Kenapa setelah caesar ASI susah keluar?

Sebagian Moms yang melahirkan melalui operasi caesar mengeluhkan air susu ibu (ASI) tak kunjung keluar dari putingnya. Meskipun kunci keberhasilan menyusui adalah kepercayaan diri ibu, tetapi, secara umum, ibu yang melahirkan melalui caesar dapat menyebabkan proses menyusui sedikit tertunda dibanding yang melahirkan secara spontan. Kondisi ini dikarenakan pada ibu yang mengalami operasi caesar tidak mendapatkan lonjakan oksitosin alami yang dapat membantu suplai air susunya.

Namun, jangan buru-buru stres! Hal ini sama sekali tidak berarti bahwa ibu tidak dapat menyusui Si Kecil setelah operasi caesar. Hanya saja, Moms memang perlu menyadari masalah yang mungkin timbul setelah operasi, serta bagaimana menanganinya agar proses menyusui dengan lancar.

Sebelumnya, ketahuilah Moms ada tiga alasan kenapa ibu bisa melahirkan secara caesar. Pertama, ibu melakukan operasi caesar secara terencana. Operasi caesar yang telah direncanakan telah disetujui oleh dokter kandungan kemungkinan karena alasan medis, seperti bayi mengalami plasenta praevia. Kedua, operasi caesar dilakukan karena kondisi darurat, misalnya karena persalinan berjalan sangat lambat atau tidak ada kemajuan, ibu dalam kesusahan, air ketuban keruh, atau denyut jantung bayi lemah. Ketiga, caesar dilakukan karena keadaan kecelakaan terutama jika bayi dalam bahaya dan perlu dilahirkan secara cepat.

Penyebab ASI Tidak Keluar dan Cara Mengatasi

            Terdapat beberapa penyebab mengapa ASI tertunda keluar karena ibu melahirkan secara caesar, seperti uraian berikut ini.

  1. Hormon Oksitosin Terhambat

Ibu yang melahirkan melalui caesar tidak mendapat lonjakan hormon oksitosin secara alami yang dapat membantu suplai ASI. Khususnya pada ibu yang harus operasi karena alasan darurat dan kasus kecelakaan. Operasi caesar yang sudah direncanakan dalam beberapa hal lebih baik karena ibu tidak mendapat tekanan dan kelelahan karena persalinan. Para ibu yang merencanakan operasi caesar dapat mempersiapkan diri dengan menambah informasi tentang bagaimana mengeluarkan kolostrum menggunakan sendok, cangkir, spons, atau selang makanan. Ibu juga dapat belajar bagaimana cara menyusui mulai kehamilan berusia 37 minggu.

Sebagian besar alasan mengapa ASI tertunda pasca kelahiran melalui operasi caesar dikarenakan anestesi lokal. Bayi yang mengalami efek anestesi karena caesar akan lebih lama tidur ketimbang bayi yang lahir dengan persalinan normal. Jika bayi tidak menyusu, maka produktivitas ASI juga menurun. Lambat laun, hal ini tentunya akan memengaruhi berat badan bayi. Untuk mengatasi hal ini, Moms dapat membangunkan Si Kecil lebih sering 1-2 jam sekali untuk menyusu.

  1. Rasa Nyeri Jahitan Operasi

Rasa nyeri akibat jahitan operasi caesar bisa menjadi masalah saat ibu menyusui. Banyak ibu khawatir bayi secara tidak sengaja menendang bekas lukanya, atau Moms sendiri mengalami kesulitan duduk beberapa saat pasca operasi. Untuk mengatasi hal ini, Moms dapat mencoba beberapa posisi menyusui seperti berbaring miring dengan bayi berada di samping. Moms dapat meminta bantuan pada perawat atau konselor laktasi untuk mengajari cara nyaman menyusui dengan posisi berbaring miring. Setelah 24 jam, Moms akan beradaptasi dengan rasa sakit dan perlahan berjalan duduk. Untuk mengurangi rasa nyeri, Moms bisa memangku bayi beralas bantal.

Para ibu yang merencanakan operasi caesar dapat berkonsultasi dengan dokter untuk tetap melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Lakukan kontak kulit ke kulit atau skin to skin dengan Si Kecil segera setelah ia lahir. Sebaiknya hal ini tetap dilakukan di ruang operasi. Sampaikan keinginan IMD Moms kepada dokter dan perawat, bahkan dalam keadaan darurat. Hal ini dapat membuat perbedaan nyata pada perilaku naluriah bayi di payudara, serta membantu hormon oksitosin mengalir. Selain itu, IMD dapat menjadi momen kebersamaan Moms dan Si Kecil untuk saling mengenal dan memulai perjalanan menyusui.

Dua sampai tiga hari adalah waktu rata-rata yang dibutuhkan ibu untuk memproduksi ASI setelah proses IMD. Jika ASI tidak kunjung keluar, Moms tetap harus bersabar. Jangan mudah kalut, terbebani, dan bahkan menjadi stres. Luangkan waktu lebih banyak bersama Si Kecil karena mungkin proses menyusui tidak secepat yang Moms harapkan. Tetap lakukan skin to skin dengan Si Kecil, tawarkan ASI kepada bayi sesering mungkin, dan yang paling penting ialah mintalah dukungan dari suami dan keluarga agar proses menyusui berjalan lancar.

Bunda, jangan khawatir jika ASI tidak keluar sesaat setelah melahirkan, ya. Kondisi ini cukup sering terjadi dan biasanya bukanlah sesuatu yang berbahaya. Untuk menanganinya, Bunda bisa meminta saran dokter dan menerapkan beberapa cara untuk memperlancar produksi ASI.

ASI (air susu ibu) merupakan sumber nutrisi utama yang memiliki beragam manfaat untuk tumbuh kembang bayi. Oleh karena itu, Bunda dianjurkan untuk memberikan Si kecil ASI setidaknya hingga ia berusia 6 bulan (ASI eksklusif).

Kenapa setelah caesar ASI susah keluar?

Sayangnya, pemberian ASI tidak selalu lancar atau mudah dilakukan. Terkadang, ada kondisi tertentu yang dapat menghambat proses pemberian ASI. Salah satunya adalah ASI tidak keluar segera setelah melahirkan.

Proses Terbentuknya ASI

Setelah melahirkan, tubuh ibu akan menghasilkan hormon prolaktin yang berfungsi untuk menghasilkan ASI. Dalam beberapa hari pertama setelah persalinan, tubuh Bunda akan menghasilkan kolostrum, yaitu ASI pertama yang berwarna kekuningan dan bertekstur encer.

Kolostrum sebenarnya sudah diproduksi tubuh sejak akhir masa kehamilan. Hal ini biasanya dikenali dengan keluarnya cairan dari payudara secara tidak sengaja.

Kolostrum mengandung zat kekebalan tubuh atau antibodi yang sangat baik untuk melindungi tubuh bayi dari bakteri dan virus penyebab penyakit. Karena alirannya lambat atau tidak keluar dengan deras seperti ASI pada umumnya, kolostrum juga berfungsi dapat membantu Si Kecil belajar menyusu.

Nah, selama 3–4 hari setelah kolostrum keluar, payudara normalnya akan mulai terasa lebih kencang. Ini merupakan pertanda bahwa kolostrum sudah berubah menjadi ASI dan pasokan ASI pun biasanya sudah mulai meningkat pada masa-masa ini.

Beberapa Penyebab ASI Tidak Keluar

Sebagian ibu hamil bisa saja mengalami kondisi ASI tidak keluar. Hal ini dapat disebabkan oleh gangguan pada produksi hormon prolaktin yang berfungsi untuk merangsang pembentukan ASI. Inilah yang kemudian membuat ASI tidak keluar pada waktu yang seharusnya.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan ASI tidak keluar sesaat setelah melahirkan:

  • Stres atau kelelahan setelah melahirkan, misalnya karena depresi postpartum, persalinan lama, atau operasi caesar darurat
  • Kondisi medis tertentu, misalnya diabetes, gangguan tiroid, anemia, dan retensi plasenta
  • Perdarahan setelah persalinan yang menyebabkan sindrom Sheehan
  • Efek samping obat-obatan, termasuk obat herba tertentu
  • Cara menyusui yang salah, misalnya pelekatan bayi yang kurang tepat pada puting ibu
  • Kebiasaan merokok atau mengonsumsi alkohol

ASI tidak keluar atau membutuhkan waktu lebih lama untuk keluar umumnya bukanlah kondisi serius yang perlu dikhawatirkan.

Akan tetapi, apabila ASI Bunda tak kunjung keluar setelah beberapa minggu atau sampai menyebabkan kondisi kesehatan Si Kecil bermasalah, Bunda sebaiknya berkonsultasi ke dokter anak atau konsultan laktasi.

Cara-Cara Memperlancar ASI

Selain dengan penanganan dan anjuran dari dokter, Bunda bisa mencoba beberapa upaya untuk meningkatkan dan memperlancar ASI berikut ini:

  • Segera diberikan ASI setelah bayi dilahirkan (inisiasi menyusu dini).
  • Susui Si Kecil setiap 2–3 jam selama beberapa minggu pertama, karena hal ini dapat merangsang tubuh untuk memproduksi lebih banyak ASI.
  • Pastikan mulut Si Kecil melekat dengan benar ke payudara.
  • Pastikan agar Si Kecil tidak hanya menyusu dari salah satu payudara saja.
  • Hindari merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Hindari memberikan empeng pada Si Kecil setidaknya 3–4 minggu setelah ia dilahirkan.
  • Cukupi waktu istirahat dan kurangi stres.
  • Minum air yang banyak agar tidak dehidrasi dan mencegah produksi ASI menurun.
  • Konsumsi makanan yang bergizi.
  • Pijatlah payudara secara lembut dengan gerakan maju dari dari dada ke arah puting, karena cara ini dapat memperbanyak ASI.

ASI memang terkadang bisa keluar lebih lama dari orang pada umumnya. Ini merupakan hal yang wajar dan tidak perlu dirisaukan. Namun, jika Bunda tetap khawatir tentang ASI tidak keluar segera setelah melahirkan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi.

Apa penyebab ASI tidak keluar pasca operasi caesar?

Bila ASI tidak keluar atau lebih lama dari 4 hari, mungkin disebabkan oleh beberapa hal seperti: Ibu melahirkan dengan operasi sesar tidak terencana, sehingga keluarnya ASI perlu waktu yang lebih lama. Tapi Ibu tidak perlu khawatir, karena si Kecil dapat mengonsumsi kolostrum yang keluar sebelum produksi ASI lancar.

Jika ASI tidak keluar apa yang harus dilakukan?

Cukupi waktu istirahat dan kurangi stres. Minum air yang banyak agar tidak dehidrasi dan mencegah produksi ASI menurun. Konsumsi makanan yang bergizi. Pijatlah payudara secara lembut dengan gerakan maju dari dari dada ke arah puting, karena cara ini dapat memperbanyak ASI.

Apakah operasi caesar dapat mempengaruhi produksi ASI?

Termasuk risiko pada operasi caesar, memang benar bahwa operasi ini bisa memengaruhi produksi ASI.

Apakah operasi caesar ASI tidak keluar?

Health-Liputan6.com menanyakan keterkaitan operasi caesar dengan derasnya ASI ke dokter konselor laktasi, Ameetha Drupadi. Rupanya, ASI susah keluar pada ibu yang melahirkan secara operasi caesar itu cuma mitos. Proses persalinan yang dilakukan oleh ibu tidak memengaruhi keluarnya ASI. "Sama saja.