4. Adzan maghrib terdengar (sekitar jam 6 sore).

5. Besok, semua orang akan saling memaafkan (Hari Raya Idul Fitri).

Contoh Latar Suasana

Eksplisit:

1. Saya sangat senang melihat Anda.

2. Ibu sedih melihat saya nakal.

3. Budi merasa cemas karena tidak mengerjakan PR.

4. Guru olahraga itu marah ketika siswanya malas.

5. Saya dan adik saya takut menonton film horor.

Implisit:

1. Di sini tidak ada orang (sepi).

2. Pestanya terlalu banyak orang (ramai).

3. Kedua pasangan itu saling berpegangan tangan (romantis).

4. Para tentara diam-diam memantau musuhnya (sunyi).

5. Semua binatang di Ragunan bersuara (berisik).


Contoh Latar Tempat

Eksplisit:

1. Saya berada di Jakarta.

2. London adalah tempat kelahiran saya.

3. Perpustakaan itu ada di ujung lorong.

4. Ruangan itu penuh hantu.

5. Sekarang saya belajar di rumah.

Implisit:

1. Seluruh buku tersusun rapi di sini (perpustakaan).

2. Saya dikelilingi pohon setiap berjalan (hutan).

3. Di atas pasir kami melihat matahari dan hamparan ombak (pantai).

4. Saya tinggal di bawah atap surga (rumah).

5. Lalu lalang kereta terdengar jelas di sini (dekat rel).