Kombinasi dari berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memelihara fasilitas disebut

- Apakah detikers pernah mengalami kejadian ketika mau bermain game online, namun game tersebut tidak bisa diakses karena sedang terjadi maintenance? Tentu, kondisi ini sangat menyebalkan, terlebih saat itu kamu ingin sekali bermain game bersama teman-teman.

Lantas, apa sih sebenarnya maintenance itu? Lalu apa tujuan dari maintenance? Untuk lebih jelasnya simak penjelasan, alur, dan contoh maintenance dalam artikel ini yuk detikers!

Pengertian Maintenance

Bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kata "maintenance" artinya pemeliharaan. Lantas, pemeliharaan yang dimaksud seperti apa? Hal ini bisa termasuk fasilitas umum, alat/mesin kerja, situs website, hingga aplikasi di smartphone.

Menurut Patrick (2001), maintenance adalah suatu kegiatan untuk memelihara dan menjaga fasilitas yang ada serta memperbaiki, melakukan penyesuaian, atau penggantian yang diperlukan untuk mendapatkan suatu kondisi operasi produksi agar sesuai dengan perencanaan yang ada.

Sementara itu menurut Corder (1988), maintenance adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang atau memperbaikinya, hingga pada suatu kondisi yang bisa diterima.

Lalu menurut Assauri (2008), maintenance adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dengan mengadakan perbaikan, penyesuaian, dan mengganti yang diperlukan. Hal ini agar tercipta suatu keadaan operasional produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

Tujuan Maintenance

Tentunya ada tujuan kenapa suatu alat atau mesin dilakukan maintenance. Berikut ini tujuan utama dari maintenance menurut Corder dan Assauri:

  • Memperpanjang usia kegunaan aset
  • Menjamin ketersediaan peralatan dan kesiapan operasional perlengkapan serta peralatan yang dipasang untuk kegiatan produksi
  • Membantu mengurangi pemakaian atau penyimpangan di luar batas serta menjaga modal yang ditanamkan selama waktu yang ditentukan
  • Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu
  • Menekan tingkat biaya perawatan serendah mungkin dengan memaksimalkan kegiatan perawatan secara efektif dan efisien
  • Memenuhi kebutuhan produk dan rencana produksi tepat waktu
  • Meningkatkan keterampilan para supervisor dan operator melalui kegiatan pelatihan yang diadakan
  • Menghindari kegiatan maintenance yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja.

Jenis-jenis Maintenance

Kegiatan pemeliharaan atau maintenance dibagi menjadi lima jenis yaitu preventive maintenance, corrective maintenance, breakdown maintenance, scheduled maintenance, dan predictive maintenance. Biar nggak bingung, simak penjelasannya di bawah ini.

1. Preventive Maintenance

Menurut Ebeling (1997), preventive maintenance atau pemeliharaan pencegahan adalah pemeliharaan yang dilakukan secara terstruktur. Pada umumnya pemeliharaan dilakukan secara periodik, di mana sejumlah kegiatan seperti inspeksi dan perbaikan, penggantian, pembersihan, pelumasan, penyesuaian, dan dilakukan penyamaan agar sama.

2. Corrective Maintenance

Menurut Patrick (2001), corrective maintenance adalah kegiatan perawatan yang dilakukan setelah mesin atau fasilitas produksi mengalami kerusakan atau gangguan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Dalam hal ini, corrective maintenance sering disebut dengan kegiatan reparasi atau perbaikan,

3. Breakdown Maintenance

Dilansir e-Jurnal Universitas Muhammadiyah Malang, breakdown maintenance adalah suatu kebijakan perawatan dengan cara menggunakan mesin/alat secara terus-menerus hingga rusak sampai tidak bisa dipakai, kemudian setelah itu baru diperbaiki atau diganti dengan yang baru. Sayangnya, kebijakan maintenance ini kurang baik karena dapat menimbulkan biaya yang besar.

4. Scheduled Maintenance

Perawatan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan atau perawatannya dilakukan secara periodik dalam kurun waktu tertentu. Rentang waktu perawatan dapat ditentukan berdasarkan pengalaman, data-data yang telah disimpan, dan rekomendasi dari pabrik pembuat alat/mesin yang bersangkutan.

5. Predictive Maintenance
Jenis maintenance yang terakhir adalah predictive maintenance, di mana perawatan ini dapat diartikan sebagai strategi perawatan pencegahan. Artinya, perawatan dilakukan secara rutin untuk mengetahui adanya kendala pada alat/mesin, sehingga keselamatan kerja dapat terjamin lebih baik.

Manfaat Melakukan Maintenance

Maintenance dilakukan bukan tanpa alasan. Sebab, kalau suatu alat atau mesin tidak dilakukan maintenance secara rutin, maka bisa timbul kerusakan yang parah dan akhirnya mengeluarkan biaya yang besar untuk perbaikan.

Dilansir situs CloudApper, berikut manfaat melakukan maintenance:

1. Mengurangi Risiko Kerusakan saat Digunakan

Bayangkan, jika detikers sedang melaksanakan tugas dengan menggunakan suatu alat, lalu tiba-tiba saja alat itu rusak dan nggak bisa dipakai, tentu pekerjaan kamu akan terhambat bukan? Maka dari itu sebaiknya selalu lakukan maintenance secara berkala, agar alat tidak mudah rusak dan pekerjaan jadi lebih cepat selesai.

2. Memperpanjang Usia Alat

Manfaat lainnya dengan melakukan maintenance adalah memperpanjang usia alat. Tentu, ketika kamu memiliki sebuah mesin/alat harapannya adalah dapat berfungsi secara optimal dan bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama.

Tapi sebagai catatan, alat tersebut dapat berfungsi baik dan memiliki usia panjang jika dilakukan maintenance. Kalau tidak, maka jangan sedih bila alat yang baru kamu beli beberapa bulan lalu ternyata sudah rusak.

3. Meningkatkan Keselamatan Kerja

Bagi detikers yang sehari-hari bersentuhan langsung dengan alat berat, tentu ada kekhawatiran jika alat tersebut tiba-tiba rusak dan mencelakai dirimu. Nah, manfaat dari dilakukan maintenance adalah meningkatkan keselamatan para pekerja. Sehingga ketika alat tersebut digunakan setiap hari, kamu nggak perlu khawatir karena sudah dilakukan pemeliharaan secara rutin.

4. Menghemat Biaya Pengeluaran

Manfaat yang terakhir dengan melakukan maintenance adalah menghemat biaya pengeluaran. Memang, melakukan pemeliharaan secara rutin tetap membutuhkan biaya, besar kecilnya biaya tergantung dari alat tersebut.

Tapi, lain halnya jika alat tersebut jarang dilakukan maintenance dan akhirnya mengalami kerusakan cukup parah. Hal ini justru akan menambah biaya pengeluaran, apalagi jika kerusakan sudah merambat ke komponen lain. Alhasil, niat hati ingin menghemat malah justru bikin kantong bolong.

Proses atau Alur Maintenance

Untuk melakukan maintenance tidak bisa dilakukan secara sembarangan, sebab ada berbagai alur maintenance agar alat/mesin tetap berjalan baik. Dilansir situs Upkeep, berikut proses atau alur maintenance.

1. Identifikasi Masalah

Ketahui masalah apa yang dialami pada alat/mesin. Jangan sampai kamu salah mengidentifikasi kerusakan, nantinya alat tersebut bukannya malah benar malah semakin rusak dan tidak bisa dipakai.

2. Periksa Alat

Jika sudah menemukan masalahnya, cek kembali alat yang rusak tersebut. Bila terjadi kerusakan kecil, maka kamu harus paham cara memperbaikinya seperti apa. Lain halnya jika kerusakan cukup parah, maka alat/mesin harus diperbaiki oleh orang yang ahli atau diganti dengan sparepart baru.

3. Tentukan Bagaimana Kerusakan Harus Diperbaiki

Kamu harus paham bagaimana cara memperbaikinya. Kalau dirasa tidak mampu dan nggak yakin alat/mesin bisa diperbaiki secara benar, maka sebaiknya serahkan kepada yang ahli.

4. Pastikan Suku Cadang Tersedia

Jangan sampai ketika detikers sudah membongkar alat tersebut untuk diperbaiki, namun suku cadang yang baru ternyata tidak ada. Maka dari itu, pastikan suku cadangnya tersedia agar proses pemeliharaan berjalan lancar.

5. Tentukan Kapan Maintenance Selesai

Tentukan waktu secara pasti kapan maintenance akan selesai. Sebab, alat/mesin tersebut akan digunakan kembali untuk bekerja, kalau pemeliharaan belum juga selesai maka hal ini dapat mengganggu jalannya pekerjaan.

6. Kumpulkan Data dari Maintenance

Agar tidak lupa, catat kapan dan alat apa saja yang harus dilakukan maintenance secara berkala. Jangan sampai ketika melakukan pemeliharaan pada waktu yang akan datang, kamu malah lupa karena tidak sempat dicatat.

Contoh Maintenance

Maintenance pada alat atau mesin bisa kamu temui dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari alat yang berukuran kecil hingga besar sekalipun wajib dilakukan maintenance, agar dapat berfungsi normal dan mencegah risiko kerusakan pada waktu yang akan datang.

Berikut contoh maintenance yang sering kamu lihat dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Mengecek alat pemotong rumput agar bisa dipakai setiap hari
  2. Menambal selang yang bocor agar air tidak luber
  3. Melumasi mesin motor agar mesin tidak cepat panas dan rusak.

Perbedaan Maintenance dan Repair

Mungkin di antara detikers ada yang pernah mendengar istilah maintenance dan repair. Lantas, apa yang membedakan antara keduanya?

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kata "repair" memiliki arti perbaikan. Lalu dikutip situs Maintain X, sebenarnya baik maintenance ataupun repair memiliki makna yang hampir sama.

Sebab secara teknis, repair juga bisa masuk ke dalam pekerjaan maintenance. Yang jadi pembeda di sini adalah, maintenance dilakukan untuk memelihara suatu alat agar mencegah kerusakan cukup parah. Sementara repair adalah memperbaiki alat yang rusak agar bisa berfungsi secara normal.

Nah, itu dia detikers penjelasan mengenai maintenance beserta pengertian, fungsi, jenis, manfaat, hingga contohnya. Oh ya, jangan lupa untuk rutin melakukan pemeliharaan pada alat/mesin kerja kamu agar berfungsi secara normal dan bisa dipakai dalam jangka waktu lama.

Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan"



(ilf/fds)