SETELAH 33 tahun, Indonesia akan kembali merasakan fenomena alam yang menakjubkan. Tepatnya pada 9 Maret 2016, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang datarannya dilintasi gerhana matahari total loh. Ya, sebelumnya di Indonesia fenomena ini telah terjadi pada 1983. Tahukah kamu apa itu gerhana matahari? Fenomena unik Gerhana matahari adalah suatu peristiwa bulan yang melintas di antara bumi dan matahari sehingga kedudukan matahari, bulan, dan bumi terletak pada satu garis lurus. Bulan berada di antara bumi dan matahari sehingga menyebabkan cahaya matahari yang jatuh ke bumi akan tertutup bulan. Gerhana matahari ini disebut-sebut pula sebagai fenomena unik karena terjadi tidak setiap tahun. "Gerhana matahari total diperkirakan baru akan terjadi sekitar 350 tahun mendatang," kata Pak Thomas Djamaludin dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Hal itu disebabkan garis lurus ketiga objek tersebut tidak terjadi setiap saat. Bulan bergerak mengelilingi bumi dan bumi juga bergerak mengelilingi matahari. Orbit kedua benda langit itu tidak sejajar, tetapi miring sekitar 5,1 derajat. Hal itulah yang menyebabkan gerhana matahari hanya terjadi pada saat matahari dekat dengan titik orbit bulan mengelilingi bumi. Jika bayangan bulan melintas di atas atau bawah bumi, tentunya tidak kan terjadi gerhana, Sobat. Pelajaran ini tentu sudah dijelaskan di sekolah kalian kan? Melintas di Indonesia Pada abad ke-21 tepatnya di 2016 ini, gerhana matahari akan terjadi pertama kali di Indonesia. Gerhana matahari total diprediksi terjadi di 10 provinsi, bermula dari Palembang (Sumatra Selatan), Bangka Belitung, Sampit (Kalimantan Tengah), Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Balikpapan (Kalimantan Timur), Palu, Poso, dan Luwuk (Sulawesi Tengah), juga Ternate dan Halmahera (Maluku Utara). Selain itu, sejumlah daerah lain di Indonesia juga bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian, antara lain Kota Padang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado, dan Ambon. Selama gerhana matahari terjadi, bayangan bulan akan bergerak dengan sangat cepat yakni lebih dari 1.609 km per jam loh, Sobat. Oleh karena itu, gerhana matahari biasanya berlangsung beberapa jam untuk melintasi permukaan bumi dengan waktu yang berbeda di setiap tempatnya. "Gerhana matahari di Indonesia Timur akan berlangsung 3 menit pukul 09.00, sedangkan pada bagian barat akan berlangsung 2 menit pada pukul 09.00 waktu setempat," kata pak Thomas. Tak boleh dilihat langsung Saat gerhana matahari total berlangsung, kedudukan matahari akan tertutup bulan. Itu menyebabkan kondisi di bumi yang terlintas gerhana akan gelap dalam beberapa menit. Namun, saat bulan bergeser lagi ke arah timur, cahaya matahari saat menyilaukan mata loh, Sobat. Kita tidak bisa melihatnya langsung dengan mata telanjang karena bisa menyebabkan kebutaan loh. "Untuk bisa melihat gerhana harus memakai kacamata hitam atau dengan teropong," kata Pak Muhammad Sobri, guru pengajar IPA di SDIT Cordova. Tidak dianjurkan untuk melihat di air baskom, ya, karena hal itu hanya menurunkan 5% sinar matahari. Perilaku hewan dan tumbuhan Saat gerhana matahari ini terjadi dalam beberapa menit, kondisi bumi benar-benar gelap, tapi bukan berarti kita tidak bisa melihat apa-apa. Bagi para peneliti, mereka bisa melihat korona atau mahkota matahari. Sesaat dan sebelum matahari tertutup ini pun pengamat bisa melihat bintang dan planet yang biasanya tertutupi sinar matahari. Keren, kan? Jangan kecewa Sobat, kita pun bisa melihat fenomena menarik dari perilaku hewan dan tumbuhan loh. "Saat kondisi gelap inilah hewan nokturnal atau hewan malam akan pergi dari sarangnya, sedangkan hewan unggas akan kembali ke sarangnya," kata Pak Sobri. Ya, hewan-hewan ini mengira malam telah tiba kembali. "Begitu pun tumbuhan, bunga-bunga yang sedang mekar pun akan layu dan menutup kelopaknya meskipun hanya beberapa saat," lanjut Pak Sobri Mitos gerhana Gerhana itu 'naga sedang memakan matahari', begitu kira-kira mitos yang beredar di masyarakat. Namun, sebenarnya itu merupakan cerita atau legenda zaman dulu yang menjadikan gerhana sebagai cerita orangtua kepada anaknya. Ada pula yang mengatakan bahwa orang hamil dan anak-anak tidak boleh keluar saat terjadinya gerhana. "Mitos adalah keyakinan seseorang, tetapi selama ini hal tersebut tidak berpengaruh," kata Pak Sobri. Yang jelas anak-anak harus diam di rumah agar matanya tidak rusak melihat sinar matahari. Pak Sobri memang memberikan pemahaman gerhana matahari itu ke muridnya sebagai pengenalan keseimbangan alam. "Ini bukti kebesaran Tuhan. Ukuran-ukuran seperti besarnya matahari hingga rotasi pun sudah ada pakemnya sehingga terjadi keseimbagan alam," kata Pak Sobri. Jadi, apa yang akan kalian lakukan saat fenomena ini terjadi? Sibuk mencari cara untuk melihat matahari, diam di rumah, atau mengamati hewan? Yuk siap-siap untuk 9 Maret nanti!
Gerhana bulan merupakan sebuah fenomena alam yang terjadi saat sebagian atau keseliuruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Gerhana bulan ini dibagi menjadi 3 jenis yaitu gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian dan gerhana bulan penumbra. Tahukah Sahabat Sekolah Dasar apa perbedaan ketiganya? Yuk simak penjelasan berikut 1. Gerhana Bulan Total Gerhana bulan total terjadi ketika seluruh bayangan umbra bumi jatuh menutupi bulan, sehingga matahari, bumi dan bulan berada tepat di satu garis yang sama. 2. Gerhana Bulan Sebagian Gerhana bulan sebagian disebut juga sebagai gerhana bulan parsial. Gerhana bulan sebagian terjadi ketika bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari. Sebagian permukaan bulan berada di daerah penumbra, sehingga masih ada sebagian sinar matahari yang sampai ke permukaan bulan. 3. Gerhana Bulan Penumbra Gerhana bulan penumbra terjadi ketika seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram. Prediksi Gerhana Bulan Saat ini terjadinya gerhana bulan sudah bisa diprediksi secara astronomi. Gerhana bulan akan terjadi pada 26 Mei 2021 dan 19 November 2021. Pada tanggal 26 Mei 2021 akan terjadi gerhana bulan total yang bisa dilihat dari hampir seluruh wilayah Indonesia. Jakarta - Fenomena langka gerhana Bulan 'super blood moon' baru saja terjadi Rabu kemarin (26/5). Namun, proses yang melibatkan Bulan, Matahari, dan Bumi ini sebenarnya tak hanya mengakibatkan gerhana bulan saja melainkan bisa juga gerhana matahari. Apa bedanya?
Peristiwa gerhana Matahari terjadi karena terhalangnya sinar matahari yang menuju bumi oleh bulan. Pada saat itu, kedudukan matahari, bulan, dan bumi berada di satu garis yang sama. Bulan ada di antara bumi dan matahari.
Jika dilihat dari jenisnya, gerhana Matahari memiliki 4 jenis yakni Gerhana matahari total, dikutip dari situs Space, terjadi saat piringan matahari tertutupi seluruhnya oleh piringan bulan Gerhana matahari sebagian (parsial) ketika bumi berada pada bayangan penumbra bulan Gerhana matahari cincin terjadi jika bumi terkena lanjutan umbra bulan dan bulan berada di titik terjauh dari bumi Gerhana matahari hibrida ini di satu titik akan terlihat seperti gerhana total. Sementara, di waktu lainnya akan terlihat seperti gerhana cincin. Dalam kebanyakan kasus, gerhana ini dimulai sebagai gerhana cincin karena ujung umbra tidak terlalu dekat dengan Bumi, kemudian akan menjadi gerhana total.
Gerhana bulan total terjadi ketika seluruh bayangan umbra (bayangan inti) bumi jatuh menutupi bulan, sehingga matahari, bumi, dan bulan berada tepat di satu garis yang sama. Gerhana bulan parsial, matahari, bulan, dan bumi tidak sepenuhnya berada di garis yang sama. Gerhana bulan penumbra (bayangan samar) sendiri adalah ketika bulan berada di bayangan penumbra bumi.
Karena termasuk fenomena langka, peristiwa gerhana biasanya memiliki siklus yang berbeda. Bisa mulai dari puluhan tahun, hingga ratusan tahun sekali.
Simak Video "Pemantauan Gerhana Bulan Total di Pantai Ancol" (pay/pay) |