Kerajinan tekstil sebagai fungsi hias di buat dengan tujuan untuk *

TRIBUNNEWS.COM
– Berikut penjelasan fungsi dan prinsip kerajinan tekstil, dilengkapi dengan contoh bendanya.

Kerajinan merupakan bagian dari seni rupa terapan sebagai proses produksi yang melibatkan keterampilan manual dalam membuat benda-benda kebutuhan hidup yang dirancang untuk tujuan fungsional (kegunaan) serta memiliki nilai keindahan.

Produk kerajinan yang dibuat tentu memiliki tujuan.

Selain untuk menghias dan kegunaan praktis, produk kerajinan tekstil dibuat untuk berbagai tujuan.


Baca juga:

Mengenal Kerajinan Serat Hewan: Bahan, Alat Produksi, dan Produk Kerajinannya

Fungsi produk kerajinan tekstil

Dikutip dari Buku Prakarya Kelas 7 Semester 1, terdapat berbagai fungsi dari produk kerajinan tekstil.

1. Fungsi penghias, kerajinan yang dibuat semata-mata sebagai hiasan pada suatu benda atau sebagai pajangan suatu ruang dan tidak memiliki makna tertentu selain menghias.

Contohnya adalah hiasan dinding.

Kerajinan tekstil sebagai fungsi hias di buat dengan tujuan untuk *
Hiasan dinding teknik batik (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

2. Fungsi benda pakai, kerajinan yang dibuat berdasarkan tujuan untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari.

Contohnya adalah busana, tas, dan aksesoris.

Kerajinan tekstil sebagai fungsi hias di buat dengan tujuan untuk *
Busana dan aksesoris (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

iii. Fungsi kelengkapan ritual, kerajinan yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual.

Contohnya adalah ulos, kain tenun yang dikenakan saat upacara pernikahan, pemakaman, dan pesta adat lainnya.

Kerajinan tekstil sebagai fungsi hias di buat dengan tujuan untuk *
Tenun ulos (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

four. Fungsi simbolik, kerajinan tekstil tradisional selain sebagai hiasan juga berfungsi melambangkan hal tertentu yang berhubungan dengan nilai spiritual.

Contohnya adalah tapestri, tenun, dan batik yang dibuat dengan motif simbolik.

Kerajinan tekstil sebagai fungsi hias di buat dengan tujuan untuk *
Tenun Sinde Lio (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.get.id)

Selain itu, kerajinan tekstil yang bertujuan sebagai fungsi hias dan fungsi pakai sama-sama memiliki nilai ekonomis.

Kerajinan itu sendiri dapat menambah nilai jual suatu produk.

Kemudian, terdapat perbedaan antara kerajinan fungsi penghias dan kerajinan fungsi benda pakai pada produk kerajinan tekstil.

Kerajinan tekstil sebagai fungsi hias di buat dengan tujuan untuk *
Perbedaan kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.get.id)

Prinsip kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai

1. Keunikan bahan kerajinan

Dalam mengolah bahan dasar kerajinan fungsi hias, diperlukan sebuah teknik yang sesuai dengan karakteristik bahan dasar yang digunakan dan tujuan dari pembuatan produk kerajinan.

Tentunya banyak teknik yang digunakan untuk bekerja dalam membuat kerajinan fungsi hias ataupun fungsi pakai.

Masing-masing teknik memiliki kekhasan sesuai dengan karakteristik bahan dasar yang digunakan.

Teknik pengerjaan sebuah kerajinan pun dipengaruhi oleh alat yang dipakainya.

Sebuah alat dapat mempercepat dan mempermudah produksi kerajinan.

Peralatan yang digunakan juga bergantung pada kebutuhan penggunaan teknik tersebut.

Teknik yang digunakan di antaranya adalah teknik jahit untuk tekstil menggunakan alat mesin jahit, teknik ukir untuk kayu menggunakan alat pahat, teknik rajut untuk serat menggunakan alat hakpen, teknik sulam untuk serat dan pita menggunakan jarum, dan lain-lain.

Namun, ada teknik yang tidak menggunakan alat melainkan cukup hanya menggunakan tangan saja, contohnya teknik lipat untuk origami dan lain-lain.

Terdapat berbagai alat untuk berbagai teknik yang digunakan dalam berkarya kerajinan, yaitu canting dan alat tenun bukan mesin (ATBM).

Kerajinan tekstil sebagai fungsi hias di buat dengan tujuan untuk *
Contoh alat yang digunakan untuk membuat kerajinan (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

Selain itu, masih banyak lagi yang dapat dipelajari sendiri sesuai dengan kekhasan masing-masing daerah.

2. Keterampilan tangan

Dalam sejarahnya, istilah ‘ketukangan’ (keahlian tukang) atau perajin, dahulunya merupakan proses kerja para tukang berkembang menjadi ‘kekriyaan’ (craftmanship).

Pada awalnya, pekerjaan yang dilakukan dengan tubuh dan tangan tanpa dibekali ilmu desain.

Hal ini semakin lama semakin berkembang menjadi kerja yang bersifat canggih, bahkan dapat melebihi seorang seniman atau desainer.

Ketukangan atau perajin tidak terbatas pada keterampilan kerja tangan.

Meskipun demikian, tetap terlihat bahwa keahlian tukang atau perajin merupakan keterampilan campuran antara berbagai jenis kerja, tetapi tetap dengan dasar kesadaran cloth.

Kesadaran material (material consciousness) adalah kesadaran bekerja melalui dan dengan peralatan yang ada.

Dengan kata lain, kesadaran seorang perajin untuk menghasilkan sesuatu yang berkualitas disertai kepekaan terhadap apa yang terpaut dengan perkakas itu.

Dapat diartikan kepekaan terhadap tenaga manusia, bahan, alat, lingkungan alam, lingkungan sosial, dan sebagainya.

Seorang yang bekerja membuat produk-produk kerajinan umumnya disebut perajin.

Perajin yang telah disebutkan di atas adalah seorang profesional yang bekerja secara konsisten berkualitas tinggi dalam menciptakan sebuah produk.

Baca Juga:  Berikut Yang Bukan Merupakan Kegiatan Pada Pembenihan Ikan Yaitu

Dalam hal ini, sangat dibutuhkan keterampilan tangan dalam mengerjakan pekerjaan transmission yang bersifat praktik, seperti halnya seorang mekanik.

Teknologi hanya digunakan sebagai pendekatan yang membuat kerja lebih efisien, misalnya dengan alat-alat bantu kerja.

Namun, tidak semata-mata semua pekerjaan kerajinan tekstil dapat dikerjakan dengan bantuan alat, meskipun bertujuan agar dihasilkan produk kerajinan dengan jumlah banyak.

Misalnya, batik tulis yang sepenuhnya dikerjakan secara transmission.

Sebagai perajin, dalam membuat produk kerajinan pada umumnya memiliki satu konsep karya yang dapat diproduksi lebih dari satu produk.

Banyaknya produk yang dibuat menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Penggarapan produk tersebut dapat dikerjakan oleh beberapa orang atau beberapa tenaga kerja.

Sebagai contoh dalam memproduksi kerajinan batik dapat dikerjakan oleh beberapa tenaga kerja melalui pembagian kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing, yaitu ada tenaga bagian membatik, mewarna, melorot, dan melakukan finishing.

oleh karena itu, dapat dikatakan seorang perajin membutuhkan orang lain yang memiliki keahlian di bidang masing-masing.

Dengan demikian, dari proses kegiatan tersebut dihasilkanlah produk kerajinan tekstil yang baik dan layak dipasarkan.

Hasil karya kerajinan memiliki ciri khas yang unik dan menarik.

Kerajinan tekstil sebagai fungsi hias di buat dengan tujuan untuk *
Contoh keterampilan tangan, mencanting dan menenun (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.get.id)

3. Unsur estetik

Kegiatan membuat kerajinan berawal dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau barang yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Kerajinan sebagai karya fungsional tidak cukup hanya memenuhi aspek fungsi saja, melainkan memerlukan sentuhan keindahan untuk meningkatkan kualitas dan nilai ekonomisnya.

Nilai estetik dalam karya kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai dilihat dari aspek bentuk, warna ragam hias, dan komposisi.

Dari segi bentuk, disuguhkan keanekaragaman bentuk sesuai fungsi yaitu sebagai produk hiasan, baik bentuk dua atau tiga dimensi.

Produk kerajinan tapestri dibentuk berdasarkan pada proporsi, komposisi, keseimbangan dan kesatuan, irama, serta pusat perhatian, sehingga dihasilkan produk kerajinan yang harmonis.

Fungsi warna sebagai penunjang keindahan dan juga sebagai perlambangan.

Baca Juga:  Meminjamkan Uang Untuk Modal Kerja Bagi Pengusaha Lemah Hukumnya

Adanya unsur estetik pada karya kerajinan dapat meningkatkan citra produk kerajinan tersebut.

Kerajinan tekstil sebagai fungsi hias di buat dengan tujuan untuk *
Contoh produk berdasarkan bentuk, two dimensi dan iii dimensi (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)

4. Unsur hiasan (decoration)

Unsur hiasan (ornament) adalah unsur dekorasi yang dibuat dengan berbagai cara, yaitu dilukis, diukir, dan dicetak.

Ada dua jenis cara penerapan unsur hiasan pada produk kerajinan:

– Hiasan pada permukaan produk, yaitu hiasan yang dibuat setelah produk kerajinan selesai dibuat.

– Hiasan terstruktur, yaitu pembuatan hiasan dibentuk sejak awal kerajinan dibuat sehingga menyatu dengan produk itu sendiri.

Ragam hias merupakan identitas suatu daerah yang memiliki keunikan dan karakteristik yang berbeda dari daerah satu dengan lainnya.

Ragam hias daerah diaplikasikan pada bermacam-macam benda, seperti, kain, ukiran pada rumah dan perabotan rumah tangga, senjata tradisional, alat musik tradisional, busana daerah, serta aksesori dan perhiasan.

Unsur hiasan yang terdapat pada ragam hias setiap produk kerajinan tekstil memiliki nilai tradisi yang begitu kental.

Kerajinan Republic of indonesia memiliki ciri khas yang tidak dapat disamakan dengan negara-negara lainnya.

Ragam hias memiliki makna simbolik, sehingga perajin perlu memahami tujuan dari pembuatan produk kerajinan dan memaknai ragam hias yang terkandung pada produk kerajinan tersebut.

Namun, ragam hias dapat dimodifikasi menjadi berbagai bentuk pengembangan atau penyederhanaan.

Hal ini dilakukan untuk memperkaya produk sebagai bagian dari kerajinan inovatif.

Ragam hias yang ditampilkan pada sebuah produk kerajinan tekstil bertujuan untuk keindahan dan keunikan.

Oleh karena itu, produk kerajinan fungsi hias maupun fungsi pakai sama-sama membutuhkan unsur hiasan sebagai sentuhan pada produknya.

Untuk kerajinan fungsi hias maupun fungsi pakai, makna keberadaan ragam hias pada produk sama-sama untuk mendekorasi sebuah benda agar lebih terlihat artistik.

Dalam penerapan pengaturan posisi dan banyak atau sedikitnya ragam hias pada produk kerajinan dapat dilakukan dengan menyesuaikan tujuan dan desain yang dibuat.

Kerajinan tekstil sebagai fungsi hias di buat dengan tujuan untuk *
Ragam hias Indonesia, unsur hias permukaan dan struktur (Tangkapan layar repositori.kemdikbud.go.id)


(Tribunnews.com/Katarina Retri)


Artikel lainnya terkait Materi Sekolah