Urutan bacaan yang dibaca khatib pada khutbah yang pertama adalah

Urutan bacaan yang dibaca khatib pada khutbah yang pertama adalah
Ilustrasi ceramah. ©2016 Merdeka.com

JATENG | 13 Juni 2022 12:53 Reporter : Jevi Nugraha

Merdeka.com - Doa khutbah Jumat dan artinya perlu dipahami umat Muslim, terutama para khatib. Khutbah merupakan kegiatan berdakwah yang mengajak orang lain untuk meningkatkan ketakwaan, keimanan, dan pesan keagamaan lainnya. Biasanya, di akhir khutbah, khatib akan membaca doa penutup.

Melansir dari NU Online, khutbah adalah menyampaikan nasihat dan pesan tentang takwa. Khutbah berkaitan erat dengan ibadah salat atau ibadah lainnya.

Doa khutbah Jumat dijadikan sebagai permohonan keselamatan dan ampunan kepada Allah SWT. Berikut bacaan doa khutbah Jumat dan artinya yang merdeka.com lansir dari NU Online dan sumber lainnya:

2 dari 3 halaman

Urutan bacaan yang dibaca khatib pada khutbah yang pertama adalah

©2016 Merdeka.com

Ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan khatib sebelum naik ke atas mimbar untuk khutbah. Adapun beberapa syarat khutbah Jumat yang wajib diketahui adalah sebagai berikut:

• Khatib harus laki-laki

• Khatib wajib suci dari hadas besar maupun kecil

• Khatib harus menutup aurat

• Khatib harus berdiri bila mampu

• Khutbah harus dilakukan pada saat zuhur usai azan ke-2 salat Jumat.

• Isi rukun khutbah baik yang pertama maupun kedua, harus didengar oleh jemaah sekurang-kuraangnya 40 orang jemaah.

• Khatib harus duduk sebentar dengan tumaaninah atau mengistirahatkan sebentar dirinya di antara dua khutbah.

• Khutbah pertama dengan kedua harus dilaksanakan secara berturut-turut, begitu pun antara khutbah dengan salat Jumat.

• Rukun-rukun khutbah Jumat harus disampaikan dengan bahasa Arab.

Rukun Khutbah Jumat

Berikut rukun khutbah Jumat sesuai anjuran Rasulullah SAW, yaitu:

• Bacaan alhamdulilah. Khutbah Jumat wajib dimulai dengan bacaan hamdalah, yaitu lafaz memuji Allah SWT. Misalnya, seperti lafaz alhamdulilah, alhamdullah, atau innalhamda-lillah.

• Salawat kepada Nabi Muhammad SAW. Salawat ini harus dilafazkan secara jelas. Paling tidak ada ucapan salawat, seperti shalli aala Muhammad, atau as-shalatu la Muhammad aatau ana mushaallai ala Muhammad.

• Membaca dua kalimat syahadat.

• Mengaajak kepada para jemaah untuk bertaqwa kepada Allah SWT.

• Membaca ayat suci Alquran di salah satu khutbahnya.

Tata Cara Khutbah Jumat

Sebelum mengetahui doa khutbah Jumat dan artinya, perlu memahami tata cara khutbah Jumat. Berikut tata cara khutbah Jumat sesuai sunnah Rasul, yaitu:

• Khatib berdiri di atas mimbar atau tempat lebih tinggi. Setelah itu, mengucapkan salam.

• Usai mengucap salam, suara azan dikumandangkan. Khatib dianjurkan untuk duduk mendengarkan dan menirukan hingga azan selesai.

• Kemudian khatib berdiri untuk berkhutbah. Sebelum memulai, ada baiknya membuka khutbah sesuai rukun khutbah, yaitu membaca alhamdulilah, sanjungan kepada Allah SWT, syahadat, shalawat, bacaan ayat-ayat taqwa, dan perkataan ammaa baad.

• Setelah itu, khatib dianjurkan untuk berdiri dan menghadapkan wajahnyaa pada para jemaah. Namun, jika khatib tidak dapat berdiri, maka khutbah dapat dilakukan dengan posisi duduk.

• Duduk di antara dua khutbah. Usai menyampaikan khutbah, hendaknya khatib duduk sejenak untuk beristirahat sebelum menyampaikaan khutbah kedua.

• Khutbah Jumat ada baiknya tidak terlalu panjang. Khutbah hendaknya tidak boleh lebih lama dibandingkan dengan durasi salat Jumat.

• Dalam berkhutbah, khatib sebaiknya melantangkaan suara dan menyampaikaan khutbah dengan jalas. Hal ini perlu dilakukan agar jemaah yang mendengarkaan akan paham dengan kata-kata yang diucapkan.

• Di akhir khutbah, hendaknya ditutup dengan kalimat permohonan ampun kepada Allah SWT. Kalimaat permohonan ini bisa disampaikan pada khutbah kedua.

3 dari 3 halaman

Urutan bacaan yang dibaca khatib pada khutbah yang pertama adalah

© pexels.com/Timur Weber

Bacaan doa khutbah Jumat dan artinya perlu diketahui setiap khatib. Doa ini bisa dibaca sebagai doa penutup khutbah. Adapun doa khutbah dan artinya adalah sebagai berikut:

Qalaallahu ta'ala filquranilkariim. A’dzubillahiminasyaithanirojim. Innallaha wamalaaikatahuu yusholluuna ‘alannabiyyi yaayuhalladziina aamanu shollu 'alaihi wasallimuu tasliima.
Allhumma sholli muhammadin wa'ala ali muhammadin kama shollaita'ala ibrahiima wa‘ala aali ibrohima wabarik’ala Muhammad. Wa 'ala aali muhammadin, kama barakta 'alaa ibrohima wa ’ala ali ibrohimma fil ’alamiin innaka hamidummajiid.

Allaahumma sholli ‘alaa Muhammadin, wa ‘alaa aalihii waashahbiihii ajmaiin. Alhamdulillahirobbil’alamin. Allohummaghfir, lilmukminiina walmukminaat, walmuslimiina walmuslimaat, alakhyaaiminhum walamwaat, innaka samii’un qoriibummujibudda’awaat. Robbana dzolamna anfusana, wailamtaghfirlana watarkhamna lanakunanna minalkhosiriin.

Robbana atina fidunya khasanah wafil akhiroti khasanah waqina adzabannar. Walhamdulillahirobbil’alamin. Ibaadalloh, innalloha ya’muru bil’adli wal ihsaani waiitaaidzil qurbaa, wayanha ‘anilfahsyaaii walmunkar, walbaghyi yaidzukum la’allakum tadzakkaruun. Fadzkuruulloohal’adziim yadzkurkum wasykuruuhu ’ala ni’matihi yazidkum waladzikrullohiakbar.

Artinya:

Allah Ta’ala berfirman di dalam Alquran, aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Sesungguhnya Allah memerintahkan malaikat malaikat-Nya bersholawat kepada nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuknya dan ucapkanlah salam perhormatan kepadanya.

Ya Allah curahkanlah keselamatan kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau memberkati Ibrahim dan keluarganya di alam semesta, sesungguhnya Engkau Maha terpuji dan Maha mulia.

Ya Allah ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, muninin dan mukminat. Baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, dan Maha Mengabulkan. Ya Allah anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang baik di akhirat, dan hindarkanlah kami dari azab neraka.

Wahai hamba-hamba Allah, sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk berlaku adil dan baik, memberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang berbuat keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu mengambil pelajaran. Dan berdzikirlah kepada Allah yang Maha Besar.

(mdk/jen)

Urutan bacaan yang dibaca khatib pada khutbah yang pertama adalah
Ridwan Kamil Khutbah. ©2015 Merdeka.com/Iman Herdiana

TRENDING | 10 April 2020 10:07 Reporter : Tantiya Nimas Nuraini

Merdeka.com - Tata cara khutbah Jumat sangat perlu untuk dipahami dan dimengerti bagi khatib. Khatib adalah seseorang yang bertugas menyampaikan khutbah saat menjalankan shalat Jumat. Bukan sembarangan, menjadi khatib pada dasarnya merupakan perwakilan yang hukumnya fardhu kifayah.

Seorang khatib juga harus bisa memberikan nasihat, peringatan serta ajaran mengenai Agama Islam kepada jemaah. Untuk itu, calon khatib harus benar-benar mengerti dan memahami tata cara khutbah Jumat sebelum naik ke atas mimbar.

Lantas, bagaimana tata cara khutbah Jumat sesuai syariat? Simak ulasannya berikut ini.

2 dari 7 halaman

Sebelum naik ke atas mimbar, ada baiknya calon khatib mengenal ketentuan lainnya terlebih dahulu. Seperti misalnya syarat khutbah Jumat. Perlu untuk diketahui, khutbah pada shalat Jumat masuk dalam bagian rukun shalat Jumat.

Penyampaian khutbah Jumat juga terbagi menjadi dua sesi. Berikut syarat khutbah Jumat yang perlu diketahui oleh calon khatib:

  1. Khatib harus laki-laki
  2. Khatib harus suci dari hadas besar maupun kecil
  3. Khatib harus menutup aurat
  4. Khatib harus berdiri bila mampu
  5. Khutbah harus dilakukan pada saat dzuhur usai azan ke-2 shalat Jumat
  6. Isi rukun khutbah baik yang pertama dan kedua harus didengar oleh jamaah sekurang-kurangnya 40 orang jamaah pria
  7. Khatib harus duduk sebentar dengan tumaninah atau mengistirahatkan sebentar dirinya di antara dua khutbah
  8. Khutbah pertama dengan kedua harus dilaksanakan secara berturut-turut, begitu pun antara khutbah dengan shalat Jumat
  9. Rukun-rukun khutbah Jumat harus disampaikan dengan bahasa Arab

3 dari 7 halaman

Adapun rukun-rukun khutbah Jumat sebagai berikut:


Urutan bacaan yang dibaca khatib pada khutbah yang pertama adalah
2015 Merdeka.com/Iman Herdiana

  1. Bacaan Alhamdulillah. Khutbah shalat Jumat wajib (harus) dimulai dengan bacaan hamdalah yaitu lafadz memuji Allah SWT. Misalnya seperti lafadz Alhamdulillah, atau Ahmadullah, atau innalhamda-lillah.
  2. Shalawat kepada Nabi SAW. Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW wajib (harus) dilafadzkan dengan jelas. Paling tidak ada ucapan shalawat seperti shalli ala Muhammad, atau as-shalatu ala Muhammad atau ana mushallai ala Muhammad. Salah satu contoh shalawat nabi, yakni: Allahumma sholli wa sallam alaa muhammadin wa alaa alihii wa ash haabihi wa man tabiahum bi ihsaani ilaa yaumiddiin.
  3. Membaca dua kalimat Syahadat
  4. Ajakan untuk Taqwa kepada Allah SWT. Sederhananya adalah perintah, ajakan atau anjuran untuk bertakwa atau takut kepada Allah SWT. Mengenai lafadz-nya, khatib bisa memilih secara bebas. Misalnya saja seperti Takutlah kalian kepada Allah SWT.atau marilah kita bertaqwa serta menjadi hamba yang taat kepada Allah Yang Maha Esa.. Atau bisa juga dengan membaca yaa ayyuhalladziina aamanuu ittaqullaaha haqqa tuqaatihi wa laa tamuutunna ilaa wa antum muslimuun
  5. Membaca ayat suci Al-Quran di salah satu khutbah-nya. Paling tidak, khatib bisa membaca minimal satu kalimat dari ayat suci Al-Quran saat sedang khutbah.

4 dari 7 halaman

Sebelum azan berkumandang, calon khatib harus melakukan adab-adab berikut ini:

  1. Berangkat ke Masjid dengan pikiran dan hati yang tenang.
  2. Saat di Masjid, dianjurkan melakukan shalat sunah sebelum duduk sembari menunggu waktu shalat Jumat.
  3. Khatib sebaiknya merasa percaya diri dan terhormat, sebab menyampaikan khutbah Jumat adalah tugas keagamaan yang penting
  4. Naik serta berdiri di mimbar dengan khusyu. Tak lupa untuk senantiasa mengingat Allah SWT dengan berdzikir, sehingga mampu membangun suasana yang sakral.
  5. Menatap jamaah dan mengucapkan salam
  6. Duduk sejenak untuk mendengarkan azan

5 dari 7 halaman

Saat azan telah dikumandangkan, ada baiknya khatib melakukan adab-adab berikut ini:

Urutan bacaan yang dibaca khatib pada khutbah yang pertama adalah
2019 Merdeka.com

  1. Menyampaikan khutbah dengan sikap tawadlu, tidak menyampaikan khutbah seperti orasi dan tidak menunjukkan arogansi
  2. Materi yang disampaikan harus bermanfaat bagi semua jamaah
  3. Memberikan isyarat pada jamaah untuk berdoa. Bisa dengan mengangkat tangan sehingga jamaah bisa mengamini doa yang disampaikan.

6 dari 7 halaman

Setelah menyampaikan khutbah, muazin akan mengumandangkan iqamat. Setelah iqamat berkumandang, khatib segera melakukan adab-adab berikut ini:

  1. Turun dari mimbar
  2. Pastikan kondisi tenang dan bertakbir
  3. Dianjurkan membaca dengan tartil

7 dari 7 halaman

Setelah mengenal syarat, rukun dan adab khutbah Jumat, dilanjutkan dengan tata cara khutbah shalat Jumat. Adapun tata cara khutbah shalat Jumat sesuai dengan sunnah yang dianjurkan.

Urutan bacaan yang dibaca khatib pada khutbah yang pertama adalah
2020 Merdeka.com/Arie Basuki

Itu berarti, tata cara khutbah shalat Jumat ini sesuai dengan anjuran dari Rasul. Berikut tata cara khutbah shalat Jumat sesuai sunnah Rasul:

  1. Khatib berdiri di atas mimbar atau tempat yang lebih tinggi lalu mengucapkan salam. Kemudian, khatib dianjurkan untuk mengucapkan salam pada jamaah, sebagaimana disebutkan dalam hadits Jabir bin Abdullah, Sesungguhnya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam jika telah naik mimbar biasa mengucapkan salam. HR Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah.
  2. Usai mengucap salam, maka suara azan akan dikumandangkan. Khatib dianjurkan untuk duduk mendengarkan dan menirukan hingga azan selesai.
  3. Selanjutnya, khatib berdiri untuk berkhutbah. Sebelum memulai ada baiknya membuka khutbah sesuai dengan rukun khutbah, yaitu dengan membaca alhamdulilah, sanjungan kepada Allah, syahadat, shalawat, bacaan ayat-ayat taqwa, dan perkataan amma bad.
  4. Khatib dianjurkan untuk berdiri dan menghadapkan wajahnya pada para jamaah. Namun, jika khatib tidak dapat berdiri maka khutbah dapat dilakukan dengan posisi duduk.
  5. Duduk di antara dua khutbah. Usai menyampaikan khutbah pertama hendaknya khatib duduk sejenak untuk beristirahat sebelum menyampaikan khutbah kedua.
  6. Khutbah Jumat ada baiknya tidak terlalu panjang. Khutbah hendaknya tidak boleh lebih lama dibandingkan dengan durasi shalat Jumat.
  7. Dalam berkhutbah, khatib hendaknya melantangkan suara dan menyampaikan khutbahnya dengan jelas. Hal ini bertujuan supaya jamaah yang mendengarkan paham dengan kata-kata yang diucapkan.
  8. Saat di akhir khutbah, hendaknya ditutup dengan kalimat permohonan ampun kepada Allah SWT. Kalimat permohonan ampun ini bisa disampaikan pada khutbah kedua.
(mdk/tan)